35 | Kecewa.
Beberapa Bulan kemudian.....
SMA Angkasa. 07.04 WIB
AUTHOR Pov.
" Eh! Va, lo kalo pake kebaya kayak gini cakep deh, udah cocok nih lu kek nya buat kawin sama gue, " ujar Arvan dengan pede nya.
" Heh! Kadal onta! Isa meneng ora? Cangkem mu? Hah! Arep tak sumpel apa karo tembelek? " ujar Keva, memakai bahasa Jawa.
Translet Chekkkk
: Bisa diem enggak? Mulut mu? Mau aku sumpel pake tai.
Arvan berdecak. Dia tuh nggak paham! Tahu. " Ck, udahlah gue minggat aja, bye the way, Abang gue. Kayak nya kesiangan, habis nonton semalem, " kata Arvan seraya mengedipkan sebelah mata nya. Genit. Lalu pergi.
Keva lantas berohria. Tanpa tahu maksud dari kata nonton yang di ucapkan Arvan.
Tak terasa, hari ini Keva dan teman-teman seangkatan nya lulus, Radisya tak bisa hadir, karena perut nya yang sudah membuncit. Jadi hanya Keva dan Arsen yang datang.
Hari ini, Keva tampil cantik serta anggun dengan pakaian kebaya dengan motif rok, batik Mega Mendung, berwarna gradasi biru muda dan biru tua. Dengan atasan kebaya putih. Dengan tatanan rambut di sanggul rapih, dan riasan tipis.
* * *
13.00 WIB.
Keva menghembuskan nafas nya kecewa, di tatap nya para pelayan yang tengah merapihkan lingkungan sekolah.
Hari ini, adalah hari yang penting bagi Keva, dia menatap lesuh kebaya nya. " Hah.... Yam, Yam. Kali ini lo bener-bener ngecewain gue Yam. "
" Kak! Pulang yuk! Udah di tungguin Mami, Papi, " ajak Sakura yang tiba-tiba berada di samping Keva yang tengah duduk di salah satu bangku.
Keva menatap adik nya itu. " Sebentar lagi Ra, gue tungguin si Genta, siapa tau dia dateng, " jawab Keva. Padahal Hayam Wuruk berjanji akan datang hari ini. Tapi nyatanya?.... Argggh! Udahlah Keva kesel sendiri kalo inget-inget!
Sakura berdecak. " Ck! Kak-Kak, udah gue bilang si Ungu tuh nggak dateng! Mana tuh dia bilang kata nya nggak mau ngecewain elo, ujung-ujung nya apa? Dia bikin lo kecewa Kak! Udahlah Cowok kayak gitu mending lo tinggalin aja, " cerca Sakura.
Demi apapun, Sakura merasa kasihan pada Kakak nya, dia rela menunggu lama demi mendapat kalimat selamat dari Hayam Wuruk.
" Emang nya nggak lo coba, di telfon gitu? Siapa tau 'kan, dia angkat, " ujar Sakura lagi.
Huffhh... Keva menghela nafas nya. " Udah di coba Ra, cuma nomor nya nggak aktif, sampe pengen nyekek si operator nya gue! Gegara dia mulu yang jawab, " jawab Keva.
" Astagfirullah, istigfar Kak! Yakali Mbak operator nya lo cekek, gegara dia yang kedengeran suara nya. Noh! Mending lo cekek ae si Ungu, kan dia yang bikin lo kesyel, "sembur Sakura.
Keva menatap nya tajam. " Bisa diem nggak lo? Bacot banget sih? "
Oke, Sakura sekarang memilih diam, dari pada dia benar-benar terkena amukan singa betina, yang seperti nya tengah mengamuk-ngamuk.
Kalau Sakura ketemu dengan Si Ungu-ungu itu, dia pasti akan mencekek nya hingga tinggal nama.
* * *
15.52 WIB
" Maaf Pak, tapi sekolah ini telah benar-benar kosong, para alumni tadi semua nya telah pulang. Ah iya! Saya lupa, tadi ada Keva yang nunggu siapa tapi saya nggak tahu, sampai-sampai dia pingsan karena kebanyakan terkena sinar matahari, " jawab Pak Sardi, satpam sekolah ini.
Hayam Wuruk memaki diri nya sendiri di dalam hati. Sumpah! Dia itu benar-benar Pria tak berakhlak dan bertanggung jawab. Udah gitu bego lagi! Pikir Hayam Wuruk.
" Kalau begitu, terimakasih Pak, " ujar Hayam Wuruk sebelum dia berlari menuju mobil nya. Dan menjalani mobil itu dengan kecepatan tinggi.
Huh.... Hayam Wuruk jadi tahu, bagaimana seru nya melajukan mobil bagai kesetanan.
* * *
18.00 WIB
Hayam Wuruk menatap ragu pintu apartemen di depan nya. Menurut informasi Sakura, yang tentu nya saja dia dapatkan dengan uang satu juta nya melayang begitu saja. Keva pindah tinggal di apartemen kurang lebih seminggu yang lalu.
" Emang nya Keva suka yah? Sama kue cucur? Kok Si Kembang Jepang, suruh aku bawa ini yah? " monolog Hayam Wuruk. Seraya mata nya menatap ke arah kue cucur yang di bawa nya.
Awas aja kalo sampe Keva nggak suka, aku penggal kepala nya si Kembang Jepang! Pikir Hayam Wuruk.
Dengan ragu, Hayam Wuruk memencet tombol bel apartemen Keva.
Ting!
Tong!
Ceklek!
" Siap----Maaf gue nggak kenal lo, " ujar Keva seraya menatap datar Hayam Wuruk, dari nada bicara nya Keva terlihat sangat kecewa.
" Landak, maafkan aku, " ujar Hayam Wuruk bersungguh-sungguh. Dia memegang tangan Keva.
Keva melepaskan genggaman tangan Hayam Wuruk. " Siapa lo? Sorry nggak kenal gue sama orang yang ngingkarin janji nya. " pelan namun nyelekit. Sekarang Keva tampak berbeda.
Hayam Wuruk menatap Keva sendu. " Keva.. Kumohon, maafkan aku, ini aku bawakan kue kesukaanmu, " ujar Hayam Wuruk seraya menyodorkan plastik berisi kue cucur di depan mata Keva.
Mata Keva melebar. Kala membuka isi bungkusan itu, dia kira kue cubit nyatanya?
" AAAAAA-----"
Hap!
Bruk!
Hayam Wuruk menangkap tubuh Keva yang tadi nya melompat. Jadi, gadisnya itu phobia dengan kue cucur? Astagah! Berarti dia di bohongin dong?
Tapi,
Tatapan kedua nya beradu pandang. Keva dan Hayam Wuruk sama sama menyelami sorot mata di depan nya.
" Aku minta maaf. "
Wajah Keva menjauh. Dia langsung turun dari gendongan Hayam Wuruk. Seraya merapihkan pakaian nya yang sedikit lecek.
" Keva, aku mohon. Maafkan aku. "
Keva berpikir.
" Euhm, gue maafin lah, tapi kenapa lo nggak bisa dateng? "tanya Keva.
Hayam Wuruk tersenyum tipis. " Papa Milan tadi masuk rumah sakit, gara-gara tangan nya ketimpa beton, pas ngecek proyek di Bandung. Sekali lagi maaf ya? "
Keva termenung. " Nggak papa kok. Seharus nya gue nggak kecewa, harus nya gue paham, kalo Om Milan kecelakaan gitu, gue juga minta maaf yah Yam. "
Hayam Wuruk tersenyum. Lalu mengelus puncak rambut Keva. Lalu mencium nya. " Aku yang salah Va, aku yang nggak bilang sama kamu, aku kalut, dia itu kayak Ayahanda. "
Arsen: Guys! Kalian ada nama buat Dedek bayi nya gue nggak? Request dong.
Disya: iya, Disya bingung, mau namain siapa.
Bagi yang punya saran nama, gue boleh minta saran nggak?
Keva yang bete.
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top