10
Yeonni sengaja mengajak Namjoon untuk sarapan bersama hari ini, di cafe nya.
Dari awal Namjoon sudah bisa merasakannya kalau yeoja ini pasti ingin melakukan sesi curhat kepadanya.
Dan sesuai tebakannya, Yeonni memang berniat seperti itu.
"Kamu tidak mungkin sebaik ini ingin mengajakku sarapan bersama, pasti ada alasannya. Ada apa? Katakanlah?"
"Kamu beneran sangat mirip dengan cacing diperutku, Joon hehe"
"Ada masalah yg sedang membuatku kebinggungn, aku tidak tau harus bagaimana"
"Siapa? Siapa yg membuatmu seperti ini? Apakah Yoongi?"
APAKAH AKU BOLEH MENCERITAKANNYA KEPADA JOON
TAPI HUBUNGAN INI
ANEH
"Yeon ... apakah kamu masih menyukai Yoongi?"
"Kenapa kamu bertanya seperti itu?"
"Aku hanya penasaran, apakah kamu masih menyukainya atau tidak. Soalnya kamu terlihat berbeda sekarang, sedikit ... kekanakan"
"Aku hanya ingin mengatakan ... janganlah bertindak seperti anak kecil lagi, kalian berdua sudah sama-sama dewasa. Bila saling suka, maka kembalilah bersama. Mengerti? Mengenai Yoonwen. Walaupun anak itu memang benar adalah anaknya Yoongi, tapi kamu seharusnya juga tau kalau mereka berdua sudah tidak ada hubungan apa-apa lagi sekarang. Jadi- apalagi yg kamu khawatirkan?"
"Aku mengerti, Yoongi sudah menjelaskannya kepadaku. Tapi bukan itu masalahnya, Joon! Masalahnya adalah- dia tidak menyukaiku, bila ia menyukaiku bukankah sedari dulu ia sudah mencariku ke Kanada"
"Tapi aku yakin Yoongi menyukaimu. Cobalah untuk bicara baik baik dengannya-"
"Ah sudahlah, aku capek lagi banyak masalah. Aku tidak ingin membahasnya lagi"
"Kalau ia menyukaiku, maka seharusnya ia yg mendatangiku. Aku sudah capek dari dulu mengejarnya terus"
Yeonni pun mulai menyedot air minumannya yg dingin untuk menenangkan perasaannya.
"Oh begitukah?" Balas Namjoon singkat.
APAPUN CARANYA
AKU HANYA INGIN MELIHATMU BAHAGIA YEON
***
TOK TOK TOK
Seseorang mendatangi rumahnya Yeonni, yeoja ini pun membukakan pintu.
Seorang namja berdiri disana "Yoongi-"
-
-
-
Jimin terpaksa harus rela bersembunyi didalam kamar, karna Yeonni sedang berbicara berdua dengan namja bernama Yoongi tsb di ruang tamu.
Seakan terdengar serius, Jimin jadi segan untuk keluar.
"Ada apa kamu kemari?" tanya Yeonni jutek.
"Mengucapkan sesuatu"
Yoongi lalu bersujud di depan Yeonni, dimana kedua tangannya ini mulai mengengam erat tangan yeoja tsb "aku mencintaimu Yeon, kembalilah padaku?" pintanya, Yeonni terkejut sekaligus senang mendengarnya.
"Bukannya aku tidak ingin mencarimu, tapi kamu yg melarangku dulu. Apakah kamu lupa? Kamu mengatakan tidak berharap untuk menemuiku lagi, bukankah begitu?"
ITU HANYA KATA EMOSIKU BODOH
TAPI KAMU BENERAN MENEPATINYA
"Jadi- maafkan aku"
"Apakah kita bisa memulainya dari awal? Aku masih mencintaimu, sangat mencintaimu Shin Yeonni"
"Apakah kamu bisa menerimaku?"
Tanpa kedua orang ini ketahui, Jimin sebenarnya mendengar semua pembicaraan mereka.
***
Yeonni mengantar Jimin hari ini, tidak biasanya yeoja ini melakukannya.
Sesampainya disana, Jimin tidak langsung turun- Yeonni juga kelihatannya ingin berbicara dengannya "ada yg ingin ku katakan-" ucap keduanya.
"Kamu duluan" sambung Yeonni.
"Tidak, noona saja"
"Baiklah"
"Itu ... noona ingin mengenalkan seseorang padamu-"
"Siapa? Apakah Min Yoongi?"
Yeonni terkejut.
DARIMANA IA TAU?
"Aku tidak ingin kenalan dengannya, jadi noona tidak perlu memperkenalkan kami!" sambung Jimin lalu pergi begitu saja, Yeonni tidak sempat menahannya.
NOONA BODOH
SEGAMPANG ITU NOONA KEMBALI DENGANNYA
APAKAH NOONA LUPA DENGAN PENUNGGUAN NOONA SELAMA TIGA TAHUN INI
Sepertinya Jimin tidak akan dengan mudahnya merestui hubungan mereka.
,,,
Sepulangnya kuliah hari ini, Yeonni hendak pergi menjemput Jimin, tapi namja ini sudah pulang duluan.
Jimin pergi ke rumah sakit mencari Jin, setiap kali ada masalah ia pasti akan mencari namja ini.
Jimin sedang duduk di samping kasurnya Jin, namja ini terlihat sedikit melamun.
Flashback
Kejadian ini terjadi ketika Jimin dan Jin sedang menunggu Yeonni di depan toilet wanita.
"Jimin ah"
"Apa hyung?"
"Sepertinya aku ... menyukai Yeonni noona"
"APA? Tidak boleh hyung, kamu tau kan kalau kamu dan dia-"
"Aku tau! karna itu- ada saatnya aku merasa seperti ingin mati saja, aku tidak tau apa yg harus aku lakukan?!"
-
-
-
Saat itu Jimin tidak mengerti bagaimana perasaannya Jin, tapi sekarang... "akhirnya aku mengerti bagaimana perasaanmu hyung"
"Maaf, saat itu aku selalu menyuruhmu menjauhi Yeonni noona. Bila saja saat itu aku tau bakal seperti ini, aku pasti akan mendukungmu. Setidaknya memastikan Yeonni noona tidak akan pernah menginjakkan kakinya lagi ke tempat ini!"
"Bila saja kita tidak kembali ke Korea, bila saja- hiks".
KAMU JUGA TIDAK AKAN KOMA HYUNG
:-(
Jimin mengengam erat kedua tangan Jin "apa yg harus aku lakukan, Hyung? Apa yg harus aku lakukan?"
"Hatiku sakit setiap kali melihat Yeonni noona dekat dengan namja lain. Ada apa dengan diriku? Apakah aku beneran ... menyukai Yeonni noona? Apakah aku sedang cemburu dengan noonaku sendiri?"
"Tidak!"
"Aku tidak mau seperti ini hyung hiks"
Mendengar dan sepertinya dapat merasakan air mata yg menetes di tangannya, Jin terlihat mulai mengerakkan bola matanya ke kiri dan ke kanan.
Tapi namja ini belum bisa membuka kedua matanya.
Jimin tidak menyadarinya karna sedang menundukkan kepalanya.
Apakah Jin akan siuman setelah mendengar semua ini?
***
Ketika Yeonni bangun pagi hari ini, ia mendapati Jimin baru saja siap sarapan dan hendak berangkat ke kuliah.
"Kemana saja kamu semalam? apakah kamu tau noona menjemputmu? kata Jungkook kamu sudah pulang duluan"
"Menjenguk Jin hyung" jelas Jimin tanpa ada niat menutupi apapun "apakah noona sadar sudah berapa lama noona tidak menjenguk Jin hyung?"
OH IYA
AKU LUPA
"Bagaimana kalau sore ini kita pergi menjenguknya bersama?"
"Noona pergi saja sendiri, aku punya janji hari ini" Jimin-pun berangkat.
APAKAH IA MARAH PADAKU KARNA TELAH MELUPAKAN JIN?
Begitu Jimin pergi, hape Yeonni-pun berdering "hallo, Yoongi"
"Apakah kamu dirumah?"
"Oh, kenapa?"
"Aku akan kesana"
Mengingat kalau Jimin bakal telat pulang malam ini, Yeonni-pun mengizinkannya untuk datang "ya, datanglah"
,
TING NONG TING NONG
Yeonni membukakan pintu, seorang namja berdiri disana dengan sebuket bunga dan beberapa bahan masakan lainnya.
"Untuk apa kamu membeli bahan makanan sebanyak ini? apakah kamu bisa masak?"
"Ne, tentu saja"
"oh benerkah? Tapi kenapa tiba tiba-"
"Daripada makan diluar" jawab namja ini simple "lagipula ... aku ingin masak untuk dirimu" senyumnya kemudian, Yeonni juga ikut tersenyum.
"Apakah kamu yakin bisa masak? Aku ingat ... kamu paling tidak suka masuk ke dapur"
(lebih suka diranjang PLAK/)
"Tenanglah, Min Yoongi sudah berubah sekarang, hehe"
"Sejak kamu pergi, Namjoon hyung sudah tidak pernah menyiapkan makananku lagi. Mau tak mau yah ... aku mesti belajar masak sendiri"
Namja ini-pun kemudian mendorong Yeonni untuk duduk di sofa bersamanya, masakan mereka akan siap satu jam lagi.
"Apakah- kamu sering memasakkan sesuatu untuk yeoja lain?" tanya Yeonni yg tanpa sadar telah menunjukkan kecemburuannya, Yoongi senang mendengar hal ini.
Namja ini mengeleng "sejak berpisah denganmu, aku berubah"
"Bila ku katakan aku sama sekali tidak berminat terhadap yeoja lain, itu namanya bohong. Awalnya aku memang berniat untuk mengencani yeoja lain, tapi- aku sadar aku tidak bisa melakukan hal itu lagi. Setiap kali aku ingin mendekati seseorang, maka bayanganmu akan selalu muncul dalam pikiranku. Aku tidak bisa melakukan apapun selain memikirkanmu" jelasnya, yeoja mana yg tidak senang mendengarkan hal tsb?
Yeonni sangat terharu.
Yoongi-pun mendekati Yeonni dan memeluknya "aku senang ketika kamu mengatakan akan menerimaku kembali, gomawo Yeonni ah dan juga- saranghae" ciumnya ke kening yeoja ini, Yeonni hanya bisa tersenyum dipelukannya.
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top