R-7 ⚠️

Naree sedang duduk termenung di sofa.

Walaupun tv sedang menyala, tapi pikirannya ntah kemana mana.

Kebetulan saat itu Yeonni baru saja pulang kerja.

"Loh kok cepat, gak kerja?" Tanyanya.

Iya, gak biasanya Naree udah di rumah sesore ini.

Biasanya kan tengah malam.

Gak tau Jungkook sengaja atau apa, selalu aja dikasi lembur.

"Iya, sakit," jawab Naree seadanya.

Yeonni pun menempelkan tangannya kekening gadis ini dan bener saja terasa panas sekali. Kayaknya Naree masuk angin deh gara gara ciuman panas semalam eh?

"Unn," panggil Naree tiba tiba

"Ya?" Yeonni sedang mengambilkan obat untuk Naree dan Naree pun meminumnya.

"Boleh tanya ga?"

"Iya, tanya aja."

"Aku tidak tau apa yg harus aku lakukan, aku merasa bersalah padanya. Karna sebenarnya hatiku--aku tidak tau, unnie."

Yeonni pun mendekati Naree dan duduk di sampingnya, merebahkan kepala gadis ini kebahunya. "Klo gitu aku tanya, apakah kamu menolak waktu ia menciummu?"

Naree terkejut. "H-hah?"

Pertanyaan seperti apa itu?

"Ops maaf, aku tidak sengaja melihatnya semalam. Hehe." Jujurnya kemudian. "Aku kan baru saja pulang kerja, tak taunya kalian sedang... ya, jangan salahkan aku."

Wajah Naree pun langsung memerah mendengar hal tsb.

"Jadi, bagaimana? Apakah kamu menyukainya waktu ia menyentuhmu?"

Naree malu, tapi akhirnya ia menganggukkan kepalanya juga. "Aku jablay banget ya, unn?"

Yeonni pun tertawa. "Bodoh, kok suka dinamai jablay sih! Lagian aku tau kalau Jungkook itu memang menyukaimu."

"Ya aku tau, hanya saja, aku merasa dia lebih menyukai Naree yg dulu daripada Kelly yg sekarang."

"Bodoh! Bukankah keduanya adalah dirimu!"

"Iya sih, tapi kan--"

"Naree ya, dengarkanlah perkataanku, lupakan balas dendammu itu dan jalanilah kehidupan barumu bersama Jungkook disini. Kamu juga tau kan kalau Jungkook adalah pria yg baik? Beri dirimu kesempatan dan Jungkook juga, mungkin kalian kalian bisa berakhir bahagia. Siapa yg tau kan?"

"Apakah aku bisa?"

"Tentu saja!" Lalu keduanya pun saling berpelukan.

Baiklah, akan kucoba unnie.

☆☆☆

Ketika baru saja pulang kerja, hujan pun tiba tiba turun dengan derasnya.

Naree tidak bisa pulang, ia sedang berteduh di dekat kantor. Jungkook tidak sengaja melihatnya.

Jungkook pun keluar dari mobilnya dengan sebuah payung di tangan. "Kell, aku antar yuk! Kamu baru sembuh, gak boleh kehujanan lagi," ucapnya perhatian.

Naree tersentuh. Jungkook menarik tangan Naree dan membawanya masuk ke dalam mobil, padahal gadis ini belum setuju untuk diantar pulang.

"Maaf, aku sedikit memaksa. Aku hanya tidak ingin kamu jatuh sakit lagi."


Akhirnya Jungkook pun mengantar Naree sampai di depan rumahnya.

Tit tit

Hape Naree tiba tiba berbunyi, ada pesan yg masuk, dari Yeonni.

Katanya ia dan Jimin ada acara malam ini jadi tidak  bisa pulang kerumah, Naree terpaksa harus tidur sendiri.

"Akkk!" Naree sedikit terkejut ketika mendapati Jungkook sedang mengintip pesannya, bahkan wajah pria ini berada tepat di sampingnya.


Gimana Jantung Naree gak kedepak kedepuk coba?

Tersirat tanda khawatir di kening Jungkook, sepertinya ia tidak tega bila harus membiarkan Naree  sendirian malam ini.

Mau dibilang modus juga terserah ae


"Ke rumahku aja yuk?" Tanya Jungkook tiba tiba.

Naree terkejut. "Hah?"

Ngapain kerumahmu?

MAU NAENA KALI #PLAK

"Aku tidak bisa membiarkanmu sendirian dirumah, rumahmu kan jauh dari kota, bagaimana kalau--pokoknya kamu harus ikut denganku!"

"Tapi, hei--"

"Gak terima penolakan!" Jungkook pun sudah melajukan mobilnya.


Sesampainya di depan apartemen Jungkook.

Naree tidak ingin keluar dari mobil bila Jungkook tidak mengantarnya pulang sekarang, alhasil terjadilah perseteruan kecil antara mereka di dalam mobil.


"Kamu yakin gak mau turun?" Tanya Jungkook juga.

"Ya!" Kesal Naree. "Antar aku pulang sekarang, Kook!"

Tidak ingin berdebat dengan Naree, Jungkook pun hanya melajukan wajahnya hingga mendekat ke arah gadis ini.

Sampai Naree tidak sengaja merantukkan kepalanya ke jendela kaca mobil. "Aw."

Tapi Jungkook tetap saja mendekati wajahnya itu. "Kamu yakin gak mau turun?" Tanyanya sekali lagi.

Walaupun hati Naree sudah kedepak kedepuk, tapi gadis ini tetap nekad bersikukuh pada pendiriannya. "Ngak!!" Jawabnya lantang. 

"Yakin nih?"

"Sebenarnya apa yg kamu inginkampp." Belum Juga Naree menyelesaikan ucapannya, Jungkook sudah melumat bibirnya duluan.

Ujian apalagi ini??😣

,

Naree pov

Jungkook pun tiba tiba menciumi bibirku.

Aku berusaha menolaknya, tapi dalam hatiku yg terdalam--aku juga menginginkannya.

"Hen-ti-kan!" Akhirnya aku berhasil mendorong dadanya juga.
"Aku--hosh--masi demam, bagaimana kalau kamu ketularan dariku?" ucapku beneran mencemaskannya, tapi Jungkook malah tersenyum lebar.

Ntah apa maksudnya itu.

"Oh... Jadi, karna itu."
"Baiklah," ucapnya kemudian lalu keluar dari  dalam mobil sambil mengendongku.

Aku berusaha turun dari gendongannya, tapi ia malah mempererat pegangannya.

"Lepaskan, Kook! Ini memalukan!"

"Tidak! Nanti kamu kabur gimana? Orang demam itu jangan banyak bicara!"

Ia pun membawaku kedalam rumahnya, lalu masuk ke dalam kamarnya dan disaat itu juga menjatuhkanku diatas kasur.

"Aw."

Jungkooknya kasar sih, main lempar. Di turunkan pelan pelan kan bisa!

Lalu dengan cepat ia pun menindih di atas tubuhku, menghisap leherku ringan. "Apakah kamu tau kalau orang sakit itu paling cocok tiduran di kasur aja hehe."
"Lagian, siapa yg takut jatuh sakit, aku rela kok asal bisa bersamamu." Jungkook pun tersenyum imut, membuat aku sulit untuk menolaknya.

Lalu Jungkook pun kembali menciumi bibirku, melebarkan kedua kakiku dan akhirnya memasukkan sesuatu yg sudah sangat ku rindui itu.

Dia memperdalam ciumannya dan aku pun tidak menolak godaannya lagi.

REZEKI KOK DITOLAK SIH :-)

☆☆☆

Pagi pagi, Jungkook sudah bangun dari tidurnya, bisa di katakan dia sama sekali tidak tidur karna sibuk bergoyang semalam (?) Sedangkan aku hanya tertidur pulas di sampingnya. Jungkook pun merapikan rambut rambutku yg menutupi wajahku ini, lalu ia pun kembali tersenyum puas.


Sambil rebahan ia terus menatapi wajahku ini, aku sedikit terganggu dan akhirnya terbangun juga.


Ku lihat dirinya yg sedang tersenyum disana, ntah keberanian darimana aku pun tiba tiba mendekatinya dan menciumi bibirnya yg kissable itu.


Lau aku pun kembali tidur, tapi kali ini lebih merapat ke tubuhnya, sehingga kepalaku menyandar tepat di dadanya. Aku tidak tau apa yg ia rasakan, tapi sepertinya aku bisa mendengar deguban jantungnya yg berdebar kuat itu.

Tanpa sadar aku pun tersenyum puas.


Apakah kamu begitu menyukaiku?

Aku senang :-)

Niat awalnya sih aku ingin tidur kembali, masih capek gara gara kerja extra semalam. Tapi Jungkook tiba tiba membalikkan tubuhku, sehingga tubuhnya bisa kembali menindihi tubuhku.

Mataku mengercap beberapa kali, nampak Jungkook menyeringai disana.

Apalagi ini??


"Salahmu! Kamu membuat adikku bangun lagi nona, hehe." Dengan gerakan cepat Jungkook pun mulai memainkan tubuhku kembali, membuatku hanya bisa mendesah tanpa menolaknya.


,

Bisa dikatakan sejak saat itulah kami selalu seperti ini, tanpa sadar aku terlihat seperti teman sex baginya.

Ada saatnya aku ingin bertanya soal hubungan kami, tapi... sebenarnya dapat bersamanya saja aku sudah senang.

Aku beneran tidak mengharapkan apa apa lagi.


Lagian apalah diriku ini?

Hanya seorang janda yg telah di campakkan oleh suami brengseknya.

Tbc

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top