7. Uang
Setelah putus dari Jungkook waktu itu, Yein memutuskan untuk mencari tau siapa sebenarnya gadis yg ia cintai.
Yein tidak rela kalau dia di putuskan begitu saja, ia bahkan sangat mencintai Jungkook dan rela memberikan segalanya.
Tapi Jungkook?!
Yein masih ingat, ada satu kali waktu Jungkook sedikit mabuk. Pria ini sempat mengumamkan nama seseorang waktu bercinta dengan dirinya.
Awalnya Yein mengira biasa biasa saja, lantaran nama yg ia sebut adalah Yeonni, nama sang kakak.
Tapi setelah mengetahui kalau Yeonni bukanlah kakak kandungnya Jungkook, gadis ini pun langsung dendam.
Jadi selama ini kalian bahkan sudah tinggal serumah?!
Kalian anggap apa aku ini huh?
Dengan perasaan kalut, Yein mengendarai mobil ayahnya dan mengikuti Jungkook yg nampak terburu buru keluar dari rumahnya.
"Lagi lagi dia tidak mau mengangkat teleponku!!! Aku tidak bisa memaafkannya lagi, aku tidak bisa!!"
Yein semakin emosi ketika ia tau ternyata Jungkook pergi mencari sang kakak, lalu tak lama kemudian mereka pun turun secara barengan.
Dimana Jungkook di depan dan sang kakak nampak sedang mengejarnya.
Dengan perasaan kesal, Yein menginjakkan petal gas nya dalam kecepatan penuh dan akhirnya hal tragis itu mesti terjadi.
Naas, gadis ini juga harus rela menyerahkan nyawanya lantaran mobilnya melanggar tiang listrik dan meledak di tempat.
Sedangkan Yeonni langsung di bawa kerumah sakit.
Untung saja saat itu Jin sudah berada disana dan langsung melakukan pertolongan pertama pada dirinya.
***
"Jadi bagaimana? Bagaimana dengan keadaan noonaku sekarang? Bukankah dia itu temanmu, kamu harus menolongnya!"
"Iya, aku sudah berusaha Jungkook! Aku beneran sudah melakukan upaya terbesarku, tapi.. aku juga tidak tau kenapa ia belum sadar sampai sekarang"
"Setidaknya nyawanya masih tertolong, kita harus bersyukur tentang itu. Tenanglah.. aku yakin, ia pasti akan segera siuman"
"Iya kapan? KAPAN?!"
"Hal yg sama sudah kamu katakan dari seminggu yg lalu hyung, tapi apakah ada perubahan pada dirinya. Tidak ada kan?! Mulai sekarang aku tidak akan percaya dengan omongan kalian lagi, kalian semua pembohong!" Jungkook pun langsung masuk ke kamar pasien kakaknya ini dan mengunci pintunya dari dalam.
"Jungkook ah!" Panggil ibunya juga, tapi Jungkook tidak mempedulikannya "maaf ya nak Jin, ia terlalu peduli dengan noonanya, karna itu dia--"
"Tenanglah ajuhma, aku mengerti. Dan maaf, aku tidak bisa membantu terlalu banyak"
"Tidak, kamu sudah membantu kami sangat banyak nak Jin. Bila bukan karna kamu, mungkin hari itu Yeonni telah--"
"Tenanglah ajushi.. aku pasti akan melakukan yg terbaik lagi untuk Yeonni"
"Makasi.."
"Ya, sudah seharusnya"
,
Jungkook duduk di samping kasur Yeonni.
"Aku mohon, cepatlah siuman noona, jangan mengabaikanku seperti ini. Maafkan aku, aku tau aku yg salah. Bangunlah hiks.."
Jungkook sudah tau kalau yg hendak membunuhnya hari itu adalah Yein.
Walaupun yg menabraknya adalah Yein, tapi Jungkook sadar alasan ia melakukan hal itu pasti di karenakan dirinya.
Dia yg salah, dia yg seharusnya tidur di kasur ini dan bukannya Yeonni. Jungkook sungguh menyalahkan dirinya sendiri.
Belum lagi masalah kesalahpahamannya dengan Namjoon, pria ini baru tau ternyata Jin lah yg mempunyai hubungan dengannya.
Pria itu bahkan seorang Gay.
Lalu kenapa Jungkook bisa salah paham??
Andaikan saja ia bisa sedikit bersabar hari itu dan mendengarkan penjelasan Yeonni, semua ini pasti tidak akan terjadi.
Jungkook terlalu gegabah.
"Aku hanya ingin kamu siuman noona, apakah kamu bisa mendengarku?"
***
"Jungkook ah, kamu tidak boleh terus terusan membolos seperti ini! Cepatlah tamatkan sekolahmu dan bantu appa di perusahaan, appa mempunyai banyak pekerjaan dan ia memerlukan seseorang yg bisa ia percayai. Apakah kamu dengar itu?"
"Tidak umma, sebelum noona siuman, aku tidak akan melakukan apapun"
"Apa?!"
"Jadi bagaimana kalau Yeonni tidak siuman selamanya? Apakah kamu akan terus duduk disini dan melihatnya saja?!"
"Sadarlah Kook.. umma tidak menyuruhmu berhenti memperhatikannya, hanya saja-- lihatlah ke depan, jangan terus bersedih seperti ini. Darimana datangnya uang yg membiayai seluruh tagihan rumah sakit Yeonni kalau bukan dari perusahaan appamu! Apakah kamu kira semua itu gratisan? kamu harus semangat Kook dan bantu appamu!"
"YACH JEON JUNGKOOK!!"
Jungkook mengabaikan ibunya hari itu dan hal tsb langsung menjadi hantaman keras untuk dirinya.
Tiga bulan setelah kecelakaan Yeonni, kedua orangtuanya pun meninggal di karenakan kejadian yg sama.
Kecelakaan maut.
Sebuah truk besar yg hilang kendali tiba tiba masuk ke jalur mobil mereka dan akhirnya kecelakaan itu pun tidak bisa di elakkan lagi.
Ibunya yg juga berada di mobil yg sama bersama ayahnya ikut pergi bersama ayahnya.
Bukannya satu, Jungkook langsung kehilangan dua orang terpenting dalam hidupnya.
Bagaimana hatinya tidak perih ketika ia mendengar kabar tsb.
Ia bahkan tidak berani melangkah masuk ketika telah berdiri di depan kamar mayat tsb.
Seorang pria pun menepuk pundaknya pelan.
"Tabahlah.. ingat, kamu masih punya ajushi disini"
Iya, Jungkook kenal pria ini. Semua orang memanggilnya tuan Jung.
Dia adalah investor terbesar sekaligus teman baik ayahnya.
"Apa yg harus ku lakukan ajushi, aku-- hiks" ntahlah Jungkook hanya ingin menangis sekarang, seperti anak kecil yg lupa jalan pulangnya.
"Kamu harus mengambil alih perusahaan appamu Kook. Berhentikan sekolahmu sekarang dan ikut denganku belajar di luar negri, setahun kemudian kita akan kembali dan saat itu aku yakin semuanya akan setuju kalau kamu yg mengambil alih kedudukan appamu di perusahaan"
"Apakah-aku bisa?"
"Ya, tentu"
"Asal kamu mendengar semua perintahku, ajushi pasti akan membantumu"
"Tapi noonaku--"
"Bila kamu tidak berusaha sekarang, kamu dapat uang darimana untuk membiayai tagihan rumah sakit noonamu? Percayalah, aku hanya ingin membantumu"
"Hm, baiklah. Aku akan mendengarkan semua perkataanmu ajushi"
***
Jungkook mendatangi kamar pasiennya sang kakak hari ini.
Ia pun duduk di sampingnya dan mengengam erat tangannya.
"Noona, aku--akan pergi"
"Beri aku waktu setahun, setelah itu aku bakal kembali menjadi pria yg lebih baik, lebih mapan, lebih kuat agar bisa melindungimu. Kamu-- percaya padaku bukan?"
"Aku mencintaimu noona" Jungkook pun mengecupkan bibirnya kearah Yeonni.
Tapi sayang, yg ia dapatkan hanyalah kebisuan dari gadis ini.
,
"Bantu aku menjaganya hyung" pinta Jungkook.
"Tanpa kamu minta tolongi juga aku pasti bakal menjaganya Kook, dia adalah pasienku sekaligus temanku"
"Percayakan dia padaku dan belajarlah dengan tenang disana. Mana tau setelah kamu kembali, dia telah--"
"Ya.. aku juga berharap hari itu cepat datang"
"Pasti hehe"
"Kapan kamu pergi?"
"Besok"
Tuan Jung sama sekali tidak ingin menunda waktu lagi, agar Jungkook bisa lebih cepat mengambil alih posisi ayahnya.
Dan Jungkook hanya bisa percaya serta mendengarnya saja.
Jungkook juga terpaksa, mengingat masih ada kakaknya yg harus ia jaga.
Dan semua itu perlu--uang.
TBC
Jangan lupa voment!
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top