R-16 ⚠️
Taehyung sedang duduk didalam mobilnya, darisana ia dapat melihat dengan jelas kalau Jimin baru saja keluar dari toko dan menghampiri sebuah taxi.
Seorang wanita hendak keluar tapi ia langsung memaksanya masuk.
"Siapa--wanita itu?" Tanya Taehyung juga kepada sekretarisnya.
"Dia--Shin Yeonni, noonanya tuan Jimin. Yaitu gadis yg membantu Naree agashi waktu itu"
"Noona?"
"Apakah kamu yakin? Mana ada kakak adik yg saling mengecup seperti itu."
"Atau jangan jangan--"
Yup, soalnya Taehyung melihatnya tadi, waktu Jimin mengecup bibir Yeonni.
"Baiklah, aku akan memeriksanya lagi--"
"Tidak perlu!"
"Sudahlah, biar aku urus sendiri. Jalankan mobilnya."
"Apakah kita jadi kerumah Naree agashi?"
"Bukankah katamu Jungkook habis darisana?"
"Iya, tuan Jungkook di usir oleh Naree agashi."
Taehyung pun tersenyum puas, tidak nyangka Jungkook ada hari ini juga.
RASAIN!
"Ah, apakab kamu sudah menghubungi Yoongi?"
"Sudah, tuan. Aku telah menyiapkan hotel suite room untuknya. Bahkan barang barangnya telah ku pindahkan semua kesana."
"Bagus."
"Kalau begitu malam saja kita kesana."
"Tengah malam." Jelas Taehyung sambil tersenyum licik.
Karna saat ini ada hal lain yg ingin ia kerjakan, yaitu memberi pelajaran kepada Park Jimin.
Akan kubuat kamu juga merasakan sakitnya kehilangan orang yg kamu cintai, Park Jimin!
,
Ceklek
Naree terkejut ketika seseorang tiba tiba membuka pintu apartemennya, gadis ini mengira kalau itu Yeonni ataupun Jimin yg baru saja pergi.
Ternyata ia salah, sang pemilik apartemen telah kembali ketempatnya.
Siapa lagi kalau bukan-- "Min Yoongi?" Naree terkejut, belum lagi ia habis keluar dari kamar mandi, hanya mengenakan handuk.
"Ah! M-maaf, aku tidak tau ada orang dirumah!" Yoongi langsung menoleh kearah lain. "Eh tapi, kenapa kamu ada di tempatku adik ipar?" Tanyanya juga.
Ah, ternyata ini apartemennya Yoongi.
Naree baru tau itu.
Kan Taehyung lah yg membawanya kesini, tapi tentu saja Naree tidak bisa memberitahukan hal itu.
"S-sudahlah, lebih baik kamu segera memakai pakaianmu sekarang!"
"Aku akan duduk diruang tamu"
"Ah! Apakah ada yg ingin kamu minum? Aku haus."
"Tidak perlu, makasih."
"Kalau begitu aku buatkan kopi saja ya."
"Ah ya, baiklah." Padahal Naree tidak pernah minum kopi.
Yoongi sedang menyiapkan kopi di dapur. Tentu saja tanpa bertanya pun ia sudah tau segala letak sudut ruangan tsb, karna ini kan apartemennya.
Dasar Taehyung, kenapa ia tidak membawanya ke Hotel saja?! Pantes saja sekretaris Oh tadi menyuruhku untuk--ah sudahlah, nanti saja aku kesana.
Tapi... tidak heran kalau gadis ini menjadi inceran Taehyung dan Jungkook, lihatlah tubuhnya itu, ditambah wajah cantiknya, sungguh memikat.
Yoongi tiba tiba menghentikan gerakan tangannya untuk mengaduk kopi tsb, sepertinya ia mengingat sesuatu.
Yup, betul! Kenapa dari awal aku tidak memikirkan hal ini.
Dengan begitu aku kan tidak perlu kerjasama dengan anak sialan itu! (re:Taehyung).
Maafkan aku Kim Naree atau Kelly atau apalah itu, salahkan saja dirimu yg telah menarik perhatian dari kedua pria yg salah.
Naree akhirnya selesai menganti pakaiannya juga, gadis ini ikut duduk diruang tamu, dimana Yoongi sudah menunggunya disana.
"Ini, minunlah." Yoongi menyerahkan kopi tsb.
"Ah iya, makasih." Sebenarnya Naree tidak bisa minum kopi, tapi ia terpaksa meminumnya juga.
Seteguk dua teguk gak apa apa lah kan, lagian tidak sopan juga sudah terlanjur dibikinin.
Gulp gulp
Naree pun meneguk kopi tsb, Yoongi nampak tersenyum manis sambil menyicipi kopinya sendiri.
"Oh, jadi ini apartemenmu ya? Maaf ya, aku tidak tau soal itu. Aku juga baru mengetahuinya tadi."
"Tidak apa apa, aku malah senang kamu tinggal disini hehe." Yoongi kembali tersenyum genit.
Sebenarnya Naree tidak mengerti apa maksud dari ucapan Yoongi, tapi sebelum ia berhasil menanyakannya, kepalanya sudah mulai pusing.
"Kamu tidak kenapa, Kell?" Tanya Yoongi juga.
"Tidak tau, kepalaku pusing banget ini."
"Ohya? Baguslah, akhirnya obatnya bekerja juga."
Naree pun langsung menatapnya tajam. "Apa-maksud-mu?" Baru saja ia hendak bertanya, kesadarannya sudah hilang dengan sempurna.
Naree pun merantukkan kepalanya tepat diatas meja, Yoongi tersenyum santai.
"Itu maksudnya kamu keracunan, bodoh. Dan akulah yg meracunimu hehe."
,
Taehyung datang mencari Naree tengah malam ini, tapi bagaimanapun di bel gadis ini tidak membukakan pintunya.
Ah, bodohnya diriku. Bukankah aku ada kuncinya.
Sepertinya Kim Taehyung yg pintar dan licik menjadi bodoh bila berada di depan gadis yg ia sukai.
Ceklek
Taehyung pun membuka pintu tsb, tapi ia tidak menemukan Naree dimanapun.
"Mana Naree??"
Tidak sengaja ia melihat ada dua cangkir kopi di ruang tamu, dan "Jaket??"
"Bukankah ini jaket yg dipakai oleh Jimin tadi?"
Iya, Taehyung ingat betul dengan jaket ini.
Karna jaket ini adalah jaket yg Jimin kenakan tadi sore. "Apakah Jimin yg membawa Naree?"
Taehyung langsung mengepalkan tangannya kuat. "Lagi lagi kamu, bocah!!"
Awas saja kamu, Park Jimin!!
☆☆☆
Naree pov
"Nng." Aku akhirnya siuman juga, aku bahkan tidak sadar sudah berapa lama aku tertidur. Begitu aku bangun, aku langsung terkejut menatap kearah sekitarku. "Dimana ini?"
Hanya sebuah ruangan kosong, dengan satu tv kecil nyangkut di dinding.
Kamar mandi, sofa dan tempat tidur.
Kenapa aku bisa berada disini? Bukankah tadi aku masih berada di apartemennya Yoongi?
Aku terus memijat ringan kepalaku, berusaha mengingatnya. Dan tiba tiba tv yg berada di dinding pun menyala, aku terkejut.
Belum lagi ketika aku melihat gambar pada layar tsb. "Bukankah itu--"
"Ahh...Jungkook oppa."
"Kamu sempit sekali sayang...ahhh."
"TIDAK!! HENTIKANN!!"
Aku ingin mematikan tv tsb, tapi seseorang yg ntah sejak kapan sudah beraa disana langsung mengapai tanganku dan mendorongku kembali terjatuh ke kasur.
"Y--Yoongi oppa?! Apa maksudmu?" Teriakku juga.
Yoongi langsung menindih tepat diatas tubuhku, pria ini menarik daguku menghadap kearahnya. Aku beneran takut melihat senyuman manis tanpa gula nya itu (?)
"A-apa yg ingin kamu lakukan?"
"Bagaimana? Apakah kamu suka dengan videonya? HAHA!"
SIALAN!
DIA BAHAGIA DIATAS PENDERITAAN ORANG LAIN.
"Lihatlah suami tercintamu itu, betapa nikmatnya ketika ia melakukan hal itu pada gadis lain haha."
"Bagaimana, apakah kamu ingin mencobanya juga? Berhubungan badan dengan pria lain?"
Dia tiba tiba memasukkan tangannya kedalam kepunyaanku, aku langsung berteriak histeris.
"Oppa, hentikan! Apa yg kamu lakukan, oppa? Aku tidak berbuat salah padamu hiks." Aku pun mulai menangis, Yoongi berusaha menghapus airmataku, tapi aku jijik akan sentuhannya tsb.
"Bila ingin disalahkan, salahkan saja dirimu yg terlalu mengoda. Sampai aku juga menginginkan dirimu." Yoongi lalu menghisap leherku, meremas kedua gundukanku.
Aku terus meronta, tapi kenapa tenagaku kalah telak padanya.
"Jangan! Oppa, please...."
Tidak menghiraukan tangisanku, pria ini langsung membuka bajuku, membuatku tampil polos dihadapannya.
Aku berusaha menutupi diriku, tapi percuma.
Yoongi menarikku, membuatku terlentang dikasur. Lalu ia pun mulai memasukkan barang laknatnya tsb ke dalam diriku.
Aku berusaha menjauh, tapi ia kembali menarikku.
Siapapun, please... tolong aku TT.
Crekkk creekkk
Suara kasur bergoyang terdengar sangat jelas, Yoongi memainkan tubuhnya dengan gerakan cepat. Ia terus menghujatiku tanpa ampun, walaupun aku terus menangis, berteriak, ia tetap mengoyangkan badannya menikmati kepunyaannya yg terus terjepit didalam sana.
"Enak, nikmat, pantas saja mereka berdua begitu tergila padamu!" Desah pria ini berulang kali, tapi aku malah sesengukan disini.
Ia menarik wajahku dan hendak mengecupku, tapi aku menolak, bahkan mengigiti bibirnya tsb.
Yoongi kesal dan langsung menamparku.
Plak//
"Sialan kamu!!"
Yoongi makin berperilaku kasar padaku, ia bahkan menampar nampar kedua pantatku hingga membengkak merah.
Sakit, sungguh sakit.
Umma, ambillah aku, please..
Aku tidak mau berakhir seperti ini hwuaaa
Pria ini kembali mempercepat gerakannya tsb, sepertinya ia akan klimaks. Ketika waktunya ia pelepasan, Yoongi pun tidak menarik kepunyaannya tsb malah menanamkan semuanya ke dalam rahimku. Mataku langsung membulat penuh.
"Tidak! Jangan lakukan itu!! Tidaaakkkkk!!!"
Tbc
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top