1
PERHATIAN!!
Aku tau FF ini sudah tamat, tapi tolong tetap dihargai dengan cara memberikan vote di setiap part.
Jangan sider!
.
.
.
At Kanada
Cekrek
Seorang yeoja terlihat masuk kedalam rumahnya "Wellcome Noona!!!" teriak kedua namja ini menyambutnya.
Namja pertama mengambilkan tasnya, sedangkan namja kedua menyiapkan sandal rumahnya. Itulah yg selalu dilakukan oleh kedua namja ini dirumah tsb.
"Gomawo Jin, Gomawo Jim" yeoja yg bernama lengkap Shin Yeonni ini mendekati kedua namja tsb dan meninggalkan masing masing sebuah kecupan dipipi mereka.
Cup Cup
"Apakah ada yg mencariku hari ini?" tanyanya berlalu kedapur untuk minum.
Jin memberikan sebuah undangan kepadanya "apa ini??" Yeonni membacanya, ternyata surat undangan dari Baekhyun.
"Ah ... akhirnya dia menikah juga, haha" tawanya, tapi sesaat kemudian tawa itu hilang dari sudut bibirnya "kenapa harus diadakan di-Seoul??" sambungnya kemudian, yeoja ini terlihat masih enggan untuk kembali ke negara kelahirannya tsb.
Yeonni meletakkan undangannnya kesembarangan tempat, lalu ia pun beranjak ke kamar tanpa mempedulikan undangan tsb lagi.
"Jin, Jim! Kalau ada yg mencariku bilang gak ada ya, aku lagi malas pergi kencan hari ini"
"Oke! baiklah, noona"
Saat itu Jimin terlihat sangat ingin mengikuti Yeonni kekamarnya, tapi Jin langsung menahannya "hari ini giliranmu kan? (giliran berjaga di depan rumah)" Jimin terdiam ketika mengingat hal ini. Jin pun menyiungkan bibirnya penuh kemenangan, Jimin hanya bisa merutuki dirinya sendiri.
Kampret loe hyung- Jimin
Jin pun lalu masuk kedalam kamar Yeonni dengan senangnya "Noona ... capek kan? Aku pijitin yuk!"
Kebetulan saat itu Yeonni baru saja membuka pakaiannya, memperlihatkan bikini yg baru saja ia beli.
"Ohya masuklah, Jin"
"Gomawo"
Yeonni merebahkan tubuhnya kekasur dengan gaya tengkurap, lalu membuka pengait bra yg membuat punggung mulusnya itu terekspos sepenuhnya.
Jin menelan ludah dalam, wajahnya memerah. Padahal ia sudah sangat sering melihat hal tsb, tapi tetap saja ia tergoda.
Tanpa sadar bagian bawahnya langsung mengeras.
Sabar dek, belum waktunya untuk itu. Malam ya..- ucap Jin bermonolog dengan adik dibawahnya ini.
Jin pun mendatangi Yeonni dengan minyak urut yg sudah dioleskan ditangannya, dengan lembut kedua tangannya ini mulai mengurut punggung Yeonni dari atas sampai bawah.
"Aaaahhhhh ... iya, sana Jin ... lebih keras lagi .... iya .... ahhhhh"
Desahan Yeonni bener benar membuat Jin keringat dingin.
Tahan ... tahan ... -Jin
Disisi lain, Jimin yg sedang kesal itu hanya bisa duduk dengan lemasnya diatas sofa.
Tak seberapa lama kemudian, seseorang-pun mulai memencet bel rumah mereka.
Waktunya kerja- pikir Jimin.
Jimin pun membukakan pintu dan nampak kebinggungan melihat namja yg sedang berdiri didepannya ini.
Siapa ini? sepertinya aku tidak pernah melihatnya?-Jimin
"Who are you?" tanya Jimin, namja ini hanya tersenyum manis memperlihatkan kedua lesung pipinya yg dalam itu.
"Kamu ... Jimin atau Kim Seokjin?" tanyanya, Jimin terkejut.
"Apakah aku mengenalmu?"
Namja ini hanya tertawa "kamu adalah sepupu Yeonni yg tinggal serumah dengannya bukan?? aku adalah temannya Yeonni, perkenalkan namaku Kim Namjoon. Apakah Yeonni nya ada??" Namjoon langsung masuk tanpa bisa dicegat oleh Jimin.
Dengan terpaksa Jimin pun memanggilkan Yeonni, awalnya yeoja ini sangat kesal karna dirinya lagi tidak ingin diganggu. Tapi setelah melihat tamunya ini, sebuah senyuman-pun terulas manis dibibirnya.
Yeonni berlari kearah Namjoon dan langsung meloncat kepelukannya memeluknya erat "aku merindukanmu, Namjoon"
Namjoon mempererat pelukannya, namja ini bahkan sempat mencium pipi Yeonni sangking gemesnya "aku juga" kembali memperlihatkan lesung pipinya yg dalam itu.
Jimin dan Jin hanya bisa mendengus kesal melihat hal ini, rasanya mereka sangat ingin mengikat namja bernama lengkap Kim Namjoon ini dan melemparnya jauh jauh sampai ke planet Pluto sana.
"Kenapa tidak info dulu? Aku kan bisa menjemputmu" tanya Yeonni.
"Maaf .. soalnya tiba-tiba"
Keduanya sedang duduk bersama diatas sofa, sedangkan Jin menyiapkan teh mereka.
"Kamu sudah menerima undangannya? Baekhyun akan menikah akhir bulan ini"
"Jadi ... bagaimana? Apakah kamu akan ikut denganku?"
Yeonni hanya diam- membisu, membuat Jimin dan Jin yg berada dibelakangnya ikut cemas, mereka sadar kalau sebenarnya Yeonni belum ingin kembali ke-Korea.
"Sudah empat tahun Yeon, apakah kamu belum bisa melupakannya??"
"Berilah aku waktu, ok??"
Namjoon pun mengangguk 'ya'
"Baiklah klo begitu, aku tunggu jawabanmu"
"Lusa aku akan kembali ke-Korea, aku harap kamu dapat memberikan jawaban yg aku mau" setelah cipika cipiki, Namjoon pun permisi pulang.
---
Kini Yeonni sedang sendirian dikamarnya.
Apakah aku harus kembali? Kembali ketempat yg telah membuatku patah hati selama dua kali itu??- Yeonni
Yeonni sadar, kalau benar ia kembali ke Korea, ia pasti akan bertemu lagi dengan Yoongi- diacara pernikahannya Baekhyun.
Ia tidak berharap hal itu terjadi.
TOK TOK TOK
Seseorang tiba tiba mengetuk pintu kamarnya "makan malamnya sudah siap, noona?? Apakah kamu ingin makan dikamar saja?" tanya Jin.
Tidak ada jawaban dari dalam, Jin-pun hendak membuka pintu. Eh! ternyata Yeonni sudah berdiri didepan pintu.
Yeonni hampir saja terjatuh karna pintu tsb hampir mengenai wajahnya, untung Jin berhasil menariknya.
Karna tarikannya yg terlalu kuat, badan Yeonni malah terpental kearah Jin dan membuat bibir mereka saling bertautan.
Cup
Dengan salah satu tangan yg melingkar dipinggang Yeonni, membuat jarak tubuh mereka semakin dekat "kamu mengejutiku, Jin!!" seru Yeonni, tapi untunglah ia tidak marah soal ciuman itu.
Jantung Jin berdegub kencang.
Deg
Yeonni sengaja mengumpulkan Jimin dan Jin diruang tamu, ada yg ingin ia katakan "aku telah memikirkannya, aku ... akan kembali ke Korea"
"Kamu beneran akan kembali, noona??" kedua namja ini nampak terkejut, berarti Yeonni akan meninggalkan mereka-pikirnya.
"Iya. Apakah kalian ingin ikut denganku??"
"Bila ada namja yg mengangguku, aku pasti tidak bisa melawannya sendirian. Jadi ... bagaimana kalau kalian ikut denganku saja, heoh?" pintanya.
Jimin menatap kearah Jin, dan begitu juga sebaliknya. Kedua orang ini lalu mengangguk mantap "baiklah. Kemana pun noona pergi, kami pasti ikut!"
Dengan senang Yeonni-pun memeluk kedua namja ini dengan erat, kebetulan ia yg sedang memakai singlet putih tipis nan tembus pandang itu tidak sengaja malah mengekspos belahan dadanya yg lumayan besar.
Melihat hal tsb, wajah kedua namja ini langsung merah padam "gomawo" balas Yeonni kesenangan.
Kalian yg terbaik- Yeonni
Ah... tahan ... tahan- Jin,Jimin
***
Akhirnya setelah melakukan sebuah perjalanan yg panjang, ke-3 namja dan satu yeoja ini sampai juga ke-Korea.
"Kalian tinggal dimana?" tanya Namjoon kepada Jin dan Jimin. Namja ini bermaksud untuk memberi mereka tumpangan tempat tinggal.
Kedua namja yg mukanya memang tampan itu pun langsung memberikan tatapan mematikan kearah Yeonni 'noona, tolong kami!' itulah maksudnya.
Mau tak mau Yeonni langsung mendatangi Namjoon.
Yeonni mengira kalau Namjoon punya maksud tertentu terhadap kedua bocah kesayangannya ini.
Hal ini bisa terjadi dikarenakan sejak mengenalnya, Yeonni selalu mengira kalau Namjoon itu adalah seorang gay. Karna itulah ia bisa bersahabat selama ini dengan namja tsb.
"Tentunya mereka akan tinggal bersamaku" Yeonni melepaskan tangan Namjoon dari bahu Jin.
"oh ... baiklah klo begitu"
Sebenarnya Namjoon tidak mempunyai maksud tertentu, ia hanya tidak suka melihat kedua namja ini terus menempel disisinya Yeonni.
Walaupun katanya sepupuan, tapi tetap saja antara wanita dan pria itu harus ada jaraknya.
"Istirahatlah untuk hari ini ... besok malam aku akan menjemputmu kepesta pernikahannya Baekhyun. Klo gitu-" Namjoon-pun permisi pulang.
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top