26 | Pedes nya mulut Nertaja

AUTHOR POV.

" Kok gue di bawa ke sini sih? "

Keva menatap bingung ke dua---ah ralat, ke tiga Perempuan. Ada Sang Ibunda Hayam Wuruk, Nertaja dan calon isteri nya-Sri Sudewi.

Ibunda Tribhuwana tersenyum. " Begini Keva, Sudewi ingin bertanya tentang Hayam Wuruk padamu, kata nya dia ingin membuat Hayam Wuruk jatuh hati pada nya, sebelum mereka resmi menikah. Jadi Sudewi silahkan bertanya, " Ujar Ibunda Tribhuwana.

Nertaja melirik Keva. Dia bisa menangkap ada rasa cemburu. Dia pun begitu awal nya. Apa lagi saat melihat Arsen dan Radisya, percayalah, Nertaja hanya melampiaskan rasa suka nya pada Arjuna.

Dia merapatkan tubuh nya ke Keva. Lalu berbisik lirih. " Keva, Aku hanya berujar; kau harus pandai menjaga ekspresi-mu, " bisik Nertaja pelan.

Keva mengangguk. " Iya Ner, paham gue, " balas Keva.

Nertaja menghela nafas nya. Dia kesian, pada Keva, pasti bakal sakit hati. Dan sakit hati itu nggak enak. Kalo enak mah semua orang pasti biasa-biasa aja 'kan waktu di selingkuhin? Sama pacar nya.

Sri Sudewi tersenyum malu. " Euhm, Keva jangan beritahu Kakanda Hayam Wuruk yah? "ujar nya Sudewi malu-malu meong.

Keva mengangguk. " Iya Sudewi, santuy ae, " ujar nya lemas.

" Kau kenapa lemas Keva? "tanya Ratu Tribhuwana.

" Capek aja. "

" Kalau begitu, bisa langsung kita ke kamar Nertaja atau kamarku? "tanya Sudewi.

🌹

" Ekhem! "

Suara batuk Arsen seolah-olah di buat kencang. Dia langsung menggenggam tangan Radisya erat.

Radisya yang gak paham cuma bisa planga-plongo. " Kenapa Sen? Kamu sakit? " tanya Radisya lugu.

Aria Bebed tersenyum. Dia cukup paham dengan gelagat Arsen. Cowok dingin itu cembukur guys!. " Ah, Radisya makanan mu tadi enak sekali loh, " ujar Bebed seraya mengedipkan satu mata nya.

Biasa. Fakboi kuno.

" Kak Bebed kenapa? Mata nya perih? Kok kedap-kedip sih? Kayak boneka mampang tau, " tanya Radisya.

Bebed mendengus. Otak lola Radisya ples ke-enggak-pekaan nya menjadi nilai minus sendiri. " Ck, lupakan. "

Alis Arsen terangkat satu. " Kalian makan bareng tadi? Pagi? "

Radisya mengangguk. " Iya Sen, tadi nya mau ajak Kamu tapi, kamu kan lagi latihan sama Om galak. "

Bebed terkekeh geli. " Hey, Radisya, berhati-hatilah, nanti kalau Ayahku tau, bisa-bisa gunung meletus, hahaha. "

Arsen menatap datar Bebed.

Lalu ia menarik Radisya pergi dari lorong itu.

Bebed tersenyum geli. Anak dari Aria Gajah Mada alias si Om galak itu hanya bisa geleng-geleng kepala melihat tingkah cemburu Arsen.

" Dasar! Cemburuan. "

🌹

" Makanan favorit Kanda Hayam Wuruk apa Keva? "

Keva mengedikan bahu nya. Dia yang pacar nya aja males nanya-nanya. " Nggak tau, gue baru jadi dayang dia aja baru dua minggu. "

" Euhm, biasa nya Kanda suka makan wajik sih, " ujar Nertaja ragu.

Mata Sudewi berbinar-binar. " Oh yah? Kalau begitu, esok Aku akan memanggil Radisya , yang terkenal dapat memasak berbagai macam masakan enak. agar mengajarkan ku cara membuat wajik, " ujar Sudewi semangat.

Iyalah! Semangat, orang mau ngerebut hati nya Huskie. Batin Keva.

Kalo aja Keva nggak di suruh jaga mimik sama prilaku. Sama nggak inget kalo Sri Sudewi adalah calon isteri Hayam Wuruk ples sepupu Huskie-nya. Mungkin udah Keva hajar tuh si Sudewi sampe mampus.

"Terserah kau saja Kak, " balas Nertaja.

Sudewi beranjak dari ranjang Nertaja. " Kalau begitu, Aku pergi dulu, Aku akan merawat diriku mulai sekarang! " ucap Sudewi riang.

Nertaja mencibir, " bukan nya memang setiap hari kau tak pernah absen merawat diri? "

" Nertaja, " tegur Ratu Tribhuwana. Dia tau Anak perempuan nya ini sedikit tak suka, karena Sudewi memperlihatkan sifat manja nya. Walau hanya pada keluarga.

Nertaja memutar bola mata nya. " Ya, sudah sana kau keluar, " usir Nertaja.

Sudewi merengut.

" Kasar sekali kau. "

" Bukan urusanmu! "

' Anjir! Pen nimbrung gue tuh, wkwkwk si Nertaja ternyata sadis juga' ucap Keva dalam hati ngakak.

Dengan perasaan kesal. Sudewi keluar dari kamar Nertaja. Bagus, dia merutuki diri nya yang tadi asal nyeplos bilang kalau ingin belajar masak. Sejujur nya dia memegang ujung gagang sapu saja tak pernah. Apa lagi mengingat dia adalah kaum bangsawan.

Sekarang kalean wahai para humaners ngerti'kan? Mulut mu adalah sambel geprekmu.

Nertaja tersenyum sumringah. Persis kayak Cewek-cewek ketemu sama bias nya. " Nah! Bagaimana kalau sekarang kita bermain saja? " tawar Nertaja.

" Ish-ish, kau ini, janganlah jutek-jutek dengan sepupumu. "

" Biarin. Suka-suka Aku, dia kan hanya sepupu. "

Curiga nih gue. Nertaja jangan-jangan berguru sama Om Gajah. Hemmm, patut di pertanyakan. Batin Keva.

" Ya sudah, kalau begitu. Kita ingin bermain apa? "

Nertaja tampak berpikir. " Bagaimana kalau kita bermain petak umpet? "

🌹

Radisya menatap Arsen. " Arsen ngambek? "

Tak ada sautan.

" Arsen. Ishhh, cerita dong, " desak Radisya.

Arsen membuang muka nya. Dia beralih menatap pepohonan. " Gue cemburu! Puas hah! "

Radisya tersenyum lebar. " Puaslah. Berarti Arsen tuh sayang sama Disya. "

Pengen nabok tapi sayang gimana dong?

" Sya, mending lo diem deh. Jangan mancing---" omongan Arsen tersela.

" Mancing apa? Ikan? Kalo iya Disya mau ikut dong Sen. "

" Bacot! "

Radisya merengut. " Ihh, jahat Arsen. Disya sama Kak Bebed aja deh. "

" Coba aja sana sama si Bebed lagi. Gue kurung lo langsung! Sya. "

Ucapan Arsen barusan, spontan membuat bibir Radisya maju.

Gedekkk!!! Itu yang Disya rasain.

🌹

" Habis dari mana Landak? " tanya Hayam Wuruk.

" Kepo lu! " seru Keva.

Hayam Wuruk berdecak. " Ck, kebiasaan. "
Keva malah tambah sewot. " Ngapa? Gak suka, ya udah akhiri aja hubungan ini! "

Hayam Wuruk mengernyit. " Kenapa sih? Kok sensian begitu? Kamu lagi datang bulan? " tanya Hayam Wuruk.

" Iya. "

" Terus? Kenapa makin jutek? "

" Au ah, mager gue cerita. Dah gue mau balik. " Keva segera meletakan teh panas itu di atas nakas. Lalu ngacir keluar.

" Pasti ada masalah. "

🌹

" Cerita nya kayak gimana sih? Va? " tanya Radisya kepo.

" Gini...... "

Flasback on

Saat perjalanan hendak ke kamar Hayam Wuruk, Keva mendadak di hadang oleh Sudewi.

Lorong koridor terlihat sangat sepi. Hanya ada diri nya dan Sudewi.

" Kenapa? " tanya Keva males. Dia tuh malesan kalo ngomong sama Sudewi.

" Jauhi Kanda Hayam Wuruk! Berhenti menjalin hubungan dengan nya. Ingatlah kau hanya seorang dayang rendahan! " cerca Sudewi.

' Dia belom tau aja, keluarga gue di masa depan punya Jet pribadi. Kurang sultan apa coba gue? ' batin Keva sombong.

" Hemmmm! "

" Oh yah, satu lagi. " ujar Sudewi.

" Naon? " tatapan Keva berubah datar.

" Tubuhmu mungil. Aku akui, kau imut dan lucu. Tapi kenapa Hayam Wuruk mau dengan anak kecil sepertimu? "

" Atau jangan-jangan kau mengguna-gunainya? Yah! "

" Gue bukan orang bego, yang percaya sama tahayul. Dan juga buat apa gue melet si Hayam Wuruk? Kayak gue nggak laku aja, " balas Keva sengit.

Lalu dengan cepat Keva berlalu.

Bisa-bisa nanti Keva bakalan ngejulid.

Flasback Of

Hanya satu yang Keva pertanyakan. Kenapa si Sudewi bisa tau? Atau jangan jangan dia stalker lagi?

Nb: di sini Karakter Sudewi adalah ciptaan gue. Bukan Sri Sudewi-nya yang asli.

Okeh? Jangan hujat gue.

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top