R-6 ⚠️
Mulai darisana hubungan Jungkook dan Naree malah menjadi dekat.
Dekat bukan dikarenakan ada hubungan special, tapi pekerjaan. Jungkook tiba tiba membuka usaha baru di Kanada dan ia meminta Naree untuk bekerja padanya.
Tentu saja Naree setuju, bukankah ia memang lagi memerlukan uang saat ini.
Walaupun katanya ia ingin menjauhi Jungkook, tapi ntah kenapa semakin ingin di jauhi, jatuhnya malah semakin dekat.
Kini Naree dan Jungkook baru saja membersihkan kantor baru mereka.
Awalnya banyak orang disana, tapi kini sisa mereka berdua saja.
Naree pun memilih untuk duduk di balkon, menghirup udara segar. Gak terasa badannya pegal juga setelah bersih bersih seharian.
"Maaf ya, malah membuatmu bekerja sekeras ini," ucap Jungkook sedikit merasa bersalah.
"Gakpapa kok! Namanya juga aku di gaji, sudah seharusnya hehe."
Jungkook pun ikut tersenyum lalu duduk di samping Naree.
"Oke, sebelum kita merayakan pembukaan kantor ini bersama yg lainnya besok. Bagaimana kalau kita merayakannya duluan malam ini? Anggur merah, apakah kamu mau mencobanya?"
"Ya, bolehlah hehe."
Setelah berbincang sesaat, tak disangka jam sudah menunjukkan pukul 12 malam.
Waktunya Naree pulang.
"Aku akan mengantarmu," usul Jungkook kemudian.
"Tidak, kamu lupa baru saja minum. Aku bisa pulang sendiri--"
"Klo gitu nginap saja semalaman disini gimana?" Tanya Jungkook tiba tiba.
"Aku tidak tenang bila harus membiarkanmu pulang sendirian." Paksanya.
Dan akhirnya Naree pun terpaksa menyetujuinya.
"Em... Jungkook ah" panggil Naree tiba tiba.
"Ya?"
"Apakah aku bisa menanyakan satu hal padamu? Kenapa kamu baik banget padaku, apakah karena aku mirip banget dengan sahabatmu itu?"
Walaupun Naree sadar kalau mereka adalah orang yg sama, tapi tetap saja ia merasa tidak enak.
"Maaf ya, apakah sangat jelas? Sebenarnya sampai sekarang aku belum bisa menerimanya kalau Naree telah-- karna ada yg belum ku katakan padanya, dan hal itu sungguh membuatku menderita."
"Hal apa itu? Mungkin kamu bisa mengatakannya padaku. Yah anggap sajalah aku gadis itu, toh selama ini kamu juga menganggapku seperti itu"
"B-benerkah tidak apa apa?"
Naree pun menganggukkan kepalanya.
Jungkook terlihat mulai berpikir apa yg harus ia katakan duluan.
"Aku menyukaimu," ucap pria ini tiba tiba.
Deg
Aku tidak salah dengar kan? Jungkook... menyukaiku?
"Iya, aku sangat menyukaimu. Aku yakin kamu tidak mengetahuinya, karna selama ini di matamu hanya ada dia seorang."
Maafkan aku, Kook. Aku menyukai pria yg salah 😢
"Andaikan saja waktu itu aku berani mengungkapkannya, apakah kamu akan memilihku, Naree ya?"
Tanpa sadar airmata Naree pun menetes juga.
Jungkook langsung menghapusnya. "Ada apa denganmu? Kenapa kamu yg menangis? Seharusnya aku yg menangis kan."
Tidak menjawabnya, Naree pun tiba tiba memeluk Jungkook membuat pria ini terdiam seketika.
Ketika Jungkook hendak melepaskan pelukannya tsb, Naree pun tiba tiba mengikis jarak antar bibir mereka membuat Jungkook menutup matanya juga. Merasakan lumatan dri gadis ini.
Jungkook juga membalas lumatannya btw.
Jungkook juga tidak mengerti dengan dirinya, yg pasti sejak pertama kali bertemu dengan Kelly, ia sudah menganggap kalau Kelly itu adalah Naree.
Naree-Nya.
,
Naree pov
Aku tau tidak seharusnya aku seperti ini. Tapi aku gagal mempertahankan pendirianku. Bayangkan saja tubuhku yg sudah lama tidak dijamah oleh seorang pria ini, tubuhku menginginkannya walaupun aku terus berkata tidak.
Maafkan aku, Kook. Aku malah melakukan hal ini padamu. Aku pun melumat bibirnya dan membiarkan lidahku bermain dalam mulutnya tsb. Jungkook juga tidak menolak lumatanku malah membalasnya.
Gimana diriku tidak semakin panas coba?
Jujur saja aku sedikit terkejut ketika diriku mulai tergoda pada Jungkook.
Karna sejak dulu aku selalu mengangapnya sebagai sahabatku, tapi sekarang kenapa ia terlihat berbeda?
Bodohnya diriku baru menyadari hal tsb.
Jungkook pun mulai meraba pahaku, lalu naik ke atas perutku dan meremas kedua payudaraku.
Desahanku langsung keluar karna aku tidak dapat menahan rasa nikmat tsb.
Jungkook pun mulai membuka kancing bajuku, satu persatu dari atas, sampai mengekspos braku.
Lalu dengan cepat ia pun menelusupkan tangannya ke belakang punggungku dan membuka pengait braku.
Bra ku terlepas dan payudaraku pun terekspos.
Jungkook melihatnya dengan lantang, aku jadi malu.
Dengan cepat ia pun mulai mengemut dadaku, sedangkan tangannya satu lagi mulai masuk ke area bawahku.
Aku tidak tahan, sungguh.
Jungkook kemudian membopongku masuk keruangan kantornya, dimana disana sudah ada sebuah sofa besar yg masih baru.
Jungkook menjatuhkanku disana, menurunkan paksa celana dalamku.
Aku malu, aku berusaha menutupi kepunyaanku.
Tapi Jungkook berusaha menarik tanganku pergi.
"Jangan, Kook. Aku malu."
Aku tidak bohong, aku beneran malu.
"Tidak, kamu cantik, Kell."
Bisa ku bayangkan wajahnya yg tampan berada tepat di bawahku, gimana jantungku tidak deg deg an coba?
"Jangan, Kook. Aku mohon."
Tapi Jungkook sudah terlanjur menjilati area bawahku, menusuknya lembut dengan lidahnya yg tak bertulang itu.
Kujambaki rambutnya sedikit karna tak tahan menahan rasa itu lagi.
Selesai dengan aksinya tsb, Jungkook pun membuka celananya memperlihatkan adiknya yg sudah sangat tegak itu.
Aku semakin takut.
Apakah Jungkook akan melakukannya denganku?
A-aku belum siap!
Tapi lagi lagi apa dikata, Jungkook sudah sempat memasukkan adiknya tsb ke dalam diriku.
Begitu pelan dan lembut membuatku tak kuasa untuk menahan desahanku lagi, aku pun hanya bisa memeluknya dengan erat.
Tak lama, akhirnya aku klimaks juga.
Tapi Jungkook sama sekali tidak ingin melepaskanku, ia tetap melakukan aksinya tsb sampai akhirnya ia pelepasannya juga.
Aku dapat merasakan sensasi geli sekaligus perih di bagian selangkanganku.
Mungkin karna aku sudah lama tidak melakukan hal ini, jadi milikku tidak bisa beradaptasi dengan milik Jungkook?
Jungkook pun kemudian ikut rebahan di sampingku, kelihatan kalau ia lumayan lelah. Tangannya dengan lembut melingkar di bagian perutku, tanpa sadar aku pun tertidur di pelukannya.
Naree pov end
☆☆☆
Jungkook akhirnya bangun juga, tapi ia tidak menemukan Naree dimanapun.
Apakah ia sudah pulang?
Setelah mengenakan pakaiannya kembali, Jungkook pun menemukan sebuah memo diatas mejanya.
✉ Kelly
Aku sudah pulang.
Maaf untuk semalam, aku harap kita sama sama bisa melupakan hal itu. .
Jungkook pun nampak kebingungan. Bagaimana cara lupanya coba?
Jungkook kan tidak amnesia.
☆☆☆
Naree berusaha bersikap normal sejak malam itu, ia bahkan terlihat sedikit menjauhi bos tampannya ini.
Pada suatu acara, semua karyawan diharapkan berkumpul disana.
Hanya acara makan biasa. Tapi Naree terlihat canggung, karna ia tidak ada alasan untuk menolaknya.
Selesai makan, gadis ini pun hanya bisa mengutak atik Hape nya agar matanya ini tidak menyenter ke arah yg lain. Tau kan siapa?
Siapalagi kalau bukan boss nya yg tampan itu.
"Kamu ganteng sekali bos, aku gak percaya bos muda belum punya pacar?" Ucap salah satu pegawainya yg sepertinya sudah mulai mabuk itu.
Pegawai tsb nampak cantik dan seksi dengan belahan dadanya yg sedikit terekspos, dan Naree yakin sebagai seorang pria Jungkook juga pasti ingin bersamanya.
Oh iya, Naree memang sedang menatapnya sekarang dan sangat kebetulan Jungkook juga sedang melakukan hal yg sama. Alhasil kedua pasang mata tsb pun bertemu.
Naree malu, ketahuan melirik. Gadis ini pun langsung mengarahkan pandangannya keposisi semula.
Aish, memalukan.
Ketika ia hendak permisi pulang saja, Jungkook tiba tiba ikut berdiri dan membuatnya terkejut.
"Mau kemana?" Tanya Jungkook juga.
"Aku--" belum juga Naree menjawabnya, pegawai seksi tadi sudah menarik Jungkook kembali.
"Iiihhhh Bos, mau kemana? Kok ninggalin aku sih, hayuk minum lagi."
Naree kesal, apalagi kelihatan banget kalau gadis itu dengan sengaja menghimpitkan buah dadanya ke tangan kekar Jungkook.
"Aku mau pulang saja, permisi!"
"Eh, sebentar!"
"Tolong jaga dia, aku akan mengantar Kelly pulang."
"Eh eh, tidak usah!" Tolak Naree juga, tapi Jungkook sudah terlanjur menariknya pergi.
Sesampainya di rumah Naree.
"Makasi sudah mengantarku pulang." Naree pun langsung keluar, tapi tidak disangka Jungkook akan mengikutinya dari belakang.
Keduanya pun sedang berdiri di depan rumah Naree saat ini.
"Kamu sebenarnya tidak perlu melakukan hal ini. Kan kasihan gadis itu, ia terlihat menyukaimu," ucap Naree juga dengan sengaja, ntah apa maksudnya hehe.
"Kenapa? Kamu cemburu ya? Hehe."
"Hah? Siapa? Aku? Mana mungkin--"
Tapi Jungkook sudah terlanjur menghimpitnya dan melumat bibirnya tsb, membuat Naree langsung terdiam.
Tidak mendapatkan reaksi apapun dari Naree, Jungkook pun akhirnya melepaskan ciumannya juga. "Maaf," ucap pria ini kemudian. "Aku hanya ingin kamu tau, aku tidak akan bisa melupakan kejadian malam itu. Suaramu, desahanmu, selalu terngiang di kepalaku."
Setelah itu Jungkook pun menjauh dari Naree dan permisi pulang.
Barulah Naree bisa bernafas lega.
Iya, aku memang cemburu, Kook. Sebenarnya, aku juga tidak dapat melupakan kejadian malam itu. Aku... menginginkanmu.
Tbc
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top