R-17 ⚠️


Naree pov

"Hiks hiks hikss." Aku menangis sesengukan dikasur tsb.

Aku jijik pada diriku sendiri, aku tidak ingin hidup lagi.

Aku tidak mau hidupku seperti ini, hidupku sudah hancur. Yoongi sedang mandi, pria ini sengaja meninggalkan hapenya dikasur. Aku hendak mengunakannya, tapi--aku harus menghubungi siapa.

Jeon Jungkook?


Kim Taehyung?

Tidak! Aku--tidak bisa melakukan hal itu, yg ada aku malu pada mereka hiks 

"Oke, sekarang gantian kamu." Yoongi keluar tanpa busana, membuatku sangat malu menatap kearahnya.

"Tidak perlu malu, kamu bahkan sudah menikmatinya tadi."

"DASAR BAJINGAN! KAMU--lepaskan aku!!"

Ia terus menarik kepalaku dan hendak melumatku. Aku jijik, aku bahkan tidak ingin melihat mukanya itu lagi.

Ternyata sifatnya tidak semanis senyumannya.

Yoongi lalu mengendongku dan membawaku masuk ke kamar mandi tsb. Ia pun menurunkanku di bathub yg telah ia isi air hangat tsb.

"Cucilah badanmu, kamu bau."

"Keluar!"

"Iya, iya, aku keluar. Nanti aku belikan baju baru ya. Yg kamu pakai tadi sudah robek, maafkan aku hehe." Pria ini pun akhirnya keluar juga, membiarkanku sendirian disini.

Umma, aku ingin pulang TT


Selesai mandi, aku pun merebahkan diriku ke kasur.

Yoongi terlalu lama, aku bahkan tidak memiliki pakaian ganti apapun selain sebuah handuk kecil yg hanya cukup menutupi bagian bawah tanpa bagian atas--atau bagian atas tanpa bagian bawahku ini.

Aku capek, pelan pelan mataku hampir terpejam bila suara pintu terbuka tidak terdengar olehku.

Aku tau dia pulang, pria ini membawakan baju dan makanan untukku.

"Yuk, makan!" Ajaknya, tapi aku beneran tidak berselera.

Apalagi makan bersama pria psyco seperti dia.

"Kenapa? Kamu tidak mau? Takut aku racuni lagi?"
"Yah enggaklah sayang, cukup sekali saja."

Aku tetap diam, malas meladeni ucapannya.

"Kenapa? Ataukah--kamu sengaja ingin cara mati dengan cara tidak makan?"

EH, KOK DIA TAU SIH?!


Yoongi tersenyum licik. "Selama ada aku, jangan harap kamu bisa mati disini." Pria ini tiba tiba menarikku dan mendorongku ke atas sofa, tidak perlu diutarakan lagi sepertinya kalian juga tau apa yg akan ia lakukan.

Aku kembali diperkosa disofa panjang tsb.


Jujur saja, aku bahkan sudah malas meronta.

Karna aku tau, aku tidak akan bisa menang darinya.

Meronta, hanya membuatnya semakin liar.

Aku tidak bergeming, seperti orang mati saja membiarkannya beraktivitas sendiri diatas sana.

Yoongi kembali memasukkan cairan laknatnya itu kedalam tubuhku, aku bahkan tidak mengerti kenapa ia terus melakukan hal ini.

Airmataku kembali menetes dari mataku.

Yoongi mengelapnya dengan lembut. "Maaf, tapi sebelum kamu hamil anakku. Aku tidak akan melepaskanmu."

Lalu kembali melanjutkan aktivitas biadabnya itu, memompa adiknya dengan kasar kedalam tubuhku.


☆☆☆

Taehyung berhasil menghubungi Jimin dan mengajaknya bertemu.

Pria ini datang dan langsung duduk di depan Taehyung dengan raut wajah yg tidak senang. "Ada apa?" Tanyanya juga.

Taehyung melemparkan sebuah jaket ke wajahnya. "Ini milikmu kan? Sekarang katakan, dimana Naree?"

"Aku tidak tau apa yg kamu katakan?"

"Jangan membohongiku bangsat, aku tau dia bersamamu!!"

Taehyung beranjak dari kursinya hendak mengebuk wajah tampan Jimin, tapi sang sekretaris langsung menahannya. "Anda sedang berada diluar, tuan." Taehyung pun berusaha menahan emosinya.

"Jangan main main denganku, Park Jimin. Atau, aku akan membuatmu sangat menyesal nanti."

Jimin tersenyum receh. "Apa yg bisa kamu lakukan, huh? Atau... kamu ingin aku menyentuhnya untuk kedua kalinya?"

Taehyung langsung mengepalkan tangannya, Jimin kembali tersenyum puas.

"Kim Taehyung, hentikanlah. Aku beneran tidak tau dia kemana. Walaupun aku tau, aku juga tidak akan memberitahumu. Kenapa? Karna aku tau ia sengaja pergi untuk menjauhimu, apakah kamu tidak sadar sedikitpun. Ia tidak suka melihatmu, Kim Taehyung!!"

"Diam kau! Bangsat!!"

"Aku rasa kamu tidak ada hak untuk memarahiku, bukankah kesalahanku dikarenakan perintahmu juga. Kamu yg memintaku--"

"DIAM!!"

"Oke, klo gitu tidak ada lagi yg perlu kita bicarakan." Jimin pin bangkit dari kursinya, hendak pergi.

Tapi Taehyung langsung menahannya. "Katakan dulu dimana Naree berada, bila tidak--aku tidak akan membiarkanmu pergi."


Jimin pun melepaskan tangannya dengan kasar. "Carilah sendiri, bukankah kamu hebat."

"Kamu--"

Tapi Jimin sudah terlanjur pergi. Taehyung beneran sangat kesal.


"Sekretaris Oh, tolong laksanakan rencana kita sekarang juga!"

"Bbaiklah, tuan."

Lihatlah bagaimana aku membalasmu, bocah!!


Begitu keluar dari toko tsb, Jimin pun langsung mencoba menghubungi Naree.

Dan ternyata benar gadis ini menghilang, hape nya juga tidak aktif.


Sejak terakhir kali berjumpa dengannya malam itu bersama Yeonni, Jimin sudah tidak pernah melihatnya lagi. Bisa dikatakan sudah sekitar dua minggu Naree tidak melakukan komunikasi apapun kepada mereka.

Kemana lagi gadis ini? Aish...
Suka banget membuat orang khawatir.

,

Sudah seperti ritual saja, setiap hari Yoongi akan memasukinya, menanamkan semua spermanya kedalam tubuh gadis ini.


Naree ambruk diatas meja, untunglah Yoongi tidak terlihat bersemangat hari ini. Ia hanya memasukinya sekali saja.

Selesai memakai pakaiannya kembali, Yoongi pun melempar sebuah plastik kecil kearahnya.

Isinya bermacam macam tespack, ada yg bentuk bulat, panjang dan bahkan ada gift berupa wadah kecil untuk menampung air seninya.

"Apa--ini?"

"Kamu tidak bisa membacanya, tespack. Oke, sekarang waktunya kita membahas hal yg penting."

Naree mendengar dengan malas.

"Aku tau kamu ingin keluar darisini, aku juga tidak ada rencana untuk menyekapmu selamanya. Aku hanya ingin kamu hamil anakku, itu saja. Lalu setelah itu, kembalilah kepelukan Jungkook, dan katakan kalau anak dalam kandunganmu itu adalah miliknya."

"A-apa??"

"Kenapa? Kamu tidak mau? Ya sudah, tetaplah disini dan jadi budak seksku."

"Kamu--hiks." Naree beneran sangat kesal, tapi ia juga tidak bisa melakukan apapun. Itulah kenapa ia menangis.

"Cup cup jangan menangis, tangisanmu akan mempengaruhi calon bayiku nanti." Yoongi hendak membelai lembut perutnya, tapi Naree langsung menampar tangannya tsb.

Yoongi tidak marah, malah sebaliknya, tertawa.

"Yg penting kamu harus ingat, sebelum kamu hamil, kamu tidak akan bisa keluar darisini. Jadi lebih baik kamu jaga tubuhmu itu dan pastikan segera hamil anakku. Kamu mengerti?" Lalu Yoongi pun pergi.


Apakah harus seperti itu?

Apakah tidak ada cara lain?

Aku tidak mau. Aku beneran tidak mau mempunyai anak setan dari dia!!


Seperti biasa, lagi lagi Yoongi melempar hapenya di kasur malam ini. Dan kabar gembira, ia lupa membawanya tadi.

Mengunakan kesempatan ini, Naree pun langsung memencetkan beberapa nomor yg ia tahu dan mencoba menghubungi seseorang.

"A-nnyeongg, Y-Yeonni unnie?? Hwuaaaa"

"N-Naree? apakah ini kamu? Kamu dimana sayang? Aku dam Jimin terus menghubungimu, tapi nomormu tidak pernah aktif. Kami sangat mengkhawatirkanmu."

"Tolong aku, aku juga tidak tau aku dimana. Aku-- disekap."

"Oleh siapa?"

"Yoongi."

Siapa Yoongi?- Yeonni

"Baiklah, sekarang kamu tenang dulu. Buka GPS dari hape tsb, biar aku mencari posisimu sekarang juga."

"Baiklah."

,

"Oke, aku mendapatkannya!"

Yeonni langsung mencatatkan posisi letak rumah tsb.

"Unnie, cepat datang dan tolong aku! Biasanya setelah pergi ia tidak akan kembali lagi, kamu harus menolongku. Aku tidak ingin berada disini lagi, unnie hiks."

"Iya, iya, aku kesana sekarang--" Belum juga menutup teleponnya, seseorang tiba tiba memegang pundaknya membuatnya terkejut setengah hidup.


Awalnya Yeonni mengira kalau pemilik tangan tsb adalah Jimin, tapi ia salah.

"S-siapa kalian?? Apa yg ingin kalian lakukan?"

"L-lepaskan!"

"Lepaskan aku!!"

"AAAAHHHHH!!!"

"Unnie, ada apa?? UNNIIEEE!!!"

Speaker tsb masih menyala, tapi sudah tidak ada yg menjawabnya.

Sebenarnya apa yg terjadi?

Tbc

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top