3. Ketemuan

Jin pun membawa Yeonni ke apartemennya.

Baru juga masuk, keduanya sudah terkejut mendapati Jungkook yg berada disana.

"Oh, Kook? Kenapa kamu bisa berada disini? Bukankah tadi katamu--"

"Aku lapar, hyung. Bukankah katamu mau masak steak, ya sudah, buatkan satu porsi untukku ya," pintanya santai banget, udah kayak biasa gitu hehe.

"Ya sudah, duduklah dulu."
"Kamu juga, duduklah, Yeon."

"Ah, tidak. Aku akan membantumu saja tuan--"

"Berhentilah memanggilku Tuan Jin, berasa tua jadinya. Panggil aku Jin saja, okay?"

Yeonni pun menganggukkan kepalanya. "Ya sudah, biar aku membantumu, Jin."

"Tidak perlu, kamu duduk saja."

"Tapi, aku--" Yeonni kan merasa gak enak, masa dia duduk aja nunggu makan kayak yg dilakukan Jungkook gitu.

Tau diri lah ya wkwkw

"Duduklah. Hyung paling gak suka kalau sedang masak ada yg menganggunya di samping. Kamu pikir aku duduk disini karna aku gak tau diri apa ckck."

Ya, memang itulah yg Yeonni pikirkan tentangnya tadi hehe.

Akhirnya Yeonni pun terpaksa duduk saja dan jujur ya ia beneran merasa canggung banget, mana ia mesti duduk berdua lagi dengan Jungkook di soda ruang tamu tsb.

Tik tok tik tok

Sangking canggungnya, Yeonni sampai bisa mendengar suara jam di dinding wkwkw.

Tak lama, Jin pun akhirnya siap masak juga.

Ia menyajikan semuanya di atas meja makan dan meminta mereka untuk segera kesana.

"Makasih ya, Jin," ucap Yeonni juga.

"Iya, sama sama, makanlah yg banyak hehe."

Kedua orang tsb nampak bercanda tawa sendiri membuat Jungkook sedikit kesal melihatnya.

Udah kayak obat nyamuk aja wkwkw.

Selesai makan, Jin pun membuka salah satu botol anggurnya untuk dinikmati bersama.

"Ah, bukankah itu sangat mahal? Bagaimana bisa aku--" tuh kan Yeonni merasa gak enak lagi, padahal mah duit se-sedikit itu sama sekali tidak ada artinya buat Jin.

Eaaa wkwkw

"Tidak apa apa, aku masih punya banyak kok! Lagian, steak itu memang cocoknya ditemani dengan anggur bukan? Hehe."

Yeonni pun terpaksa menerimanya juga dan ketiganya pun sedang minum sekarang.

Setelah minum beberapa kali, wajah Yeonni terlihat mulai merah.

Belum lagi seluruh badannya yg terasa gerah sekarang.

Yup!

Yeonni aslinya memang gak bisa minum.

Jin tidak menyadarinya, tapi Jungkook bisa melihatnya.

Dengan cepat ia pun segera menghentikan kegiatan Jin untuk menuangkan botol anggur tsb ke gelas Yeonni.

"Sudah, hyung. Apakah kamu tidak lihat kalau dia sudah mabuk," ucap Jungkook juga.

"Hah! Mabuk? Masa sih? Baru 2/3 gelas juga." Heran Jin. Benerkah toleransi alkoholnya seburuk itu?

Lagian Yeonni masih terlihat sadar sih, selain wajahnya yg sedikit merah ya.

"I iya. Sebenarnya, aku tidak kuat minum. Maaf ya, sepertinya aku harus pulang sekarang. Lagian, sudah malam." Yeonni pun hendak pulang dengan menenteng tas tangannya tsb.

Tapi, baru juga bangkit berdiri, tubuh gadis ini sudah oleng ke belakang membuat kedua pria ini langsung menyambutnya dengan cepat.

Dan Yeonni pun tertidur pulas karna kepalanya yg sudah mulai pusing itu.

"Hei, kamu gakpapa kan? Hei!" Teriak Jungkook.

Tapi, Yeonni sama sekali gak bangun.

"Ya sudah, biarkan saja dia tidur disini. Lagian, aku punya banyak kamar kosong." Jin pun hendak mengendongnya, tapi Jungkook sudah merebutnya duluan membuat pria ini kembali bertanya tanya soal hubungan mereka.

Benerkah mereka tidak mempunyai hubungan apapun? - Jin

Jungkook nampak khawatir pada Yeonni.

Padahal, selama empat tahun mengenal Jungkook, Jin sama sekali tidak pernah melihatnya peduli pada siapapun.

Aneh!

Jungkook pun menidurkan Yeonni di atas kasur, lalu menutupinya dengan selimut tipis.

Poni Yeonni nampak berantakan dan Jungkook hendak membereskannya. Tapi, setelah mengingat apa yg pernah wanita ini lakukan padanya dulu, Jungkook pun segera menarik tangannya tsb.

Tidak, Kook! Tidak seharusnya kamu bersikap seperti ini padanya. Apakah kamu lupa apa yg ia lakukan padamu dulu? - Jungkook

Jungkook pun akhirnya keluar dari kamar tsb, dimana Jin masih duduk diruang tamu-menunggunya.

"Udah malam, kalau begitu aku juga bermalam disini saja," ucap Jungkook hendak berlalu ke kamarnya.

Yup!

Jungkook memang sudah sering menginap di rumah Jin, mereka aslinya dekat walaupun sering bertengkar wkwk.

"Apakah kamu sudah mau tidur, Kook? Bagaimana kalau kita lanjut minum saja? Sayang, anggurnya sudah sempat dibuka." Ajaknya.

Jungkook pun menemaninya juga.

"Benerkah... kalian tidak ada hubungan apapun?" Tanya Jin sekali lagi-memastikan.

"Tidak ada!" Jawab Jungkook dengan lantangnya sambil meneguk gelas anggurnya tsb.

"Ya... baguslah klo begitu."

Jungkook menatapnya penasaran, apa maksudmu berkata seperti itu? Jangan jangan kamu--

"Sepertinya... aku tertarik pada Yeonni, ia kelihatan seperti wanita yg baik. Bukankah begitu? Hehe." Seelah menghabiskan minumannya, Jin pun masuk duluan ke kamarnya meninggalkan Jungkook sendirian disana.

Jungkook nampak kesal dengan meletakkan gelas kosongnya tsb di atas meja.

TAK/

Tidak! Dia wanita yg jahat, hyung! Dia adalah wanita terjahat yg pernah ku temui - Kesal Jungkook.

♡♡♡

Keesokan paginya ketika Yeonni sadar, Jungkook sudah tidak ada disana karna sibuk kerja.

Tinggallah Jin yg sedang membuatkan sarapan itu.

Yeonni kelihatan malu karna sudah mabuk semalam, dengan cepat ia pun terus menundukkan kepalanya selama beberapa kali.

"Kamu tidak perlu seperti itu, Yeon. Mabuk itu wajar. Lagian, kamu terlihat sangat mengemaskan semalam hehe."

Yeonni pikir Jin sedang meledeknya, ia pun sangat malu sekali.

Dengan cepat wanita ini pun langsung permisi pulang.

"Eh, tidak sarapan dulu?"

"T tidak perlu! Maaf ya, tapi aku harus pulang sekarang. Annyeong dan terima kasih untuk semalam." Yeonni pun langsung pergi.

Melihat wajah tersipu malunya tsb bener bener membuat Jin senang hehe.

,

Karna jadwal Jin dan Jungkook yg sangat padat. Ketiganya pun sangat jarang bertemu dan biasanya Yeonni hanya meninggalkan sketsa sederhana yg sudah ia gambar kepada sekretarisnya Jin saja.

Dan setiap kali juga Yeonni tidak pernah mendapatkan respon yg baik.

Apakah karna teknik lukisnya masih kurang ya?

Iya juga sih, lagian dia kan aslinya masih newbie.

Ah, Yeonni beneran sangat pusing karna hal ini.

Padahal ia ingin segera menyelesaikannya, dapat uang, trus jauh jauh dari mereka. Tau lah ya Yeonni kan sebenarnya masih gimana gitu bila dekat dekat dengan mantan alias pria yg bernama Jungkook itu.

"Maaf ya, Yeon. Aku tau kamu sudah berusaha, tapi, menurutku... hasilnya masih kurang memuaskan."
"Hm, apakah kamu pernah bertemu dengan Jungkook selama dua minggu ini?" Tanya Jin juga.

Ya tentu saja tidak pernah dong ya, bagaimana bisa Yeonni menemuinya, jadwal kerjanya saja lebih padat dari Jin.

Jangankan ketemu, mungkin mau video call an saja susah.

Lagian, apa mungkin Yeonni mengajaknya bertemu?

Yg ada Yeonni malu kalih....

"T tidak pernah," jawab Yeonni juga.

"Begitu yah... pantas saja. Kalian seharusnya bertemu dan membahas hal ini, Yeon. Karna bagaimana pun dia lah model yg akan kamu lukis, sudah seharusnya kamu menelitinya kan?"
"Ah, apakah kamu tidak nyaman berduaan dengannya? Ya sudah, gini saja deh. Sabtu depan aku akan mengajaknya keluar dan kita bertiga bisa ketemuan, gimana?"

Dan tentu saja Yeonni bakal menyetujuinya.

Karna dari awal ia sudah berniat melakukan hal itu, hanya saja ia takut kalau Jungkook akan menolaknya.

Yeonni kan malu.

Baguslah karna sekarang Jin akan membantunya hehe.

Tbc

Makasi buat DwiMulyati405 , gianinaang , burger_kim , devitafit yg masih setia membaca cerita ini

Dan, jangan lupa berikan komen bila kalian suka cerita ini ya 😘












Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top