R-5 ⚠️
Naree dan kedua lainnya telah berada di airport, dan sebentar lagi mereka pun akan lepas landas.
Naree sempat menoleh sebentar keluar sana.
Airmatanya hendak menetes, tapi ia berusaha menahannya.
Kuat, Naree.
Kamu pasti bisa!
Ingat bagaimana ia melukaimu, merobek harga dirimu, mencuri hatimu.
Umma, tolong lindungi aku.
☆☆☆
Jimin memasukkan tangannya diantara selangkangan gadis ini.
"Jangan, Jim." Tolak gadis ini juga.
"Kenapa, noona? Aku sudah tidak bisa menahannya lagi."
"Ada Naree."
"Tenanglah, dia masih tidur, noona."
"Ohya? baiklah klo begitu."
Dengan pakaian yg memang sudah terlucuti semua, dibawah semprotan air shower ini, keduanya pun nampak menikmati tubuh satu sama lain.
Jimin terus menghentakkan batangannya menusuk semakin dalam kemilik Yeonni, sampai akhirnya Yeonni tidak tahan dan ingin naik duluan, tapi Jimin langsung membekap mulutnya.
"Sebentar, noona. Sama, sama"
Dan tiba tiba pintu pun terbuka dan seseorang masuk ke dalam kamar mandi tsb, gadis ini nampak meraba raba dan akhirnya membuka celana dalamnya dan duduk di atas dudukan pispot tsb. "Bbrrryyuurrr" suara air seninya terdengar kenceng sekali.
Setelah gadis ini selesai dan hendak keluar, barulah ia sadar dan berteriak, "AAAAAAAAAKKKKK!!!"
,
"Maaf, aku tidak tau kalian--" ucap Naree merasa bersalah.
"Sudahlah, jangan dibahas lagi." Yeonni jadi malu.
"Tapi tenanglah, aku gak liat apapun kok! Nih, mukaku kan masih diperban."
Iya, Naree habis di operasi beberapa waktu lalu dan sekarang perbannya akan di lepas.
"Baiklah, mari kita buka perbannya."
Sedikit demi sedikit Yeonni pun membuka perban tsb dan akhirnya terlepaslah semua. Mulut Jimin langsung menganga melihat hasilnya tsb, begitu juga Yeonni.
Sedangkan Naree masih menutup kedua matanya.
"Bukalah matamu, Naree. Dan, lihat."
Yeonni memberikan satu cermin kecil di tangannya dan begitu ia melihat wajahnya sendiri-- "Ya ampun, unnie. B-benerkah ini aku?" Naree tidak berani mempercayainya.
Lukanya telah hilang, bahkan wajahnya sangat bersih sekarang.
"Iya. Aku tidak melakukan perubahan apapun pada wajahmu. Karna pada dasarnya kamu memang sudah cantik Naree ya, kamu tidak perlu berubah menjadi siapapun. Aku hanya menghilangkan bekas lukamu saja."
"Makasi, unnie hiks."
"Jadi, bagaimana sekarang? Apakah kamu masih ingin balas dendam? Kamu masih muda Naree ya, andaikan saja kamu ingin melupakan semua itu."
"Tidak, unnie!"
"Hah, biarkan aku memikirkannya lagi."
"Ya, baiklah, klo gitu kami keluar. Pikirkanlah baik baik."
"Ya."
Setelah Jimin dan Yeonni keluar, Naree pun terlihat melamun sendiri.
Apa yg harus ku lakukan?
Aku sangat ingin balas dendam, melihat ia jatuh dihadapanku. Tapi, kenapa sampai sekarang kamu masih ragu, Naree ya?
☆☆☆
3 bulan pun berlalu dengan cepat.
Naree telah mendapatkan pekerjaan di Kanada, ia bekerja sebagai seorang sales asuransi. Naree tidak ingin di biayai terus oleh Yeonni, karna itu ia harus berusaha untuk cari uang sendiri.
Naree baru saja menjajahkan (?) asuransinya kepada orang terdekat, tapi naas belum ada yg ingin memasuki asuransinya tsb.
"Hah...." Naree pun hendak menyebrangi jalan, tiba tiba saja ia melihat seorang nenek hampir oleng di tabrak oleh sebuah sepeda motor yg berlalu dengan cepat.
Naree pun membantunya.
Namanya juga orang baik ya kan?
"Kamu baik baik saja, nek?"
"Aduhhh pinggangku," rutuk nenek tsb.
Naree hendak membawanya ke rumah sakit, saat itulah seseorang tiba tiba mendatanginya. Ia menghentikan mobilnya tepat di samping Naree dan keluar dari mobil.
Mengendong nenek ini dan memasukkannya ke dalam mobil. "Kenapa cuman berdiri? Ayo, masuklah! Kita bawa nenek ini kerumah sakit."
"Y-ya!!"
Iya, Naree terkejut. Soalnya pria di depannya ini adalah--
Bagaimana bisa aku melupakan hal ini, DIA kan sedang berada di Kanada!
Setelah mengantarkan nenek ini ke rumah sakit, pria ini pun mengejar Naree yg hendak pergi itu.
"Naree ya," panggilnya.
Naree berhenti, tentu saja ia shock. Apalagi yg dipanggil itu namanya, walaupun sekarang ia sudah berganti nama.
Naree menoleh, menatap kedua mata pria itu. "Kamu-- memanggilku?"
Pria itu tersenyum, bisa terlihat dengan jelas bahwa ia senang sekali. Ia pun langsung mendekati Naree dan memeluknya, tapi Naree langsung menjauhinya.
"Maaf, tapi namaku bukan Naree. Namaku Kelly."
Pria itu menatapnya tidak percaya. "T-tidak mungkin! Sudah pasti kamu Naree! Naree ya, ini aku? Apakah kamu melupakanku?"
"Maaf, tapi kamu siapa ya? Sepertinya aku tidak mengenalmu. Maaf ya, tapi masih ada pekerjaan yg harus ku lakukan. Klo gitu--"
Ketika Naree hendak pergi, pria ini pun lagi lagi menahannya. "Kamu yakin, kamu beneran bukan... Naree?"
Naree pun terdiam.
Sejujurnya, ia sudah ingin menangis dihadapan pria ini, tapi ia berusaha menahannya.
Pelan pelan tapi pasti, pria ini pun melepaskan tangan Naree juga.
"Maaf ya, sepertinya... aku memang salah orang. Karna Naree yg ku kenal telah--" pria tsb tidak sanggup melanjutkan perkataannya, yg ada matanya malah memerah.
Naree ikut sakit hati melihatnya seperti itu.
"Maaf, klo gitu aku permisi." Pria ini pun akhirnya pergi juga.
Melihat punggungnya yg menjauh itu membuat Naree akhirnya meneteskan airmatanya juga.
Maafkan aku, Kook. Aku tidak berani jujur padamu, karna aku bukan Naree yg seperti dulu lagi.
Aku ingin balas dendam. Setelah aku membalaskan dendamku, saat itu, aku pasti akan minta maaf secara langsung padamu.
Naree pun berjalan menjauh dari rumah sakit. Ketika tangannya hendak mengapai taxi tsb dan membuka pintunya, seseorang pun tiba tiba menariknya kembali dan menutup pintu mobil tsb. "Miss kelly?" Panggilnya.
"Y-ya?" Naree terkejut.
"Katamu, kamu sales asuransi kan? Klo gitu--aku boleh gabung gak? Perkenalkan, namaku Jeon Jungkook."
Tidak perlu kamu katakan, aku juga sudah hafal betul namamu, Kook.
"B-benarkah kamu ingin membeli asuransiku?"
"Aku serius."
"Sekarang, minta kontakmu. Biar aku bisa menghubungimu nanti."
"O-oh, oke." Cepat cepat Naree pun memberikan nomornya, tapi ia baru ingat--bukankah seharusnya ia menjauhi pria ini.
Lalu kenapa sekarang--?
Ini hanya kerja, Naree.
Iya, kerja. Apalagi kamu memang lagi memerlukan member baru kan?!
"Ini nomorku." Naree pun memberikannya juga.
"Iya, makasih."
"Ohya, kamu tinggal dimana? Biar aku yg mengantarmu saja. Lagian taximu sudah pergi tadi."
Bukannya Naree hendak berpikiran yg tidak tidak ya, tapi kenapa sekarang Jungkook terlihat mirip seperti pria yg sedang modusin ceweknya ya? Wkwkw
"Em, ya, baiklah. Terimakasih. Ku harap tidak menganggumu."
"Tidak kok!"
Jungkook pun mengantarnya pulang, sesampainya mereka di tempat Naree.
"Ini tempat tinggalmu?" Tanya Jungkook kemudia.
"Iya. Klo gitu--"
Ketika Naree hendak permisi masuk ke dalam rumahnya, ternyata pintu rumahnya sudah terbuka duluan dan muncul wajah cantik Yeonni disana. "Oh Naree ya, kamu sudah pulang?" Ucap gadis ini begitu saja, Naree pun langsung merutuk dalam hatinya.
ASTAGA?!
Bukan Naree saja yg terkejut, bahkan Jungkook juga.
"Namamu Naree??" Tanya Jungkook to the point, ia beneran kebingungan sekarang.
"Hai, kamu Jungkook kan? Apakah kamu masih mengenalku? Aku yg dulu pernah menjaga Naree di rumah sakit." Potong Yeonni kemudian. "Ah, aku tidak pernah memberitahumu kan, kalau sebenarnya aku punya seorang adik dan namanya Naree. Bukan hanya namanya yg mirip, bahkan wajahnya juga terlihat sangat mirip dengan Nareemu hehe. Makanya ketika melihat Naree waktu itu aku sudah sangat menyukainya hehe" jelas Yeonni asal asalan, semoga saja Jungkook tertipu eh.
"Oh... begitu ya? Ku pikir--"
"Iya, iya. Ohya, bagaimana keadaan Naree sekarang? Sudah lama aku tidak kelihatnya," tanya Yeonni kemudian dengan sengaja mengubah topik pembicaraan mereka.
"Naree dia--lain kali, lain kali baru ku ceritakan. Klo gitu aku pulang duluan." Lalu Jungkook pun menatap kearah Naree. "Aku akan menghubungimu nanti, klo gitu--"
Jungkook pun pergi, Naree dan Yeonni akhirnya bisa menghembuskan nafas lega.
"Naree ya, bagaimana bisa kamu bertemu dengannya? Bukankah dia adalah teman baikmu dulu?"
"Unnie please, ingat lain kali panggil namaku Kelly. Aku tidak ingin kejadian seperti ini terjadi lagi, bisa jantungan aku lama lama."
"Iya, iya. Tapi, bukankah Jungkook itu sahabatmu ya? Dia juga baik padamu. Mungkin kamu bisa berterus terang saja padanya. Lagian aku bisa melihatnya, kalau dia mempunyai perasaan padamu."
"Aku tidak bisa melakukan hal itu, unnie."
"Sudahlah, aku tidak ingin membicarakannya lagi. Aku masuk duluan."
Yeonni beneran tidak tau apa yg harus ia katakan agar Naree rela melepaskan balas dendamnya tsb, karna ia tau balas dendam itu tidak baik.

Tbc
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top