MBG • BAB 1
📍 SCHOOL 📍
"Woii Rose!!" teriak Riko sembari menyusul Rose yang berada jauh di depannya.
Rose yang mendengar teriakan tersebut seketika menghentikan langkahnya dan berbalik melihat siapa pelakunya namun ketika mengetahui siapa pelakunya Rose memutar kedua bola matanya malas.
"Muka lo kenapa jadi sepet begini heh?" tanya Riko sembari merangkul Rose.
"Gegara lo!!" jawab Rose jutek membuat Riko memutar kedua bola matanya malas.
"Sensi amat lo!!" ucap Riko yang tak di balas oleh Rose.
Mereka berjalan menuju ke ruang kelas tanpa banyak bicara atau lebih tepatnya Rose yang diam saja sedangkan Riko yang juga diam saja karena takut jika berbicara akan mengundang emosi dari Rose.
Cklek
Blamm
Rose membuka pintu kelas kemudian langsung menutupnya dengan kencang membuat kepala Riko terbentur pintu kelas.
"BABY ROSE!!!" teriak Riko membuat Rose tertawa terbahak-bahak sedangkan teman-teman sekelasnya hanya bisa menggelengkan kepalanya melihat kelakuan Rose dan Riko.
Brakk
Riko membuka pintu kelas dengan kasar sembari menatap Rose dengan tajam. Rose yang di tatap dengan tajam memperlihatkan raut wajah polosnya membuat Riko mendegus kesal.
"ROSE!!" pekik Riko.
"Kenapa?" tanya Rose polos.
"Ck terserah lo terserah!!" ucap Riko ngegas membuat Rose tertawa terbahak-bahak.
"Ululu Babang Riko ngambek yeu!!" goda Rose sembari menyusul Riko yang sudah duduk di bangkunya.
"Duhh jangan ngambek dong sayang!!" ucap Rose sembari menoel-noel pipi Riko yang langsung di tepis oleh Riko.
"Ck apaan sih lo!! Minggir sana!!" usir Riko membuat Rose tertawa terbahak-bahak.
'Pagi yang indah!!' batin Rose senang.
"Elah lo berdua pasti begini dah!!" ucap Ryan.
"Noh si Rosek yang salah," ucap Riko kesal.
"Bacot dah lo!!" ucap Rose sembari menoyor kepala Riko membuat Riko semakin mendegus kesal.
"Ntar ada pelajarannya Pak Teri," celetuk Erlin tiba-tiba.
Mendengar celetukan Erlin seketika Rose, Ryan, dan Riko terdiam.
"Ck males gue mana tuh guru ngincernya gue terus!!" kesal Rose.
"Naksir sama ko kalik Ros," ucap Naufal.
"Otak lo naksir!!" ucap Rose.
"Terus mau gimana?" tanya Riko.
"Kalau gue cabut sih," jawab Rose santai membuat Riko, Ryan, Naufal, dan Erlin memutar kedua bola matanya malas.
Rose yang melihat Riko, Ryan, Naufal, dan Erlin memutar kedua bola matanya malas menaikkan salah satu alisnya seolah bertanya kenapa.
"Ck ga ada yang lain Ros selain cabut?" tanya Ryan.
"Ya kalau kagak cabut apaan? Ngerjain Pak Teri? Yang ada gue yang semakin di incer bege!!" kesal Rose membuat Riko, Ryan, Naufal, dan Erlin terkekeh mendengarnya.
"Makanya punya tete tuh jangan gede-gede!!" goda Naufal.
"Punya pantat tuh jangan menggoda buat di remas!!" goda Riko sembari menaik turunkan alisnya.
Rose memutar kedua bola matanya malas menghadapi godaan kedua sahabatnya. Walau memang kelebihan Rose adalah memiliki bentuk tubuh yang sangat menggoda. Tak jarang Rose menjadi fantasi sex teman-teman sekelas atau sekolahnya.
"Udah sih jangan godain terus kasihan si Rosenya!!" ucap Erlin melerai.
"Nah seep tuh Erlin!!" ucap Rose sembari memeluk Erlin.
"Heh bege minggir!! Tete lo kena tangan gue njir!! Empuk sih tapi gue cewe woi lontong!!" pekik Erlin.
Plakk
Rose menampar lengan Erlin dengan kasar sembari mengercutkan bibirnya. Bukannya marah Erlin justru tertawa terbahak-bahak melihat Rose yang seperti itu. Sedangkan Riko, Ryan, dan Naufal tertawa terbahak-bahak.
"Udah-udah mending kita halan-halan aja gimana?" tanya Naufal yang langsung di jawab anggukan oleh Rose tanpa pikir panjang.
"Halan-halan kemana dulu?" tanya Rose kemudian.
Ryan dan Riko seketika menoyor kepala Rose membuat Rose cengengesan. Sedangkan Erlin dan Naufal hanya geleng-geleng kepala melihat kelakuan Rose.
"Maen billiard gimana?" tanya Naufal yang di jawab anggukan oleh mereka semua seketika.
"Casino sekalian ga?" tanya Rose.
"Otak lo casino!! Duitnya sapa njir!!" ucap Ryan.
"Bego!!" ucap Riko.
Rose hanya membalas ucapan Ryan dan Riko dengan menggedikkan kedua bahunya acuh. Sedangkan Erlin yang melihat kelakuan Rose hanya bisa menggelengkan kepalanya. Naufal hanya menghela napas.
Kringgg
Bel jam pelajaran pertama berbunyi menandakan kelas sudah di mulai. Rose, Riko, Ryan, Naufal, dan Erlin mengikuti tanpa membuat kegaduhan atau ulah sama sekali hingga jam pelajaran kelima. Keantengan Rose, Riko, Ryan, Naufal, dan Erlin membuat para guru curiga namun juga bersyukur.
Kringg
Bel tanda istirahat berbunyi untuk ke dua kalinya yang menandakan sekarang adalah saatnya istirahat ke dua. Rose, Riko, Ryan, Naufal, dan Erlin tersenyum miring kala melihat sekarang jam dua belas kurang lima belas menit.
"Let's go guys!!" ucap Rose sembari menenteng tas nya di bahu dan keluar kelas yang diikuti oleh Riko, Ryan, Naufal, dan Erlin.
Mereka keluar kelas dan menuju ke belakang sekolah tentu saja dengan mengendap-endap. Walau sudah kebiasaan cabut tapi jika di ketahui guru akan berabe dan ribet makanya jangan sampai ketauan oleh guru.
"Sape nih yang manjat dulu?" tanya Ryan ketika mereka sudah di depan dinding yang biasanya mereka panjat untuk cabut.
"Fal lo dulu aje gih," ucap Riko.
"Dih ogah!!" tolak Naufal dengan tegas.
Rose memutar kedua bola matanya melihat sahabat laki-lakinya yang menjadi seperti perempuan sekarang.
"Gue aja," ucap Rose yang langsung di jawab anggukan semangat oleh Riko, Ryan, Naufal, dan Erlin.
'Untung temen kalau kagak udah gue bunuh!!' batin Rose.
Rose mulai memanjat dinding dengan bantuan Riko dan Ryan di bawahnya untuk mengangkat tubuh Rose dari bawah. Setelah Rose sampai di atas dan mengetahui jika keadaan aman Rose mengacungkan ibu jarinya di susul dengan Riko, Ryan, Naufal, dan Erlin yang juga memanjat dinding.
Satu persatu mereka turun kecuali Rose yang masih di atas untuk membantu temannya yang naik dan juga turun terutama Erlin yang sangat-sangat ribet.
"Udin Rose turun!!" ucap Riko ketika semua sudah turun kecuali Rose yang masih di atas sana.
"Nghogey!!" ucap Rose kemudian lompat turun ke bawah.
Saat Rose lompat turun ke bawah Ryan, Riko, dan Naufal bersiul sedangkan Erlin hanya menggelengkan kepalanya.
"Kenapa?" tanya Rose sembari menaikkan salah satu alisnya kala melihat Ryan, Riko, dan Naufal bersiul.
"Ciee yang kancutnya warna merah!!" goda Ryan sembari bersiul.
"Duhh merah menggoda ya bund!!" goda Naufal dengan menaik turunkan alisnya.
"Lo mau bikin sange sapa Rose?" tanya Riko.
Rose memutar kedua bola matanya melihat kelakuan Riko, Ryan, dan Naufal yang menggodanya karena saat lompat roknya terangkat dan memperlihatkan celana dalamnya karena rok Rose di atas lutut juga di tambah ia tidak memakai celana pendek sehingga membuat kancut atau celana dalamnya keliatan.
TBC
SEMARANG, 04 MEI 2021
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top