Chap. 41 : War With Big Strenght (2)

By the way, buat yang bingung di Chapter sebelumnya, kenapa Chris bisa ada ngumpul bareng Shu DKK.

Soalnya...

Chris mundur dari pertarungan, level pertarungannya udah terlalu jauh dari dia soalnya.

Lagi pula, bukannya pas ?

The Sword of Light and The Arrow of God VS. The Sword of Dark and The Body of Steel.

Ok, kita kembali ke cerita yuk !

LET'S GO GUYS !!

Reader : BUKANNYA LU YANG BIKIN LAMA, AUTHOR !?

tee-hee~ gomennasai~ he he~

Reader : UDAH CEPETAN MULAI AUTHOR !! UDAH TAU UPDATE KAYAK SIPUT GA MAKAN SETAHUN TAPI MASIH DILAMA-LAMAIN AJA.

Iyaaa !! Gomennasai Reader-san karena udah lama update !!

SILAKAN DIBACA !

Magician Academy

By : fallyn_danella

Yuuma' s PoV

Mataku menatap dengan serius pertarungan di depanku.

Rie-chan dengan Ren-kun, melawan Albran ("atau Albren ya ? Maaf, aku lupa", batin Yuuma cengengesan) dan Master Magic Black Organization.

Aku tercengang melihat pertarungan itu.

Terlalu sengit.

Terlalu hebat.

Dan levelnya terlalu jauh.

Aku baru sadar.

Jika aku ingin melindungi teman-temanku, kekuatanku masih jauh lebih kurang dari Rie-chan dan Ren-kun.

Dan bahkan tadi Kayo-san bilang bahwa Ren-kun masih menyembunyikan kekuatannya.

Aku penasaran.

Seberapa banyak potensi sihir yang ada di dalam tubuh Ren-kun...

Sampai-sampai Master dari Magic White Organization berkata seperti itu ?

Kalau boleh jujur, aku sungguh ingin sekali ikut masuk ke pertarungan, membantu Rie-chan dan Ren-kun...

Tapi aku sadar, kalau bahkan kekuatanku tidak sebanding dengan mereka.

Sudah begitu, elemenku air.

Salah sasaran sedikit saja, hal itu akan merugikan Ren-kun karena The Arrow of God lemah terhadap elemen air.

Aku hanya akan menjadi beban jika ikut ke dalam pertarungan.

Bahkan jika Chris yang sihirnya lebih kuat dibandingku saja kewalahan...

Bagaimana dengan aku ?

(Uh...aku akui aku lebih lemah dibanding Chris yang umurnya lebih rendah dibandingku...

Hello~14 tahun dengan 16 tahun itu beda 2 tahun, ok ?

Oh dan hal itu juga berlaku terhadap tinggi badan.

Tinggi badan kami sama, lho ! 168 cm itu memang rendah sih buat ukuran anak 16 tahun...

*meratapi tinggi badan yang agak cebol dibanding yang lain*)

Aku mengepalkan kedua telapak tanganku dan mengangkatnya ke depan wajahku.

'Kumohon...semoga Rie-chan dan Ren-kun berhasil mengalahkan mereka berdua ! Kumohon agar mereka berhasil !'

"Jangan tegang begitu.", sebuah suara memotong doa kecemasanku.

Aku menoleh, dan yang bersuara itu adalah...

"Mereka tidak lemah, kau tahu.", ujarnya lirih.

--...Shu-kun.

Aku menunduk di hadapan Shu-kun, "K-kau tidak cemas dengan Rie-chan dan Ren-kun, Shu-kun ?", tanyaku.

Shu-kun menatapku dengan kaget.

Apa pertanyaanku aneh ?

"Baka (bodoh). Aku tentu saja cemas dengan mereka.", jawabnya.

Shu-kun mengusap keningnya frustasi, "Apalagi yang bertarung itu salah satunya adalah adikku... mana mungkin aku tidak cemas ?", lirih Shu-kun.

Iya ya.

Shu-kun pasti cemas.

Shu-kun itu sister-complex dan Over-Protective ke pada Rie-chan.

Dan sekarang Rie-chan sedang bertarung hidup mati di sana.

Mana mungkin Shu-kun tidak cemas kan ?

Tapi kenapa...

"Tapi kenapa kau berkata seperti itu seakan-akan kau tidak cemas ?", tanyaku.

Shu-kun menghela nafas lalu menyeringai. Membuatku sedikit bergidik ngeri.

Sudah lama aku tidak melihat seringai Shu-kun.

Saat Shu-kun menyeringai seperti itu, berarti dia ada rencana yang melibatkan semua orang.

"Karena aku tahu, adik kesayanganku dan pasangannya itu tidak lemah.", jawab Shu-kun.

Belum sempat aku berbicara, seseorang memotong.

"Hoi, Shu-kun ! Yuuma-kun ! Cepat ke sini atau kalian akan mendapat dampak serangan pertarungan mereka !", seru Kazuto-kun.

Aku mengangguk, "Ha'i (baik). Iku zo, Shu-kun (Ayo, Shu-kun) !", ujarku sambil menarik tangan kanan Shu-kun.

Saat sudah berkumpul, Shu-kun mengeluarkan suara.

"Ano, aku punya rencana.", ujar Shu-kun.

"Rencana apa maksudmu ?", tanya Satoushi-kun.

Satoushi-kun mengerutkan keningnya, begitu juga yang lain, kecuali aku.

Karena aku tahu Shu-kun merencanakan sesuatu.

Yang mungkin...er...kurang nyaman dan agak merepotkan ?

Seringai Shu-kun kembali muncul, "Rencana untuk membantu pertarungan Rie dan Ren menjadi lebih mudah.", jawabnya.

///\\\

Author' s PoV

"Light Sword Purity", ujar Rie.

Pedang Rie memancarkan cahaya terang.

Sedikit, namun Ridyo merasakan kekuatan sihir elemen kegelapannya menurun.

Ridyo seketika merasa amarah dalam tubuhnya.

"Apa yang kau lakukan sialan !?", seru Ridyo sambil menyerang Rie.

Dengan cepat Rie bersalto ke belakang sambil mengucapkan mantra sihirnya lagi.

"Purification Confinement", ujar Rie.

Kali ini Rie menggunakan elemen cahayanya.

Bayangan putih cerah muncul dan membentuk kurungan yang bersiap mengurung Ridyo.

Ridyo berdecih dan mengucapkan mantra sihirnya juga.

"Cih, Absorption by Darkness", ujar Ridyo.

Bayangan hitam kelam muncul dan menelan semua kurungan putih itu dan membentuk kurungan hitam kelam.

Giliran Rie yang berdecih sekarang.

"Tch, The Light of The Holy Repellent", ujar Rie.

Cahaya putih memancar dari Rie dan menghilangkan kurungan hitam kelam itu.

Di sisi lain, Ren sedang bertarung dengan Albren.

"Dragon Arrow", ujar Ren.

Panah yang ditembakkan Ren berubah bentuk menjadi naga besar.

Albren berdecih, "Tch, Shot Darkness'', ujar Albren.

Dari pedang Albren muncul cahaya-cahaya.

Cahaya berwarna hitam kelam dan  cahaya itu menyerang Naga Panah milik Ren.

Tidak disangka...

Albren menambahkan kekuatan sihirnya dan cahaya-cahaya hitam kelam itu berhasil menghilangkan naga dari panah itu.

Ren berdecih kesal, "Bolehkah aku menghabisimu sekarang ?", tanya Ren sinis.

Albren mengamuk karena perkataan Ren yang seakan meremehkannya.

"JANGAN REMEHKAN AKU !!", seru keras Albren dan aura hitam menjalar ke mana-mana.

Ren tersenyum sinis sebelum berkata, "Aku tidak meremehkanmu, kok...", ujar Ren pelan.

"...tapi kau memang akan mati karena seranganku...",

"Element Mixed : Ocean Magic Combined Elements"

Dari belakang Ren, muncul lautan yang :

Mengeluarkan uap dingin,

Memiliki api yang menjalar ke mana-mana,

Ada sulur-sulur tanaman yang mengikuti arus,

Dan angin berhembus kencang menghasilkan ombak.

Wajah Albren memucat seketika.

Lautan itu pun menerjang Albren.

Setelah lautan itu menghilang, terlihat Albren yang terluka amat parah.

Terdapat luka bakar parah di beberapa bagian tubuh.

Terdapat goresan-goresan beracun kaku yang dari sulur-sulur tadi.

Terdapat pula beberapa bagian tubuhnya yang membeku, membuat giginya bergemeletuk.

Ren mendengus kesal.

'Sigap juga ia memasang pelindung sebelum terkena serangan. Kalau tidak dia sudah mati.'

Itulah batin Ren.

Ren menutup matanya dan menghela nafas.

"Kuakhiri saja ya.", ujar Ren dan menembakkan panah cahayanya di tepat jantung Albren.

Dan...kalian sudah tahu apa yang terjadi pada Albren selanjutnya.

Ren segera beralih ke Rie yang juga sudah terluka karena melawan Ridyo.

Ridyo terdiam melihat salah satu bawahan setianya sudah tidak ada.

Dalam sekejap, aura hitam menjalar ke mana-mana.

"Kalian...sudah..membunuh Albren, hah..?", ujarnya dengan suara berat.

Ren terdiam.

Pancaran cahaya kegelapan memuncak.

Ren dan Rie yang melihat itu lansung jatuh terduduk dengan lutut yang bergetar dan mata membelalak.

'Apa...itu...?'

Batin Rie.

'Pancaran kegelapan yang tidak main-main !!'

Batin Ren.

Namun, sebuah cahaya berwarna kuning menembus ke arah pancaran kegelapan itu, dan hilang seketika.

Ridyo membelalakkan kedua bola matanya saat kekuatannya hilang.

Ia menengok, dan melihat segerombolan teman-teman Rie dan Ren dengan Varl yang ada di paling depan.

Flash Back :

"Rencana untuk membantu Rie dan Ren ?", tanya Dundy.

Shu mengangguk.

"Ya, caranya itu kita menggunakan Missing Magic milik Varl.", ujar Shu.

Varl terbelalak seketika, "I-itu tidak mungkin, kak Shu ! Kekuatan Missing Magic milikku memang kuat, tapi belum sebanding dengan kekuatan Master dari Magic Black Organization..!", seru Varl.

Shu menyeringai, "Gampang saja, kan ?", ujarnya.

Jimmy merengut, "Apa maksudnya, Senior Shu...", lirih Jimmy namun didengar semuanya.

"Kita gabungkan kekuatan kita, dengan hati murni.", ujar Shu.

"Hah !?", seru semua orang bersamaan kecuali Yuuma dan Kazuto yang sudah terbiasa dari dulu dengan ide Shu yang aneh namun efektif itu.

Shu mengangguk lagi.

"Yep. Tepat saat Varl melakukan Missing Magic, kita dukung kekuatannya dengan seluruh kekuatan terkuat kita. Bisa, kan.", ujar Shu.

Semuanya masih nampak ragu sampai Kayo membalas.

"Itu ide yang bagus. Kita lakukan.", putus Kayo.

Semua menghela nafas, "Ok !", seru mereka berbarengan.

"Missing Magic..." -Varl Degeshion Kyle-

"Mizu no Taiho" -Yuuma Seikamoto-

"Inu no Goka" -Shu Miyaji / Takaya Ayanasaka-

"Kurayami no Hi Chēn"  -Kazuto Aikawa-

"Eletric Thunder" -Chris Diandly-

"Shoot Water" -Mary Athur-

"Ryu no Dojo" -Zun Wei-

"Kuroikazuchi" -Asseyn Lickaeren Mirgen-

"Hinotama" -Jimmy Anthernine-

"Surudoi Makihige" -Kay Lirgenda-

"Tepaguraundo" -Akira Mamatsu-

"Stone Shooter" -Satoushi Mushujima-

Begitu pula dengan Kaname, Dundy, Mijyu, Kayo, dan yang lainnya,

Mengucapkan mantra sihir terkuat mereka.

Untuk mendukung kemampuan Varl. 

Dan, dari tangan Varl muncul cahaya berwarna putih yang berubah menjadi kuning cerah,

Dan melesat ke arah Ridyo sang Master Magic Black Organization.

Dan...berhasil ! Aura hitam yang terpancar ke mana-mana seketika menghilang.

Rie dan Ren yang melihat ke arah teman-teman mereka terdiam.

Dan sekilas, Rie tersenyum.

'Akhirnya Shu-Niichan kembali masuk ke dalam mode serius...'

Itulah batin Rie.

Rie tersenyum pada Ren.

"Ayo kita lakukan serangan penghabisan, Ren...", ujar Rie sambil menyeringai.

Ren balas menyeringai, "As you wish, Rie (apa pun permintaanmu, Rie)..."

Rie dan Ren mengacungkan The Sword of Light dan The Arrow of God ke depan.

"Serangan terakhir..."

"Light Arrows Kindness / Goodness Light Saber..."

"COMBINE !"

Dari panah dan pedang Ren dan Rie muncul cahaya yang amat terang dan cahaya itu bersatu.

Cahaya yang bersatu itu membentuk bola yang sangat besar.

Dan dengan cepat, bola cahaya itu menerjang dan menghabisi Ridyo.

BOOUUMMM !!!

What happened ?

Apa yang akan terjadi ?

See in the next chapter !

To Be Continued....

///\\\

Konnichiwa, my all reader-san ! Bagaimana kabar kalian ? Maaf yang udah lama update. Hiks hiks.

Kemungkinan chapter terakhir bakal gabung ama epiloque~secara cerita ini bener-bener bentar lagi bakal ending.

Penasaran ? Penasaran ? Ditunggu aja !

(Oh dan mungkin updatenya bakal lama, nyuehehehe)

Bagaimana chapter ini ? Saya mengharapkan kritik dan saran lho !

Ya sudah lah.

See you in the next chapter, my all reader-san~!
Mata Ashita, my all reader-san~!
Dimohon vote dan comment kalian, my lovely all reader-san~!

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top