Magic of Tora : Eps 6 Pertarungan

Pertarungan antara Chika dan Arumi, sang murid baru di mulai...

Chika menerjang ke depan. Ia mencoba menendang perut Arumi, namun Arumi berhasil menghindar dengan melompat ke belakang.

"Tch!" Decak Chika. Ia kembali menerjang dengan kilatan petir di kakinya. "Terimalah ini, pirang menyebalkan!"

"Kick Thunder!"

Tendangan kali ini berhasil mengenai perut Arumi walau tipis. Chika menyeringai lebar.

"Dasar wanita penggoda!" Geram Arumi. Ia merentangkan tangan kanannya ke atas. "Rasakan ini!"

"Bolt Strom!"

Sebuah bola berukuran sedang berwarna biru kekuningan muncul di tangannya. Ia lemparkan bola itu ke Chika.

Chika berusaha untuk melompat. Tetapi, ia urungkan karena bola itu melesat cepat ke arahnya.

"Sial!" Gumam Chika. Ia bergeser ke arah kiri. Bola itu ikut bergerak ke kiri. Serangan itu semakin mendekatinya.

"Thunder Shield!"

Chika menciptakan tameng dari elemen petir. Bola itu menerjang tameng miliknya. Tekanan dari serangan bola itu semakin kencang.

Duarr!!!

Chika terlempar ke belakang dengan penampilan yang sudah tak berbentuk. Bagian baju dan rok yang terlihat sobek di sana sini efek dari serangan Arumi. Ia terjatuh cukup keras.

"Hahaha... penampilanmu sungguh cantik," ejek Arumi. Di balik wajah cantiknya ternyata tersimpan sifat yang licik. Ia menatap sinis.

Arumi berlari mendekati Chika yang terkapar di bawah. Ia menciptakan kembali bola-bola petir. "Tamatlah riwayatmu!"

"Hentikan!" Seru Tora yang daritadi hanya menonton kini mulai bergerak. Ia menghetikan Ayumi dengan bola cahaya. Tubuh Arumi terpental cukup jauh karena tak siap menghindar dari serangan dadakan itu.

Bruk!!

"Aww..." rintihnya kesakitan.

Tora segera menghampiri Chika. Ia melakukan pertolongan dengan menyembuhkan luka-luka kecil di tubuh Chika.

"Heal!"

Cahaya kehijauan menyelimuti seluruh tubuh Chika. Luka yang dideritanya mulai menghilang. "Apa kau tidak apa-apa?" Tanya Tora khawatir.

"A--aku sudah mu--mulai membaik. Terima kasih..," jawab Chika terbata-bata. Kemudian ia tak sadarkan diri.

Pelindung di area pertempuran menghilang dalam sekejap. Wanita bersurai ungu mendekat ke arah Tora dan Chika.

"Apa kalian baik-baik saja?" Tanya wanita itu cemas.

"Aku sih baik, tapi Chika baru saja pingsan. Tapi luka-luka di tubuhnya sudah saya sembuhkan, Jane-sensei." Jawab Tora tenang.

"Kau bisa menyembuhkan luka, Tora-kun? Hebat sekali." Ucap Jane, wanita bersurai ungu. Ia terkejut mendengar perkataan Tora.

"Ehehe tidak kok, aku baru saja memiliki sihir penyembuhan," balas Tora salah tingkah.

"Sebenarnya kau memiliki berapa sihir, Tora-kun? Aku jadi penasaran denganmu." Batin Jane tersenyum tipis.

"Ayo kita bawa Chika-chan ke ruang UKS," ajak Jane-sensei.

"Baik. Ah iya, Arumi sepertinya juga terlu-" ucapan Tora terpotong. Ia tak melihat sosok Arumi di sana.

"Kemana ia pergi?" Batin Tora bertanya-tanya.

"Arumi?" Tanya Jane bingung. "Ahh tidak..." jawab Tora gelagapan.

Mereka pun membawa Chika ke ruang UKS untuk mendapatkan perawatan.
.
.
.
.

Di atap sekolah...

Terdapat dua sosok manusia memakai seragam SMA Supernova berdiri di sana. Keduanya terlihat sedang membicarakan sesuatu hal yang serius.

"Cks, kau kalah oleh lelaki itu? Memalukan." Tanya sosok pria itu mencibir sosok yang satunya lagi.

"Urusai!!" Bentak sosok wanita berambut pirang.

"Sepertinya dia sudah mulai berkembang," gumam pria itu.

"Sura, apa kau berbicara sesuatu?" Tanya wanita itu.

"Tidak!" Jawab pria itu singkat. Atau kita bisa memanggilnya Sura.

"Tch! Menyebalkan!" Decak wanita itu yang ternyata adalah Ayumi.

"Ayo, kita kembali ke markas," ajak Sura.

"Hmm... baiklah." Balas Ayumi lemas.

Mereka pun menghilang dalam sekejap.
.
.
.
.

Di pabrik tua...

Duar!!

Sosok pria berpakaian hitam terlempar ke atas. Namun dalam sekejap sosok itu menghilang.

"Tch! Dia menghilang lagi!" Gerutu seorang wanita berambut kecokelatan.

Pria yang menghilang itu, sudah berada di belakangnya. "Shadow Crow!"

Seuntas banyangan berwujud gagak menyerang wanita itu. Wanita itu melirik ke arah belakang tubuhnya. Ia menutup mata sejenak. Hembusan angin bertiup kencang, lalu membentuk sebuah panah transparan.

"Wind Arrow!"

Panah angin itu melesat cepat ke arah bayangan gagak hitam. Kedua serangan bertemu dan mengakibatkan debu bertebaran.

"Kau takkan bisa mengalahkanku dengan serangan seperti itu," kata wanita itu.

"Jangan terlalu yakin!" Sahut pria itu tenang. Ia berubah menjadi bayangan.

"Heh! Dasar Riza!" Decak wanita itu. Ia kembali memejamkan matanya. Sebuah pusaran angin mengelilingi dirinya.

"Knife Wind!"

Pusaran angin itu berubah menjadi pisau-pisau tajam. Pisau-pisau melesat menusuk sosok bayangan hitam.

Srett!!

Setetes darah terjatuh di balik bayangan itu. Sosok bayangan hitam berubah menjadi pria berpakaian hitam.

"Lumayan juga," ucap pria itu, Riza. Ia mengelap bekas sayatan yang dipenuhi oleh darahnya sendiri.

"Oke latihan hari ini kita akhiri." Lanjutnya.

"Yeay! Aku berhasil melukaimu," seru wanita itu riang. "Aku merasa menjadi lebih kuat."

"Hahaha... semoga saja, Dipa!" Kata Riza. Ia kembali menghilang di balik bayangan hitam.

"Huh! Menyebalkan!" Sahut Dipa yang    ternyata sosok wanita berambut kecokelatan. Ia menggembungkan pipinya kesal.

.
.
.
.
.

Bersambung... 😂

Akhirnya sekian lama hiatus, cerita ini dapat dilanjutkan kembali 😥

Munculnya Sura yang berbicara dengan Ayumi, menandakan bahwa mereka satu komplotan suatu markas yang masih misterius. Bagaimanakah kelanjutan Tora dan kawan2? Kita lanjutkan beberapa saat lagi setelah tayangnya iklan XD 😄😄😅

Thanks to: AhmadRizani  dipa_pirana 😉

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top