13
Jimin pergi menjenguk Yoongi, sekalian mengantarkan makan malam yg baru saja ia beli.
Ia sengaja melakukan hal itu dikarenakan rasa bersalahnya.
Sesampainya ditempat tsb, ia tidak menemukan Yoongi dimanapun.
Jimin-pun kemudian menanyakan hal ini kepada perawat yg ada disana "apakah anda tau dimana perginya pasien yg ada disini?"
"ah ... ia sudah check out setengah jam yg lalu"
"Apa? tapi- bukankah ... lukanya-" khawatir Jimin.
"Ia hanya mengalami sedikit luka bakar, jadi dokter mengizinkannya pulang"
"Apakah anda yg bernama Park Jimin?" tanya perawat yg mirip Jennie nya Balckpink ini.
Jimin mengangguk "ya"
"aku pengemarmu #abaikan"
"Aku hampir lupa, sebelum pergi tuan Yoongi menitipkan surat ini untukmu"
Jimin membaca surat tsb.
Dari Yoongi
Aku tau kamu membenciku, dan tidak ingin melihatku.
Maaf Jim, aku beneran tidak menyangka akan menjadi seperti ini.
Bila kamu tidak ingin memaafkanku, aku tidak akan memaksamu.
Aku hanya berharap, kamu tidak menyalahkan kakakmu.
Bila kamu tidak ingin kami bersama, maka pulanglah ... jangan biarkan ia sendirian dirumah.
KENAPA KALIAN MEMBUATKU
TIDAK SANGGUP MEMBENCI
***
Selesai ganti baju dan hendak pergi kerja, Yeonni kembali menghubungi Jimin.
Telepon mereka tiba-tiba terputus semalam membuatnya sangat penasaran, ia bahkan tidak bisa tidur semalaman gara gara hal ini.
Gak sampai lima detik, teleponpun tersambung.
Bunyi deringan mulai terdengar ditelinganya Yeonni, tapi yg membuatnya heran adalah "kenapa aku seperti mendengar suara hapenya Jimin berdering ya?"
"Apakah Jimin sudah pulang?"
Yeonni-pun membuka pintu kamar namja ini dan sangat terkejut ketika ia hampir saja bertabrakan dengan Jimin di depan pintu.
Untung saja Jimin berhasil merangkulnya, kalau tidak ia pasti terjatuh "kapan kamu pulang?" tanya Yeonni diposisi dimana tangan Jimin masih melingkar pada tubuhnya.
"Semalam" jawabnya membantu Yeonni berdiri tegak.
"Gomawo"
"Gwencana"
"Ohya, semalam. Apa maksudmu semalam? Kenapa kamu tiba-tiba menangis ditelepon?"
Bukannya menjawab, Jimin malah mempertanyakan hal lain "apakah noona- masih pacaran dengan namja itu?"
"K k kenapa?"
"Tidak ... Aku hanya ingin mengatakan, kalau noona masih mencintainya, ya sudah pacaranlah ... tidak usah mempedulikanku"
INI MAKSUDNYA APA
MERESTUI?
ATAU TIDAK?
"Mak-sud-"
"ah! Noona, saat ini kami sedang liburan. Jadi aku berpikiran untuk cari kerja" potongnya.
"Untuk apa? apakah- kamu perlu uang?"
"Ya" jawab Jimin to the point.
"Bila kamu perlu uang, kamu bisa minta kepada noona"
"Tapi aku ingin mencarinya sendiri, apakah tidak boleh?"
"Boleh sih, tapi - Ah! Bagaimana kalau kerja di cafe nya noona saja? Kebetulan noona lagi memerlukan pelayan yg tampan, haha"
Jimin langsung menatapnya curiga.
CAFE APAAN SIH
KOK PERLUNYA YG TAMPAN
,,,
Seorang yeoja nampak menguit-guit seorang namja yg ada disampingnya.
Namja ini kelihatannya tidak ingin menerima perintah dari yeoja tsb "kenapa? Jangan hanya bisa melayani pelangan cewek donk! yg cowok juga!" pekik yeoja ini pada akhirnya.
"Bukan itu masalahnya ... tapi- bila dengan namja itu, aku beneran tidak berani" jujurnya "tapi- kenapa bukan kamu saja, kenapa harus aku?"
"Aku-"
"Aku juga tidak berani.." sepertinya yeoja tsb tertarik dengan pelangan namja ini, karna itu ia malu dekat-dekat dengannya.
Karna kedua orang ini terus menunjuk satu sama lain, akhirnya Yeonni-pun memilih pelayan lainnya - Rose, untuk melayani Namjoon.
Joy terlihat sedih akan hal ini "kamu juga sich!!? Kenapa kamu tidak mau melayaninya? Padahal Namjoon oppa orangnya baik, tampan dan penyayang lagi"
IYA
DIA MEMANG TAMPAN, BAIK DAN PUJAAN PARA CEWEK
TAPI SAYANG - BELOK
Tak seberapa lama setelah itu, seorang namja-pun datang menghampiri Namjoon.
Namja ini adalah Yoongi "kenapa kamu mengajakku kesini? Kamu tau aku-"
"Aku tau ... karna itu aku sengaja" ucapnya sambil tersenyum manis.
Seorang pelayan menghampiri mereka "apa yg ingin kamu pesan?" tanya Namjoon kepada Yoongi.
Setelah memesan minuman mereka, Namjoon-pun menyuruh Yoongi untuk melirik kearah satu-satunya pelayan namja yg ada di Cafe tsb.
Namja ini adalah Jimin, ia baru saja mulai bekerja hari ini.
Jimin juga kebetulan menatap kearah mereka.
Namjoon menepuk pundak Yoongi "apakah- kamu tidak merindukan Yeonni?" tanyanya.
"Apa mungkin aku tidak meindukannya??"
"Bila kamu beneran merindukannya maka sering-seringlah kesini untuk melihatnya" ucap sahabat terbaiknya ini, Yoongi hanya bisa mengangguk tidak jelas.
"Apakah itu alasanmu setiap hari kesini?" ucap Yoongi tiba-tiba yg membuat Namjoon spontan terkejut "maaf ... Anggap saja aku tidak mengatakan apapun"
Suasana canggung mulai meliputi mereka berdua, sampai seorang namja tiba tiba menghampiri mereka "ini pesananmu"
Yoongi terkejut melihatnya.
"Aku telah membayarnya, anggaplah ucapan terima kasihku untuk hari itu"
"Sebenarnya- kamu tidak perlu seperti ini, aku bukan sengaja melakukannya untuk membuatmu-"
"Iya, aku tau. Karna itu ... aku harap kamu juga bisa melakukan hal yg sama. Jangan mempedulikan keberadaanku, lakukanlah apa yg ingin kamu lakukan. Klo gitu-" Jimin-pun permisi dan pergi, Yoongi maupun Namjoon binggung akan ucapannya.
APA MAKSUDNYA?
Sebenarnya siapapun bisa mendengar dengan jelas apa yg ingin ia katakan, hanya saja Yoongi tidak percaya kalau Jimin akhirnya ingin merestui mereka.
"Sepertinya ... hubungan kalian tidak begitu buruk, hehe" seru Namjoon yg membuat Yoongi akhirnya dapat tersenyum lega.
"Iya :-)"
***
Setelah mendapatkan restu dari Jimin, Yeonni dan Yoongi akhirnya dapat melanjutkan hubungan mereka yg sempat kandas ditengah jalan.
Bisa dikatakan ini adalah awal yg baik untuk keduanya, tapi- apakah akhirnya juga akan sebaik ini?
TING NONG TING NONG
Jimin membukakan pintu apartemen mereka, seorang namja tengah berdiri disana dengan sepuket bunga.
Jimin tidak marah ataupun kesal setelah melihatnya, sebaliknya ia malah mempersilahkannya untuk masuk "apakah kalian akan pergi kencan?" tanyanya.
"Ya, k k kenapa?" Jawab Yeonni yg baru keluar dari kamarnya.
"Tidak, pulanglah lebih awal. Aku tidak suka tidur sendirian dirumah" ucapnya lalu masuk kekamarnya begitu saja.
Dalam artian lain, berarti Jimin telah mengizinkan mereka untuk pergi berkencan "neeee!!" jawab Yeonni kesenangan.
Dari jendela kamarnya, Jimin mengintip Yeonni dan Yoongi yg baru saja keluar meninggalkan apartemennya.
Apakah aku telah mengambil sebuah keputusan yg baik?- Jimin
,,,
,,,
Yeonni hendak membeli beberapa pakaian yg baru, yeoja ini-pun mengajak Yoongi untuk menemaninya.
Tapi sepertinya Yoongi tidak tertarik akan hal itu.
Karna itulah ketika Yeonni menanyakan pendapatnya, namja ini hanya tersenyum dan tersenyum.
"Kenapa? apakah tidak ada yg bagus untukku?"
"Bukan, semuanya bagus untukmu"
Yeonni pun tersenyum "klo gitu- aku coba dulu ya"
Yeonni-pun masuk kedalam kamar ganti, sedangkan Yoongi sedang menunggunya diluar.
Yeonni telah bolak-balik kekamar ganti hanya untuk mencari pakaian yg cocok untuknya dan disukai oleh Yoongi, tapi sepertinya sampai sekarang ia belum bisa menemukannya.
Apakah karna selera mereka yg berbeda?
Yoongi lebih suka seorang gadis memakai baju yg manis aka feminim, sedangkan Yeonni lebih suka terlihat Sexy dan cantik.
"Jimin ah, bantulah noona untuk-" Yeonni terdiam ketika ia menyadari ia sedang sendirian dikamar ganti ini.
SHIT!
APAKAH YOONGI MENDENGARNYA?
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top