2. 18 tahun
Happy reading
Maaf kalau lama ☺
.
.
.
"Sekarang katakan, berapa umurmu?" Teriak Taehyung sekuatnya, ia sungguh tidak percaya bila ada seorang gadis yg ingin menjual tubuhnya sendiri.
Di bentak seperti itu oleh Taehyung, Soogi pun ketakutan dan akhirnya menangis. Lagian dia kan punya alasannya sendiri. Bila bukan demi hidup, apa mungkin ia melakukan hal seperti itu?
"Hiks... aku... 15... tahun... om... hiks." Soogi masih saja menangis.
Taehyung mulai mencatat laporannya, sampai tiba tiba ia ingat sesuatu.
"Apa yg kamu katakan? 15?? Astaga! Jadi kenapa kamu berpakaian seperti ini? Kamu masih smp kan?!"
"I-iya... kalau berpenampilan smp mana ada yg mau membeliku om, aku dapat uang darimana?"
"YAH DASAR KAMU INI!" bentak Taehyung sekali lagi membuat Soogi langsung nangis jejeritan.
"Hwuaaaa om polisi jahat!"
"Jadi apa yg harus ku lakukan, om? Aku hanya gadis 15 tahunan yg hidup sendirian, aku perlu uang buat bayar uang sekolah, kalau tidak pihak sekolah pasti tidak akan membiarkanku ikut ujian hwuaaaaa." Nangis Soogi sekencangnya.
Melihat perdebatan tsb dari jendela ruangannya membuat PDnim mulai mengelengkan kepalanya.
Begitu juga Hoseok, seorang Cleaning servise yg sudah 20 tahunan bekerja disana.
Bahkan ia sudah melihat Taehyung dari Kecil hingga seBesar ini.
"Kenapa kamu ikut mengelengkan kepalamu?" Tanya pak PDnim tidak suka gerakannya di ikuti oleh orang lain.
"Aku tau apa yg kamu pikirkan, pak. Kamu pusing kan melihat putramu itu? Kamu takut dia sama sepertimu lajang seumur hidup? Iya juga, lihatlah gayanya itu. Bahkan terhadap gadis kecil ia tidak berbelas kasihan sedikitpun, apakah tragedi yg sama akan terulang kembali? Ckck"
"Yah kamu--!!" baru saja pak PDnim hendak memarahinya, Hoseok sudah kabur duluan.
Tapi yg dikatakan Hoseok gak ada salahnya sih, memang itulah yg PDnim rasakan. Ia tau bagaimana tidak enaknya hidup sendirian, ia ingin setidaknya anaknya ini jangan mengikuti jejaknya.
Tapi apakah doanya akan terkabul? Lihatlah sikap anaknya yg kasar terhadap perempuan itu.
Perempuan mana yg mau padanya? 😩
Taehyung pun memberikan selembar tisu kepada Soogi. "Berhentilah menangis, kamu menangis juga tidak akan merubah apapun," ucapnya pula.
Soogi menerima tisu tsb dan mulai mengeluarkan cendol dari hidungnya.
Srroottt
Srrrooott
Lalu ia memulangkannya kembali kepada Taehyung, ekspresi Taehyung langsung terlihat menjijikkan.
"Kenapa kamu memberikannya kepadaku lagi? Buang sana!" Bentaknya juga, Soogi pun menurutinya saja.
"Aku mohon jangan masukkan aku ke penjara om, aku janji tidak akan melakukannya lagi. Ini uangnya aku kembalikan semua, please om... aku masih pengen sekolah"
Taehyung mulai berpikir, menurutnya gadis ini tidaklah buruk, setidaknya ia masih mementingkan sekolahnya bukan? Jadi sebenarnya apa yg harus ia lakukan padanya?
"Baiklah... aku akan memberimu kesempatan satu kali lagi, tapi bila kamu melanggarnya--"
"Tidak akan ada lain kali om, aku janji!" Soogi sudah kesenangan dan bersiap untuk pergi, tapi Taehyung kembali menahannya. "Eh, aku belum siap bicara."
"Iya om, apalagi om?"
"Mulai sekarang, kamu tinggal denganku saja."
"A-APA??!" tentu saja Soogi terkejut, apa pula maksudnya ini?
Atau jangan jangan-- "om punya maksud padaku, ya? Iiihhh dasar om mesum!!" Teriak Soogi sambil menutupi bagian dadanya itu.
Taehyung menjitak kepalanya sendiri, pede banget gadis ini! Ucapnya dalam hati.
"Siapa juga yg tertarik padamu, dada saja masih rata!" Kesal Taehyung. "Aku hanya ingin mengawasimu dan menurutku ini cara terbaik agar kamu tidak mengulanginya lagi. Lagian kamu perlu wali untuk biaya sekolah kan? Aku hanya ingin membantumu." Bukannya mendengarkan omongan Taehyung, Soogi malah sibuk melirik ke arah buah dadanya sendiri.
Kedua tangannya ia taruhkan ke atas kedua gundukannya itu, lalu ia mulai meremas merasakan seberapa gedenya toketnya tsb.
"Ada kok om! Nih dadaku sudah mulai tumbuh, besar lagi! Sini pegang kalau tidak percaya." Soogi mulai mendekati Taehyung, Taehyung pun langsung menjauh.
Anjir... apakah kehidupannya yg tenang, yg selalu di sibukkan oleh pekerjaan itu akan berubah setelah tinggal bersama gadis polos tapi mesum ini? 😆
"Om om! Sini ih rasain dulu biar percaya! Om!!" Soogi masih terus mengejarnya.
***
3 tahun kemudian.
Tiga tahun pun berlalu begitu saja dan sampai sekarang Soogi masih betah tinggal bersama Taehyung.
Ya iya siapa juga yg gak betah, uda gak perlu keluar duit, uang sekolah di bayarin lagi, tentu betah dong.
Lagian Soogi bisa fokus sama sekolahnya, tentu saja itu hal yg baik.
Walaupun sebenarnya sulit tinggal dengan pak polisi ini.
Memang sih jarang pulang, tapi sekali pulang pasti mengotori rumahnya.
Pakaian di lempar sembarangan dan sepatunya itu uh bau amet! Iya juga sih namanya juga pekerja keras, hanya saja Soogi kesusahan mencucinya.
Untung saja Soogi ingat bahwa dirinya hanya menumpang disini, jadi ibaratnya kamu keluar duit, aku keluar jasa.
Jadi bagaimanapun ia harus melakukannya juga. Hehe
Dan malam ini kebetulan ketika Soogi pulang dari les malamnya, Taehyung sudah berada di rumah.
"Loh om, tidak lembur?" Tanya Soogi, di lihatnya rumahnya sudah mulai berantakan kayak kapal pecah. Pakaian serta kaos kaki yg belum di cuci selama beberapa hari sudah menumpuk di kamar mandi.
Soogi hanya bisa mengeleng kepalanya, "eh om jangan makan mie, udah sebentar aku masakin!"
Kalau tadi cuman ia sendiri sih gakpapa makan mie instan aja, yg penting makan.
Kini Taehyung sudah pulang, tentunya harus masak dong.
Tak sampai 15 menit makanan pun siap di sajikan. Kebanyakan makanannya yg tinggal di panasin atau di goreng, jadi gampang buatnya.
Ketika sedang makan, melihat baju sekolah Soogi yg belum di ganti membuat Taehyung tergerak untuk bertanya, "kenapa pulang semalam ini? Kamu habis ngapain?" Curiganya juga.
Soogi saat ini sudah kelas 12, tingkat terakhir.
"Oh... ada les tambahan untuk ujian kelulusan nanti," jawab Soogi seadanya.
"Semalam ini pulangnya?"
Tadi Soogi sampainya jam 9 lewat sih, gak tau ini sudah termasuk malam atau tidak.
Tapi yg pasti menurut Taehyung itu kemalaman.
"Besok besok aku jemput saja," sambung Taehyung kemudian.
Soogi langsung mengeleng kepalanya.
Ia masih ingat beberapa waktu lalu Taehyung pernah mengantarkan tugas kelompoknya yg ketinggalan di rumah, alhasil semua teman perempuannya langsung mengerumuninya.
"Itu siapa kamu, Yeon? Tampan banget! Oppa kamu ya? Kenalin donk!!"
"Bukan, dia... om aku."
"Om? Masih single atau taken? Kalau masih single boleh lah aku rela jadi auntie kamu hehehe."
Ya ampun teman teman Soogi memang pada kulay semuanya, kurang di belay.
Soogi akui Taehyung memang tampan, tapi... ntahlah dia tidak pernah berpikiran sampai kesana.
"Sekarang ini banyak kasus penculikan, mending aku jemput saja." Paksa Taehyung lagi.
"Tidak! Pokoknya enggak!"
"Lagian sisa tiga hari lagi kok! Awas saja kalau sampai om menjemputku, hmm!" Soogi mengepalkan tangannya dan mengarahkannya ke wajah Taehyung sebagai ancaman, kayak Taehyung takut saja dengan bogemannya halah~
"Ya sudah, yg penting kamu hati hati. Kalau ada apa langsung telepon aku, hape ingat jangan di matiin."
"Iya iya, dasar bawel"
Dia kira aku masih 15 tahun apa? Aku sudah dewasa tau!
Udah 18 tahun 😡
Tbc
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top