Chap. 16 : New Beast Type !?
Satoushi's Pov
Sepanjang perjalanan dipenuhi canda tawa walau masih sedikit canggung karena sisi lain Yuuma-san.
Tiba-tiba, langkah Ren-san terhenti, ia nampak menatap tajam alat peramal waktunya.
Terlihat Jimmy menghampirinya -sekaligus menjauhi Yuuma-san- "Ren, ada apa ?", tanya Jimmy.
Ren-san memang tidak tersenyum, tapi sangat-terlihat-sekali aura ke-senang-an nya, "Semua ! Menurut ini, kita akan sampai ke markas Magic Black Organization besok, pukul 8 pagi !", seru Ren-san.
Semua menatap Ren-san senang.
DEG !
Tiba-tiba terasa aura yang menyeramkan, aku segera menoleh ke asal aura itu.
"Rie ?"
Shu-san men-datang-i master Rie, aku baru sadar kalau asal dari aura-aura dan kekuatan yang menyeramkan ini adalah master Rie.
"Rie !?"
"Rie-chan !?"
Aku melebarkan kedua mataku. Bukan, bukan aku saja. Semuanya sangat terkejut.
Matanya...
Mata master Rie berubah warna !
Dari yang berwarna merah pekat berubah menjadi ungu kelam, mata itu...
"Rie ! Sadarlah !"
--....dipenuhi oleh ke putus-asa an dan kebencian yang dalam...
Apa yang terjadi ? Apa yang dilakukan Magic Black Organization pada master Rie !? Aku benar-benar bersumpah, kebencian seluruh Magic White Organization bahkan tak bisa dibandingkan kebencian Master Rie sekarang !
Shu-san lansung mendekap Master Rie dan nampaknya membisikkan sesuatu, tapi aku tak dapat mendengarnya.
Beberapa menit kemudian, aura membunuh master Rie mulai berkurang dan mengecil, setelah itu kulihat Shu-san melepas dekapannya dan tersenyum kecil.
Aku melihat Shu-san menepuk kepala Master Rie, dan mengucapkan kata-kata penenang. Tapi...
Kenapa aku rasanya sedikit kesal saat melihat Shu-san menepuk kepala master Rie ?
Padahal aku juga tahu kalau Shu-san adalah kakak laki-laki satu-satunya master Rie di keluarganya.
Aku menghela nafas, "Hh...", huh...rasanya aku lelah sekali. Aku benar-benar berubah...
...menjadi aneh....
"SATOUSHI, ARE YOU OKAY !?", sebuah suara berisik nan cempreng menerpa di telingaku, spontan aku lansung menutup telingaku dan menoleh ke arah orang menjerit tadi.
Aku menampakkan empat siku-siku di dahiku, "Dundy ! Berisik banget !! Dan buat apa kamu sok-sok an pakai bahasa inggris di saat-saat seperti ini !?", tanyaku kesal.
Dundy menggeleng-gelengkan kepalanya dengan wajah tidak percaya sambil menatapku, lalu ia lansung menggoncang-goncangkan bahu Kaname dengan keras.
"Kanamee !! Satoushi ada di manaa !?!?", tanyanya histeris. Siku-siku yang tadi ada di kepalaku yang tadinya hilang kembali muncul, "APA MAKSUDMU, BODOH !?", seruku kesal setengah mati.
Aku melihat Kaname lansung meng-death glear Dundy yang membuatnya lansung menelan ludah.
Dalam hati aku sudah mengacungkan jempol sambil berkata, 'Nice, Kaname !'.
Dundy masih histeris, entah kenapa ia lansung menabrakkan dirinya ke sebuah pohon.
Astaga, apa kewarasan Dundy sudah menghilang ?
"Bukan Satoushii ! Satoushi berubah bangett ! Dia jadi lebih sering diam saat kuajak bicaraa ! Apa cinta bisa membuatmu berubah seperti inii !?", kata Dundy sambil menggoncang pelan bahuku.
Sial...aku yakin wajahku pasti sudah memanas sekarang, "D-diam !", kesalku.
Aku menengok ke arah Kaname, dan Kaname lansung meng-death glear aku dan Dundy seakan berkata 'Berisik-lagi-kalian-tidak-selamat' seperti yang sering ia lakukan.
Dundy lansung keringat dingin, ia melepas tangannya dari bahuku dan lansung kabur menjauhi Kaname.
Sial, kenapa Dundy harus membangkitkan 'itu' yang ada di dalam Kaname, sih ?
Varl menghampiri Dundy dan aku lalu lansung menampar punggungku dan punggung Dundy.
"Aow !", ujar Dundy.
"Ittai !", seruku.
Aku dan Dundy tentunya lansung meringis kesakitan, kekuatan Varl ga tanggung-tanggung waktu dia lagi marah, lho !
Chris juga mendatangi kami, "Kalian bodoh banget. Lihat, Kaname sudah masuk mode sadis...", ujar Chris sambil tersenyum manis. Terlalu manis, sampai-sampai aura hitam ke luar dari tubuhnya.
Uh, ow, menghadapi Chris yang marah bahkan lebih buruk dari melawan ratusan beast zero level.
Varl dan Chris mungkin memang tenang, tapi kalau mereka marah...--
"Kalian tenang dan diam saja atau mau dilempar sampai ke pluto dulu baru tenang ?", ujar Varl menekankan semua kata.
--...sama saja cari mati.
Asli ! Ini serius lho ! Real in life !
Varl kalau marah, ia bisa mempunyai kemampuan berlipat-lipat.
Pernah, satu beast benar-benar membuatnya marah dan kesal, ia lansung melemparnya sampai ke luar atmosfir bumi. Serius ! Ini benaran, lho ! Ada saksinya !
Kalau Chris yang marah, bahkan lebih 'wow' daripada Varl.
Karena kalau ia marah, ia bisa mengalahkan ratusan beast zero level, beast first class, dan beast king class sendirian. Serius ! Pernah kejadian ! Asli, non-fiksi and it's a fact !
Ini adalah bukti dari sebuah kalimat, 'Hati-hatilah dengan ngamuknya orang tenang'.
Saksi dari kemarahan Varl dan Chris adalah aku, Dundy, Kaname, Master Kayo, Jena, dan masih banyak lagi (ada puluhan lagi).
Aku dan Dundy lansung berlutut di hadapan Varl dan Chris yang masih mengeluarkan aura hitam.
Sedangkan yang lain...sepertinya mereka menatap kami dengan sweatdrop.
***
Author's Pov
Rie dan yang lain menatap Satoushi dan Dundy yang sepertinya sedang menerima nasib akan di-eksekusi oleh Chris dan Varl dengan sweatdrop.
'Ada apa dengan mereka ?'
Itu adalah satu pertanyaan besar yang ada di benak mereka.
Rie lansung menengahi, "Ehm...maaf, ayo kita lanjutkan perjalanan kita...", ujar Rie. Varl dan Chris yang mengeluarkan aura hitam lansung menghilangkannya.
Varl memasang wajah menyesal, "Maaf, master Rie. Aku hampir kelewatan..", ujarnya.
Chris juga tersenyum canggung, "Um...maaf, master Rie. Aku juga terlalu kesal sampai menghambat perjalanan...", ujar Chris.
Ren lansung mendekati Varl dan Chris, "Tenang saja. Kalian tidak perlu meminta maaf. Yang menghambat perjalanan, kan, dua orang bodoh di belakang kalian.", ujar Ren jahat.
JLEB !
Perkataan Ren membuat Dundy dan Satoushi serasa tertusuk duri.
Rie tertawa canggung, "Sudahlah. Lihat, Kaname-kun sudah menunggu kita, lho.", ujar Rie mengingatkan. Mereka semua lansung mengangguk dan berjalan.
Dua kata yang disampaikan oleh Kaname melihat Varl, Chris, Satoushi, dan Dundy adalah...
"Sudah puas ?"
Satoushi dan Dundy spontan lansung mengangguk. Mereka benar-benar 'puas'.
"Ayo lanjut.", ujar Kaname.
Namun, belum 5 menit mereka melanjutkan perjalanan mereka, ada 1 beast yang menghalangi mereka.
Anehnya, beast yang ada di hadapan mereka sangat aneh.
"Eh ?", gumam Yuuma.
Kazuto mengerjap bingung, "Beast ini...sepertinya agak aneh ?", tanya Kazuto.
Semuanya menatap seksama beast yang ada di depan mereka.
Shu mengangguk, "Hawa keberadaannya tidak tipis seperti beast king class...", ujar Shu yang lansung diangguki semuanya.
Zun menyambung, "Matanya tidak merah seperti beast zero level...", ujar Zun yang juga lansung diangguku oleh semuanya.
Kay mengakhiri perkataan, "Dan...tubuhnya tidak berwarna hitam seperti beast first class...", ujar Kay bingung.
Carlay lansung membelalakkan matanya, "Jangan-jangan...kalau dia bukan beast king class, beast first class, dan beast zero level...ini beast apa, dong !? Di hutan ini kan cuma ada tiga jenis beast itu !", seru Carlay.
Mijyu memandang kesal, walau ada kilatan semangat di matanya, "Aku pernah membacanya...", ujar Mijyu.
Jimmy mengerjap bingung, "Pernah membaca apa, Mijyu ?", tanya Jimmy.
Tiba-tiba, beast itu menyerang mereka semua, spontan mereka lansung menghindar.
Rie mengeluarkan senjatanya, "Korinotsurugi", ujar Rie mengucapkan mantranya, namun setelah senjatanya muncul, tiba-tiba senjatanya menghilang lagi setelah terserang suatu api.
Rie melebarkan matanya, "Apa...!?"
Ia lansung menoleh ke arah beast yang ada di depannya, dan bukan hanya dia yang melebarkan matanya.
Sekujur lengan beast itu terselimuti api. Benar-benar seperti sihir api.
Asseyn menatap tidak percaya dengan senyum canggung, "Hei, hei. Ini benar-benar nyata, kan ?", tanya Asseyn tidak percaya.
Shu melebarkan matanya, "Ini benar-benar nyata...", ujar Shu pelan.
Kay tertawa kering, "Ha...ha...ha, bukankah beast itu tidak punya sihir ?", tanya Kay sambil menekankan kata tidak punya.
Carley tercengang, "Seingatku tak ada sejarahnya beast punya sihir...tapi...beast ini...", ujaran Carley terpotong Jimmy, "Ia punya sihir !!", seru Jimmy.
Mijyu melanjutkan perkataan yang terpotong, "Beast yang muncul 100 tahun sekali. Beast yang sama sekali tidak mirip dengan jenis beast yang lainnya...", kata Mijyu.
Semuanya lansung mengeluarkan serangan andalan masing-masing, sedangkan beast berbentuk singa itu mengaum dan menyerang dengan ganas.
Rie dan yang lainnya kesulitan dan kewalahan menghadapi beast kali ini.
Kazuto lansung mendekati Mijyu, "Kau tahu ini jenis beast apa, Mijyu !?", tanya Kazuto tidak sabar dan kesal, Mijyu selalu memutuskan kalimatnya.
Mijyu tersenyum pasrah, "Yah...aku tahu. Aku pernah membaca buku di perpustakaan Magician Academy..", ujar Mijyu.
'Hei, kalian tahu kalau ini bukan kabar baik ?', batin Mijyu.
"Beast aneh yang mempunyai kemampuan misterius. Memiliki sihir dan kemampuan berkali-kali lipat lebih kuat dibanding beast lain. Kemunculannya hanya sekitar beberapa jam...", ujar Mijyu sambil tetap menuerang.
"Beast seperti ini...mereka sering disebut...", ujar Mijyu pelan. Merasa benar-benar tak sanggup melanjutkan kalimatnya.
Yuuma mendesak, "Beast apa !?", tanya Yuuma.
Mijyu menatap tajam beast yang ada di depan mereka itu...
"NEW BEAST TYPE !!!"
To Be Continued...
***
Konnichiwa, minna-san.
Maaf update lama. Saya berterima kasih kalau ada yang mau membaca sampai ke sini. Demi tuhan, makin banyak ulangan dan tugas yang membunuh saya. Ahaha /tawa miris/*ogah ketawa banget sebenernya*. Jadi....ada yang mau saya ucapkan.
ARIGATOU GOZAIMASU, TERIMA KASIH SUDAH MAU MEMBACA CERITA FANTASY INI !
MAAFKAN SAYA, CERITA UPDATE RANDOM DAN LAMA BINGITS !
DAN, MUNGKIN AKAN SAYA USAHAKAN LEBIH RAJIN MENULIS !
KEMUNGKINAN UPDATENYA JADI 4 / 3 HARI SEKALI !
jadi...begitulah.
Mata ashita, all reader~!
bertemu lagi di chapter berikutnya~!
Diharapkan vote dan comment kalian~!
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top