Chapter 22 - Project Afterlife
Takdir adalah sebuah konsep yang sangat misterius bagi makhluk dengan kesadaran mandiri seperti manusia.
Tidak sama seperti masa lalu, takdir belum dapat dibukukan. Takdir masih berbentuk pemikiran-pemikiran abstrak tentang kejadian apa yang mungkin terjadi pada kita. Mereka melayang-layang di alam ketiadaan karena hal-hal yang terlukis di dalamnya belum terjadi. Ketika detiknya sudah berjalan sesuai ketetapan Tuhan, maka satu dari banyak abstrak tadi akan mulai ditarik oleh benang takdir ke dalam buku kehidupan. Ketika lewat masanya, takdir itu akan berubah menjadi masa lalu, sesuatu yang tidak dapat kita ganti, tetapi harus kita terima dan bawa hingga akhir hayat. Kita menyebutnya nasib.
Meski kita menganggap konsep ini sepele, takdir memerlukan banyak komponen agar dapat terjadi. Dimulai dari waktu, ruang, aktor, hingga ketepatan terjadinya suatu momen. Sesiap apa pun kita menghadapi masa depan, jika momentumnya tidak ada, maka takdir itu tidak akan terjadi.
Dan di sinilah Charles berdiri, mengetahui takdirnya yang luar biasa suram. Di luar sana, saudara jauhnya membawa jiwa Jantung Mesin Dunia, sesuatu yang menjadi pasangan dari Jantung Mesin Suci. Suatu hari ia harus mencari dan membunuhnya, bersamaan ketika ia membunuh Charla untuk menghapuskan eksistensi Jantung Mesin Suci.
Charles akhirnya percaya pada takdir. Ini dia yang telah diramalkan akan terjadi oleh para pemuka agama Robotik: kehancuran dunia. Charles yakin seratus persen, kesempatan kedua yang dijanjikan oleh Tuhan tidak lain dan tidak bukan adalah hari kiamat. Hari itu akan tiba ketika dua jantung mesin dengan kekuatan super bersatu. Kehidupan yang lebih baik yang dikatakan Tuhan merupakan gambaran kehidupan manusia di akhirat.
Tidak ada harapan lagi baginya. Charles masihlah seorang anak kecil yang tidak tahu apa-apa. Ia adalah seorang bocah yang kesepian, tidak tahu ke mana harus melangkah di dunia yang begitu besar. Ia merasa segala sesuatu yang telah dilakukannya selama ini sia-sia.
"Siapa kau sebenarnya?" Charles bertanya dengan gemetar.
"Aku bukan siapa-siapa. Aku hanyalah seorang mesin yang kebetulan mengemban kewajiban untuk menjaga Jantung Matahari Suci. Aku netral, tidak memihak kepada siapa pun. Oleh karena itu, apa pun yang akan terjadi nanti, aku tidak akan protes. Kesempatan kedua yang dijanjikan oleh Tuhan itu terpampang nyata di depan mata kita. Itu yang disebut oleh Tuan R sebagai Project Afterlife."
"Project Afterlife?"
"Oh, iya. Aku ingin mengatakan sesuatu padamu. Sebenarnya, aku bukanlah R yang kaumaksud. R adalah tuanku. Dialah orang yang bergerak bersama dengan pemerintah Skotlandia. Tujuannya adalah mempertemukan Jantung Mesin Suci dengan Jantung Mesin Dunia untuk mewujudkan Project Afterlife."
"Tunggu dulu." Charles menodongkan pistolnya kembali. "Kau bilang, kau tidak memihak siapa-siapa."
"Well actually, Tuan R bukanlah tuanku. Aku menyebutnya demikian karena dia adalah orang yang sangat cakap dan berwibawa. Dia hampir sama seperti Tuhan."
Charles menatap dengan bingung.
"Rentetan peristiwa yang terjadi akibat pemerintah Skotlandia adalah ulah orang itu. Dia adalah orang yang luar biasa berbahaya. Aku bisa berkata demikian karena dia berhasil membentuk umatnya sendiri melalui dakwah sesat yang menarik umat manusia dan mesin yang minim akal."
Charles maju perlahan. "Kau menyebutkan 'Project Afterlife' sebelumnya. Apa itu? Apakah ada hubungannya dengan R dari Skotlandia ini?"
"Project Afterlife adalah kesempatan kedua yang dijanjikan oleh Tuhan. Mari kuceritakan satu kisah lagi padamu."
Ryozo duduk, tetapi Charles ngotot dan menekan dada bocah itu dengan moncong pistolnya. "Jangan main-main!"
Ryozo tidak memedulikannya.
"Aku hampir tergoda rayuan R. Orang itu pernah datang kepadaku untuk merebut jantungku dengan lembut. Aku menolak dan kabur darinya. Namun, sebelum melakukan itu, aku diberi tahu segala sesuatu tentang apa yang ada di balik layar, mengenai lima jantung suci dan Project Afterlife.
"Pemerintah Skotlandia, di bawah pimpinan R, ingin membawa dunia ke peradaban paling maju dan paling damai. Dia ingin membawa seluruh manusia dan mesin ke dalam surga. Itu memang terdengar seperti ide yang konyol, tapi mungkin untuk dilakukan. Dalam kitab asli yang ditulis ahli ramal agama Robotik, disebutkan di sana sebuah peristiwa besar yang akan mengakhiri dunia, yakni Teater Adam dan Eve.
"Teater ini adalah sebuah panggung pertunjukan yang akan terjadi secara mundur, dari peradaban manusia modern hingga peradaban manusia pertama. Jika kau mengetahui sejarah umat manusia, Adam dan Eve diusir dari surga karena memakan buah terlarang. Dan jika kau mengamati ucapan pertamaku, terjadi secara mundur, itu berarti penutup dari teater pertunjukan ini adalah momen ketika Adam dan Eve diangkat dari bumi menuju surga. Ketika itu terjadi, maka langit akan terbelah. Surga dan neraka dapat dilihat dengan mata telanjang. Itu nyata, bukan rekayasa."
Charles memotong, "Tidak masuk akal! Bagaimana bisa R mengirim seluruh manusia dan mesin ke surga?!"
"Dengarkan dulu penjelasanku. Ini berasal langsung dari orang yang hampir-mirip-Tuhan, R." Ryozo membetulkan posisi duduknya. "Saat ini, selain mencari Kepala, Badan, dan Kaki, pemerintah Skotlandia sedang berupaya membuat senjata dengan daya rusak yang sangat mengkhawatirkan. Mereka menyebutnya Brahmastra, anak panah bertenaga nuklir yang dapat menghancurkan dunia. Rencananya, mereka akan menembakkan anak panah itu ke dalam jurang neraka yang sedang membentang di langit ketika Teater Adam dan Eve hampir selesai. Dengan begitu, neraka akan meledak dan hancur, menyisakan jembatan menuju surga saja. Itulah Project Afterlife; memulai Teater Adam dan Eve, menghancurkan neraka, dan mengirimkan semua manusia dan mesin ke dalam surga."
"Aku menolak untuk percaya!" Charles akhirnya bergerak. Ia menembak dada bagian kanan Ryozo, membuat bocah itu tersungkur seraya mengerang kesakitan.
"Tembak aku!" teriaknya. "Kau tidak akan bisa membunuhku sebelum momentumnya tiba!"
Charles mundur perlahan dengan napas terengah-engah. Ia terjebak di dalam benang takdir. Mengubah takdir dengan sedikit gerakan, kedengarannya mudah tapi sangat sulit dilakukan. Sekuat apa pun ia mencoba, ia tidak akan bisa menembak jantung Ryozo.
"Kau bisa merasakannya, 'kan?" Dengan telapak tangan bersimbah darah menutupi dadanya, Ryozo bangkit. "Ada pergolakan di dalam dirimu. Itu terjadi karena kau berusaha melawan takdir."
"Jadi apa yang harus aku lakukan sekarang?"
Ryozo berkata, "Kau tidak akan pernah bisa menghancurkan lima jantung suci. Karena jika mereka mati, mereka akan berubah menjadi jiwa. Jiwa nanti akan berubah menjadi wujud, dan wujud nanti akan berubah menjadi jiwa lagi. Hal itu tidak akan pernah selesai. Jadi, yang perlu kaulakukan sekarang adalah menghidupkan Jantung Mesin Suci dan jangan pernah membiarkannya bertemu dengan Jantung Mesin Dunia."
"Jadi kau bilang, aku harus terus lari dari kejaran pemerintah Skotlandia?"
Ryozo tidak menjawab, hanya mengangguk.
Kemudian, suara teriakan dapat terdengar dari bawah. Oscar dan Mother Maria dibawa terbang oleh jetpack yang terpasang di pinggang Omega. Mereka bertiga berhasil naik ke puncak untuk menyusul Charles walau kesusahan.
"Sir Charles! Ada gemuruh dari langit! Ada yang datang!"
Charles bingung. Omega tampak begitu panik. Ia menunjuk-nunjuk langit seakan-akan ada segerombolan gajah yang berlari di atas sana. Sampai akhirnya Charles sadar, gemuruh di langit berarti sesuatu telah terjadi di Kyoto Atas.
"Charles, apa kau sudah mendapatkan Kaki-nya?" Oscar berteriak.
Charles hanya diam, menoleh dengan pelan ke arah Ryozo yang berdarah-darah.
"Apakah dia Kaki?" Oscar menodongkan pistol Tedron miliknya, dan tanpa pikir panjang melepaskan tiga tembakan beruntun.
Charles memekik, mencoba menahan Oscar, tetapi semuanya sudah terlambat. Satu tembakan menembus kepala, satu menembus leher, dan satu lagi menembus jantung. Tubuh Ryozo tiba-tiba mandek dan jatuh dengan tidak mulus. Darah membanjiri lantai putih ruangan itu, dan seketika semua orang terdiam.
"Apa yang kaulakukan, Oscar?!"
"Aku?! Kau yang seharusnya bertanya pada dirimu sendiri, Charles!"
Charles diam, mendengar bentakan Oscar.
"Mother Maria mengalami luka parah karena serangan dari para mesin, begitu pula aku dan Omega. Sementara kau, kau hanya diam di sini tanpa berbuat apa-apa selain berbicara dengan musuh!"
"Musuh? Dia adalah—"
"Apakah kau benar-benar pemimpin yang baik, Charles?!" Oscar menutup kalimatnya dengan gertakan. Ia menatap tuannya itu dengan kecewa.
Sementara Charles merenungi kesalahannya di depan jasad Ryozo, Omega menghampirinya sambil membantu Mother Maria berjalan.
"Master," panggil Omega, "tugas kita adalah merebut Kaki. Apa kau sudah lupa dengan hal itu?"
Charles terpaku ketika suara lirih Omega menembus gendang telinganya. Matanya menatap wanita berambut merah itu, sangat kesusahan membawa Mother Maria yang terluka parah. Sekali lagi Charles merasa gagal melindungi anak buahnya. Ia berpikir, mungkin dirinya bukanlah sosok pemimpin yang baik. Ia hanyalah laki-laki bodoh yang hanya mementingkan diri sendiri. Ia bukanlah orang yang seharusnya diberi tanggung jawab sebesar ini. Nasib seluruh dunia berada di kedua tangannya, dan ia tidak siap untuk menanggung itu. Ia adalah orang yang gagal dan tidak pantas dilahirkan.
Semuanya sudah selesai. Para mesin penunggu piramida berhasil dikalahkan, dan Kaki berhasil direbut. Sekarang, mereka harus cepat-cepat pergi dari Kyoto Bawah, ke tempat yang mereka tidak ketahui, kabur sejauh yang mereka bisa.
"Suara gemuruh di atas bukanlah pertanda baik," gumam Oscar, meletakkan telapak tangannya di dinding untuk merasakan getaran. "Kita harus pergi, Charles." Oscar dengan sigap membuka dada Ryozo dan mengambil jantungnya.
Charles hanya diam melihat itu. Wajahnya adalah perwujudan nyata dari penyesalan seorang pendosa akut. Ia sadar bahwa tanpa bantuan Ryozo sebagai informan, Chariot Corporation tidak akan mampu bergerak lebih jauh. Meski skornya 2-1 untuk Chariot, pemerintah Skotlandia memiliki persiapan dan kekuatan yang jauh lebih matang.
Di tengah lamunannya, Charles dikejutkan dengan langit-langit ruangan yang meledak—hancur berantakan. Dari lubang besar itu ia bisa melihat beberapa helikopter menyorot dirinya dengan cahaya terang. Bendera X dengan latar biru dapat terlihat. Itu adalah tentara Skotlandia.
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top