R-23 ⚠️
Disisi lain, Naree yg sempat mencari keberadaan Taehyung itu kini telah menetap di apartemennya Hoseok. Pria ini jarang dirumah, bisa dikatakan ia pulang hanya untuk mengambil barangnya yg ketinggalan ataupun menganti pakaiannya saja.
Ia sangat sibuk.
Bahkan waktu makan, mandi, semua ia lakukan di kantor polisi.
"Kamu--selalu dirumah?" Ini pertama kalinya mereka bertatap muka setelah yg terakhir tiga hari lalu.
"Oh."
"Kamu kok bisa kembali?" Tanya Naree juga, biasanya lembur terus di kantor kepolisian.
"Oh, hanya pulang untuk menganti pakaianku saja hehe."
Naree pun hanya tersenyum kecil.
Keduanya sama sama berjalan keluar rumah, Hoseok terkejut menatapnya. "Kamu mau keluar ya?"
"Iya," jawab Naree seadanya.
"Hah? Kemana??"
"Hm... ada suatu tempat yg ingin kukunjungi."
"Ya sudah, ku antar saja."
"Tidak usah."
"Aku ingin pergi sendiri." Secara tidak langsung Naree pun berharap Hoseok tidak mengikutinya, Hoseok mengerti.
"Ah ya, baiklah. Tapi ingat, kalau ada apa apa langsung hubungi aku"
"Iya, tenanglah. Aku bisa menjaga diriku sendiri kok."
"Annyeong." Naree pun pergi, Hoseok masih terlihat cemas.
Sebenarnya tidak ada yg perlu dicemaskan, hanya saja Hoseok yg terlalu perhatian sama gadis ini membuatnya sedikit sedikit berprasangka ini dan itu.
Naree berjalan memasuki sebuah gedung perkantoran, dimana lagi kalau bukan gedungnya Jeon Corp.
Naree akan menemui Jungkook, ia akan menjelaskan semuanya dan sekalian menyelesaikan masalah yg selama ini menganjal dihatinya.
Anak ini perlu tanggung jawab, aku tidak akan kabur dari masalah ini lagi. Aku perlu menghadapinya secara langsung, maafkan umma yg sudah menjadi pengecut selama ini nak.
Membuatmu kehilangan ayah angkatmu begitu saja.
Kali ini aku tidak akan bersandar kepada siapapun lagi. Aku akan berjuang demi diriku sendiri, sekalian membalaskan dendam mereka. Lihat saja nanti!
Naree pov.
Jungkook pun keluar dari perusahaannya, kebetulan sekali aku baru saja hendak mencarinya. Aku pun berjalan lebih cepat kearahnya. Tapi belum juga mata kami sempat bertemu, seorang gadis tiba tiba menarik lengannya manja.
Menempelkan kedua gundukannya yg super padat itu ke lengan Jungkook.
Aku kesal! Tentu!
Bagaimanapun, ia masih berstatus sebagai suamiku kan?
"Sayang, hari ini jadi kan kita liat gaun pengantinnya? Aku sudah tidak sabar ingin berfoto denganmu hehe." Senyum gadis itu centil sekali.
Jungkook tersenyum memperlihatkan gigi kelincinya, lalu mengusap pipi gadis ini manja. "Iya, sekarang saja. Yuk!"
Kedua orang ini pun berjalan begitu saja dari sampingku, membuat airmataku seketika runtuh tidak tertahankan.
Apa apaan ini??
Jungkook--pura pura tidak mengenaliku??
Apa yg sedang terjadi??
Hatiku sakit, bagai tertusuk ribuan jarum.
Istrinya baru saja kabur, tapi sekarang ia akan menikah lagi. Menikahi gadis itu??
Hebat kamu, Jeon Jungkook!!
Airmataku langsung membanjiri pipiku, aku terisak, berdiri menolol disana. Tapi sesaat kemudian seseorang tiba tiba menarik tanganku, membuatku menatap kearahnya.
Pria itu- Jeon Jungkook.
Ia menatapku dengan kedua bola matanya yg jernih itu.
Aku sungguh merindukan pria ini, sungguh.
Setelah melihatnya sekali lagi, aku baru sadar aku masih sangat mencintainya.
Tapi kenapa ia mengkhianatiku??
Jungkook mengusap airmataku, membuatku memejamkan mataku meresapi lembutnya belaiannya tsb.
Tapi sayang ini semua tidak bertahan lama karna gadis itu langsung menarik tangan Jungkook dari pipiku.
"Apa yg kamu lakukan, sayang?!" Teriaknya tidak terima.
"Diamlah, Yer. Ada yg ingin kutanyakan padanya."
"Tapi--"
"Siapa kamu?" Tanyanya juga padaku.
Seketika mataku membulat, apa maksudnya ini?
"Hei, aku tanya, siapa kamu? Kenapa kamu menangis setelah melihatku? Apakah... aku pernah berbuat salah padamu? Aku mengenalmu??"
What the hell.
Amnesia??
"Kamu ngapain sih, sayang? Kamu juga gak kenal kan sama dia. Jangan seperti ini ah, malu diliatin yg lain."
"Tapi aku merasa seperti--"
"Itu hanya perasaanmu saja. Aku gak kenal kok sama dia! Klo dia teman kamu, aku kan tau. Udah ah, ayuk! Nanti pemotretan kita telat lo!"
Gadis ini terus menariknya.
Dan sepertinya aku mengerti sekarang, Jungkook hilang ingatan. Tapi kok bisa? Dan siapa gadis ini? Aku juga tidak pernah melihatnya sebelumnya? Apakah gadis ini yg selingkuh dengannya dulu? Terus... mereka bersama lagi setelah aku pergi?! Dan sekarang akan menikah? Astajim bener ini berdua!!
"Anggap saja aku tidak pernah mengenalmu, Jeon Jungkook!" Aku pun pergi meninggalkan mereka berdua.
Dari belakang sana aku masih dapat mendengar kalau Jungkook terus meneriakiku, tapi gadis itu berhasil menahannya.
"Kamu kenapa sih, sayang??" Kesal Yeri juga.
"Aish... setidaknya sebutkan namamu!" Rutuk Jungkook.
Ku lepaskan cincin pemberian Jungkook tsb dan melemparnya jauh jauh, pelan pelan perutku mulai terasa nyeri.
Tidak tau kenapa, setelah bertemu dengan Jungkook tanda tanda ini terus muncul. Sekarang ini aku tidaklah jauh dari gedung Jeon corp, aku sedang duduk diperempatan jalan yg tidak jauh darisana.
Perutku sakit, mungkin aku jalan terlalu cepat tadi.
Belum lagi suasana hatiku yg terus memburuk.
Jeon Jungkook pria itu dapat melupakanku segampang itu!! Apalah dayaku yg tidak bisa melupakannya hiks 😢😢😢
"Nggg" tuh kan nyeri itu datang lagi.
Maafkan ibu sayang. Aku tau kamu marah karna ibu terus menangis. Ibu janji, ibu tidak akan menangis lagi dan akan melupakan pria brengsek itu. Ingatlah ayahmu hanya seorang, yaitu Park Jimin.
Dia adalah ayah yg rela berkorban demi kita, kamu harus selalu mengingatnya.
Sedangkan ayah kandungmu, sampai matipun aku tidak akan membiarkanmu bertemu dengan setan itu!
Tapi, apa yg harus kita lakukan sekarang? Apa yg harus ibu lakukan untuk kelanjutan hidup kita?
Seseorang tiba tiba menepuk pundakku membuatku sadar dari lamunanku, aku pun menoleh kearahnya.
"Hoseok oppa? Kok bisa berada disini?"
"Seharusnya aku yg bertanya seperti itu kan, buat apa kamu kesini? Tadi aku mengikutimu karna khawatir, lalu--apakah kamu kenal dengan pria itu?"
"Tidak, aku tidak mengenalnya."
Benerkah? Tapi mengapa matamu tidak terlihat seperti itu.
Siapa sebenarnya pria itu??
Hal yg sama juga ditanyakan Jungkook kepada dirinya setelah melihat Hoseok memapah Naree masuk kedalam mobilnya.
Keluar dari perusahaan, Jungkook malah tidak sengaja melihat kedua orang ini sedang bermesraan dijalan (menurutnya).
"Lagi lihat apa, sayang?" Tanya Yeri juga.
"T-tidak, bukan apa apa."
"Yeri ya, kepalaku sakit."
"Hah?! Kok bisa? Kamu tidak kenapa napa kan, sayang?"
Jungkook pun langsung merebahkan kepalanya dibahu Yeri. "Kelihatannya kita tidak bisa pemotretan hari ini."
"Ya sudah, ke apartemenku saja deh. Pak, tolong antar kami kembali ke apartemenku ya "
"Iya, agashi!"
Sebenarnya inilah yg Jungkook inginkan.
Ia memang tidak berniat melangsungkan pemotretan hari ini, ditambah setelah ia bertemu dengan gadis itu- Naree.
Kenapa aku merasa seperti mengenalmu, nona? Kamu sebenarnya siapa?
,
Jungkook sedang mempercepat gerakannya in out nya ke dalam milik Yeri, gadis ini mendesah tidak karuan dibawahnya.
"Aku mencintaimu, sayang," ucap Yeri juga setelah melakukan pelepasannya.
Setelah itu ia pun bangkit dari posisi tidurnya dan berjongkok didepan Jungkook, menghisap hisap kejantanan pria tsb.
Jungkook ikut mendesah, membiarkan Yeri memainkan kepunyaannya dengan lidahnya yg lihai tsb.
Sampai ketika ia memejamkan matanya mencoba menikmati situasi tsb, tapi bayangan wajah gadis tsb yg sedang menangis membuatnya langsung mendorong kepala Yeri dari bawahnya.
"Uhuk, ada apa, sayang?" Heran Yeri juga.
"T-tidak."
"Cukup kamu saja yg naik hari ini, Yer. Gakpapa."
"Eh tapi--"
"Aku bersih bersih dulu, kamu tidurlah duluan. Goodnight." Jungkook pun mengecup kening Yeri dan dengan cepat keluar dari kamar tsb.
Yeri tidak bisa menolaknya.
Gadis ini pun tidur duluan seperti yg Jungkook inginkan, sedangkan Jungkook sendiri sedang menikmati segelas wine kecil sehabis membersihkan diri.
Sambil menatapi dirinya sendiri dijendela apartemennya ini, sesekali Jungkook akan memijati pelipisnya. Iya, Jungkook memang hilang ingatan tidak lama ini. Ia melupakan semua memori yg pernah ada dalam hidupnya.
Pria ini hanya mendapatkan dua hal ketika ia siuman, satu kabar duka dan satu lagi kabar bahagia.
Kabar duka yaitu ibunya meninggal terkena serangan jantung setelah mendengar dirinya kecelakaan dan hampir tewas ditempat.
Kedua, ia akan segera menikah dengan Yeri.
Putri semata wayangnya Suho Kim, konglomerat Kim Corp yg memiliki perusahaan terbesar di Korea yaitu EXO.
Tapi Jungkook sama sekali tidak tau ia harus menangis atau bahagia, karna ia tidak bisa merasakan apapun.
Ia merasa sangat asing, tidak ada satupun yg familiar dimatanya. Apalagi gadis ini, gadis yg mengaku telah bersahabat sejak kecil dengannya -Kim Yeri.
Tapi kenapa aku tidak ada bayangan apapun tentangnya? Sedangkan dengan gadis itu--?
Padahal Jungkook baru sekali melihatnya, tapi wajah gadis ini seperti sudah menempel erat dalam ingatannya. Ia merasa sangat familiar dan... rasanya ada yg beda ketika sedang bersamanya.
Matanya.
Pipinya.
Tangannya.
Bibirnya.
Airmatanya.
Aromanya.
Astaga, membayangkan hal tsb malah membuat little Jungkook tiba tiba ON seketika.
Sepertinya aku mesti menyelesaikannya sendiri malam ini, ckck.
Siapa sebenarnya nama gadis itu? Jungkook beneran sangat ingin bertemu dengannya kembali, setidaknya mencari tau apa yg menganjal dihatinya tsb.
Lets meet again, agashi.
Tbc
Cast tambahan : Yeri

- Tunangan Jungkook
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top