8. Kecelakaan
"Kenapa kamu tidak pernah menghubungiku selama enam tahun ini, noona? Padahal, walaupun aku tidak pernah mengatakannya, tapi aku selalu berharap kamu dapat memberiku kabar."
Yeonni minta maaf karna tidak melakukan hal itu.
"Sebenarnya, aku pernah kembali tiga tahun yg lalu," ucapnya kemudian.
Jungkook pun terkejut.
"Lalu kenapa kamu tidak mengabariku?"
"Karna... saat itu sudah ada seseorang di sampingmu. Aku, tidak ingin menganggu."
"Apa sih yg kamu katakan, noona? Walaupun seperti itu, kamu tetap harus mengabariku kan?" Jungkook nampak marah dan Yeonni pun hanya bisa menghela nafas.
Ya, Yeonni sadar dia salah.
Mungkin seharusnya ia menemui Jungkook waktu itu dan tidak pergi begitu saja.
"Sejujurnya, banyak hal yg ku sesali setelah itu, Kook! Aku menyesal tidak menemuimu waktu itu. Mungkin, bila waktu itu kita bertemu, semuanya tidak akan sama lagi."
Dan kebetulan, rumah Jungkook pun sampai juga.
Yeonni pun menghentikan mobilnya.
Sebelum keluar, Jungkook nampak mengengam erat tangan Yeonni.
"Dan sekarang akhirnya kamu kembali, noona." Sejujurnya Jungkook cukup senang, asalkan tidak membahas soal Eunwoo ya wkwkw.
"Noona, apakah kamu bisa memelukku sebentar?" Pinta Jungkook kemudian.
Yeonni pun terdiam.
Sebenarnya ia ingin, karna ia juga sudah rindu pada adiknya satu ini.
Tapi disisi lain ia juga takut, bagaimana kalau perasaan itu muncul lagi.
"Maaf, Kook. Tapi aku tidak bisa melakukan hal itu." Tolak Yeonni juga.
"Apakah karna Eunwoo?"
"Ya. Karna Rose juga."
"Sekarang semuanya sudah berbeda, Kook. Aku tidak bisa memelukmu seperti dulu lagi walaupun aku ingin. Ada perasaan orangtua dan pasangan kita yg harus kita jaga, bukankah begitu?"
Mata Jungkook pun memerah.
Ah, ia bener bener benci kehidupannya yg seperti ini.
Kenapa sih perasaan mereka harus dikekang seperti ini? Mereka tidak bisa melakukan apapun yg ingin mereka lakukan.
Jungkook pun akhirnya keluar juga dari dalam mobil, pria ini nampak tidak bersemangat ketika masuk ke dalam rumahnya.
Yeonni bisa merasakannya, tapi ia juga tidak tau apa yg bisa ia lakukan?
Ketika hendak memasuki lift, Jungkook pun akhirnya meneteskan airmatanya juga. Jungkook kira perasaan itu sudah lama hilang sejak kepergian Yeonni.
Tapi ia salah, perasaan itu tidak pernah hilang melainkan ia pendam dan sekarang ia meruak kembali ke permukaan.
Aku mencintaimu, noona.
Tapi kenapa aku harus memendam perasaanku padamu hiks
Pintu lift pun hendak tertutup, tapi belun juga tertutup penuh, seseorang pun menahannya dan ternyata itu Yeonni.
Setelah pintu lift kembali terbuka, Yeonni pun masuk ke dalam lift tsb dan terkejut melihat Jungkook yg sedang menangis. Jungkook juga langsung menghapus airmatanya karna malu.
"Maafkan aku, Kook! Kalau bisa, aku juga ingin mengutarakan semua perasaanku padamu." Jujur Yeonni juga.
Jungkook tidak peduli lagi, ia langsung menarik tubuh Yeonni dan melumatnya.
Yeonni juga tidak menolak dan membalas lumatannya tsb. Dan akhirnya mereka pun berciuman sampai ke dalam rumah.
Jungkook memasukkan tangannya ke dalam kemeja Yeonni dan melepaskan pengait branya tsb, setelah terlepas, Jungkook pun membuka pakaian Yeonni.
Terpampanglah kedua gundukan Yeonni yg sudah menegang itu.
Yeonni malu.
Jungkook langsung melumatnya dan meremasnya membuat Yeonni tidak bisa menahan desahannya juga.
Ketika Jungkook hendak menurunkan celananya, Yeonni pun terlihat membantunya. "Biarkan aku membantumu." Pintanya kemudian dan tentu saja Jungkook tidak akan menolaknya.
Baru saja Yeonni hendak menghisap kepunyaan Jungkook, bel rumah mereka pun tiba tiba berbunyi.
Apakah umma? Pikir Jungkook juga.
Tapi seharusnya tidak mungkin, karna ibunya sedang menjaga ayahnya di rumah sakit.
Jadi, siapa?
Tidak ingin bel nya terus berbunyi dan sangat menganggu sekali, Jungkook pun terpaksa membukakan pintunya juga.
Setelah merapikan pakaiannya tentunya ya.
Seorang pria terlihat berdiri di depan rumahnya.
"Halo, aku dari Seventeen Entertainment. Apakah kamu tertarik untuk mengikuti casting kami anak muda?" Tanyanya pada Jungkook.
Merasa kalau ini hanya penipuan, Jungkook pun tidak peduli dan langsung menutup pintunya begitu saja.
Apaan sih?! Menganggu saja!
Ketika Jungkook masuk, ternyata Yeonni sudah merapikan kemejanya kembali. Jungkook pun nampak kecewa.
"Maaf ya, tapi aku beneran harus kembali sekarang, karna besok ada pekerjaan."
Dapat merasakan kekecewaan pria ini, Yeonni pun melumatnya juga.
"Maafkan aku, tapi aku janji akan kembali lagi besok. Setidaknya kita bisa makan malam bersama, okay?"
Jungkook pun menganggukkan kepalanya.
Jujur saja, sebenarnya ia amat sangat senang saat ini.
Tapi ia tidak tau apakah hal ini bisa bertahan lama.
Yeonni pun keluar dari gedung apartemen keluarganya tsb, lalu masuk ke mobilnya dan pulang ke apartemennya sendiri.
Saat itu, seseorang pun terlihat keluar dari tempat persembunyiannya dan mengikuti mobilnya.
Sambil mengendarai mobilnya, pria tsb nampak menghubungi seseorang.
Tepatnya teman baiknya tsb, Cha Eunwoo.
"Yeonni baik baik saja. Aku tidak tau dia dan dongsaengnya habis darimana tadi, yg pasti mereka baru saja pulang dan masuk ke apartemen bersamaan. Lalu tak lama Yeonni pun keluar dan kembali ke apartemennya. Sudah jelas kan?" Ucap pria itu sedetail mungkin, Eunwoo yg berada di seberang telepon pun berterima kasih atas kerja kerasnya wkwkw.
Soalnya hape Yeonni tidak bisa dihubungi lagi sejak mereka bicara siang tadi, makanya Eunwoo khawatir.
Hape Yeonni lowbat btw, belum di charge.
"Tapi, Woo. Menurutku... hubungan Yeonni dan dongsaengnya sedikit aneh. Gimana aku jelaskan ya... pokoknya aneh gitu deh!"
"Kamu kali yg aneh, Gyu!"
Btw nama temannya ini adalah Mingyu, dia adalah pemilik Seventeen Ent
Jadi, dia gak bohong ya tadi.
Lah, uda dibantuin malah dikatain aneh.
Karma kamu, Woo!
,
Jaehyun baru saja siap mandi, ketika ia hendak mengecek keadaan Rose, ternyata gadis ini sudah tidak ada di kamarnya. Mana mobilnya juga gak ada lagi.
Apakah ia pulang dengan mengendarai mobilnya?
Astaga! Please, jangan sampai dia kenapa napa!
Soalnya kan dia habis mabuk tadi, gak tau uda sadar atau belum.
Dan jawabannya adalah 'udah', itu makanya ia pergi.
Rose dapat mengingat semua kejadian itu dan sekarang ia malu untuk berhadapan dengan Jaehyun lagi.
Gila! Bagaimana bisa aku melakukan hal ini! Aih!
Teriak Rose sambil mengendarai mobilnya dengan berhati hati.
Keselamatan adalah yg utama wkwkw
,
Setelah memakai pakaiannya, Jaehyun pun memesan taxi untuk pulang ke Seoul. Rasanya enggak banget klo mesti tinggal sendirian di vila itu.
Ketika sedang berada di dalam taxi, Jaehyun pun terus mencoba untuk menghubungi Rose.
Ya begitulah, takut anak orang kenapa napa.
Ditangkap polisi sih masih mending, takutnya kecelakaan loh.
Hati Jaehyun jadi tidak tenang.
Setelah dihubungi kesekian kalianya, akhirnya Rose menjawab panggilannya juga.
"Halo, Rose. Kamu lagi dimana?"
Tapi, bukannya suara gadis itu yg ia dengar, melainkan--
"APA?"
"Rose kecelakaan?"
Tbc
Btw aku berterima kasih banget buat satu satunya pembaca aku yg suka komen di lapak ini.
Kalau bukan dia, sepertinya aku gak bakal lanjut sampai sejauh ini.
Makasi ya sis 😍
Ditunggu lanjutannya hehe
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top