17


Yoongi bangkit dari posisi tidurnya dan kini duduk dibawah sofa.

Mereka keasikan buat adonan semalam sampai ketiduran.

Yoongi menatap wajah cantik sang pacar, lalu membelainya lembut.

AKU TAU APA MAKSUDMU YEON

KAMU TIDAK BISA MENJAWABNYA KARNA-













Yoongi takut kalau Yeonni akan meninggalkannya, karna itu ia harus melamar yeoja ini secepatnya.

"Aku perlu bantuanmu Joon"

"Em, apa itu?"

"Jadilah saksi kami. Aku hanya bisa mempercayaimu sekarang"




***






Setelah melewati malam itu, Jimin dan Yeonni terlihat gugup bila sedang berduaan.

Mereka akan sama-sama salting bila sudah menatap mata satu sama lain.

Yeonni tidak ingin hal ini terus berlanjut, karnanya ia selalu mencari akal untuk mencairkan suasana mereka yg awkard ini.

"Jim-" disaat bersamaan, Jimin juga memanggilnya "Nun-"

"Kamu duluan" ucap mereka lagi barengan.

Akhirnya kedua orang ini-pun hanya tertawa melihat tingkah gugup mereka.

"Aku hanya ingin mengatakan, aku berharap kamu dapat melupakan semua kejadian malam itu Jim. Maaf, aku-"

Jimin terlihat sedih.

Bagaimana bisa kamu memintaku melupakannya noona?

Itu terlalu kejam untukku!

"Apakah Yoongi hyung sangat penting untukmu?"

"Tidak! kamu lebih penting untukku Jim. Karna itu- aku tidak ingin melukaimu. Kamu dan aku seharusnya sadar, kita telah melakukan kesalahan malam itu. Dan tidak seharusnya kita mengulanginya lagi, kamu mengerti??"

"Aku tidak mengerti, dan tidak ingin mengerti! Kenapa tidak bisa? KENAPA? apa salahnya kita melakukan hal itu, yg penting kita saling menyukai bukan?"

"Tapi- kita ini saudara kandung Jimin. We cant do that!"

Jimin terdiam, terpaku ditempat.

Sepertinya ia pernah mendengar hal ini.

Dimana?

Dan siapa yg mengatakannya?

Dan jawabannya adalah dirinya sendiri.

Ketika Jin bertanya kepadanya kenapa ia tidak boleh menyukai Yeonni, itulah jawaban yg ia berikan.

Fakta bahwa mereka bertiga adalah saudara kandung.

Sungguh tidak disangka, kini Jimin menanyakan hal yg sama dan mendapatkan jawaban yg sama pula.

Jimin terlihat kesal dan langsung masuk kedalam kamarnya.

Awalnya Yeonni hendak mengikuti namja ini, tapi akhirnya ia memilih untuk tidak melakukannya.

Ia takut bila terus berada didekat Jimin, maka godaan itu akan datang lagi.

Yeonni-pun masuk kedalam kamarnya dan nampak terduduk lemas didepan pintu kamarnya sendiri.

Yeoja ini meletakkan tangannya tepat didadanya, air mata mulai menetes setelah ia melakukan hal itu.

Apakah kamu pikir hanya kamu yg sakit Jim?

Aku juga merasakan sakit yg sama

Sakit

Sungguh sakit didalam sini

Tapi- aku terpaksa

Maafkan aku

Sebenarnya Yeonni juga sama sekali tidak bisa melupakan kejadian malam itu.







***







Yoongi dan Namjoon sedang menuju ke apartemennya Yeonni, Yoongi berniat untuk melamar Yeonni hari ini.

"Jim, setidaknya sarapanlah dulu" pinta Yeonni.

Jimin sebenarnya sudah bangun, ia hanya malas keluar dari kamarnya.

TOK TOK TOK

Yeonni mengetok pintu kamarnya berkali kali, tapi tetap saja tidak ada yg nyahut.

"Bila kamu tidak keluar juga, aku yg masuk ya!"

"Masuklah bila noona berani!" seru namja ini dengan sengaja, Yeonni-pun mengutuk ditempat.

Saik

Tau aja kalau aku masih ingat kejadian malam itu-

"Bukankah noona mengatakan akan melupakannya, tapi apa buktinya? Noona bahkan tidak berani masuk ke kamarku"

Jimin keluar dari kamarnya dimana Yeonni sedang berdiri dihadapannya "akuilah noona ... kamu juga menyukaiku bukan?"

"T t tidak! Tidak tidak!"
"Kalau kamu terus-terusan seperti ini Jim, ak aku a aku a akan keluar dari rumah ini!"

Jimin tersenyum benci "klo gitu pergilah. Pergilah ketempat Yoongi Hyung!!"
"Aku tidak lapar, noona makanlah sendiri" Jimin-pun menutup pintu kamarnya kembali.

Yeonni ingin menahannya, tapi Jimin sudah keburu masuk.

"Bila noona tidak menyukaiku, maka pergilah! jangan pernah muncul dihadapanku lagi untuk selamanya!"

Yeonni hanya menghela nafas tidak menangapi teriakannya tsb.

Setelah membereskan sarapan yg ada diatas meja, yeoja ini pun berangkat ke kerja.

Begitu Yeonni pergi, Jimin-pun keluar dari kamarnya.

Namja ini hendak pergi kerumah sakit untuk menjenguk Jin, tapi ketika ia berdiri didepan pintu- seseorang tiba-tiba memanggil nama noonanya.

Dan sepertinya Jimin dapat mengenali suara ini.

Min Yoongi

Untuk apa ia kemari?

,

Setelah dibell berkali kali tidak ada yg nyahut, kedua orang ini-pun menerka kalau mungkin saja Yeonni dan Jimin sedang tidak ada dirumah.

"Mungkin ia sudah berangkat kerja. Apa perlu kita mencarinya kesana?"

"Tidak! aku berniat melamarnya dirumah saja"

"Kenapa mesti dirumah?"

"Karna ... aku ingin memperlihatkannya kepada seseorang" dan tentunya orang yg dimaksud adalah Jimin.

Jimin dapat mendengar dengan jelas apa yg mereka katakan dari belakang pintu.

Oh

Jadi kamu ingin merebut noona dariku?

JANGAN HARAP!!






,,,







Yeonni baru saja pulang kerja.

Jimin tiba tiba meneleponnya dan memintanya untuk pulang.

Merasa tidak beres, Yeonni pun langsung pulang kerumah.

Begitu membuka pintu, Yeonni langsung dikagetkan oleh keberadaan Jimin yg tepat berada dibelakang pintu itu "J j Jim, apa yg kamu lakukan disini?"

Tanpa banyak kata, Jimin langsung memeluk Yeonni "noona, bagaimana kalau kita pindah saja? Kita kembali ke Kanada dan hidup bertiga seperti dulu lagi, bagaimana? Hm?"

"Kenapa tiba tiba-"

"Aku tidak ingin tinggal disini lagi! aku beneran tidak ingin tinggal disini lagi noona! Kita pergi saja, ok?? Ku mohon noona"
"Apakah noona lupa karna apa Jin hyung bisa menjadi seperti ini? bila saja kita tidak pulang waktu ini, pastinya-"

Yeonni melepaskan pelukannya "Apakah kamu pergi menjenguk Jin hari ini? Kenapa? Apakah terjadi sesuatu padanya?? Jujurlah padaku!"

"Tidak, aku tidak pergi menjenguknya. Aku tidak berani. Asal melihatnya, aku takut-"

Jimin tidak berani mengucapkannya, Yeonni juga tidak ingin mendengarnya.

Yeoja ini hanya bisa kembali memeluknya dengan erat.

APAKAH

KEMBALI ADALAH PILIHAN TERBAIK UNTUKKU?






***





"Mmppp..." Jimin mulai menciumi Yeonni.

Awalnya Yeonni menolak, tapi akhirnya ia menerimanya juga.

#rezeki gak boleh ditolak

#flip

Tubuhnya tidak bisa berbohong, ia menyukai setiap lumatan yg diberikan oleh Jimin.

Jimin mendorong tubuh Yeonni hingga membentur pintu apartemen mereka.

Lidahnya masih tidak bisa berhenti mengusap, menyicipi setiap inchi dari tubuh kakaknya ini.

"Jim, janganhhhh..."

Jimin mulai memasukkan tangannya kedalam kepunyaan Yeonni, membuat yeoja ini mendesah walaupun ia tidak ingin.

"Padahal kamu sudah basah noona" senyum nakal Jimin.

Jimin pun kembali melumat bibir Yeonni, melepaskan celana dalam yeoja ini.

Lalu dengan gerakan cepat ia membuka resleting celananya dan mengeluarkan tititnya yg sudah berukuran sangat panjang tsb.

Dengan cepat Jimin mengendong kakaknya dan memasukkan kepunyaannya tsb kedalam lorong kenikmatan kakaknya.

"Aaahhhh....aahhhhh..."

Desah keduanya.

"Aaahhhh...."



















"Aku telah membantumu menghubungi Joy tadi, katanya Yeonni tiba tiba izin pulang kerumah" ucap Namjoon dengan nada kesal.

"Loh kenapa? Kok kelihatannya lagi kesal?"

"Bagaimana bisa aku tidak kesal?! Apakah kamu tau, demi mendapatkan kode password ini, aku- aku- sampai harus menjual diriku sendiri" jujurnya.

Yoongi terkekeh-kekeh mendengar akuannya itu "apaan sich?! Kamu seharusnya senang dapat berkencan dengan yeoja secantik Joy. Joy adalah yeoja yg baik, kamu harus menghargainya!"
"Lagian tidak mungkin kamu selamanya berada ditengah-tengah kami bukan? sudah seharusnya kamu memikirkan masa depanmu sendiri Joon"

"Iya iya, bawel!"

NIH ALBINO

SEKALI NGOMONG MIRIP USTAD YA

"Ya udah sekarang masuklah, ini passwordnya"

Yoongi hendak memencet tombol pintu apartemen tsb, tapi sebelumnya ia telah mendengar suara suara tidak sedap di dalam sana.

Suara suara desahan antara seorang namja dan yeoja.

,

"Aaaahhhh..aaaahhhhh..."

"Jimhhh ... jangan! ... ahhhh.... Jangan!!" terdengar suara rintihannya Yeonni yg keras dibalik pintu.

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top