8. Cincin

Happy reading

.

.

.

V masuk ke kamarnya dengan kesal. Setelah menutup pintu kamarnya dengan kuat, pria ini pun langsung merebahkan dirinya di kasur.

Tapi tak lama ia bangkit lagi dan langsung mengarahkan pistolnya ke bayangan gelap yg ada di balik tirai tsb.

"Keluar!"
"Jangan bersembunyi disana! Siapa.. kamu??"

Pelan pelan gadis itu berjalan ke posisi yg lebih terang. Wajahnya terlihat jelas, V masih dapat mengenalinya.

Bukankah gadis ini yg menerobos masuk ke rumahnya kemarin?

"Apa yg kamu lakukan disini?"

Bukannya takut di todongi pistol, Soogi malah berlari kepelukannya dan memeluknya erat.

Gadis ini nampak menangis di pelukannya.

V jadi tidak enak hati melihatnya seperti itu.

Sebenarnya ada apa ini? Dan kenapa hatiku terasa sakit?

Awalnya V hendak menepuk nepuk pundak gadis tsb, tapi menyadari seseorang sedang berjalan ke kamarnya, V pun langsung melepaskan pelukan mereka.

V menariknya dan menyembunyikannya di sebuah tempat yg gelap.

"Jangan kemana mana, kamu mengerti!" Soogi hanya menundukkan kepalanya. Lagian ia tidak akan pergi kemanapun sampai mencari tau hal ini dengan jelas.

Apakah benar pria ini adalah om Taehyung?

"Ada apa?" Tanya V juga ketika seorang bawahan masuk ke kamarnya.

"Mobil dan kamar hotel anda sudah di siapkan tuan, apa benar kamu akan pergi? Itu..." bawahan tsb nampak kesulitan untuk mengucapkannya.

"Kenapa?"

"Aku takut Yeonni agashi marah, tolong jangan buat kami sebagai bawahan serba salah tuan. Kenapa kamu tidak menerima keinginan tuan besar saja, bukankah kamu akan menikahi--"

"Jangan campuri urusanku. Pergi!"

Tidak bisa berbuat apa apa lagi, bawahan itu pun terpaksa pergi.

Setelah berada di luar sana, ia langsung menelepon nona besarnya.

"Tuan V akan pergi malam ini"

.

.

.

"Tempat ini tidak aman, ayo!" V langsung menarik tangan Soogi, Soogi mengikutinya saja.

Lagian dapat merasakan kehangatan tangan V kembali membuat Soogi senang, ia bahkan tidak ingin melepaskan gengaman tsb bahkan ketika mereka sudah berada di dalam mobil dan meninggalkan kediaman tsb, membuat V kesusahan untuk menyetir mobilnya.

Apalagi ia grogi di tatapi oleh gadis cantik ini terus.

"Ada apa? Kenapa melihatku terus? Kamu siapa sebenarnya? Apa tujuanmu kemari? Kamu kan yg waktu itu menerobos masuk ke rumahku?" Tanyanya tanpa jeda.

Setelah merasa agak jauh dari kediamannya, V pun memarkirkan mobilnya di pinggir jalan.

"Kamu tidak mengenalku? Kamu tidak sedang bercanda kan om? Ini aku, Soogi!"

Soogi?

Kenapa nama ini familiar sekali di telingaku?

"Arghhh!!" Kepala V tiba tiba sakit ketika ia berusaha mengingat hal tsb, ia pun segera merebahkan kepalanya di belakang membuat Soogi jadi cemas melihatnya seperti itu.

"Kamu.. kenapa?" Tanyanya juga khawatir.

"Tidak, aku tidak apa apa. Pergilah!"

"Tidak! Aku tidak akan pergi sebelum membawamu pulang. Om, ayo kita pulang. Sebenarnya apa yg sedang kamu rencanakan? Kamu tidak pernah menghubungiku walaupun kamu masih hidup, apakah kamu tau aku sangat mencemaskanmu. Aku bahkan mengira kamu telah--hiks" gadis ini menangis.

V ingin jujur padanya bahwa ia telah kehilangan ingatannya, tapi tidak mudah. Namanya juga ia  tidak bisa mengingat siapapun saat ini, bagaimana mungkin ia bisa mempercayai seseorang semudah itu.

Lagian ia tidak jelas siapa gadis ini sebenarnya, musuh ataukah teman? jadi ia tidak bisa membuka rahasianya begitu saja.

"Aku bilang pergi! atau kamu ingin mati di tanganku?" V menodongkan pistolnya, tapi Soogi malah tidak takut sedikitpun.
"Kamu cari mati ya?" Teriak V juga.

"Iya, bunuhlah aku. Lagian bila tidak ada om, aku juga tidak bisa hidup lagi"
"Bunuh saja aku!" Soogi menarik pistol V mendekat ke kepalanya, V terkejut dan langsung melepaskannya.

"Dasar gila!" Kesal, pria itu pun keluar dari dalam mobilnya tsb. Sesekali ia menatap ke arah Soogi yg masih menangis di dalam mobil itu.

Sebenarnya kamu siapa?

Arggghhh kenapa aku tidak bisa mengingat apapun?!

"Sekarang keluarlah. Aku tidak mungkin mengantarmu. Jangan berada di dekatku, itu tidak aman" ucap V juga ketika ia sudah kembali ke dalam mobil habis menenangkan dirinya.

"Tidak! Bukankah sudah ku katakan, aku--"

"Aku akan menghubungimu, aku janji. Bisakah seperti itu?" V juga terkejut kenapa ia bisa mengucapkan hal itu.

Ah, aku pasti sudah gila

Dan akhirnya Soogi pun keluar dari mobilnya juga.

"Jangan lupa janjimu om. Kamu sudah berjanji padaku! Yah!!"

V menjalankan mobilnya dan sedikit terkekeh ketika mendapati Soogi yg nampak mengumpat setelah di tinggalin.

Ah.. dia mengemaskan 😊

Rrrriiinnnggg

Hape V berdering. Dari Yeonni, V pun terpaksa menjawabnya.

"Hallo, kamu dimana?"
"Apakah kamu sudah gila, bagaimana bisa kamu keluar dari rumah dan meninggalkanku begitu saja. Lalu bagaimana dengan pernikahan kita V?"

"Tunggu aku di rumah, aku akan pulang sebentar lagi. Aku hanya.. keluar mencari angin tadi" alasannya juga.

Angin?
Ah.. darimana aku belajar berbohong seperti ini

,

Begitu pulang, Yeonni pun langsung memeluknya membuat para bawahannya ini menyingkir sekaligus.

Gak enak ih liatin boss kita lagi mesraan 😆

"Kalau kamu tidak ingin menerima pekerjaan appaku, ya sudah, aku tidak akan memaksamu lagi. Asalkan kamu berjanji tidak akan meninggalkanku"

V melepaskan pelukannya "jujur padaku, apakah kamu beneran tidak tau aku siapa? Tinggal dimana? Apa pekerjaanku?"

Yeonni hanya menatapnya curiga, lalu memalingkan tatapannya "bukankah sudah pernah ku katakan padamu. Kamu korban tabrak lari. Aku yg menolongmu. Aku tidak tau apapun lagi setelah itu. Sepertinya.. kamu tidak punya keluarga. Lihatlah, tidak ada yg mencarimu selama ini"

ADA!
LALU BAGAIMANA DENGAN GADIS ITU?!

"Jangan membohongiku! Aku--"

Yeonni kembali menatapnya curiga. Tapi gadis ini yakin, bila V mengingat sesuatu, ia pasti sudah pergi, mana mungkin ia kembali lagi dan menanyakan hal seperti itu. 

Jadi selama V belum mengingat apapun, Yeonni harus mengikatnya. Ia tidak akan membiarkan pria ini pergi meninggalkannya!!

"Ayo kita pergi!" Yeonni menariknya.

"Kemana?"

"Kamu tidak suka pekerjaan appaku bukan? Ya sudah, kita berdua pergi darisini. Aku bisa meninggalkan apapun, tapi aku tidak akan bisa kehilangan dirimu. Kamu tau aku sangat mencintaimu bukan?" Yeonni hendak menciumnya, tapi untuk pertama kalinya sejak ia mengenal V, pria itu menolaknya.

Apa artinya ini?

Tidak! Aku tidak akan membiarkanmu pergi dariku

Aku menyukaimu V
Kamu adalah milikku!

"Tapi ada syaratnya, aku ingin kita menikah sekarang juga!"

"Apa?"

Tidak sempat menolak, Yeonni sudah menariknya duluan.

Kini mereka sedang berada di sebuah toko perhiasan.

"Apa yg ingin kamu lakukan?" Tanya V juga.

"Apakah masih kurang jelas? Aku ingin kita menikah"

"Iya, kenapa kesini?"

"Menikah itu perlu cincin sayang.." Yeonni pun menunjuk salah satu cincin yg ada disana "perlihatkan itu padaku"

Sang penjual pun memperlihatkannya pada Yeonni.

"Apakah kamu suka?" Tanya Yeonni pada V.

"I i ini..." kepala V kembali pusing, sepertinya ia mengingat sesuatu.

Kenapa sepertinya aku pernah melakukan hal ini ya? Tapi dimana? Arrgghhhh!! 😵

V pun mulai mengerang kesakitan dan akhirnya jatuh pingsan.

"V! Ada apa? V!!"

Tbc

Ulu ulu jangan nangis sayang, nanti noona beliin deh cincinnya buat pernikahan kita 😃

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top