9) Awal Perjalanan
Seseorang dari jauh pernah berkata
Hidup itu jamil
Manusia beragam, berseragam
Sihir adalah bagian dari ragam
Seperti alat yang murni
Menjadi berkah, atau kehancuran bagi alam
#
Malam itu, aku terbangun. Napasku berat, seperti beberapa hari sebelumnya. Ingatan yang tersegel, berontak dan membabi buta saat kutidur. Mimpi tentang seorang kesatria penuh darah, memegang bilah berkilau yang panjang dan lebar, mengejar dengan langkahnya yang lamban. Kali ini, aku terbangun di tengah bulan purnama. Peluh mulai membasahi kelopak mata.
Aku menghela napas. Saat hendak keluar dari selimut untuk mencuci muka, kakiku menendang sesuatu. Setelah menoleh, ada banyak buku di lantai, berserakan.
#
"Elina, kau terbangun tadi malam?"
Kakek menyuap beberapa kali sebelum menatapku.
"A-ah, mungkin aku mengigau, Kek."
Kakek terkekeh pelan, "Karena belum nyaman, ya."
"Apanya, aku biasa-biasa saja." dengus Erran.
Aku memelototinya. Anak itu tentu saja cuma memanyunkan bibir, sembari mengambil beberapa suap sup.
"Oh, iya, Kek, soal permintaanku kemarin."
"Tentu saja, Er," aku menjawab, sembari menyuap sesendok sarapan, "kau sudah baca buku-buku itu, kita bisa kerja sama, ya kan, Kek?"
Saat aku menoleh, Kakek terlihat masygul. Beliau meletakkan kembali sendok yang hendak diarahkannya ke mulut. Ekspresi itu bertahan cukup singkat, sebelum Kakek kembali tersenyum.
"Kalian lebih dari boleh untuk berlatih sihir. Ada potensi yang cukup besar yang bisa kalian penuhi, dan ingat, sesama saudara harus saling melindungi, ya."
Kakek beranjak, membawa mangkuknya ke dapur. Erran terlihat menunduk, lalu menyandar selagi menghela napas. Entah memikirkan apa. Sejak awal, cuma Erran yang bertekad kuat untuk datang kemari. Ada banyak hal yang mungkin mengganggunya saat ini. Tetapi, kujuga penasaran akan satu hal.
Aku melirik sekali lagi ke arah Kakek, yang sekarang mencuci mangkuknya. Aneh, perasaan sarapan Kakek belum habis.
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Jamil: bagus, indah
Jum'at, 10 Desember 2021
Edit: Minggu, 21 Januari 2024
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top