3


Akhirnya ketiga pria tampan ini berkumpul di Apartemen Jungkook untuk membahas hal tsb.

"Ada apa Chim hyung?" tanya Jungkook khawatir.

"Iya, wajahmu kelihatan serius sekali" sambung Hoseok.

INI SEMUA KARNA KALIAN TAU

KALIAN- MEMBUATKU CEMBURU😡

"Ini ... masalah gadis itu, Yeseul"

Begitu mendengar nama tsb , jantung Jungkook langsung dag dig dug dag an.

"K k kenapa? ada apa dengan dia??" keringat dingin mulai membasahi kening Jungkook.

"Sepertinya ... yg kamu takutkan itu benar terjadi, ada kemungkinan dia-"

***



"APAAAA???" teriak satu kelas ini tidak percaya "YESEUL HAMIL??"
"SIAPA AYAHNYA??"
"Kok sekarang banyak banget anak SMA yg hamil tanpa nikah ya?? Ckck" gerutu mereka.

Berjuta-juta gosip yg menyebar membuat kepala sekolah mereka yg masih lajang diusia nya yg sudah tua ini membuatnya sangat-sangat tidak senang. Akhirnya Yeseul pun diminta keruangannya sebelum gossip tsb meluas lebih jauh lagi.

TOK TOK TOK

"Masuk"

Yeseul duduk di depan Tiffany, kepala sekolah mereka yg terkenal judes ini.

"Ada apa ya, bu??"

"Aku tidak ingin panjang lebar lagi , langsung to the point saja!"
"Kamu tentu sudah mendengar gosip-gosip belakangan ini bukan?? apakah bener- kamu ... sedang hamil??"

Tiffany melirik tubuh Yeseul dari atas sampai bawah.

Yeseul-pun membantahnya "tidak kok bu!" "Aku tidak tau mengapa semua orang berkata seperti itu , tapi aku beneran tidak! percayalah padaku"

"Benerkah??" Menajamkan ekor matanya menatap kearah Yeseul penuh selidik.

"Beneran bu ... mungkin- karna aku sering muntah-muntah belakang ini, karna itu mereka salah paham"

Tiffany mulai menyipitkan matanya "muntah??"

"Karna masuk angin bu!" jawab Yeseul cepat "aku sering keramas malam-malam, karna itu setiap pagi aku selalu masuk angin dan akhirnya muntah-muntah tidak karuan" alasannya.

Tiffany tetap merasa curiga padanya.

"Baiklah ... demi kebaikanmu dan juga kebaikan sekolah ini , ikutlah denganku ke rumah sakit . Setelah diperiksa oleh dokter , aku baru bisa mempercayai omonganmu. Ayo!"

"T t tidak!" Yeseul menolak , membuat Tiffany makin curiga

"KENAPA TIDAK, HUH??"

"Karna ... karna..."

Yeseul tidak bisa menjawabnya.

Ia hendak kabur , tapi Tiffany berhasil menangkapnya "hari ini- bagaimanapun- kamu harus ikut denganku ke rumah sakit, AYO!!!"

Yeseul berusaha melepaskan diri , tapi tidak bisa.

Sampai akhirnya seseorang tiba-tiba masuk dan menolongnya "J J Jungkook??!!"

(catatan : kepala sekolah ini adalah gadis pertama yg ditiduri Jungkook. Tiffany sangat menyukainya , tapi sayang Jungkook hanya mengangapnya sebagai tante girang saja)

"Ka-kamu-d-dia??"

"Aku harap noona dapat membantuku" pinta Jungkook.

APA??

NOONA KATANYA?

TANTE INI?!😝

"Anak dalam kandungannya itu adalah milikku , kami akan segera menikah" ucapnya.

Yeseul dan Tiffany sama sama terkejut "APAAAAA??" teriak mereka.

,

Hoseok dan Jimin nampak terburu-buru berlari kearah Jungkook "kook! ini-semua- tidak benar kan?? Kamu tidak mungkin- menikahi gadis itu bukan??!" teriak Jimin sehisteris mungkin.

"Gini gini aku tuh pria yg bertanggung jawab Jimin hyung, aku harus melakukannya"

"T t tapi-"

"Klo gitu selamat ya Kook!"
"Sepertinya status playboy mu akan berpindah ketanganku nih! Hehe" canda Hoseok.

"cuih! Jangan bermimpi hyung, Jimin hyung bahkan lebih bagus darimu"
"Ya kan hyung?" Jungkook menepuk bahu Jimin, tapi pria ini langsung melepaskannya dan pergi begitu saja.

"Ada apa dengannya??" heran Hoseok "atau jangan jangan- dia menyukai gadismu lagi? Haha"

"Aih tidak mungkin!"
"Jimin hyung bahkan tidak pernah bercerita soal perempuan di depanku. Tidak mungkin tidak mungkin!"

"Jadi ... kenapa ia kelihatan semarah itu coba?"

Jungkook juga terlihat berpikir.

Sssstttt bagi yg tau kita diam diam aja ya. Hehe

,,,

"Masuklah"

Yeseul-pun kembali mendatangi apartemennya Jungkook, tapi kali ini statusnya telah berbeda. Bukan lagi cinta semalam, melainkan cinta selamanya (wekq)

"Apakah benar aku tidak perlu menemui kedua orangtuamu??" tanya Jungkook lagi

"Iya!!"

Mau ku jawab berapa kali sih!?

"Tapi- Jeon Jungkook, aku penasaran ... kenapa- seorang playboy sepertimu ingin bertanggung jawab dan menikahiku??"

"Itu karna- YACH!! kenapa sedaritadi kamu terus memanggilku dengan sebutan nama, mana panggilan oppa manismu itu, huh?"

Yeseul hanya diam, tidak mempedulikannya.

Jungkook kesal, tapi ia berusaha bertahan "hanya bersyukurlah aku ingin menikahimu, jangan banyak tanya!"

"Apa??"

"Kamu hanya perlu fokus pada anak dalam kandunganmu, yg lain kamu gak perlu tau!"

Gantian Yeseul yg kesal sekarang.

Kamu pikir aku nih apa sih??

Hanya istri yg dipakai untuk melahirkan anakmu? Gitu??

Yeseul pun dengan sengaja melemparkan sebuah bantal ke kepala Jungkook. Jungkook kesal, tapi ia berusaha mengalah mengingat anak yg berada di dalam kandungannya itu.

Sabar Jungkook!

Biarkan saja dia kali ini!

,

Yeseul-pun masuk kedalam kamarnya yg berada di sebelah kamar Jungkook. Mereka tidak tidur dalam kamar yg sama.

Gadis ini memandangi setiap sudut kamar tsb 'lumayan' pikirnya.

Penuh dengan nuansa seorang ayah yg mencintai anaknya , tapi sayang ... tidak ada rasa seorang suami yg menyayangi istrinya

Yeseul merebahkan tubuhnya di atas kasur, gadis ini terlalu lelah setelah sibuk seharian memindahi barang-barangnya ketempat Jungkook.

Walaupun awalnya Yeseul sama sekali tidak ingin menikah, tapi setelah mengingat ada kemungkinan ia bisa kabur dari rumah bila melakukan hal itu- Yeseul pun akhirnya menyetujui pernikahan ini dan pindah ke apartemennya.

Seperti itulah akhirnya kedua orang ini mulai hidup bersama dalam satu atap.

,,,

"Apakah perlu??" Tanya Jungkook dalam telepon.

"Tentu! Kamu tau ... perasaan seorang wanita itu sangat sensitive, apalagi wanita yg sedang hamil. Karna itu kook , demi anakmu- lakukanlah seperti yg hyung katakan" ucap Hoseok panjang lebar.

"Haish!!!" dengus pria ini lagi "baiklah-baiklah" ucapnya kemudian.

Jungkook sedang berdiri di depan pintu kamarnya Yeseul, tanpa mengetuk terlebih dahulu pria ini sudah menerobos saja masuk kedalam kamarnya, untunglah Yeseul sudah tidur. Jungkook memasukkan tangannya kedalam baju Yeseul dan mengelus elus perut gadis tsb.

"Hi..." sapanya "apakah kamu lelah hari ini nak?" tanyanya dengan suara yg kecil.
"Maaf ... walaupun- appa- tidak menyukai ummamu, tapi- appa beneran sangat mencintaimu, kamu harus mengetahui hal itu, oke? hehe"

Pria ini tersenyum manis.

Seorang pria playboy bisa berakhir seperti ini, mungkin terdengar sangat konyol, tapi itulah kenyataan.

Jungkook beneran sangat mencintai anaknya ini.

Sebelum keluar, Jungkook sempat mengangkat tubuh Yeseul dan menidurkannya dengan posisi yg lebih baik. Ketika ingin menyelimutinya, Jungkook baru sadar kalau gadis ini sedang mencengkram sebuah foto ditangannya, tapi pria ini tidak ingin melihatnya karna ia tidak ingin menyentuh privasi orang lain.

Seperti bagaimana ia berharap orang lain tidak menyentuh privasinya.

Dan satu hal lagi, ia menemukan kalau Yeseul sedang menangis malam itu. Ada apa gerangan?

Apakah menikahiku seburuk itu untuknya?

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top