14
Begitu ia keluar, ternyata Yoongi sudah berdiri didepan pintunya "apakah Jimin meneleponmu?" tanya Yoongi juga, Yeonni hanya mengeleng pelan.
"Jadi, kenapa tadi kamu-?"
SHIT!
YOONGI PASTI MENDENGARNYA
"Maaf, aku salah menyebutkan namamu menjadi namanya. Sebenarnya aku ingin memanggilmu, tapi- nama Jimin tiba-tiba keluar begitu saja dari mulutku" jelas yeoja ini "sebenarnya selama 3 tahun ini, Jimin dan Jin yg selalu menemaniku berbelanja. Aku terbiasa, karna itu- maaf"
"Aniya, gwencana"
"Tapi- apakah kamu sering menyuruh mereka untuk masuk kedalam kamar gantimu?"
Yeonni mengangguk dengan polosnya, sepertinya ia tidak sadar kalau Yoongi sedang marah karna hal ini.
"Terkadang aku tidak bisa menarik resleting bajuku sendiri, karna itu ... k k kenapa?"
Kamu beneran tidak tau? Atau sedang pura-pura bodoh didepanku Yeon?- Yoongi
"Pokoknya- bila lain kali kamu berbelanja dengan mereka dan menghadapi hal seperti ini lagi, panggillah salah satu staff cewek ditoko tsb untuk membantumu. Jangan menyuruh mereka lagi, kamu mengerti?"
"Walaupun kalian itu kakak adik, tapi tetap saja- ada jarak antara cewek dan cowok" ucapnya panjang lebar, Yeonni tersenyum mendengar ocehannya itu.
Sepertinya kini ia sadar apa yg sedang Yoongi kesalkan.
Yeonni-pun langsung merangkul tangan namjanya ini "apakah kamu sedang cemburu? Dengan adik iparmu sendiri? Haha" tawanya pula.
SERIUS NIH!
MALAH DIBAWA BERCANDA
"Baiklah, aku mengerti. Aku akan menuruti keinginanmu pangeranku, hehe"
Yoongi akhirnya dapat tersenyum juga.
Apa yg harus aku lakukan untuk menutupi kekosonganku selama 3 tahun ini Yeon? - Yoongi
Rasanya kini ... hatimu sudah tidak sepenuhnya menjadi milikku lagi - Yoongi
Yoongi harus berusaha untuk memenangkan hati yeojanya kembali,apakah ia bisa??
-
-
-
Selesai pergi belanja, kedua orang ini-pun melanjutkan kencan mereka disebuah pantai yg tak jauh darisana.
Banyak orang yg sedang berlalu lalang disana, tapi tidak ada satupun yg menghiraukan kedatangan mereka- semuanya pada sibuk dengan dunia mereka sendiri.
Yeonni terlihat kebinggungan ketika ia menyadari hal ini, Yoongi juga ikut kebinggungan melihat wajah cemberutnya "kenapa? Apakah ada yg salah?" tanya Yoongi juga.
"Apakah kamu tau, aku juga sering ketempat-tempat seperti ini dengan Jin dan Jimin. Ketika kami bertiga berjalan bersama, semua gadis akan menatap iri kearahku. Dan sepertinya kini aku sadar karna siapa mereka menatapku seperti itu, ternyata ... bukan karna diriku, melainkan mereka berdua yg selalu berdiri disampingku" ucapnya, jujur saja- Yoongi tidak begitu suka mendengar cerita ini.
Namja ini ingin menghela nafas panjang menandakan ketidaksukaannya, tapi ia juga takut bila hal tsb dapat menyakiti perasaan Yeonni.
"Apakah kamu mendengarku?"
"Oh, ya...em" itulah jawaban reflek Yoongi "mulai sekarang, kemanapun kamu mau- panggillah aku. Kamu mengerti?"
Mari kita ciptakan kenangan kita sendiri Yeon - Yoongi
"Ne" jawab Yeonni sambil tersenyum manis.
***
Akhir-akhir ini, Yeonni terlihat sangat sering keluar dengan Yoongi.
Yeoja ini bahkan suka telat pulang ataupun bahkan tidak pulang sama sekali ke apartemennya.
Jimin terpaksa harus sendirian di rumah.
Walaupun terkadang Hoseok dan Jungkook akan mencarinya, tapi tetap saja yg paling Jimin inginkan itu adalah kebersamaannya dengan noonanya.
Dan hari ini juga, Yeonni tidak pulang ke rumah.
Awalnya Jimin ingin langsung tidur saja, tapi hujan tiba-tiba turun dan mengeluarkan suara petir membuatnya terbangun.
Yeonni jelas tau itu, Jimin paling takut dengan suara tsb.
Jimin ingin pergi ke rumah sakit mencari Jin, tapi akhirnya ia memilih untuk tidak melakukan hal itu.
Jimin hanya ingin yakin kalau noonanya pasti akan pulang setelah mendengar suara petir tsb.
-
-
-
"Aaahhhh....palli oppa...ahhhh."
Yoongi terus memasukkan batangannya dengan brutal, menghisap leher jenjangnya dan turun kekedua gundukannya yg sudah menegang itu.
"Sedikit lagi ....aaahhhh"
Yoongi menurunkan tangannya kepemilikan Yeonni, mengangkat kedua paha yeoja ini tinggi tinggi lalu membukanya selebar mungkin.
Yoongi mengunakan kedua jarinya untuk mengesek area bawah yeoja tsb, membuatnya mengeliat tidak karuan.
"Geli oppa...aahhhhh..."
Yoongi mengemut kedua gundukan Yeonni, menghisapnya dan lalu meremasnya hingga makin menegang.
Lalu ia pun mulai mengapit kedua pipi yeoja ini, mengulum bibirnya, memainkan lidahnya.
Area bawah mereka terus berbaku hantam satu sama lain.
Yoongi mengeluar masukkan batangannya dengan sangat cepat sekali.
"Opppa...oppaa..aaahhhh"
"Aaaahhhhhh"
Yoongi mempercepat gerakannya, mengangkat tinggi kedua kaki Yeonni lalu melebarkannya, selebar lebarnya.
"Aku tidak tahan lagi, aaahhhhhhh...." tubuh Yeonni bergetar kuat disusul oleh cairan yg keluar dari liangnya.
Yoongi yg juga keluar mencabuti kepemilikannya dan menyemprotnya keatas perut Yeonni.
"Aaahhh....gomawo chagi" ucapnya kembali mengemut bibir manis yeoja ini.
DDDDUUUAAARRRRZZZZZZ
Petir kembali mengelegar, akhirnya Yeonni terbangun juga dari lelahnya bercinta.
Yeoja ini beranjak dari kasurnya dan tiba-tiba dikejutkan oleh panggilan dari hapenya sendiri.
Yeonni hendak mengangkatnya tapi penelepon tsb sudah sempat mematikannya.
Yeonni melihat nama yg tertera di hape tsb dan akhirnya sadar apa yg telah ia lupakan.
Yeoja ini langsung mengenakan pakaiannya dan hendak segera pulang.
Yoongi ikut terbangun "kamu- pulang?" tanyanya.
Yoongi menatap jam yg ada didinding, sudah pukul 12 malam.
"Bukankah hari ini tidur disini?"
"Iya, tapi- aku lupa ada sesuatu yg harus aku lakukan di rumah. Maaf"
Yoongi tidak bisa memaksanya "aku antar ya?"
Yeonni menolak "tidak apa apa, aku bisa pulang sendiri kok!"
"Ya sudah, aku antarkan sampai diluar"
Ketika keduanya telah berdiri diluar rumah, Yoongi tiba-tiba menarik Yeonni dalam dekapannya dan mengemut bibitnya pelan "Yeon, tinggallah bersamaku?"
"Aku-" yeoja ini terdiam sangat lama "maaf, Gi. Beri aku waktu untuk memikirkannya. Sekarang ini ... aku harus cepat-cepat pulang, maaf"
Yeonni-pun melepaskan pelukan mereka dan turun melalui lift.
Sebenarnya hal apa yg membuatmu terburu-buru seperti itu? - Yoongi
,,,
Sesampainya di apartemen, Yeonni melihat seorang namja sedang bersembunyi di samping sofa ruang tamu.
Yeonni langsung menghampirinya "Jim, Jimin. Gwencana? Apakah kamu baik-baik saja?" cemas yeoja ini.
Namja tsb menaikkan kepalanya dan menatap kearah Yeonni, setelah itu ia-pun langsung menyingkirkan tangan Yeonni darinya.
Yeonni terkejut "ada apa Jim? Ini aku, noona!"
"Bukan! kamu bukan noona yg ku kenal lagi, kamu berubah!"
"Kamu tau aku paling takut dengan suara petir bukan? kenapa tidak pulang? Kenapa tidak mengangkat teleponku? Apakah Yoongi hyung sangat penting untukmu hingga kamu ingin meninggalkan kami berdua begitu saja?" ucapnya sambil mengoncangkan kedua bahu Yeonni.
Yeoja ini merintih kesakitan "Jim, ini-sakit" barulah Jimin ingin melepaskan gengamannya "maaf ... a a aku- ketiduran" ucap Yeonni memberi alasan.
"Sudahlah noona, aku tidak akan mempercayaimu lagi" Jimin berjalan kearah kamarnya dan mulai memasukkan barang-barangnya kedalam koper.
"Apa yg kamu lakukan?"
"Aku akan meninggalkan tempat ini dengan Jin hyung, mulai sekarang kami tidak akan menganggu kehidupan noona lagi"
Yeonni berusaha menghentikannya "hentikan!! Apakah kamu tau apa yg sedang kamu lakukan??"
"Apakah noona pernah mengatakan ingin meninggalkan kalian berdua, tidak pernah bukan??! jadi hentikanlah semua ini!!"
"Noona memang tidak pernah mengatakannya, tapi kelakuan noona telah menunjukkan semuanya. Sejak berkencan dengan Yoongi hyung, noona tidak pernah mempedulikan kami berdua lagi. Noona bahkan tidak pernah menjenguk Jin hyung lagi, bukankah begitu?"
Yang ia katakan ... benar - Yeonni
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top