v. Getuk dan Sop Senerek, dari yang Asli hingga hasil Akulturasi
Getuk (sumber gambar Pendekartidar.com)
Getuk adalah panganan yang mendunia yang berasal dari Jawa Tengah dan Jawa Timur. Makanan tersebut, juga sudah dikenal sejak zaman kolonial—yang tentu saja semuanya serba susah. Salah satunya adalah Getuk Magelang. Di setiap sisi kota Magelang, orang-orang akan dengan mudah menemukan panganan satu ini sebagai oleh-oleh. Itu sebabnya, Magelang juga kerap disebut Kota Getuk.
Dalam perayaan hari jadi Magelang, Getuk juga dijadikan salah satu elemen dalam rangkaian acara tersebut, yang biasa disebut Gerebek Getuk—dan diadakan di alun-alun kota Magelang—berupa dua gunungan yang terbuat dari dua kuintal getuk. (selanjutnya akan dijelaskan dalam BAB Tradisi Magelang)
Konon, Getuk Magelang punya ciri khas yang berbeda dengan Getuk dari daerah lain, meskipun bahan dasarnya sama. Nah, biasanya Getuk Magelang berbahan dasar singkong (yang sudah dikukus dan dihaluskan), gula pasir halus, margarine, vanili, dan bubuk coklat. Lalu, semua bahan itu akan dicampur, dibentuk, diwarnai (jika ingin diwarnai), dan dipotong-potong sesuai selera. Biasanya, setelah itu, getuk akan ditaburi parutan kelapa.
Kabarnya, di Magelang, Getuk yang paling enak adalah getuk yang dibuat oleh Mbah Ali Gondhok, sekitar tahun 1940-an. Kabar kenikmatan getuk tersebut sudah tersebar sampai ke luar Kota Magelang. Setelah Mbah Ali meninggal, usaha pembuatan gethuk diteruskan oleh anak, cucu, bahkan sampai cicit-cicitnya. Namun, saat ini tentu saja sudah banyak bersliweran Getuk dari pengusaha lainnya.
Lalu bagaimana dengan Sop Senerek?
Jika di Belanda, ada sajian makanan bernama Rijsttafel yang tak lepas dari pengaruhnya dengan Indonesia, maka di negara maratim ini pun memiliki kuliner khas yang juga terpengaruh oleh Belanda (Selama itu bangsa Belanda dan Indonesia bersinggungan, tentu saja banyak sekali akulturasi yang terjadi). Nah, di antaranya adalah Sop Senerek.
Sop Senerek merupakan sop berisi kacang merah. Pada intinya, ya sop kacang merah. Dinamakan Senerek karena diambil dari kata Snert Soup atau Sup kacang polong dari Belanda. Bedanya Senerek dengan Snert adalah bahan dasarnya. Sop Senerek terbuat dari kacang merah, sementara Snert soup berbahan dasar kacang polong hijau. Itu, dikarenakan pada saat masa kolonial, budidaya kacang polong di Indonesia masih jarang, sehingga digantilah dengan kacang merah.
Sejak zaman kolonial, selain getuk—tentu saja—sop senerek telah malang melintang di jagat Magelang. Rasanya yang gurih, lezat, dan menyegarkan telah menjadi bagian khas dari Sop Senerek. Terlebih lagi, kuah bening dengan kekayaan rempah-rempah yang membuatnya terkenal sejak dulu. Dan, ini jugalah salah satu yang membedakan Sop Senerek dengan Snert soup yang kuahnya tidak kuat rempah.
Perbedaan yang lain dengan Snert Soup adalah, (1) penggantian daging babi ke daging dan jerohan sapi. Penduduk pribumi, khususnya di Pulau Jawa yang mayoritas beragama Islam, tidak bisa mengonsumsi daging babi. Sebagai gantinya daging yang digunakan adalah daging sapi. (2) Dalam hal penyajian, Snert Soup biasa dihidangkan panas-panas dengan roti, bisa menggunakan rye bread, toasted white bread, maupun French bread, dan tidak ketinggalan irisan katenspek atau daging babi asap. Soup ini pun biasanya disajikan sebagai menu di musim dingin. Sementara itu, Sop Senerek tidak demikian, ia disajikan bersama nasi putih, sebagai lauk tentunya. Dan tentu saja, dihidangkan di musim kapan pun.
Meskipun sudah mulai jarang dijajakan, sop Senerek masih tetap bisa ditemukan di beberapa rumah makan di Magelang dan Jawa tengah.
Lazimnya, Sop Senerek biasa disajikan untuk sarapan. Namun, tidak menutup kemungkinan kalau ada yang memesan sebagai menu makan siang atau sore.
Berikut ini saya bagikan Resep Sop Senerek, yang dikutip dari Firman Budi (Kompasiana).
Resep Membuat Sop Senerek
Siapkan bahan-bahan
350 gram daging sapi, iris tipis, bisa juga ditambah jerohan sapi bila suka
400 gram kacang merah, sebelumnya harus direndam dulu semalaman
1 – 1,5 liter air (800 ml untuk merebus daging, sisanya untuk merendam/presto kacang)
3 buah kentang, potong dadu
4 buah wortel ukuran sedang, potong tipis
2 batang daun bawang, iris halus
4 batang seledri, iris kasar
2 bh tomat iris sesuai selera
5 butir cengkeh (bila suka)
3 buah pala
3 – 4 sdt merica
garam secukupnya untuk mempertajam rasa, gula sedikit untuk rasa gurih.
Cara Memasak:
1) Rebus kacang merah hingga empuk (presto bila perlu), jangan buang air sisanya (sari kacang merah)
2) Haluskan pala dan merica, masukkan dalam rebusan daging
3) Masukkan potongan daging sapi, masak sampai daging berubah warna (jika ingin daging lebih cepat empuk, bisa di rebus terpisah, gunakan kaldunya sebagai kuah kaldu sop)
4) Masukkan kentang dan wortel, tunggu hingga empuk
5) Masukkan kacang merah, dan air sari kacang merah. Masak dengan api kecil.
6) Beri bumbu-bumbu, garam, kaldu bubuk dan penyedap rasa jika suka
7) Masukkan irisan tomat, daun bawang, seledri.
8) Masak hingga daging dan kacang merah empuk dan seluruh rasa menyatu, taburkan bawang merah goreng. Kemudian, Sop Senerek pun siap disajikan
Dari Firman Budi (Kompasiana), ada beberapa tips agar Sop Senerek bisa lebih enak yaitu dengan cara memasak sop sehari sebelum disajikan (sayur panasan). Selain itu, Sop Senerek juga bisa ditambah iya yang sebelumnya sudah dibakar atau digoreng terlebih dulu agar terkesan crispy. Agar kacang lunak, kacang direndam selama semalaman. Atau bisa juga menggunakan kacang merah basah agar cepat empuk.
Getuk dan Sop Senerek telah dikenal sebagai makanan khas di Magelang. Betapa pun sejarah yang ada padanya. Namun tetap saja itu adalah kekayaan kuliner Indonesia yang perlu kita banggakan. Nah, kamu sendiri, lebih suka yang mana? []
Referensi :
1. Kontan.co.id
2. https://www.cendananews.com/2019/04/tradisi-gerebek-getuk-di-magelang-perebutkan-dua-gunungan.html
3. https://www.kompasiana.com/firmanbudi/sop-senerek-snert-kuliner-khas-magelang-warisan-belanda_5512941c813311585abc5fc9
4. Tulisan Niza Mafazati Ahsani diambil di https://pendekartidar.org/gethuk-makanan-khas-magelang-yang-nikmat-dan-menggoda.php
AN. Alhamdulillah akhirnya bisa publish artikel 5 tema bulan ini, sesuai peraturan. *menyeka air mata* 🐙
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top