2. Percaya padaku

Ceklek

Soogi pun masuk ke dalam rumahnya, terlihat anaknya yg sedang sibuk di dapur menyiapkan sarapan.

Setelah memasukkan bekalnya ke dalam tas, ia pun nampak terburu buru berlari keluar rumah.

"Eh, umma kamu sudah pulang ya? Sarapannya aku taruh di meja ya, setelah bangun ingatlah makan"
"Aku ke sekolah dulu, dha!"

"Iya, hati hati"

Bham

Pintu pun tertutup kembali.

Soogi menuju ke kamarnya lalu tidur di atas kasurnya, tidak seberapa lama kemudiam ia pun  memejamkan matanya dan ketiduran. Iya, namanya juga kerja di malam hari. Jadi paginya ia gunakan untuk tidur. Sekitar jam 11 siang, barulah ia bangun dan membersihkan dirinya.

Gadis ini berjongkok di dalam bathub yg membasahi seluruh tubuhnya itu, lagi lagi ia hampir dilecehkan semalam. Sebenarnya ia sudah sering mengalami hal tsb, lantaran ia memang cantik di atas rata rata #ea

Tapi untunglah setiap kali ia berhasil melewatinya dan ia merasa lega akan hal tsb.

Dan tiba tiba saja ia kembali mengingat wajah Taehyung.

Walaupun pria tsb mengucapkan hal kasar padanya, tapi setidaknya ia masih berterimakasih. Kalau bukan karna dia, mungkin saja semalam dia telah--

Tubuh Soogi kembali gemetaran bila mengingat hal tsb.

Setelah memakai pakaiannya kembali, Soogi pun berjalan ke arah meja makan dan menemukan sarapan yg di tinggalkan oleh anaknya tadi pagi.

Gadis ini mulai melahap makanannya.

Tidak, kamu harus kuat Soo. Tunggulah.. Tunggu sampai Yeonni tamat sekolah dulu, setelah itu kamu baru berhenti dari pekerjaan ini!

Iya, bersabarlah Soo..

Soogi terus berusaha meyakinkan dirinya sendiri, ia pun melahap makanannya dengan kasar.

Sebenarnya ia tidak suka pekerjaan yg ia kerjakan sekarang. Tapi mau bagimana lagi, hanya pekerjaan inilah yg bisa menghasilkan uang yg banyak. Ia tau ia hanya gadis lemah, ia tidak akan bisa membesarkan Yeonni bila tidak berkorban sedikitpun.

Tapi setidaknya ia tidak akan pernah menjual dirinya kepada hidung belang.

Walaupun sang manager sudah berulang kali menawarinya pekerjaan itu, tapi Soogi tidak mau.

Walaupun hanya sedikit, setidaknya ia masih ingin mempertahankan harga dirinya sebagai seorang wanita.




,,,







Taehyung pun kembali ke kantornya sambil memijat mijat area keningnya tsb.

Kepalanya pusing, ia tidak cukup tidur lantaran bergadang dengan Jungkook semalam. Ntah apa saja yg mereka bahas, ia bahkan sudah lupa semuanya.

Dan Taehyung yakin, Jungkook juga bakal seperti itu. Ingatan adiknya itu bahkan lebih parah darinya.

Tapi tidak tau apakah ia masih mengingat gadis itu? 

Taehyung pun memencet tombol panggilan ke nomornya Jungkook, setelah deringan ketiga akhirnya Jungkook mengangkatnya juga.

"Hm...." jawab pria itu tidak bersemangat, Taehyung yakin kalau adiknya ini masih dalam posisi tidur sekarang.

"Apakah kamu masih tidur? Waktunya bangun Kook!"

"Jangan mengangguku hyung, aku masih sangat sangat ngantuk ini! Ada apa?"

"Oh... ada yg ingin ku tanyakan dan sepertinya aku lupa menanyakannya semalam"

"Hm, apa itu?"

"Gad--maksudku ajuhma itu.. yg menamparku beberapa waktu lalu, apakah kamu masih mengingatnya?"

"Oh, ajuh--terlalu tua hyung, dia lebih pantas jadi noonaku hehe. Yg anak gadisnya sangat cantik itu bukan? Tentu ingat dunk hehe"

Dasar international playboy!
Giliran cecan ingatannya 👍

"Iya iya yg itu"

"Memangnya kenapa dengan noona itu? Kamu bertemu dengannya lagi?!"

"Hm. Aku bertemu dengannya di luar club malam kita. Apakah selama ini kamu tidak pernah bertemu dengannya? Sepertinya ia bekerja di club kita, ia mengenakan baju pelayan milik sixtynine semalam. Apakah kamu tidak pernah melihatnya?"

"T t tunggu sebentar, kamu yakin? Mana mungkin hyung.. club kita tidak mungkin memperkerjakan wanita yg sudah menikah bahkan anaknya sudah sebesar itu?!"

"Aku yakin Kook, makanya aku heran dan bertanya padamu bukan.."

"B b baiklah, aku akan mencoba mencari tahunya dulu. Annyeong.."

Bip

Taehyung pun menutup teleponnya juga, pria ini  tidak tau kenapa ia begitu penasaran terhadap gadis itu. Apakah karna kejadian semalam? Dan sepertinya iya. Ketika membuntuti Soogi semalam, Taehyung mendapati kalau Soogi sempat merubah penampilannya ketika sampai di depan rumah.

Mungkin itulah yg menarik perhatiannya hingga ia penasaran seperti sekarang.

Kira kira kenapa ia melakukan hal itu?

Taehyung sungguh penasaran.

Apakah ada yg sedang ia tutupi?

,

Saat ini Taehyung baru saja pulang kerja dan hendak membersihkan tubuh lelahnya, tapi tiba tiba ada yg memencet bel apartemennya. Bukan itu saja, pencetannya bahkan terdengar kasar sekali selama berulang ulang kali seperti mendesak Taehyung untuk segera membukakan pintunya.

"Siapa sih..." Taehyung pun akhirnya membukakan pintunya juga.

Begitu pintu terbuka, pria ini  terkejut mendapati Soogi yg sedang berdiri di depan apartemennya.

"Kamu--"

Soogi hampir saja menamparnya bila Taehyung tidak segera mengelak "Kurang ajar! Apa salahku padamu huh?! Bagaimana bisa kamu melaporkanku pada mereka, sekarang aku di pecat!"

"Apakah kamu tau aku sangat memerlukan pekerjaan ini, dasar bajingan!!" Soogi hendak menamparinya lagi, tapi Taehyung langsung menariknya masuk ke dalam apartemen.

Iya donk, buat malu aja bertengkar di depan pintu.

Kan malu di lihat tetangga.

"Apa apaan sih?! Siapa juga yg melaporkanmu, aku hanya memberitahu mereka kebenarannya, apakah aku salah?!"

"Kamu--!"

"Kenapa? Kamu ingin menamparku lagi?! Lebih baik kamu tidak melakukannya daripada aku bertindak kasar padamu!"

Soogi pun terdiam.

Sangat lama.

Dan akhirnya gadis ini memilih untuk bersujud di depan Taehyung, Taehyung sangat terkejut melihatnya seperti itu.

"H h hei, apa yg sedang kamu lakukan?"

"Aku mohon, katakan pada mereka kalau kamu hanya bercanda. Aku belum menikah, aku belum punya anak. Aku--aku sangat memerlukan pekerjaan ini hiks"

Taehyung tidak peduli, ia hanya berjalan menjauhi gadis ini. Tepatnya membelakanginya.

"Bagaimana kalau begini saja, kamu memerlukan pekerjaan ini bukan? Baiklah, aku akan memberitahu mereka sesuai kemauanmu. Tapi, ada syaratnya. Bagaimana kalau... kamu tidur dulu denganku hm?" Taehyung bahkan mencoba untuk mengodanya dengan membuka atasannya  memperlihatkan sixpacnya yg belum terbentuk itu (?), Soogi jadi malu dan langsung menghadap kearah yg lain.

Tapi Taehyung tidak putus asa untuk menjailinya lagi, ia malah semakin mendekati gadis ini dan akhirnya memeluknya dari belakang membuat sekujur tubuh Soogi gemetar hebat.

"AAWWW!!"
"TIDAKK!! TIDAK!! JANGAN MENDEKAT!!" seperti orang kesurupan, gadis itu berlari bersembunyi di sudut sofa berusaha menutupi seluruh tubuhnya.

Taehyung terkejut, apakah ia sudah keterlaluan? Tapi ia hanya main main kok!

"Hei, kamu kenapa? Aku hanya bercanda" Taehyung pun mendekati Soogi dan mencoba menenangkannya dengan mendekap kedua tangannya dan memintanya untuk melihatnya dengan jelas, pria ini sudah mengenakan pakaiannya kembali "M m maaf, apakah aku sudah keterlaluan?"

"Jahat!" hanya itulah yg keluar dari bibirnya Soogi, lalu ia pun menangis.

Taehyung jadi merasa bersalah, pria ini pun kemudian hanya duduk menjauh darinya tanpa berbuat apa apa.

Berusaha menunggunya sampai tenang dulu.

Tak seberapa lama kemudian, Soogi akhirnya merasa tenang juga lalu ia pun berjalan ke arah pintu.

Taehyung langsung menahannya "tunggu sebentar!"

Tapi begitu tangannya di sentuh oleh Taehyung, Soogi langsung terkejut dan menjauhinya.

Taehyung jadi semakin kebinggungan melihatnya. 

Apakah.. kamu pernah trauma akan sentuhan pria?

"Jangan takut, aku tidak akan melukaimu. Kebalikannya, aku malah ingin membantumu. Percayalah padaku... Shin Soogi"

Tbc

Sempat putus asa karna tidak ada yg komen di hari pertama aku up part terakhir, tapi untunglah ternyata ada dua orang yg komen juga.

Makasih banyak ya, kalian berdua membuatku jadi tetap semangat untuk melanjutkan ff ini 😚😚

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top