24. perhiasan ⚠️

Jangan lupa komen

.

.

.

Jungkook akhirnya pulang ke rumahnya juga, baru saja ia hendak membuka pintu, ternyata Rose sudah menunggunya di sana.

"Darimana saja, oppa? Daritadi aku menghubungimu," ucap gadis ini juga.

Jungkook pun hendak mengecek hapenya, tapi ia tidak bisa menemukannya.

Terakhir ia baru ingat, sepertinya ketingalan di bianglala itu.

"Ah, maaf. Sepertinya aku menghilangkan hapeku."
"Tapi, ada apa kamu mencariku?" Tanya Jungkook kemudian.

"Ah, tadi appa mencari seorang peramal untuk menanyakan tanggal untuk hari pertunangan kita. Dan ia menemukannya juga, yaitu tanggal 6 bulan 9. Tiga hari sebelum keberangkatan kita. Kamu tidak masalah kan?" Tanya Rose.

Jungkook pun hanya menganggukkan kepalanya mengerti.

"Ya sudah, masuklah. Kenapa kamu tidak memencet bel saja tadi, umma kan bisa membukakan pintu," ucap Jungkook juga.

"Tidak deh, aku malu bila harus sendirian bersama orangtuamu tanpa kamu."

Jungkook pun mengerti dan membukakan pintu juga, tapi tidak ada siapapun di dalam. Sepertinya kedua orangtuanya masih sibuk bekerja di luar sana.

"Kelihatannya umma dan appa tidak ada dirumah. Ya sudah, biar nanti aku yg katakan pada mereka saja tanggalnya," ucap Jungkook juga.

Rose pun mengerti dan hendak pergi, tapi belum selangkah ia menoleh lagi.

"Kenapa?" Tanya Jungkook.

"Oppa, bisakah aku berada disini sebentar?" Tanyanya kemudian.

Jungkook tidak masalah sih, hanya saja gelagat Rose terlihat sedikit aneh. Rose pun memeluk Jungkook juga.

"Kebetulan orangtuamu lagi tidak ada dirumah, bisakah kita melakukannya malam ini? Kita sudah lama tidak melakukannya kan?" Pinta Rose.

Jungkook sadar, dia tidak punya alasan untuk menolaknya.

"Baiklah, ayo kita ke kamar."

Keduanya pun masuk ke kamar Jungkook, mereka terlihat membuka pakaian masing masing.

Rose mulai rebahan di kasur sedangkan Jungkook mulai naik ke atas tubuhnya dan selanjutkan ia pun memasukkan batangannya tsb ke dalam liang gadis ini.

Keluar masuk sampai akhirnya mereka melakukan pelepasan juga.

Saat ini Jungkook sedang duduk di tepi kasur, dan Rose pun memeluknya dari samping. "Ada yg ingin ku tanyakan, Kook," ucap Rose tiba tiba. "Misal--misal ya... kalau aku tidak sengaja melakukan sesuatu dengan pria lain, apa yg akan kamu lakukan? Apakah kamu akan marah?" Tanyanya kemudian.

"Tidak." Jawab Jungkook secara spontan membuat Rose terkejut sekaligus sakit hati.

"Kenapa? Bukankah seharusnya kamu marah, cemburu. Menandakan kalau kamu menyukaiku?" Teriak gadis ini juga.

"Aku tidak ingin membohongimu, Rose. Bila benar kamu melakukan hal itu, kamu hanya perlu jujur padaku, aku tidak akan marah atau pun meninggalkanmu, karna aku tidak punya hak untuk itu."

Soalnya aku juga telah melakukan hal yg sama.

Parahnya, aku malah sangat menyukai gadis itu.

Rose pun hanya bisa sakit hati mendengar jawabannya tsb.

Bukankah ini maksudnya kamu sama sekali tidak menyukaiku, Kook? Hiks.

☆☆☆

Ibu Jungkook tiba tiba masuk ke kamar Jungkook.

"Ini, untukmu," ucapnya kemudian sambil memberikan sebuah buku tabungan padanya.

"Tidak perlu, umma. Aku punya--"

"Aku tau, tapi simpanlah saja. Mana tau kamu perlu. Ingatlah, setelah ke luar negri, kamu sudah tidak tinggal bersama kami lagi. Kamu bener bener harus mandiri. Aku yakin uang ini pasti akan membantumu nanti."

Jungkook pun menganggukkan kepalanya dan menerimanya juga.

"Makasih, umma."

"Tidak, seharusnya aku yg berterima kasih, Kook. Terima kasih sudah menjadi anakku selama ini, umma mencintaimu." Dan tanpa sadar ibu Jungkook pun mulai menangis di pelukan Jungkook, Jungkook juga ikut terharu sekarang.
"Kamu tau kan, Kook. Umma... hanya berharap kamu bahagia," ucapnya kemudian.

Jungkook pun terdiam, karna ia beneran tidak bahagia sekarang?

Apakah mungkin aku masih bisa bahagia, umma? Sedangkan orang yg aku kasihi sudah tidak menginginkanku lagi dan pergi tanpa kabar begitu saja. Aku bener bener sudah pasrah dengan kehidupanku, umma.

,

Jessi berencana untuk menaruh obat tidur di makanan Yeonni malam ini, agar mudah membawanya ke resort besok pagi.

Tapi belum juga ia memasukkan obat tsb, Yeonni sudah menabrakkan kepalanya ke dinding  membuatnya langsung jatuh pingsan begitu saja.

Jessi bisa melihatnya dari cctv btw.

Gawat!

Mana Eunwoo tidak datang lagi malam ini, Jessi pun terpaksa harus mengeceknya sendiri. Kalau sampai Yeonni mati, bisa gawat ini!

Jessi pun langsung membuka pintu tsb dan menghampiri Yeonni yg sudah tergeletak lemas tidak berdaya itu, Jessi terus memanggilnya tapi percuma, gadis ini tidak menghiraukannya.

Cepat cepat ia pun mengambil hapenya untuk menghubungi ambulance.

Tapi belum juga panggilannya tersambung, Yeonni sudah merantukkan kepalanya ke dagu Jessi duluan sehingga membuat gadis ini langsung tersungkur pingsan di tempat.

"Aghh!" Yeonni pun nampak meringis kesakitan sambil memijati kepalanya tsb.

Iya, tadi itu hanya aktingnya saja. Karna Yeonni tau ada cctv yg terus memantaunya.

Begitu Jessi pingsan, Yeonni pun langsung lari keluar dari ruangan tsb.

Sialan!

Sebenarnya apa yg kalian lakukan padaku, huh? Apakah aku sebuah permainan!

Kesal gadis ini juga.

,

Tak lama Eunwoo pun datang dan membangunkan Jessi. Pria ini terkejut Yeonni sudah tidak ada di kamarnya. "Mana Yeonni?" Tanyanya juga.

Mereka pun sadar kalau Yeonni sudah kabur.


"Aku hanya ingin mengingatkanmu ya, Woo. Masalah ini tidak ada kaitannya denganku. Bila sampai Yeonni melapor ke polisi, kamu harus tanggung jawab sendiri!"

Eunwoo pun kelihatan kesal dan langsung  bergegas menaiki mobilnya untuk mengelilingi sekitaran hotel, mana tau ya kan Yeonni masih ada di sekitaran sana.


Aduh, Yeon. Kamu dimana sih?

,

Yeonni berjalan tanpa alas kaki. Karna terburu buru tadi, ia baru ingat ia keluar tanpa mengambil apapun.

Bagaimana caranya ia kembali ke Korea?


Apakah aku bisa meminta paspor sementara ya? Setidaknya pulang dulu..

Tapi, aku tidak punya uang untuk beli tiket! Aih....

Yeonni pun nampak galau menyeraki rambutnya, sampai ia sadar kalau saat ini ia sedang memakai perhiasannya.

Ya, lengkap pula.

Ada cincin, gelang, kalung bahkan anting. Bila dijual semua, mau beli berapa banyak tiket pun bisa ini mah.Yeonni pun segera pergi ke toko perhiasan.


Tbc

Gak nyangka masih ada yg komen kemarin. Makasih ya masih mau baca cerita ini. Yuk tetap dikomen, biar aku lanjut hoho




Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top