13. Psikiater
"Apa yg kamu lakukan disini? Apakah kamu hendak menemui Yeonni?"
"Ah, apakah selama ini inilah cara kalian bertemu di belakangku, huh!" Datang datang Jimin sudah sewot sama Taehyung, Taehyung sampai kebinggungan dibuatnya.
"A apa maksudmu? Siapa yg--"
"Kamu tidak perlu berpura pura di depanku, aku sudah tau kok semuanya! Kamu menyukai Yeonni kan?"
"Apa? Mana mungkin! Semua orang di perkuliahan juga tau kalau Yeonni adalah pacarmu, jadi bagaimana mungkin aku menyukainya! Yg ku sukai itu adalah--" Taehyung hampir mengucapkan hal tsb.
Tapi, setelah melihat wajah Soogi, ia pun malu dan langsung menghentikan ucapannya tsb.
"Uhuk!" Soogi hanya bisa berdehem kecil ketika mendengar hal itu.
Please deh, ini bukan waktu yg tepat untuk mendapatkan pengakuan cinta wkwkw.
"Mana Yeonni? Aku ingin bertemu dengannya." Ketika Jimin hendak masuk, Soogi pun langsung mendorongnya.
"Tidak! Aku tidak akan mengizinkanmu bertemu dengannya lagi, Jim. Dasar cowok sialan! Apa yg telah kamu lakukan pada Yeonni hah! Apakah kamu tau, gara gara kamu dia--"
"Pokoknya, aku tidak akan membiarkanmu bertemu dengan Yeonni lagi. Pergi!" Soogi pun hendak menutup pintu, tapi Jimin langsung menahannya.
"Apa hakmu melakukan hal itu hah? Ini urusanku dengan Yeonni! Biarkan aku bicara dengannya!" Jimin berusaha masuk.
Untunglah saat itu ada Taehyung yg membantu Soogi menutup pintu, bila tidak Soogi pasti tidak bisa melawannya seorang diri.
Ternyata kedatangan Taehyung ada gunanya juga wkwkw.
Setelah menutup pintu, Jimin pun nampak berteriak teriak di luar sana.
Bukan itu saja, beberapa kali ia bahkan menendangi pintu kos annya Soogi tsb.
Tapi, Soogi sama sekali tidak peduli. Karna saat ini yg paling ia khawatirkan adalah Yeonni.
Ya, Yeonni.
Ketika mendengar suara Jimin, Yeonni pun terbangun juga. Gadis ini langsung berlari ke arah kamar mandi dan menyembunyikan dirinya di dalam bathub tsb.
Tubuhnya nampak mengigil hebat. Yeonni menutup kedua telinganya sambil menangis.
Menyadari Yeonni yg sedang menangis di kamar mandi, Soogi pun langsung mendatanginya. "Kamu gakpapa kan, unnie?" Soogi terlihat memeluknya.
"Suruh dia pergi, Soo. Aku tidak ingin bertemu dengannya. Aku tidak mau! Hiks."
Ya, Soogi tau.
Itulah kenapa ia mengusirnya tadi.
Tapi, pria tsb susah dibilangin. Seperti anjing gila, ia malah terus mengongong di depan kos annya Soogi. Gimana Yeonni bisa tenang coba?
Dasar pria brengsek!
Kesal, Soogi pun nampak mengengam erat kedua bahu Yeonni. "Bagaimana kalau kita laporkan saja dia? Dia telah berbuat kasar padamu! Dia harus dapat ganjaran atas perilakunya sendiri!"
Yeonni takut, Yeonni tidak berani. Selain itu, ia juga malu bukan... mengatakan kalau ia telah diperkosa oleh pacarnya sendiri.
Apakah ada yg percaya?
"Tenanglah, unnie. Bukankah masih ada aku?"
Mendapatkan kekuatan dari Soogi, akhirnya Yeonni pun memutuskan untuk melaporkan hal ini pada pihak berwajib.
Setelah melakukan visum dan terbukti kalau Yeonni beneran diperkosa, Jimin pun segera di tangkap oleh pihak kepolisian.
Dan sekarang ia sedang ditahan di sel kantor polisi.
Ketika Yeonni sedang membuat laporan, kedua orangtua Jimin pun langsung menghampirinya.
Ya, tidak perlu ditanya, kita juga tau apa yg mereka inginkan. Tentunya mereka ingin Yeonni menarik tuntutannya tsb.
Tapi, akankah Yeonni menyetujuinya? Jimin sudah melukainya saat ini.
"Aku mohon, nak Yeonni. Lihatlah bagaimana kami menyayangimu selama ini, apakah kamu tidak bisa memberi Jimin satu kesempatan lagi? Kamu juga tau bukan, ia seperti itu juga karna terlalu menyukaimu--"
Kesal! Yeonni pun melepaskan tangan ibu Jimin dari lengannya.
"Apakah kalian tau apa yg telah ia lakukan padaku? Aku tidak bisa! Aku--hiks."
Ya, Yeonni kembali menangis bila mengingat malam itu.
Soogi pun terpaksa menenangkannya lagi.
Kedua orangtuanya Jimin berpikir kalau Jimin beneran telah berubah setelah ia bersama Yeonni.
Ya, itulah kenapa walaupun Yeonni bukanlah siapa siapa, mereka tetap merestui hubungan ini.
Tapi, akhirnya apa? Anaknya itu tetap berulah lagi.
Sebenarnya Yeonni juga sangat ingin menjebloskan Jimin ke penjara.
Tapi, apa dikata. Dikarenakan mereka memang memiliki hubungan kekasih, sang pengacara pun memberatkan hal ini kalau mereka melakukannya atas dasar suka.
Padahal sudah terbukti kalau Yeonni dipaksa ya.
Tapi, apa yg bisa Yeonni lakukan. Ia kalah karna tidak punya uang untuk melawan orangtua Jimin.
Mau gak mau, Yeonni pun terpaksa mengalah juga.
Tapi, mengingat kalau gadis ini beneran telah dikasari, sang polisi pun memutuskan untuk memberi perjanjian tertulis kepada Jimin.
Yg menyatakan kalau ia tidak boleh berada di dekat Yeonni lagi.
Tentunya Jimin menolak dong. Bila begitu, bagaimana ia bisa bersama Yeonni lagi coba? Pikirnya.
"Tidak, aku tidak mau menandatanganinya!" Seru Jimin.
"Bila begitu, kami terpaksa harus menahanmu, tuan Jimin." Ancam polisi ini.
Kedua orangtua Jimin pun nampak panik.
"Tanda tanganlah dulu, Jim." Paksa mereka juga.
"Tapi, aku masih ingin bersama Yeonni, umma. Aku tau aku salah, aku bakal minta maaf padanya."
"Ya, aku tau. Tapi, untuk saat ini hanya tanda tanganlah dulu, okay?"
Mau gak mau, Jimin pun terpaksa menandatanginya juga. Setelah semuanya selesai, Jimin pun diizinkan pulang juga.
Di depan kantor polisi tsb, ia sempat berpapasan dengan Yeonni yg baru hendak pergi itu. Jimin pun lansung mengejarnya dan menahan tangannya, tapi dengan cepat Yeonni langsung menarik tangannya kembali.
"Jangan lupa, Jim. Kamu sudah tanda tangan surat perjanjian itu, kamu tidak ingin dijebloskan kepenjara sekarang juga bukan?"
"Menjauhlah dari Yeonni!" Dengan segera, Soogi pun membawa Yeonni meninggalkan tempat itu.
Yeonni sampai hampir muntah muntah gara gara jijik tangannya disentuh oleh Jimin tadi.
Yah, separah itu lah kondisinya sekarang.
Soogi bener bener khawatir melihatnya.
Saat itu, seorang pria pun tiba tiba menghampiri keduanya. "Apakah Yeonni baik baik saja?" Tanya pria tsb.
Ya, dia adalah Taehyung yg ntah sejak kapan menjadi dekat dengan keduanya.
"Oh, kamu sudah disini, Tae. Makasih ya sudah ingin menjemput kami."
Ya, Soogi lah yg mengajaknya kesini. Biar setidaknya ada pria yg bisa ia minta tolongin bila terjadi sesuatu pada Yeonni. Walaupun Soogi galak, tapi gimana pun dia kan masih cewek. Tubuhnya lemah bila harus melawan Jimin sendirian.
"Sini, aku bantu." Taehyung dan Soogi pun sama sama mengandeng Yeonni masuk ke dalam mobil.
Selama di mobil, gadis ini juga hanya diam saja.
Ya, kondisi Yeonni bener bener tidak normal. Apakah ia bakal baik baik saja?
"Sebelum pulang, bagaimana kalau kita makan sesuatu dulu? Sebenarnya... aku sedikit lapar," jujur Taehyung.
Soogi pun menyetujuinya, karna sebenarnya ia juga lapar sih.
Sejak memutuskan untuk melaporkan hal ini, mereka kelihatan sibuk.
Setelah membeli 3 biji burger, Taehyung pun memberikannya pada Soogi dan Yeonni. Tapi, sayangnya Yeonni tidak ingin menerimamya. Tidak nafsu makan, katanya.
Taehyung bisa melihatnya kalau Soogi sangat khawatir melihat Yeonni seperti itu.
Dengan cepat, ia pun mengeluarkan sebuah dokumen yg dari kemarin sudah ia siapkan untuk Yeonni itu.
"Sebenarnya... ada yg ingin ku berikan padamu. Ini adalah rumah sakit tempat imo ku bekerja, imo ku adalah seorang psikiater. Aku dapat melihatnya kalau kondisi Yeonni kian hari kian memburuk. Jadi, bagaimana kalau kita membawanya kesana saja?" Usul Taehyung kemudian.
Tbc
Akhirnya Taehyung ada gunanya juga di ff ini 😁
Btw, maaf ya adeknya masih aku simpan di dalam kamar 😉
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top