8. Adik dan kakak

Sudah hampir satu bulanan Yeonni berada di Amerika, tapi sampai sekarang ia belum juga balik ke Seoul.

Pernah sekali Taehyung meneleponnya, tapi tidak di angkat, darisanalah Taehyung tidak pernah menghubunginya lagi.

Kalau di chat pun, dua atau tiga hari baru di balas.

Sesibuk apa sih sampai tidak sempat memainkan hape canggihnya tsb?

Taehyung pun kelihatan sering melamun akhir akhir ini, mungkin dia bosan.

Walaupun Taehyung dan Yeonni belum begitu dekat, tapi setidaknya Taehyung masih bisa melihatnya di rumah. Nah sekarang, hampa betul di rumah ini.

Soogi pun memberikan sekotak susu strawbery untuk Taehyung, keduanya memang sedang berada di taman sekolah sekarang.

Tapi Taehyung sama sekali tidak menikmati pemandangan sekitarnya yg dipenuhi oleh bunga itu.

"Ada apa denganmu? Akhir akhir ini aku sering melihatmu melamun."

"T-tidak apa apa kok!" Jawab Taehyung cepat menyedot minumannya tsb.
"Itu... Soogi ya, ada yg ingin ku tanyakan."

"Hm, apa itu? Tanyalah."

"Apakah salah bila seorang adik menyukai kakaknya?" Tanya Taehyung juga pada akhirnya.

Soogi terdiam, bahkan sebenarnya sedikit terkejut.

Kenapa tiba tiba Taehyung bisa menanyakan hal seperti itu, apa maksudnya?

"Aku hanya merasa... itu adalah hal yg tidak mungkin. Seperti aku dan oppaku, jangankan suka, aku bahkan sangat membencinya, ia selalu menyebutku pendek, jelek dan menjailiku ckck."

Taehyung mengerti, ya, memang seharusnya seperti itulah hubungan kakak beradik itu.

Tapi dia dan Yeonni-- mungkin mereka terlalu lama berpisah.

15 tahun, bayangkan!

"Soo ya, kalau misalnya suatu hari nanti baik kamu atau pun aku menemukan orang yg kita sukai, berjanjilah, kita akan mendukung satu sama lain," pinta Taehyung kemudian.

Sejujurnya berat sih buat Soogi, karna yg dia sukai itu kan Taehyung.

Malah dia berharap Taehyung bisa menyukainya dan tidak akan berpisah.

"Ya, baiklah." Tapi karna Soogi baik, ia pun hanya bisa mendukungnya.

,

Taehyung baru saja menyelesaikan PR nya, ketika hendak mengecek kalender yg ada di atas meja, ia baru sadar kalau besok adalah tanggal 29 Februari, yaitu hari ulang tahunnya.

(Btw aku tau ya ultahnya Taehyung itu aslinya bulan 12, tapi disini aku buat 29 Februari. Ya, karna ada alasannya hehe)

Tapi lihatlah sekarang, Yeonni bahkan belum pernah menghubunginya.

Jangankan telepon, sms saja jarang.

Kalau sampai kamu melupakan ulang tahunku yg 4 tahun sekali ini, noona. Aku tidak akan memaafkanmu!

Taehyung sedang berkeliling sendirian di mall.

Tadinya ia ingin mengajak Hoseok atau pun Soogi untuk makan bareng gitu, tapi tidak jadi, lebih baik ia sendirian saja.

Karna sebenarnya yg ia inginkan itu adalah merayakan ulang tahunnya bersama sang kakak, tapi lihatlah sekarang, ia bahkan tidak mengirimkan satu pesan pun padanya.

Jangan jangan dia beneran lupa? ckck

Jam sudah menunjukkan pukul 7 malam, Taehyung sedikit lapar, sebaiknya ia pergi beli makan dulu.

Tapi papan iklan LED yg  bergantung di tengah tengah mall tsb menarik perhatiannya. Sebuah foto muncul disana, yaitu foto semasa kecilnya bersama Yeonni. Loh kok?

Lalu musik itu pun di putar, lagu saengil chuka hamnida

Taehyung terkejut setengah mati, siapa yg merencanakan hal ini?

Soogi, Hoseok atau... Yeonni?

Dan sepertinya jawabnya adalah Yeonni.

Taehyung pun langsung menghubungi nomor Yeonni, ia tidak peduli lagi, pokoknya ia harus mendengar suara gadis ini.

Belum juga tersambung, Taehyung sudah berlari bersiap untuk keluar dari mall tsb, tapi tangannya tiba tiba di tarik oleh seseorang sehingga keduanya sedang berada di tangga darurat saat ini. "Noo...na?" Seru Taehyung juga.

Yeonni langsung mengecupnya, melumat habis bibir adiknya tsb.

Taehyung juga membalasnya, hingga tubuh keduanya terasa sangat sesak saat ini.

Mana panas lagi....

Rrrriinnnggg rrriinnnggg

Hape di saku Yeonni terus berdering. Yeonni hendak mengabaikannya, tapi deringannya terlalu ribut terakhir membuatnya terpaksa melepaskan tautan mereka juga.

Taehyung sedikit kecewa, kurang lama plak/ haha

"Kapan kamu kembali, noona?" Tanya Taehyung juga.

"Maaf, Tae. Ada pekerjaan yg harus ku lakukan."
"Aku kabur ditengah tengah rapatku tadi, karna aku melihatmu sedang sendirian disini hehe."
"Ah, kita lanjutkan nanti malam saja ya, ketika sudah berada di rumah. Aku akan membelikan kue ulang tahun yg besar untukmu hehe, annyeong." Yeonni pun pergi.

Taehyung menyentuh bibirnya sendiri, lalu tersenyum.

Aku menginginkan lebih, noona. Bisakah aku mengangap kalau kamu juga menyukaiku?

,

Yeonni pun akhirnya pulang ke rumahnya juga, dengan membawa kue ulang tahun tentunya. Ia memasang sebuah lilin disana dan meminta Taehyung untuk meniupnya. "Ayo tutup matamu, Tae. Lalu sebutkan permohonanmu."

Taehyung pun mengelengkan kepalanya. "Semuanya sudah terwujud, noona. Aku tidak mempunyai permintaan apapun lagi. Semenjak kita berpisah, doaku cuma satu, aku ingin segera bertemu denganmu. Dan sekarang akhirnya kita di pertemukan juga hehe." Taehyung pun sedikit menitikkan airmatanya ketika menceritakan hal ini.

Tapi karna malu, ia pun segera menghapusnya.

Yeonni langsung memeluknya, tapi ketika ia hendak melepaskan pelukannya tsb, Taehyung pun menahannya, agar Yeonni tidak menjauh.

Bisakah aku meminta kalau kamu juga menyukaiku, noona? Walaupun aku tau itu adalah hal yg tidak mungkin.

Tapi, aku menginginkanmu.

Taehyung pun hendak mengecupnya, tapi Yeonni sudah mengoleskan krim tart tsb ke hidung mancungnya itu.

Membuat keduanya sama sama tertawa.

Taehyung pun meniup lilin tsb dan memotong kuenya, keduanya nampak makan dengan lahap.

Uda lapar mungkin.

"Kenapa kamu tidak merayakannya dengan Soogi, hubungan kalian... baik baik saja kan?" Tanya Yeonni juga di sela sela makannya.

"Tidak, aku lebih suka merayakannya denganmu."

Deg

Tuh kan hati Yeonni kembali deg deg an, ntah kenapa ia sering seperti ini bila berhadapan dengan Taehyung. Justru karna hal ini ia bersembunyi sangat lama di Amerika sana, ia juga tidak berani menghubungi Taehyung duluan. Sebenarnya ada apa dengan Yeonni?

Kalau tidak mengingat Taehyung berulang tahun hari ini, Yeonni pasti tidak akan pulang secepat ini.

"Hm, maaf ya, karna pulangnya tiba tiba, aku juga tidak sempat membelikan apapun untukmu. Kado apa yg kamu inginkan, Tae?"

Taehyung terlihat memikirkannya. "Apakah aku bisa meminta apapun?"

"Lihat lihat juga sih... kalau kamu mintanya kemahalan seperti rumah gitu, tentunya noona tidak sanggup. Tapi klo mobil mungkin--"

Cup

Taehyung tiba tiba mengecup bibirnya Yeonni membuat gadis ini terdiam di tempat.

"Apakah aku bisa meminta dirimu, noona?" Tanyanya kemudian.

Yeonni membeku ditempat.

Sedangkan Taehyung sudah melajukan bibirnya kembali mengecup bibir gadis ini.

Selanjutnya ia pun mendorong tubuh Yeonni hingga tiduran di sofa tsb.

(Btw mereka awalnya memang sedang duduk di atas sofa ya)

Taehyung pun lalu menghimpitnya dan meninggalkan segala kecupan di leher gadis tsb.

Yeonni berusaha menahannya, tapi sepertinya ia juga tidak sanggup lagi.

Bohong bila ia mengatakan ia tidak punya rasa pada adiknya ini, bahkan ia ingin segera melakukannya dengan Taehyung sekarang.

Andaikan saja mereka bukan adik kakak.

Tbc

Hayo, kira kira mereka bakal anu gak wkwkw





Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top