27. Bersama selamanya ⚠️

Jangan lupa komen

.

.

.

Eunwoo mengambil batu besar dan hendak menghantamnya ke kepala Jungkook, tapi karna Yeonni melihatnya, gadis ini pun langsung mengantikan posisi Jungkook dimana  kepalanyalah yg berdarah sekarang.

Yeonni langsung tergeletak tidak berdaya di jalan tsb, banyak darah yg keluar dari kepalanya.

"Noona! Jangan! Noona! Bertahanlah! Hiks!"
"Aku akan segera memanggilkan ambulance untukmu!" Tapi, belum juga ia berhasil melakukan hal itu, Eunwoo sudah melukainya duluan membuat Jungkook juga jatuh pingsan di jalan tsb.

Setelah menyadari apa yg telah ia lakukan, Eunwoo pun menjatuhkan batu tsb dari tangannya.

Tidak! Aku tidak salah!

Mereka yg salah!

Tidak seharusnya Jungkook merebut Yeonni dariku, Yeonni milikku!

Bila aku tidak bisa mendapatkannya, maka kamu juga!

Dan tiba tiba saja ada yg melewati jalan tsb, dan mereka adalah Rose dan Jaehyun yg tadinya hendak pergi mencari makan itu.

Mereka pun langsung menghampiri Yeonni dan Jungkook yg sudah tergeletak tidak berdaya di jalanan tsb.

"Apa yg kamu lakukan?" Teriak Jaehyun juga kepada Eunwoo.
"Rose, cepat panggil ambulance!"

"Y-ya." Jawab Rose dengan gugupnya. Lalu ia pun segera menghubungi ambulance. "Halo, ada yg terluka disini. Dua orang. Cepatlah kemari!"

Ketika Rose sedang berbicara di telepon, Eunwoo pun langsung kabur, sedangkan Jaehyun mengejarnya.

"Jangan kabur kamu! Ya!"

Karna larinya terlalu kencang, Eunwoo pun tidak sadar kalau ada sebuah mobil yg melaju cepat ke arahnya. Tidak sempat mengelak lagi, akhirnya supir menabrak Eunwoohingga melayang ke udara. Saat itu, yg Eunwoo ingat hanya satu.

Yeonni, gadis itu.

Tiba tiba ia teringat akan kejadian dimana ia mengambil keperawanannya Yeonni dulu.

"Apakah kamu tidak menyesal telah memberikan keperawananmu padaku, Yeon?" Tanya Eunwoo juga.

Yeonni mengelengkan kepalanya, uda sempat masuk juga baru ditanya.

LOL

Klo bilang nyesal kan bodoh namanya wkwkw

"Aku mencintaimu, Yeon. Apapun yg terjadi, aku pasti akan membahagiakanmu. Aku janji." Dan Eunwoo pun kembali memainkan tubuhnya di bawah sana.

Saat ini Eunwoo baru sadar, kalau Yeonni sama sekali tidak pernah mengatakan kalau ia juga mencintainya.

Apakah aku masih punya kesempatan untuk mendengar kamu mengatakan 'kamu juga mencintaiku, Yeon?' Hiks

Ciiiiiittttttt

BRAKKKK

Ti nong ti nong ti nong...

Rumah sakit terdekat nampak ramai malam ini, ada tiga pasien yg baru tiba di rumah sakit mereka.

Setelah memeriksa keadaan ketiganya secara sekilas, ketiganya pun masuk ke ruangan yg berbeda untuk di periksa lebih lanjut oleh dokter yg menanganinya.

"Maaf, kalian hanya boleh menunggu disini," ucap dokter tsb pada Rose dan Jaehyun yg datang mengantar itu.

Rose pun nampak menangis sesegukan, ia sungguh tidak menyangka kalau hal ini bisa terjadi di depan matanya.

Terkejut kayaknya.

"Sudahlah, jangan menangis lagi. Mereka semua pasti bakal baik baik saja."
"Aku akan menelepon kedua orangtua Jungkook dulu. Jangan kemanapun, hanya duduk disini. Okay?"

Rose pun menganggukkan kepalanya.

Tak lama, kedua orangtua Yeonni pun sampai juga. Wajah keduanya nampak begitu pucat.

"A-apa yg terjadi sebenarnya?" Tanya ibu Yeonni juga dengan sedikit berteriak.

Ia sungguh tidak menyangka kalau kedua anaknya bakal berada di rumah sakit seperti ini, hati orangtua mana yg tidak terluka.

"Eunwoo. Eunwoo lah pelakunya. Ia melukai Yeonni dan Jungkook dengan batu besar," jelas Jaehyun secara intinya saja.

Ayah Yeonni nampak terduduk lemas di bangku rumah sakit tsb.

Hiks bagaimana bisa hal ini terjadi pada kedua anakku.

Please, Tuhan. Hanya ambillah nyawaku, jangan ambil nyawa kedua anakku. Aku mohon!

Teriak ayahnya dalam hati.

,

Rei masih terlihat sibuk anuan dengan Jimin di atas kasurnya.

Biasalah, pasangan baru mah gitu wkwkw.

Rei pun duduk di atas batangan Jimin dan mulai memainkan tubuhnya di atas sana, membuat Jimin mendesah keenakan.

"Jim, bagaimana kalau kita menikah saja?" Ajak Rei kemudian.

"A-apa? Kamu serius?"

Ya iya, soalnya Jimin kan tau kalau selama ini Reu tidak mau dijodohkan karna ia tidak mau menikah.

Ia takut setelah menikah ia bakal membagi kekayaannya dengan suaminya nanti.

"Aku serius!" Jawab Rei juga.

Jimin pun tersenyum dan menganggukkan kepalanya.

Sudah sejak lama ia menginginkan hal tsb, hanya saja ia tidak ingin memaksa Rei.

"Baiklah, kalau begitu aku akan menyiapkan cincin untuk melamarmu nanti hehe."

Rei pun tersenyum lalu meminta Jimin untuk berada di atasnya, pria ini menurutinya saja.

"Kalau begitu buahi aku dulu, Jim. Bila kamu sanggup membuatku hamil, mungkin... aku akan menerima lamaranmu itu hehe."

"Dengan senang hati, sayang." Dan Jimin pun mempercepat pompaannya tsb sampai akhirnya ia melepaskan semua spermanya ke dalam rahim Rei.

Setelah itu, mereka pun sama sama membersihkan diri di kamar mandi.

Rei mengosok badan Jimin, begitu juga sebaliknya.

Keduanya nampak sibuk bermain dengan busa busaan tsb wkwkw.

Sampai akhirnya hape Rei terdengar berdering.

Padahal Rei malas mengangkatnya, tapi karna Jimin memaksa, akhirnya ia pum menjawabnya juga.

Dari nomor tidak diketahui.

"Halo, siapa ini?" Tanya Rei malas.

"Halo, apakah dengan Rei agashi? Aku adalah suster yg berjaga di rumah sakit Bighit. Saat ini saudara anda yaitu tuan Eunwoo sedang berada di rumah sakit. Ia mengalami kecelakaan dan di bawa kesini. Apakah anda bisa segera kesini sekarang?"

"A-apa? Y ya, baiklah!" Ucap Rei cepat.

Sedikit shock sebenarnya.

"Apa yg terjadi?" Tanya Jimin juga, heran.

"Eunwoo kecelakaan dan sekarang berada di rumah sakit, kita harus segera kesana."

"Ohya? Bukankah ia sedang berada di Jepang? Kapan ia pulang?" Binggung Jimin juga.

☆☆☆

Yeonni sedang berlarian di sekitar pantai tsb dan tak lama Jungkook pun datang dan memeluknya dari belakang, Jungkook mengendongnya dan melumat bibirnya.

Yeonni juga membalas lumatannya tsb.

"Aku mencintaimu, Kook."

"Ya, aku juga, noona."
"Ayo kita pulang, kita harus bersama selamanya."

"Ya, selamanya." Sambil bergandengan tangan, keduanya pun nampak menikmati kehidupan mereka yg santai tsb.

Sampai akhirnya Yeonni tersadar juga, ia terbangun dari mimpi indahnya.

"Jungkook! Mana Jungkook?" Yeonni baru ingat kejadian yg baru menimpa mereka semalam.

"Tenanglah, Yeon. Tubuhmu juga belum pulih betul, jangan tergesa gesa."

"Iya, tapi bagaimana dengan Jungkook, umma? Aku ingin melihatnya." Tidak peduli dengan teguran ibunya, Yeonni tetap bersikeras melihat keadaan Jungkook.

Jungkook akan di operasi hari ini, luka dikepalanya lebih parah dari Yeonni.

Mungkin karna waktu Yeonni terluka, Jungkook kan menahan badannya, sehingga tubuhnya tidak langsung terjatuh ke lantai.

Sedangkan waktu Jungkook terluka, udah kepalanya terantuk batu besar, trus waktu jatuh terantuk ke lantai lagi, kan double, makanya pendarahannya lebih parah.

Kata dokter ada darah beku terdapat di kepalanya dan harus segera di operasi.

Jungkook pun di dorong ke kamar operasi.

Kamu pasti harus sembuh, Kook. Noona mohon! Bukankah kamu ingin bersama noona? Sekarang tidak adalagi yg bisa menentang hubungan kita, maka cepatlah siuman. Kita akan bersama selamanya hiks.

Tbc

Capek ya bacanya? Haha dari awal sampai akhir tragis betul pokoknya wkwkwk

Yg sabar ya. Bentar lagi mereka bakal bahagia kok, soalnya sudah mau aku tamatin. Aku juga uda capek ngetiknya HAHAHAHA

Ditunggu




Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top