R-13
Matahari mulai bersinar dengan teriknya, akhirnya aku pun bangun juga.
Kuangkat tubuhku yg sudah kelelahan ini, bersiap siap untuk mandi seperti biasanya. Tapi saat kubuka selimut tsb, aku pun langsung terkejut.
Aku tidak memakai apapun, bahkan aku baru sadar--aku dimana ini? Ini bukan kamarku?
Dan tiba tiba saja kudengar ada suara dari kamar mandi dan seseorang pun keluar darisana dengan rambut basah serta handuk putihnya tsb. "Oh, kamu sudah bangun sayang?" Senyum pria tsb, aku lansung shock seketika.
KENAPA ADA DIA DISINI?
APA YG TELAH AKU LAKUKAN DENGANNYA?
"K-kenapa kamu--?"
"Kamu lupa? Oh iya, kamu kan mabuk ya semalam hehe." Melihat senyum tak berdosanya itu malah membuatku semakin jijik. "Apakah... perlu kuingatkan lagi apa yg telah kita lakukan semalaman?"
Pria ini pun langsung mendekatkan dirinya ke kasur, kembali menindihiku.
"A-apa yg ingin kamu lakukan? BERHENTI!!"
"Tidak perlu malu, sayang. Kamu bahkan minta nambah semalam, kamu lupa? Haha."
"Bohong!" Ucapku juga.
"Dasar bajingan kamu, Tae! Seharusnya kamu mengantarku pulang, kenapa kamu malah membawaku kesini? Dasar bajingan! Bajingan! Hiks." Aku pun mulai memukuli dadanya tsb.
"Jangan menangis." Ia menghapus airmataku, tapi aku langsung menepis tangannya tsb. "Terus, kamu maunya aku gimana coba? Langsung mengantarmu pulang begitu saja? Ketika kamu terlihat begitu mengoda? Bagaimana mungkin aku melewatkan kesempatan ini--"
PLAK/
Ya, aku pun langsung menampar wajahnya tsb.
"BANGSAT!"
Bukannya marah, Taehyung malah tertawa. "Terserah kamu mau menyebutku apa, yg pasti--kamu--milikku sekarang!"
"Dasar gila!!"
Aku pun langsung mengambil baju bajuku dan dengan cepat memakainya di bawah selimut.
Ketika aku hendak pergi, Taehyung kembali menahanku. Memelukku dari belakang.
"Jadilah simpananku, Kell."
"Aku janji, hanya akan mencintaimu seorang."
Kembalilah padaku, Kim Naree- Taehyung
,
Akhirnya aku pulang juga kerumahku. Hatiku sedikit was was, takut dimarah, tapi tetap saja aku harus pulang.
Memangnya selain kesini, aku bisa kemana lagi.
Aku kan tidak punya rumah disini.
Begitu masuk kerumah tsb, kulihat mertua ku sudah duduk disana menungguku.
Bukan itu saja, aku bahkan melihat ada sebuah koper besar disana.
Bukankah itu--koperku?
"U-umma." Panggilku juga.
Tapi belum apa apa, ia sudah langsung menamparku.
PLAK/ hingga aku terduduk di lantai. "Umma, miane hiks." Sujudku juga.
"Istri apa kamu keluar malam malam dan baru pulang jam segini huh? Ditambah ketika suamimu sedang tidak ada dirumah. Apakah kamu sudah gila!!"
"Ajuhma! Kasikan kopernya dan suruh ia pergi sekarang juga!"
"U-umma!"
"Nyonya besar, tapi--"
"Jangan membantah, atau kamu yg saya pecat."
"B-baiklah."
"Maaf, nyonya muda." Bibi ini pun membantuku berdiri dan memberikan koperku tsb.
"Dasar cewek jalang! Seharusnya dari awal aku melarang Jungkook menikahimu. Kupikir wajahmu yg mirip Naree akan membuat anakku bahagia, tapi kenyataannya, kamu sama saja dengannya. Tukang selingkuh!"
"Ntah kemana saja kamu semalaman dengan bau alkohol seperti ini, dasar tidak berpendidikan!"
"Keluar sekarang juga dari rumahku!"
"Ayo, nyonya muda, aku akan mengantarmu."
Sesampainya di luar pagar rumah tsb.
"Maaf nyonya muda, aku tidak bisa banyak membantu. Hanya inilah yg aku punya." Ia pun menyerahkan hapeku yg sempat tertinggal di kamar semalam, lalu menyelipkan beberapa lembar uang untukku.
"Tenanglah nyonya muda, begitu tuan muda Jungkook pulang, semua akan baik baik baik saja. Kamu juga tau sifat nyonya besar."
Aku hanya bisa menghela nafas ketika mendengar nama Jungkook, justru dialah alasannya kenapa aku mabuk mabukan semalam.
Aku bahkan belum bisa memaafkannya.
Walaupun semalam, aku sendiri telah--
Tidak tidak, itu tidak termasuk selingkuh! Aku mabuk dan Taehyung yg sengaja mencari kesempatan dariku!
Aku pun hanya bisa pasrah keluar dari rumah ini.
Aku sungguh tidak tau harus kemana lagi, karna sejujurnya aku sama sekali tidak punya kenalan disini.
Tit Tit
Sebuah mobil pun tiba tiba berhenti di depanku, seorang pria keluar dari mobil tsb.
Ia langsung mengangkat koperku dan menyapu pipiku yg nampak merah membengkak itu.
"Augh," rintihku juga.
Taehyung tiba tiba kesal. "Apakah ia menamparmu?"
"Dasar tua bangka!"
Taehyung hendak masuk kedalam untuk memarahi mertuaku--mungkin, tapi aku langsung menahannya.
"Apalagi yg ingin kamu lakukan, bajingan? Apakah tidak cukup kamu mencelakaiku semalam? Justru karna kamu aku di usir dari rumah ini!"
Taehyung pun hanya diam, ia tidak bermaksud untuk membantahnya.
Pria ini kemudian menarikku masuk ke mobilnya. Aku tidak mau, tapi ia terus menyeretku.
"Aku tidak mau!"
"Lepaskan aku!"
"Lalu kamu mau kemana?"
"Memangnya kamu ada kenalan disini? Dasar bodoh!"
"Lebih baik aku tidur di jalanan, daripada denganmu--" tiba tiba ia menarikku dan melumat bibirku, membuatku tidak bisa berkata.
Sangking kuatnya hisapannya tsb membuatku sampai kesulitan untuk bernafas. "Le-pas-kan-aku! Haah...." dan akhirnya aku berhasil mendorong tubuhnya juga.
Aku hendak menamparnya, tapi ia sudah menahan tanganku duluan.
"Bila kamu berani membantah lagi, percaya gak aku akan membawamu masuk kedalam rumah itu kembali dan mengatakan semuanya--apa yg kita lakukan semalam."
PLAK/ yup, aku berhasil menamparnya juga.
"Dasar bajingan!"
"Terserah apa katamu, pokoknya sekarang ikut aku!"
Ia terus menarikku hingga aku tidak bisa menolak, selama perjalanan tangannya juga terus mengengam erat salah satu tanganku. Takut aku kabur sepertinya. Bodoh, aku gak mungkin la kabur saat mobilnya sedang jalan seperti ini, mau mau aku mati ditabrak.
"Sampai, masuklah."
Aku tidak tau rumah siapa ini, tapi rumah ini terlihat bersih dan rapi.
"Rumah siapa ini?" Tanyaku juga.
"Mulai sekarang kamu bisa tinggal disini?"
"Jangan mengaturku!"
"Aku tanya, rumah siapa ini--" ia pun tiba tiba mendekati wajahku lagi membuatku reflek menutup mulutku dengan tangan.
Taehyung tertawa.
ANJIR KOK GANTENG
"Kamu pikir aku mau ngapain? Haha mengemaskan." Ia mencubiti pipiku dan aku berusaha melepaskannya. "Mulai sekarang kamu tinggal disini saja. Aku tau kamu lebih rela tinggal dijalanan daripada bersamaku, tapi aku tidak rela melihatmu seperti itu."
"Bagaimana mungkin aku membiarkan gadis yg ku cintai berada dijalanan, mau mau kamu direbut lagi sama yg lain. Aku tidak suka!"
Deg
Sebenarnya dia ngoceh apaan sih, kok receh?
"Y-ya sudah, kamu boleh keluar sekarang bila ingin aku tinggal disini. Keluar! Keluar!" Aku pun mendorongnya hingga keluar pintu.
"Baik, baik. Tapi, ingat. Kamu tidak boleh menjauh dariku, awas saja kalau kamu sampai hilang seperti waktu itu lagi. Aku akan langsung mengikatmu dibawah ranjangku dan tidak akan membiarkanmu kemana mana lagi."
Mendengar perkataannya tsb hanya bisa membuatku merinding.
"KELUARRR!!" Teriak juga.
BHAM/ lalu aku pun menutup pintu tsb dengan paksa.
Taehyung berdiri diluar sana, sebuah senyuman terulas dibibirnya.
Aku akan membuatmu kembali mencintaiku, Nar. Kamu adalah milikku, tidak ada yg boleh mengambilnya!
Tbc
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top