2

.

.

.

.

.


,

,,,

Selesai mengantarkan Yeseul , Jimin kembali ke sekolah dan tidak menemukan Jungkook disana.

Selesai sekolah , barulah Jimin dan Hoseok mencarinya di club malam yg biasa mereka kunjungi.

"Kamu beneran disini rupanya"

Hoseok mendekati Jungkook dan duduk di sampingnya "ada apa sih? bukankah semalam baik-baik saja? kenapa sekarang ... apakah- gadis itu terkejut setelah melihat kejantananmu? Haha"

Mengungkit 'gadis itu' membuat amarah Jungkook kembali mengebu.

Pria ini mengangkat gelasnya dan melemparnya begitu saja , hal tsb terus ia lakukan selama berulang kali.

"Hey ... slow down!! Tidak ada masalah yg tidak dapat kita atasi bukan?? jangan membuang-buang uangmu disini" Hoseok berusaha menghentikan Jungkook.

"Itu karna kalian tidak tau apa yg telah terjadi , ini mengenai- ah... Sudahlah!"

Jungkook merasa dirinya telah ditipu oleh gadis ini dan hal tsb telah merusak harga dirinya.

"Okey ... jadi sebenarnya apa yg terjadi?"

Jungkook hanya diam, akhirnya Jimin-lah yg menceritakan semuanya.

Skip

"Ah ... jadi begitu, pantes-" Hoseok akhirnya mengerti juga "sudahlah ... lupakan saja! anggap saja tidak terjadi apa pun semalam"

"Hal yg sudah terjadi bagaimana bisa dianggap tidak pernah ada hyung?"

"Oh iya juga" balasnya pula, Jungkook pun menatapnya kesal.

NIH KUDA NIL MULAI DEH!😡

"Sebenarnya ada satu hal yg sedang ku takutkan. Kalian tau kan aku mabuk semalam, aku takut ... dia hamil"

"Tidak mungkin kan..."

"Aku tidak ingat pastinya, tapi memang benar kami tidak mengunakan pengaman"
"Gadis itu sudah ahli kalian tau?! kami bermain sangat lama, bahkan aku tidak ingat berapa kali aku klimaks. Ia membuatku- aish..."

Jungkook tidak ingin mengingatnya lagi, pria ini mendengus kesal. Jimin jadi kasihan melihatnya.

"Bagaimana kalau- aku membantumu untuk mengawasinya selama satu bulan ini? bila tidak terjadi apapun padanya , ya sudah! Kita anggap saja tidak pernah terjadi apapun antara kalian, bagaimana??"

Jungkook langsung memeluk hyung tercintanya ini "makasi ya hyung, kamu memang yg terbaik"

Jimin terkejut, ia langsung menjauhkan tubuh Jungkook darinya.

"Kenapa sih Jim, asal kami peluk kamu pasti menjauh. Emank kami rabbies apa??

"hm ... itu karna- karna- SIAPA SURUH KALIAN SUKA BANGET NGEJEBOLIN ANAK ORANG, aku kan jadi takut kena Virus HIV hush hush"

Jungkook dan Hoseok langsung menghajarnya "aw aw"

ANJ

LO KALI YG KENA HIV

BANGSAT!😡

,,,


"Yah lihatlah, aku menang darimu lagi. Haha"

"Aish, kenapa aku selalu kalah darimu"
"Ayo tanding lagi!"

"Hayuk ah..."

Tapi kali ini Taehyung sengaja menganggu Yeseul agar kalah dalam permainan ini.

Taehyung mengelitik disekitar bawah ketia nya membuat Yeseul mengelitik kegelian "aw oppa hentikan! Geli!"

Yeseul berusaha menyingkirkan tangan Taehyung, tapi yg ada malah Taehyung menariknya hingga duduk diatas pangkuannya.

Lalu dengan manja ia pun menyenderkan kepalanya dipundak Yeseul.

"Oppa! Apaan ini yg ada disakumu? Keras. Sakit nih mengenai pantatku"

Yeseul pun langsung berdiri dengan tangannya yg menangkap barang bertekstur keras tsb.

"Aaahhhh..." tidak sengaja keluar dari mulut Taehyung, wajahnya langsung merah.

Yeseul memencet batangannya terlalu kuat, membuatnya ingin mendesah.

"Ini bukan barang Seul, ini-"

Yeseul menatapnya curiga "omona?? Apakah-"

Taehyung menganggukkan kepalanya, Yeseul pun langsunh menjauhkan tangannya "miane" ucapnya cepat.

Taehyung mulai nyengir gak jelas "aku gak mau tau Seul, kamu yg sudah membuatnya naik. Sini, kamu harus menidurkannya kembali?"

"Hah? Caranya?"

"Ayo sini, duduk kepangkuanku lagi"

"Ohh..." dengan bodohnya Yeseul mengikuti kata Taehyung dan duduk dipangkuannya kembali.

Mengunakan kesempatan ini, Taehyung pun langsung meremas kedua payudara gadis tsb.

Taehyung mengajaknya berciuman dan Yeseul mengikutinya begitu saja, apalagi ketika Taehyung membuka pakaian serta celana dalamnya.

Yeseul juga bukannya bodoh, ia sudah pernah melihat permainan ini difilm bokep yg sering ia nonton bersma Taehyung.

Ia juga penasaran, karna itu ia hanya diam dan mendengarkan.

Sekaligus menikmati 😚

Pelan pelan Taehyung memasukkan batangannya tsb ke lubang super kecilnya Yeseul, gadis ini merintih kesakitan tapi tidak menghentikan aktivitas ini juga.

Dan akhirnya jleb batangan tsb pun masuk sempurna kedalam tubuh Yeseul.

Taehyung terus mengoyangkan badannya, menikmati tubuh super polos gadis ini.

Masih Perawan
Masih Segelan

"Aaahhhh....sakit...opppaa...."

"Tahan...sebentar...ahhhh"
"Lebih cepat lagi Seul...ahhh..."
"Aku..."

"Aaahhh...opppa...ahhhh..."

Taehyung terus membantunya mengoyangkan badannya dan akhirnya cairan itu pun keluar juga.

,

Yeseul tertidur lemas dikasur Taehyung yg kini sudah penuh noda merah, darahnya Yeseul.

Taehyung mencium pipi gadis ini gemas dan akhirnya memilih rebahan disampingnya juga.

"Aku mencintaimu, Min Yeseul"


Flashback end


"Umma ... sebenarnya aku harus menunggu berapa lama lagi??" tanya Taehyung pada akhirnya.

Sekitar satu bulan lalu ketika mereka bertiga (Taehyung dan kedua orangtuanya) berangkat ke bandara , saat itu appa Namjoon baru sadar kalau ternyata passportnya sudah mati dan lupa diperpanjang . Taehyunh terpaksa haruss menunda keberangkatannya.

"Umma sudah menanyakannya , sekitar satu atau dua minggu lagi juga siap"

Muka Taehyung kembali cemberut.

"Sabarlah nak ... umma tau kamu ingin cepat-cepat menemui Yeseul untuk mengabarkan kabar baik ini , tapi semua hal tidak bisa kita paksakan bukan?? kita harus sabar"

Taehyung tidak terima "bagaimana kalau aku balik duluan, umma?"

Tapi umma Jin menolak "Tidak!!"
"Sabarlah dikit Tae, masa kamu tinggalkan appa mu sendirian disini"
"Anak sabar dicintai Tuhan loh!" jelas ummanya.

Taehyung bener-bener tidak bisa berkutit di depan ummanya ini.

"ah! bagaimana klo kamu meneleponnya dulu? Umma akan mencari tau nomor teleponnya untukmu??" ide yg bagus , tapi Taehyung menolak.

"Hanya mendengar suaranya tidak dapat melepas rasa rinduku selama tiga tahun ini umma" ucapnya "jadi- lebih baik aku menunggu saja, menunggu tiba waktunya aku dapat bertemu dengannya kembali. Hehe"

TUNGGU AKU

MIN YESEUL



***


Sudah hampir tiga minggu Jimin mengikuti Yeseul , tapi gadis ini tidak mengetahuinya.

"Ada apa dengannya??" bisik-bisik siswi lainnya yg baru keluar dari toilet tsb.

Jimin kebetulan sedang menunggu Yeseul di luar toilet, karna itu dapat mendengarnya.

"Pagi-pagi sudah muntah seperti itu, jorok banget!" seru siswi pertama.
"Pasti semalaman pergi clubbing deh!" sambung siswi kedua.

Ini sudah bukan pertama kalinya untuk Yeseul , ia sudah sering seperti itu . Bisa di katakan sejak seminggu terakhir ini.

Apakah bener karna alkohol?

Tidak mau penasaran terus, Jimin pun akhirnya memutuskan untuk mengikuti Yeseul sampai malam.

Mungkin ntar dia bakal tau sebenarnya Yeseul ini ada nge-club atau tidak.

Tapi herannya setelah ditunggu sampai pagi-pun gadis ini hanya berdiam di rumah saja.

APAKAH-

GAK MUNGKIN KAN DIA BENERAN HAMIL??



,,,

"Apakah kamu sudah mendengarnya? Aku dengar gossip nih! Katanya Choi Haneul hamil loh!" gossip ria para anak kurker ini.

Kebetulan Jungkook sedang duduk tidak jauh dari mereka . Pria tampan ini pun langsung menyemprotkan air sodanya kemuka Hoseok ketika ia mendengarkan kata 'hamil' tsb.

"ADA APA DENGANMU, JUKI!"

Cepat cepat Jungkook pun membersihkan wajah Hoseok dengan tisu "maaf ya .. maaf"

Disaat itulah keduanya dapat merasakan sebuah aura kecemburuan yg tinggi disekitar mereka , kedua pria ini mulai mencari pemilik aura tsb dan akhirnya menemukannya . Jimin sedang berdiri disana menatap tajam kearah mereka , Jungkook menyuruhnya untuk mendekat tapi dia tidak mau . Bila dilihat dari ekspresinya , sepertinya ada sesuatu yg buruk telah terjadi.

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top