13. Rumah sakit

"Nnnggg..." Yeonni akhirnya bangun juga.

"Kamu sudah bangun noona?"

Suara seseorang menyadarkan dirinya dan membuatnya kembali mengingat kejadian semalam.

"Oh.. kamu.. masih disini?"

"Tentu, kamu pikir aku akan pergi kemana?" Senyum Jungkook.

Yeonni senang sih, tapi rasanya ada yg tidak benar.

"Kamu baru saja bertunangan Jungkook, bukankah salah bila kamu melakukam hal ini?" Ucapnya juga.

"Memangnya kenapa? Toh aku tidak menyukai gadis itu, appanya yg terus memaksa ingin aku menikahi putrinya"

"Kalau kamu tidak menyukainya, kenapa kalian bertunangan?!"

"Aku terpaksa noona, aku perlu bantuan appanya agar perusahaan appa bisa di pertahankan! Maafkan aku noona, tapi aku mohon jangan tinggalkan aku. Aku juga sangat memerlukanmu, kamu tau itu bukan?.."

Jungkook kembali memeluknya dan mengecupnya pelan, Yeonni sungguh tidak bisa menolaknya.

"Tunggulah aku disini, jangan pergi kemanapun. Berjanjilah padaku"
"Aku akan segera kembali"

"Eh, tapi-"

Kalian tau, Jungkook bahkan sengaja merobek gaun yg ia pakai semalam agar ia tidak bisa kemanapun selain di kamar.

"Jeon Jungkook!!" Teriak Yeonni juga ketika menyadari hal tsb.

Jungkook terkekeh imut lalu segera keluar dari kamar tsb.

Rasanya ia senang dapat mengerjai kakaknya ini.

"Hehe"

Sesampainya ia di luar, Jungkook mendapati  beberapa orang yg sudah menghubunginya dari semalaman. 

Ia pun mulai memencet tombol panggilan tsb.

Calling...

"Aku tau apa yg ingin kamu katakan"
"Ya benar noonaku memang sedang bersamaku saat ini dan aku tidak mungkin membiarkan kalian bertemu lagi"
"Ayo kita bertemu, aku akan mengirimkan alamatnya"

Bip

Lalu Jungkook pun menutup teleponnya begitu saja.

,

Ketika Jungkook kembali ke kediaman tuan Jung, sudah ada Eunha yg sedang menunggunya disana.

Sedangkan tuan Jung ntah kemana.

"Yah Jeon Jungkook apa yg sedang kamu lakukan sekarang?"
"Apa yg kamu lakukan semalaman di luar sana huh? Kamu bahkan meninggalkanku begitu saja waktu acara masih berlangsung, apa yg sedang kamu pikirkan!!"

"Kenapa? Apakah kamu pikir aku akan menemanimu  terus selama acara, haha jangan bercanda Jung Eunha, masalah kita sudah selesai. Yg penting kita bertunangan dan yg lainnya sudah bukan urusanku lagi. Jangan jangan kamu mengira aku akan mencintaimu makanya aku bertunangan denganmu? kamu salah besar, nona! Aku.. sama sekali tidak akan mencintai gadis manapun selain dirinya"

"Di- siapa? Apakah- Yach!"
"Kamu mau kemana lagi?!"

Jungkook mengeluarkan kopernya dan memasukkan semua baju bajunya.

Lalu pria itu berjalan pergi meninggalkan rumahnya.

Eunha terus mengejarnya dari belakang.

"Jeon Jungkook, kamu mau kemana??"

"Apakah kamu tidak bisa melihatnya, aku akan keluar dari rumah ini. Ini bukan rumahku dan aku tidak mungkin tinggal disini bersamamu, sudah ya.."  Jungkook pun pergi.

Bagaimanapun Eunha mengejarnya, ia tidak peduli.

Memang pada dasarnya Jungkook bukanlah seseorang yg peduli akan perasaan orang lain, selain kakaknya.

Dasar keparat kamu Jeon Jungkook!

Kamu anggap apa aku ini?!

,

Jungkook mengendong Yeonni dalam dekapannya dan menutup kedua mata gadis ini.

Setelah membawanya masuk ke dalam rumah dan menurunkannya dengan hati hati, pria ini pun membuka penutup matanya tsb.

"Jeng jeng.. our home hehe" serunya dengan senyum kelincinya tsb.

Sungguh lama rasanya Yeonni tidak pernah melihat senyumannya itu lagi.

Senyumannya di tambah dengan rumah lama mereka yg tidak berubah, sungguh membuatnya kangen akan masa lalu.

Dimana mereka sekeluarga hidup bersama, rukun dan bahagia.

Tidak seperti sekarang, hanya sisa mereka berdua.

Jungkook pun memeluk Yeonni dari belakang "mulai sekarang kita akan tinggal disini noona, aku telah meminta seseorang untuk membersihkan semuanya, jadi kamu tidak perlu kerepotan lagi"

"Kita? Tapi.. bukankah seharusnya kamu.."

"Aku tidak mungkin tinggal bersama gadis itu noona, aku ingin tinggal bersamamu. Aku tidak ingin berpisah darimu lagi"

"Tapi-"

"Tidak ada tapi tapi, hanya dengarkanlah aku!"

Mau tidak mau, Yeonni pun hanya bisa menurutinya.

Lalu tiba tiba Jungkook mengendongnya lagi.

Emank Yeonni gak punya kaki apa ya? Kok daritadi di gendong terus ihhhh

#authorJugaMau!!

"Turunkan aku Kook-mmmppp"

Jungkook mengemut bibirnya "bila kamu berani menolak lagi, aku pasti akan menidurimu sekarang juga!" Ancam Jungkook.

Memangnya siapa yg takut ya? Udah sering juga eh?

Jungkook pun membawanya ke kamar dan menghempaskannya di atas kasur ukuran king size tsb.

"Eh, ini?"

"Kamu akhirnya menyadarinya juga? Aku sengaja merombaknya seperti ini, agar tidak ada lagi dinding pemisah  di antara kamar kita. Apakah kamu suka?"
"Jadi mulai sekarang inilah kamar kita hehe"

Yeonni menganggukkan kepalanya.

Jungkook beneran telah menyiapkan banyak hal tanpa ia ketahui.

Rasanya ia bahagia banget, beneran! Tapi, apakah kebahagiaan ini akan berangsur lama?

Jungkook pun mulai membuka atasannya, lalu  tidur di samping Yeonni.

"Apakah kamu ingin mandi bersama?" Ajaknya kemudian, Yeonni hanya tersenyum penuh arti dan Jungkook tau apa maksudnya itu.

Jungkook pun kembali melumati bibirnya membuat Yeonni mulai basah di bawah sana. 

"Sebelum mandi, bagaimana kalau satu ronde dulu hehe"

"Dasar! Hehe"

Keduanya kembali berciuman dan..

"Nnnnnnggggghhh...."

#youKnowIKnow 😶

***

"Memang dari awal Yeonni adalah milikku bukan milikmu, kamu lah yg merebutnya dan sekarang kamu ingin meminta orangnya padaku? Apakah otakmu masih berfungsi dengan baik?!"

"Aku tidak percaya padamu! Sekarang katakan mana Yeonni, biarkan ia jelaskan sendiri padaku-"

"Tidak! Pokoknya aku tidak akan membiarkan kalian bertemu lagi!"

"Hehe.. jangan jangan.. kamu takut?"

"Aku-"

"Jangan lupa Jeon Jungkook, kamu itu telah bertunangan dengan adikku. Lalu bagaimana dengan adikku?!"

"Bukan urusanku"

"Apa?!"

"Tanyakan saja pada appamu. Ah.. tapi aku yakin kamu jelas tau bagaimana sifat appamu itu kan? Jadi tidak ada lagi yg perlu aku jelaskan. Ini.. Yeonni memintaku memberikannya padamu"
"Ingat perkataanku, jangan pernah mencari dan menemuinya lagi. Bila tidak- aku tidak akan segan untuk membunuhmu!" Jungkook pun pergi.

Tinggallah Jaehyun sendiri di cafe tsb.

#ada yg ingin menemani?

Pesan Yeonni sangat sederhana, ia hanya ingin minta maaf secara tulus kepada Jaehyun.

Maafkan dirinya karna telah menciptakan luka yg dalam pada dirinya.

Tapi apa yg bisa Yeonni lakukan karna pria yg ia cintai hanyalah Jungkook, bukan Jaehyun.

Selama ini Yeonni tau Jaehyun telah baik padanya, karna itu ia selalu ragu untuk jujur.

Tapi sekarang luka telah tergores, ia juga tidak bisa menambalnya lagi bukan?!

Maafkan aku, Jae

Jaehyun hanya bisa menitikkan airmatanya melihat tulisan tangan tsb.

Kenapa?
Kenapa?!

Teriaknya dalam hati.

Kenapa bukan aku yg kamu pilih melainkan Jungkook?!

***

Sejak malam itu Yeonni dan Jungkook pun terus tinggal bersama di rumah lama mereka.

Banyak yg mereka lakukan, seperti Yeonni yg selalu pergi belanja dan menyiapkan sarapan untuk Jungkook sebelum berangkat kerja.

Serta malamnya, u know what i mean..

Waktunya menjinakkan sang adik yg nackal hehe.

"Faster noona....aaaaahhh!!"
"Aaaaahhhh!!!"

Itulah yg selalu mereka lakukan setiap malam.

Sampai dua bulan pun terlewati begitu saja..

,

Seperti biasanya, hari ini Yeonni akan pergi berbelanja.

Ketika membuatkan sarapan tadi pagi, gadis ini baru sadar bahan makanannya sudah mulai habis. Ia perlu menyetoknya lagi.

Ia pun akan pergi membelinya hari ini.

Walaupun yg bertunangan itu bukan dia melainkan adiknya Jungkook bersama gadis lain, tapi ntah kenapa perasaannya mengatakan kalau mereka lebih mirip seperti pasangan tsb.

Bukankah begitu?

Mengingat hal ini sungguh membuat wajah Yeonni memerah.

Setelah membeli bahan makanannya, Yeonni terlihat membopong berbagai macam kantong plastik dan hendak berjalan pulang.

Tapi di tengah jalan kepalanya tiba tiba terasa pusing dan area di bawah perutnya terasa sakit.

Iya, Yeonni ingat itu.

Ia baru saja datang bulan 3 hari yg lalu, tapi ntah kenapa darahnya tidak mengalir dengan baik.

Hanya setetes atau pun dua tetas menodai celana dalamnya.

Sebenarnya ada apa ini?

Sampai Yeonni tidak bisa menahannya lagi dan akhirnya dia-

BRUKK

Jatuh pingsan.

"Hei hei, ada yg pingsan!"
"Siapa gadis ini?"
"Ayo, kita bawa ke rumah sakit saja!"

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top