Magic of Tora : Eps 10 Kekuatan Gabungan

Liburan sekolah telah berakhir. Kini Tora tengah berjalan menuju ke sekolah bersama Chika.

"Tora-kun, aku senang sekali kita masuk sekolah lagi." Ucap Chika.

"Hmm..." gumam Tora. Ia sedang serius membaca sebuah buku.

"Huh! Kau sedang baca apa sih?" Tanya Chika kesal karena di cuekin.

"Aku membaca buku pelajaran semester ini." Jawab Tora tetap fokus pada bukunya.

Mereka pun telah sampai di gerbang sekolah. Di sana sudah ada Hito dan May yang menunggu kehadiran mereka.

"Ehm! Pagi-pagi sudah pacaran saja." Goda Hito.

"Aaa... aku jadi iri pada kalian." Tambah May. Ia terkekeh geli.

"Ka-kalian bicara apa sih!" Seru Chika malu-malu. Wajahnya sudah semerah tomat.

"Bukankah kalian juga berpacaran di pagi hari yang cerah ini!" Sahut Tora. Ia pun pergi duluan bersama Chika yang mengelayut manja di lengan Tora.

Blushh!!

Sontak saja kedua wajah Hito dan May memerah sempurna. Mereka hanya diam hingga bel berbunyi.

"Ehh! Ayo cepat kita masuk!" Kata May menarik tangan Hito refleks. Hito sendiri hanya mengikuti May membawanya pergi. Ia senyum-senyum seperti orang gila.
.
.
.
.

Di kelas...

"Ohayó minna!" Sapa sang guru lembut.

"Ohayó Sakura-sensei!" Balas murid-murid.

"Bagaimana liburan kalian? Apakah menyenangkan?" Tanya Sakura-sensei bertubi-tubi.

"Membosankan!" Jawab murid 1.

"Menyenangkan sekali!" Tambah murid 2.

"Sungguh mengharukan!" Lanjut murid 3.

"Hahaha... kalian semangat sekali. Oke, kita mulai saja pelajaran pertama. Buka buku Sejarah kalian." Ujar Sakura.

Semua murid pun membuka buku pelajaran Sejarah. Pelajaran pertama berlangsung dengan lancar. Beberapa murid ada yang terlihat mengantuk.

Tett!!

Bel telah berbunyi. Saatnya para murid menuju ke kantin.

May telah menunggu ketiganya di depan kelas. "Ayo kita ke kantin!" Ajak May.

"Oke!" Sahut Chika. Ia merangkul May lembut. Keduanya sesekali tertawa selama berjalan menuju ke kantin.

Hito memperhatikan keduanya tersenyum tipis. Sedangkan Tora sedang memikirkan sesuatu.

Sampainya di kantin...

Mereka telah duduk di meja pojok kantin. Mereka makan dengan khimad.
.
.
.
.

Duarr!!!

Suara ledakan terdengar di halaman belakang sekolah. Semua orang berhamburan pergi menyelamatkan diri, kecuali keempat murid ini.

Sampailah mereka di halaman belakang sekolah. Keempat murid itu melihat keadaan halaman belakang sekolah yang sudah porak poranda. Kobaran api pun tak luput membakar pohon-pohon.

"A-apa yang terjadi dengan semua ini?" Tanya May panik.

"Teman-teman, aku merasakan aura membunuh di dekat sini." Ujar Tora. Ia menelurusi setiap sisi tempat tersebut.

Tiga bola api melesat cepat ke arah mereka. Hito menciptakan pelindung air yang besar.

Duar!!

"Gggrrr!" Seru makhluk berwujud binatang di depan mereka.

"Tidak mungkin!" Kata Chika terkejut.

"Makhluk itu adalah Cerberus!" Terang Tora.

(Cereberus, anjing penjaga neraka)
.
.
.
.

Cerberus melompat ke arah mereka. Chika mengeluarkan kilatan listriknya.

"Thunder Strom!"

Jegerr

Cerberus berhasil menghalau serangan itu dengan mudah. Ia lalu berlari mendekati May. May yang terkejut tidak bisa mengeluarkan serangan.

"Aqua Canon!"

Pusaran air menerjang ke arah Cerberus. Sang lawan tak tinggal diam. Ia juga mengeluarkan serangannya.

"Blaze Breath!"

Ketiga bola api besar juga melesat ke pusaran air tersebut.

Duarr!!!

Api dan air melebur ke segala arah. May dan Tora melesatkan serangan mereka.

"Cyclone Wind!"

"Blazing Fire!"

Api dan angin sali menyatu. Membuat sebuah pusaran api angin yang besar.

Cerberus mengeram kesal. Ia memutuskan untuk menyerang dengan cakar mautnya.

Slash!

Slash!

Cakar maut itu berhasil membelah pusaran api angin menjadi dua. Tapi serangan tak terduga muncul dari balik pusaran itu.

Hito mengayunkan pedang auroranya ke salah satu kepala Cerberus. Tora pun mengayunkan juga pedang api miliknya.

Blast!

Blast!

Kedua pedang berhasil mengenai kepala Cerberus. Masih satu kepala yang tak mengalami luka apapun.

"Grroorrr!!!" Cerberus melolong tanda ia sudah marah besar.

Api yang menyelimuti badannya semakin membesar dan membludak.

"Ini gawat sekali!" Ucap Chika panik.

"Kalau api itu sampai mengenai gedung sekolah, bisa mengalami kerusakan yang parah." Timpal May.

"Apa kau punya ide, Tora-san?" Tanya Hito.

"Kita gabungan semua kekuatan untuk melawannya." Jawab Tora mantap.

Ketiga menganggukan kepala tanda setuju. Chika siap dengan kilatan listrik. May dengan hembusan angin yang mengitarinya. Hito dengan pedang cahaya aurora serta air yang bergumpal di tangan satunya. Sedangankan Tora siap dengan kedua elemennya yaitu api dan alam.

"Kalian siap?" Tanya Tora.

"Siap!" Jawab mereka serempak.

"Oke! Selamat menikmati serangan gabungan ini, Cerberus!" Ujar Tora tersenyum tipis.
.
.
.
.

Cerberus membuka ketiga mulutnya. Banyak sekali api yang berkumpul di sana. Ia siap kapan saja melepaskan api-api tersebut.

"Grrroorr!" Seru Cerberus.

"Gaia Fire Breath!"

Ketiga api tersebut bergabung menjadi bulatan besar dan mengapung di udara. "Grooaar!!"

Bola api raksasa itu telah terlempar. Mereka juga sudah siap dengan serangan masing-masing.

"Thunder Volt!"

"Tornado Destroyer!"

"Aqua Bluster!"

"Sword Aurora Slash!"

"Blaze Fire!"

"Nature Spirit!"

Keenaman elemen yang berbeda menjadi satu serangan besar. Efek dan tekanan serangan gabungan itu sangatlah kuat.

"Terimalah ini!" Seru mereka kompak.

"Grooaarr!!" Sahut Cerberus.

"Rainbow Magic Rune!"

Duuaaarr!!!

Boommzz!!!

Whuuuzzz!!!
.
.
.
.
.

Bersambung... 😂

Yosh! Akhirnya bisa update lagi! 😁😊😉

Selamat membaca! 😀😎

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top