Bagian 1 - Terulang (Eps 2)
Kesedihanmu dengan kepergian Makoto dari hidupmu membuatmu sangat kosong dan begitu hancur.
Kamu pun terlalu banyak menangisi kematian Makoto, membuat tenagamu terkuras habis dan tubuhmu lelah hingga tidak bisa bergerak. Tanpa sadar, kamu terpejam bersama air matamu dan tertidur begitu lama...
🌻🌼🌸🪻
Di sebuah kelas 3 sekolah SMA. Kamu terlihat sedang tertidur di meja belajarmu sepanjang pelajaran terakhir. Pelajaran sejarah membuatmu mengantuk. Apalagi sebelum pelajaran sejarah adalah pelajaran olahraga, tubuhmu rasanya lelah sekali kalau menerima pelajaran yang tidak kamu sukai.
Kringg~!!
Bel sekolah berbunyi nyaring, pertanda semua kegiatan sekolah telah berakhir. Kamu yang masih tertidur di mejamu tidak sadar dengan para murid dan yang sedang mengemasi barang mereka dan berjalan keluar dari kelas.
Namun satu murid laki-laki bersurai cokelat yang masih ada di kelas, berjalan mendekatimu. Sesaat ia tertawa kecil melihatmu masih tidur. Rasanya ia tidak tega membangunkanmu. Namun ia tidak mungkin membiarkanmu menginap di kelas, kan?
"[Namamu]-chan, bangun...kelas sudah selesai," ujarnya sambil menggoyangkan lembut sebelah bahumu.
Itu Makoto, kekasihmu. Sang pria tidak mungkin meninggalkan dirimu di kelas. Kamu dan Makoto biasa pulang sekolah bersama.
Hanya saja sebelum dirimu bangun, Makoto mengeluarkan ponselnya dan memfoto dirimu yang sedang tidur itu. Ia tertawa kecil gemas dan sejenak melihat jam di ponselnya. Di sana juga ada tanggal hari ini, bulan dan tahun.
Tanggal 5 Juni 20××, di mana itu adalah tanggal sehari sebelum Makoto meninggal...
"Eh...[Namamu]-chan?" Makoto menyadari ada air mata yang jatuh dari matamu yang masih memejam itu ketika kembali melihatmu.
Makoto pun kembali mengguncang lembut namun sedikit bertenaga agar dirimu bangun. Apa dirimu bermimpi buruk? "Hei, bangun sayang. Bangun, bangun [Namamu]-chan."
Tidak tahu bagaimana caranya...namun sepertinya dirimu pergi ke masa lalu dunia sebelum Makoto meninggal. Kejadian di tanggal 5 Juni, sama dengan situasi saat ini.
Kelas yang sudah berakhir karena ia ketiduran, lalu Makoto yang membangunkannya. Kejadian ini benar-benar sama, namun bedanya kamu terbangun dalam keadaan air mata yang berlinang.
"[Namamu]-chan? Kau habis mimpi apa?" Makoto bertanya dengan khawatir saat kamu pun terbangun. Tangannya meletakkan ponselnya di mejamu dan menyentuh pipimu untuk mengusap air mata itu. "A-ah, ini, minum dulu. Huh, makanya jangan ketiduran saat pelajaran sejarah, dong. Akhirnya mimpi buruk, kan?"
Makoto memperingatkan dengan lucu merengut sambil mengeluarkan botol airnya dari dalam tas dan membukakannya untukmu.
Selamat bermain!
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top