xii| 10 Persen Orang Kidal

10% Orang Kidal di Dunia

Apakah kamu kidal?
Ini bukanlah sebuah pertanyaan yang defensif melainkan sebuah ajakan untuk senasib sepenanggungan. Seringkali kita sering mendengar pelabelan bahwa orang yang kidal itu lebih cerdas, memiliki pemikiran yang 'out of the box,' serta dipenuhi dengan talenta artistik.

Namun apakah generalisasi ini didukung oleh penelitian sains? Benarkah dengan menjadi kidal saja akan membuat seseorang lebih kreatif dan cerdas?

Jawabannya ternyata, mungkin. Meski banyak pelabelan tersebut yang terbukti benar, berbagai penelitian ilmiah tak begitu mendukung hal tersebut.

Orang kidal yang ternyata mencapai 20 persen dari jumlah populasi dunia, sudah sering diteliti dan dicari kaitannya akan kesehatan mental, sistem imun, bahkan catatan dan perilaku kriminal yang ia lakukan.
Dilansir dari Psychology Today, banyak studi yang menemukan bahwa orang kidal memang jauh lebih kreatif dalam berbagai aspek.
Hal ini dikarenakan orang kidal harus menyesuaikan diri dengan dunia normal yang segala sesuatunya didesain untuk orang dengan tangan kanan yang lebih fungsional. Hal ini membuat orang kidal lebih terbiasa untuk berpikir di luar kebiasaan.
Namun, menjadi kidal secara statistik ternyata memiliki kekurangan. Salah satunya, meski terbukti baik dalam hal pemecahan masalah, ternyata orang kidal cenderung untuk meninggal lebih cepat. Namun ilmuwan tidak menarik hipotesis lebih jauh soal ini. Namun jika disimpulkan dari berbagai konklusi ilmiah yang rumit, tak ada perbedaan mendasar dari orang yang menggunakan tangan kiri dan tangan kanan lebih dominan.
Hal ini dikarenakan seharusnya tak ada kidal dan non kidal, karena yang ada hanyalah derajat dominasi dari masing-masing tangan. Sadarkah bahwa kita tak sepenuhnya menggunakan tangan kanan atau kiri secara dominan?
Kita menggunakan tangan kanan untuk hal tertentu, dan tangan kiri untuk lainnya. Hal inilah yang membuat sebenarnya kidal atau non kidal itu sama saja. Terlebih lagi, fasilitas juga makin mendukung untuk orang menjadi kidal, dan orang kidal sejak kecil sudah beradaptasi dengan baik dengan dunia 'kanan.'
Dari penelitian lebih lanjut, justru orang yang dapat membagi dominasi tangan kanan dan kiti adalah orang yang pemikirannya lebih fleksibel.
Mereka adalah orang yang mudah bersimpatik kepada perspektif orang lain. Ketika mereka mempertimbangkan manfaat dan resiko dalam mengambil keputusan, mereka adalah orang-orang yang lebih fokus kepada resikonya.
Setidaknya, hal ini sedikit membuktikan bahwa mitos orang kidal lebih cerdas bisa jadi benar, dan bisa jadi salah. Sains meletakkan semua orang pada posisi yang seara, tak peduli dominasi tangan mana yang lebih kuat.
10 Persen!
Namun, tahukah kamu bahwa orang kidal di dunia ini hanya 10 persen. Dikutip dari Wonderpolis, kidal kadang-kadang disebut juga sinitralitas. Di mana lebih suka menggunakan tangan kiri daripada tangan kanan untuk kegiatan rutin. Menurutnya kidal dipengaruhi oleh faktor genetik atau warisan secara turun temurun. Karena para ilmuwan telah memperhatikan bahwa kidal cenderung berjalam dalam keluarga. Diasumsikan bahwa kidal memiliki komponen genetika, dengan kata lain kidal dilahirkan seperti itu.
Meski begitu, sebetulnya itu masih hipotesa. Sebab sejak lama, para ilmuwan mencoba menganalisis dan menemukan penyebab seseorang menjadi kidal, dan sampai saat ini, hipotesisnya sangat beragam. Memang banyak ilmuwan yang meyakini bahwa kidal disebabkan oleh kondisi genetik. Namun, sebelumnya harus diingat bahwa kidal tak hanya berhubungan dengan tangan, tetapi juga kaki dan bagian-bagian tubuh lainnya.
Mengutip Science Alert, Senin (10/8/2020), penggunaan tubuh bagian kiri ini bisa terjadi mulai dari kaki sampai telinga, mata,bahkan otak.
Tanpa disadari, kita cenderung menerima telepon menggunakan satu telinga dibanding telinga satunya. Begitu pula organ tubuh lainnya.
Lalu, mengapa populasi orang kidal hanya 10 persen? Mengapa perbandingan dengan orang yang tidak kidal bukan 50-50?
Beberapa ahli berpendapat bahwa kerja sama sosial yang berlangsung selama ribuan tahun telah memberikan pengaruh yang dominan. Dalam artian ketika sebuah komunitas bekerja sama, berbagi alat dan ruang, mereka menggunakan tangan yang sama dengan temannya.
Peneliti lainnya mengatakan bahwa hal tersebut berkaitan dengan cara kerja otak yang dibagi menjadi dua: kiri dan kanan. Separuh otak mengendalikan sisi kiri tubuh, dan separuh lainnya mengendalikan sisi kanan. Jika mayoritas manusia menggunakan otak bagian kiri untuk mengontrol bahasa dan keterampilan motorik, maka kita akan cenderung menggunakan tubuh bagian kanan.
Salah satu hipotesis yang tidak biasa menjelaskan bahwa kidal disebabkan oleh mutasi genetik pada masa lalu. Hal ini menyebabkan pusat bahasa manusia bergeser ke otak sebelah kiri, yang menyebabkan tangan kanan mendominasi.
Faktor genetik memang berperan dalam hal ini. Orangtua kidal memiliki kecenderungan lebih tinggi untuk memiliki anak kidal pula, bahkan hal ini sudah bisa dilihat dari dalam rahim. Sampai saat ini, para peneliti masih berjibaku dalam identifikasi gen yang bertanggung jawab terkait hal ini.
Tak hanya satu, mungkin ada puluhan gen yang berperan dalam menentukan kidal atau tidaknya seseorang. Faktor-faktor seperti level estrogen dan posisi lahir juga disebut berhubungan dengan kidal.
Namun, karena banyaknya hipotesis, belum ada peneliti yang bisa menggabungkan penyebab kidal secara keseluruhan. Sampai saat ini, para ilmuwan tengah bekerja keras menemukan penyebab pastinya.
Saya sendiri adalah sosok 10% di antara populasi itu. Sebelum saya, ibu saya pun juga seorang kidal. Sehingga saya pun juga memiliki hipotesa bahwa kidal berasal dari genetik.

Menurut kamu?



https://www.kompas.com/sains/read/2020/08/10/123000323/mengapa-hanya-10-persen-orang-kidal-di-dunia-berikut-penjelasannya. https://www.kompas.com/skola/read/2020/03/15/160000469/mengapa-orang-bisa-kidal?page=all.

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top