Chap. 35 : Rescue Master Kayo !
Photo : Jena Voidarey
Diharap membaca author note yang ada di paling bawah nanti ! Tolong dibaca, ya !
Chris's Pov
'Master Kayo..!?'
Aku terkejut. Sangat terkejut.
Aku mengepalkan kedua telapak tanganku.
'Kayo-chan...aku sangat bersyukur kau masih hidup, Kayo-chan..!', batinku sambil menahan tangis.
Rasanya aku seperti orang gila sejak aku kabur dari penjara dan meninggalkan Kayo-chan serta teman-temanku.
Terkadang aku memukul kepalaku sendiri dengan frustasi, bahkan saking frustasinya, aku sempat ada niat untuk bunuh diri.
Tapi aku membatalkan niat itu setelah mengingat salah satu ucapan Kayo-chan.
"Ne...Chris-kun, kau tahu, aku benci sekali orang yang mencoba bunuh diri.", ujar Kayo-chan.
Aku menoleh bingung ke arah Kayo-chan.
"Kenapa kau tiba-tiba berkata seperti itu, Master Kayo ?", tanyaku ragu.
Kayo-chan menoleh ke arahku, "Ini lho--Eh, sebentar ! Sudah kubilang panggil aku Kayo-chan, kan ! Chris-kun bagaimana, sih !?", seru Kayo-chan.
Aku menghela nafas, "Baik-baik. Aku minta maaf, Kayo-chan. Jadi, ada apa ?", tanyaku menyerah.
Kayo-chan lansung memamerkan senyum lebarnya.
"Nih, di sini ditulis kalau salah satu siswi Magician Academy ditemukan tewas membekukan dirinya sendiri di ruang kelas."
"Dari surat wasiat yang anggota kelas temukan, ia bunuh diri karena keadaan keluarganya.", ujar Kayo-chan.
Aku mengeryitkan keningku, "Memang keluarganya kenapa ?", tanyaku.
Kayo-chan menghela nafas, "Ekonominya sangat kurang, ayahnya juga selalu memukulnya. Katanya mereka menemukan sangat banyak bekas pukulan yang sudah kering.", jawab Kayo-chan.
Aku merinding seketika, "K-kejam sekali..", lirihku pelan sekali, tapi masih didengar Kayo-chan.
Kayo-chan lansung mengangguk, "Iya kan !?", ujar Kayo-chan, volume suaranya berubah.
"Maksudku--ayolah ! Kenapa harus sampai bunuh diri ! Kuakui kalau keluarganya benar-benar keterlaluan dan pasti ia menderita ! Tapi masa dia tidak sadar, sih, kalau masih ada teman untuknya !?"
"Bunuh diri itu, kan, tidak menyelesaikan masalah ! Justru malah membuatnya makin rumit !!"
"Kau setuju, kan, Chris-kun !!?", seru Kayo-chan tepat di depanku.
Setelah ia berceloteh panjang lebar.
Karena aku bingung ingin bereaksi seperti apa, aku pun hanya membalas, "H-huh ? Eh, iya. Aku setuju.", balasku.
Kayo-chan tersenyum manis, "Tuh, kan !", ujarnya.
"Chris !"
Aku tersentak dan lansung menoleh.
Hal pertama yang kulihat adalah Dundy yang menatapku kesal.
Aku lansung melihat ke sekelilingku.
Ah...ternyata dua orang anggota Magic Black Organization itu sudah pergi.
Pantas saja Dundy tidak segan-segan berteriak.
"D-Dundy ? Ada apa ?". Tanyaku sambil tersenyum canggung.
Uhk, aku tak pernah suka melihat Dundy kedal.
Dundy mengerutkan keningnya bingung, "Kau mau menyelamatkan Master Kayo tidak, sih ?", tanya Dundy.
Aku melotot tajam, "Tentu saja aku mau ! Kenapa kau bicara seperti itu !?", tanyaku kesal.
Dundy menatapku tajam.
Hei ! Sejak kapan ia bisa menatapku tajam, he !?
"Jangan melamun, dong ! Aku jadi kesal, nih ! Kau tahu, aku tak suka diabaikan seperti itu tahu !", ujar Dundy.
Mari kita ber-'hei' lagi.
Sejak kapan Dundy bisa berseru seperti itu ke padaku, hah !?
Padahal biasanya dia yang tak mau aku marah.
Ah, bukan Dundy saja, sih, yang tidak mau aku marah. Tapi semua anggota Magic White Organization.
Memangnya kalau aku marah ada apa, sih ?
(Dundy : What the Hell !? Kau tidak sadar kalau kau marah, tuh, bagaimana, hah !?
Kaname : hm.
Chris : eh ? Waktu itu aku hanya memusnahkan 97 Beast King Class saja kok. Memang ada apa dengan itu ?
Satoushi : kenapa kau bisa berkata seperti itu dengan tenang, Chris !?
Varl : ...menyeramkan...
Author : kaca mana kaca. Aku harus menyadarkan Varl kalau ia juga menyeramkan saat marah.
Varl : huh ? Aku hanya merusak gunung itu saja. Memang kenapa ? Iya, kan, Chris ?
Chris : yap ! *mengangguk-angguk*
All : kalian berdua menyeramkan !!
Author : by the way, yang baca ini, jangan lupa baca author note yang paling bawah yaaa !!)
Percakapan absurd selesai.
Tiba-tiba Dundy menyengir lebar, perasaanku jadi tidak enak melihat senyum lebarnya itu.
"Kalau begitu, kami butuh bantuanmu, bung !", seru Dundy ceria.
Perasaanku buruk....
***
Author's Pov
"Kenapa harus aku, sih !?", sungut Chris kesal.
Dundy memasang wajah seperti teraniaya dan mengatupkan kedua telapak tangannya.
"Hei...ayo lah, Chris. Elemen listrikmu akan sangat berguna untuk membuka pintu besi ini ! Kau mau menyelamatkan Master Kayo tidak !?", seru Dundy.
"Dan lagi, kita tidak punya Varl yang dapat membuat cadangan kunci ini atau pun Kaname yang dapat memunculkan salah satu naganya.", bujuk Dundy lagi.
Sebenarnya Chris selalu kerepotan kalau menggunakan sihir listriknya, berhubung itu membuat Chris lelah.
Chris memutar bola matanya, 'Memang benar, sih...', batin Chris miris.
Chris menghela nafas pelan, "Baiklah...", ujarnya.
Kedua bola mata Dundy lansung seperti ada efek bling-bling-nya.
Dundy lansung memeluk temannya erat, "Huwaa ! Terima kasih, Chris !!", serunya senang.
Chris tersenyum kecil.
Perbincangan akrab mereka diinterupsi Zun, "Hei ! Ayo cepat, jangan berlama-lama, Chris ! Dundy !", seru Zun.
Chris dan Dundy lansung menoleh ke arah Zun dan mengangguk.
Chris lansung mengarahkan jari telunjuknya ke arah lubang kunci, dan berbisik pelan.
"Eletric Key", bisik Chris.
Setelah membisikkan salah satu elemen sihirnya, terjadi sesuatu pada jari telunjuknya.
Listrik-listrik kecil mulai muncul di jari telunjuk Chris.
Listrik-listrik kecil itu mulai memanjang.
Benda itu masuk ke dalam lubang kunci pintu besi itu.
Listrik-listrik itu membelah dan berpencar ke segala celah yang ada di lubang kunci itu.
Setelah sekitar 2 menit...
CKLEK
Senyuman puas lansung muncul dari bibir Dundy dan Chris, serta semuanya.
"Mission success !", seru mereka berdua lalu ber high-five.
Kriieek...
Mereka semua membuka pintu itu perlahan.
Awalnya mereka hanya sedikit mengintip ke dalam.
Mereka melihat Master Magic Black Organization, Master Kayo sedang tidur.
Saat mereka mengintip ke segala arah, mereka melihat dua buah kamera pengintai--atau CCTV di langit-langit.
Sepertinya kamera pengintai--CCTV itu sudah dirancang mengikuti setiap gerakan Master Kayo.
"Zun...", bisik Kazuto pelan sambil menunjuk kedua buah kamera pengintai--yang selanjutnya kita sebut CCTV itu.
Zun mengangguk.
Ia mengerti kode dari Kazuto, seniornya di Magician Academy itu.
Zun menjentikkan jarinya.
Sekejap, kedua buah CCTV itu lansung tertutup tanah.
Mereka pun mengendap-endap ke dalam sel tahanan yang terlihat khusus itu.
Tanpa banyak basa-basi, Chris segera menghampiri sahabatnya sekaligus master-nya itu.
Ren menatap ke sekelilingnya, "Sel ini benar-benar berbeda dengan penjara lainnya...", bisik Ren.
Mijyu menoleh, "Apa maksudmu ?", balas Mijyu berbisik juga.
Ren menunjuk ke sekelilingnya, "sel ini berbeda dengan sel yang ditempati Kaname-san sebelumnya. Lihat saja.", balas Ren.
Kazuto melihat ke sekelilingnya, "Kau benar juga, Ren-kun.", ujar Kazuto.
Dundy mengangguk, "Yah...kalian tahu, kan. Master Kayo itu Masternya Magic White Organization. Tentu saja penjagaannya lebih ketat.", jawab Dundy.
Semuanya mengangguk.
Kembali ke Chris dan Kayo.
Chris sedikit mengguncang-guncangkan tubuh master-nya, Kayo.
"Kayo-chan, bangunlah.", ujar Chris sambil menepuk pelan pipi Kayo.
Kayo sedikit mengerang, "Eng...C-Chris-kun...?", lirih Kayo.
Chris tersenyum lebar, "Iya. Ini aku, Kayo-chan. Ini aku, Chris-kun.", balas Chris.
Kayo melebarkan kedua bola matanya.
"C-Chris-kun ? Bagaimana kau--"
Ucapan Kayo terpotong jari Chris yang menutupi mulutnya.
"Sstt, jangan berisik, Kayo-chan. Lebih baik kita segera ke luar.", usul Chris.
Kayo mengangguk menurut.
Kayo menatap bingung orang-orang yang ada di belakang Chris--kecuali Dundy tentunya.
"Siapa mereka, Chris-kun ?", tanya Kayo sambil menunjuk mereka semua.
Kazuto tersenyum, "Soal itu nanti saja. Lebih baik kita segera ke luar dari sel ini.", ujar Kazuto.
Kayo kembali mengangguk, walau masih bingung.
Mereka pun ke luar dari sel itu.
***
Kayo, Ren, Kazuto, Dundy, Chris, Zun, dan Mijyu pun segera ke luar dari sel itu.
Mereka segera berlari menjauhi tempat itu.
Setelah 10 menit berlari menjauh, mereka bertujuh pun beristirahat.
Kayo memulai pembicaraan, "Jadi, siapa kalian ?", tanya Kayo.
Kazuto mengangguk dan memulai perkenalan karena merasa paling senior di sini.
"Sebelumnya, kami mohon maaf karena telat untuk memperkenalkan diri. Nama saya Kazuto Aikawa, siswa kelas 3 SMP Magician Academy."
Ren, Mijyu, dan Zun lansung melongo dan menahan tawa karena bahasa formal Kazuto.
DUAK !
"I-Itte...(sakit)", ringis Ren dalam bahasa Jepang.
Kazuto mengayunkan kepalan tangannya yang baru saja mencium kepala Ren, Mijyu, dan Zun.
"Abaikan saja mereka, Kayo-san.", ujar Kazuto.
Kayo mengangguk pelan.
Kazuto menepuk pundak Mijyu, "Yang ini namanya Graiden Mijyu, siswa kelas SMP 1 Magician Academy.", ujar Kazuto.
Mijyu mengangguk, "Ya, benar. Suatu kehormatan dapat bertemu master-nya Magic White Organization.", ujar Mijyu.
Kayo tertawa kecil, "Terima kasih, Mijyu-san.", ujar Kayo.
Lalu, Kazuto menekan kepala Ren.
"Lalu ini, namanya Akusagaya Ren. Ia juga siswa kelas SMP 1 Magician Academy.", ujar Kazuto.
Ren mengangguk hormat, "Hajimemashite, Kayo-san (salam kenal, Kayo-san).", balas Ren.
Kayo mengangguk dan tersenyum, "Salam kenal, Ren-san.", balas Kayo.
Lalu, Kazuto menarik tangan Zun mendekat, "Lalu terakhir, ini Zun Wei. Siswa kelas SMP 1 Magician Academy juga.", ujar Kazuto.
Zun mengangguk, "Salam kenal, um...nona Kayo.", ujar Zun.
Kayo tertawa kecil dan menggeleng, "Tidak usah kaku begitu. Panggil saja Kayo-san.", ujar Kayo.
Zun mengangguk kembali.
Kayo tersenyum dan juga mengangguk.
"Kalau begitu, sekarang giliranku."
"Namaku Kayo Mirunda, aku adalah master dari Magic White Organization. Asalku Jepang. Dan aku adalah alumni Magician Academy."
Kayo tersenyum sangat manis, membuat Chris merona.
"Salam kenal, kalian semua, Kazuto-san, Mijyu-san, Zun-san, dan Ren-san.", ujar Kayo.
Yang dipanggil namanya mengangguk kompak.
Kayo menepuk kepala Chris dan Dundy yang ada di sampingnya dan berbisik kecil.
"Kalian punya teman yang menarik, ya...Dundy, Chris..", ujar Kayo lirih.
Chris dan Dundy mengangkat alis mereka.
Sedetik kemudian, mereka tersenyum kecil.
"Ya...anda benar, Master Kayo...", ujar Dundy kecil.
"Mereka adalah orang-orang yang sangat baik dan menarik, Kayo-chan/Master Kayo."
To Be Continued....
***
ATTENTION PLEASE !!
Plis lah, kalian baca ya author note ini !! Plis plis !!
Jadi gini, author kalian ini lagi kepengen ngadain Q & A (Question and Answer) alis tanya dan jawab ! Itu kalau ada yang nanya sih...
Para reader-san bisa nanya ke seluruh karakter-karakter dari Magician Academy.
Dan saya menerima segala bentuk pertanyaan kalian, dan se-absurd apa pun pertanyaan itu, author terima, kok !!
Kayak gini : "buat Rie, apa sih yang paling kamu benci di dunia ini ?" Atau semacamnya !
Jadi begitulah, kalau ada yang mau nanya, nanya aja yaa ! Author ini malah seneng kok kalo ada yang nanya, hehe !
Ok, see you next chapter, para reader-san !!
Bye-bye, reader-san~!
Dimohon vote dan comment kalian~!
Dan, ditunggu juga Question kalian semua~!
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top