4 (Edit Done)

"Sebenarnya kakak mau belanja apa?"tanyaku saat sudah berada di kereta kuda yang melaju ke arah kota. Hari ini Gabrielle mengajakku menemaninya pergi belanja ke kota.

"Gaun untuk acara minum teh di keluarga Foster minggu besok."kata Gabrielle dengan wajah berbinarnya.

Sejak Gabrielle menerima lamaran Nicholas, ia terlihat begitu bahagia dan bersinar. Rencana pernikahannya akan segera disiapkan dalam waktu 1 tahun ini. Ke dua keluarga begitu senang dengan hubungan mereka.

"Bukankah gaunmu masih banyak, kak?!"

"Aku kan ingin tampil menarik dan sempurna, Maddy. Apalagi keluarga besar Foster akan berkumpul juga nanti."

"Oh..."sahutku lalu terdiam. Aku menoleh pada kakakku. "Kak, seperti apa rasanya jatuh cinta?"

Gabrielle menatapku dengan kaget. Ia tersenyum. "Seperti apa? Yang pasti itu perasaan yang sangat bahagia sekali. Saat melihatnya kau akan merasa jantungmu berdebar kencang. Kau akan merasa gugup dan sesaat tak dapat berpikir. Terkadang mukamu akan memerah. Kenapa? Apa itu yang kaurasakan saat bersama Henry kemarin?!"tanya Gabrielle menggodaku.

Refleks aku merasa wajahku panas. Dan sepertinya sudah merah padam kini, karena kakakku tertawa melihat reaksiku. "Aku hanya bertanya..."

"Tapi wajahmu merah."goda Gabrielle seraya tertawa pelan melihat wajahku

Aku mencoba mengalihkan pembicaraan ke arah lain. Meski dalam hati aku merasakan apa yang dikatakan Gaby tadi, kualami juga saat bersama Henry kemarin. Terutama saat kami berdansa berdua. Mukaku merona saat mengingat kembali kecupan Henry di tangan. Refleks aku menyentuh tangan yang sempat dikecupnya.

Sampai di kota, Gabrielle segera masuk ke dalam sebuah toko gaun langganan keluarganya. Aku tidak terlalu tertarik belanja dan hanya duduk diam memperhatikan kakakku mencoba semua jenis gaun. Dan menunggu membuat bosan hingga aku pamit keluar sebentar untuk sekedar jalan-jalan. Gabrielle hanya mengiyakan seraya berkata agar tidak terlalu jauh dan lama. 


  Aku keluar menuju trotoar dan bernapas lega. Berada di dalam toko baju sangat membosankan. Aku tak mengerti mengapa kakak begitu menyukai belanja baju sedangkan koleksi gaunnya sangat banyak. Mataku menatap jalanan kota di mana banyak kereta kuda lalu lalang. Banyak para pejalan kaki juga yang berjalan di trotoar. Siang yang cerah dan cocok untuk para pejalan kaki. Aku berjalan pelan menyusuri toko di sepanjang trotoar dan berhenti di depan etalase toko tea set. Aku menatap dengan kagum pada deretan tea set warna warni di etalase.   

"Cangkir yang cantik bukan?!"ujar suara khas yang kukenal.

Aku menoleh kaget. Henry sudah berdiri di samping tanpa kusadari. Hari ini ia terlihat gagah di mataku dengan jas hitam panjangnya. Mataku bertemu dengan mata biru indahnya. Mulutnya tersenyum padaku. Tanpa sadar wajahku terasa makin panas 

Sejenak kami saling menatap. Aku lalu tersadar dan membungkukkan badan seraya mengulurkan tangannya pada pria di depanku dengan gugup.

Dengan sigap ia meraih tanganku dan mengecupnya.

Meski sudah pernah di kecup tapi aku masih merasa terkejut dengan tindakan Henry. Jantungku berdetak cepat saat Henry mencium tanganku. Dalam hati aku bersyukur karena mengenakan sarung tangan putih hingga tidak perlu merasakan sentuhannya secara langsung.

"Apa yang sedang dilakukan oleh seorang lady kecil di jalanan ini sendirian?"tanya Henry sambil masih memegang tanganku.

"Aku...aku sedang menemani kakakku dan jalan-jalan sebentar..."

"Ah, apa kau mau kuantarkan pada kakakmu? Aku tak ingin terjadi sesuatu pada my little lady..."ujar Henry dengan lembut.

Julukan my little lady-nya cukup untuk membuatku merasakan desiran di dada. Jauh di lubuk hatiku, aku senang mendengar julukannya.

"Tak usah, my lord. Tokonya cukup dekat..."

"Hai Maddy!"seru Gabrielle yang sudah berada di luar melihatku bersama seorang pria. Alisnya terangkat melihat kehadiran Henry dan melihat tanganku yang masih berada dalam genggamannya. Ia tersenyum dan menyalaminya.

"Selamat siang, my lord..."

"Selamat siang, lady. Jadi ini kakakmu?"tanya Henry seraya melepaskan tanganku.

Aku mengangguk. Meremas tanganku yang masih terasa hangat karena sentuhannya. "Ya..."

"Adikmu sangat manis & cantik...."puji Henry

Gabrielle tersenyum mendengar pujian Henry dan melihat reaksiku yang merona malu. "Terimakasih atas pujiannya. Maddy memang adikku yang cantik. Dan tahun depan ia akan debut..."kata Gabrielle memberitahu informasi mengenai adiknya, berharap Henry akan tertarik padanya.

"Kakak...."

"Kenapa, Maddy?"tanya Gabrielle dengan Lugu menatapku.

"Apa kau sudah selesai belanja?"tanyaku mencoba mengalihkan pembicaraan agar bisa segera pergi dari sini. Dari hadapannya yang selalu membuatku gugup setengah mati.

"Oh...kalian sudah mau pulang?!"tanya Henry. Terdengar jelas nada kecewa dalam kata-katanya. Henry menatap dengan tatapan tak suka mengetahui kami harus pergi.

"Hm..ya..urusanku sudah selesai, my lord. Sampai jumpa lagi..."ujar Gabrielle pamit

"Oke, baiklah. Biar aku antarkan kalian ke kereta kuda. Kuharap kita bisa bertemu kembali. Seperti hari ini. Kurasa kita berjodoh."kata Henry sambil menatapku.

Aku hanya mengangguk sambil menunduk malu.

Gabrielle tersenyum. "Terimakasih anda sudah berbaik hati mengantarkan kami.."ujarnya.

Henry membantu Gabrielle naik. Lalu ia memegang tanganku dan membantu naik ke dalam kereta kuda.

"Hati-hati, lady..."ujarnya lembut sambil terus memperhatikan kepergian kereta kuda itu

"Terimakasih."sahut kami berdua berbarengan.

Aku menyandarkan punggungku dengan lega di dalam kereta. Jantungku kembali berdetak dengan normal. Aku tak mengerti dengan diriku. Selama ini aku hanya membayangkan semua yang tertulis dalam novel romantis hanyalah khayalan sang penulis. Tapi kini aku mengalami apa yang tertulis di dalam novel yang sering dibaca aku serta Gabrielle. Apakah aku telah jatuh cinta padanya? Dan bagaimana perasaan pria itu padaku? Apakah ia juga menyukai aku? Ah sepertinya tak mungkin....  


❤❤❤❤
To be continue....
Tak terbayang kalau henry cavill beneran berdiri & tersenyum di depan mataku 😍
Ah pasti sudah kupeluk, kaga perlu bungkuk beri hormat lagi hahaha just kidding...

Thanks yang sudah mau baca, maaf kalau mungkin masih kurang greget karena konflik akan kumasukkan di part berikutnya.
Untuk awalnya yang manis2 dulu aja 😀😁😉

Jangan lupa vote & commentnya ya
Kalau bisa sih kasih komen atau kasih ide 😁

Thanks all....😘❤

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top