7. takdir
Jimin turun dari kuda, begitu juga Yeonni.
Mereka hendak kabur, tapi tidak tau harus kemana lagi.
Karna depan adalah tebing, sedangkan belakang para pasukan Yoongi sudah menunggu disana.
Tak lama, Yoongi pun menghampiri mereka.
"Lepaskan Yeonni, Jim. Dia tidak ada kaitannya dengan perebutan kita."
"Kata siapa," jawab Jimin juga.
Justru karna gadis ini, Jimin jadi lebih tertarik dengan tahta abangnya.
"Bila kamu tidak juga melepaskannya, maka jangan salahkan aku terpaksa harus melukaimu."
"Kalau begitu tanyakan dulu dengan pedangku!" Dengan cepat Jimin pun menghunuskan pedangnya, memainkannnya dengan baik.
Bener bener berbeda sekali dengan yg ia mainkan dihadapan mereka waktu itu, Yoongi bahkan nampak terkejut. Sepertinya Jimin bukan lawan yg mudah.
Lihatlah, walaupun lengannya sedang berdarah, tapi kecepatannya tetap selincah itu.
Yoongi bahkan tidak boleh lengah.
Slink
Clink
Clank
Suara pedang mereka yg terus berhadapan satu sama lain, sebenarnya siapa yg bakal menang?
"Aku mohon menyerahlah, apakah kamu tidak lihat ada pasukanku di belakang sana!"
"Bukan urusanku!"
Asalkan kamu tidak ada hyung, maka Yeonni tetap milikku
Tapi sebuah panahan berhasil membuat Jimin mundur, dari anak buahnya Yoongi. Padahal Yoongi tidak memintanya untuk memanah, sepertinya mereka bertindak sendiri karna takut Yoongi dalam bahaya.
Menyadari kalau Jimin berada di posisi yg tidak di untungkan, Yeonni pun segera mendekatinya dan memintanya untuk menjadikannya sandera.
"Sandera aku Jim, aku akan membiarkanmu kabur darisini!"
Tapi bukannya mengikuti, Jimin malah tertawa. "Aku tidak perlu bantuanmu Yeon, karna aku tidak pernah berpikiran untuk pergi darisini lagi."
Setidaknya tidak bila tanpamu
"Jimin! Aku mohon!"
Tapi apa boleh buat, Jimin memang sekeras kepala ini.
"Aku hanya ingin kamu memilih, ikut bersamaku, atau tetap bersama Yoongi."
"JAWAB AKU!"
Yeonni terdiam bahkan menangis, kenapa pertanyaan ini sulit untuknya, padahal ia tinggal memilih. Melihat tingkah Yeonni seperti itu, Jimin pun sudah tau artinya.
Dengan pedang yg ia selipkan di tangan Yeonni, Jimin pun lalu menusukkan dirinya ke pedang tsb.
Yeonni terkejut setengah mati. "JIMIN AH!!"
Tubuh Jimin ambruk seketika, tusukannya terlalu dalam sehingga nembus ke dalam tubuhnya.
"Bertahanlah aku mohon! kenapa kamu melakukan hal ini, kenapa? Hiks" Yeonni memapahnya, berusaha meletakkan tangannya di atas luka Jimin, tapi pria ini menyingkirkannya.
"Jangan sembuhkan aku Yeon, jangan! Tolong, biarkan aku mati!"
"Kamu sudah gila, aku tidak mungkin membiarkan hal itu terjadi!"
"Bila kamu menyembuhkanku, aku akan terus menusukkan diriku lagi Yeon. Terus, berulang ulang kali!"
Yeonni tidak kuasa, beneran! Kenapa Jimin sekeras kepala ini! Padahal ia bisa hidup, kenapa ia memilih mati?
Mungkin karna ia merasa hidup juga percuma, ia selalu hidup dibawah bayangan Yoongi.
Apalagi melihat gadis yg ia cintai menikah dengan abangnya, mungkin ia tidak bisa menerimanya.
"Mulai sekarang, hanya ada satu taeyang hyung"
(Taeyang : matahari)
Ucap Jimin untuk terakhir kalinya, lalu pria itu pun memejamkan matanya.
Yeonni berteriak kuat sekali, sampai semua orang dapat mendengarnya, tapi ia tidak peduli lagi.
Ia hanya berharap, Jimin bisa bangun setelah mendengar teriakan tidak relanya itu.
"JIMIIINNNNN!!"
☆☆☆
Yeonni pun akhirnya menikah juga dengan Yoongi dan dua tahun kemudian, keduanya dikaruniai anak kembar.
Satu pria dan satu wanita.
Kini 5 tahun sudah berlalu sejak kejadian itu, Yoongi juga telah diangkat menjadi raja. Kerajaan mereka berjalan dengan baik, bahkan semua penduduk berkecukupan. Apakah tugas Yeonni bisa dikatakan sudah selesai di dunia ini?
Yeonni nampak berjalan jalan di sebuah rumah tua yg pernah ia tinggali.
Mungkin, selain dia dan Yoongi, hanya pria itu lah yg tau letak rumah tsb.
Karna ini adalah rumahnya, rumah terpencilnya.
Ketika sedang memperhatikan rumah ini, sebuah bayangan tiba tiba lewat di depan Yeonni membuatnya terkejut.
Belum lagi bentuk dan bayangan orang ini sangat mirip dengan-- dia??
"Jimin!" Teriak Yeonni juga.
Pria itu tidak menoleh ke arahnya, hanya berjalan pergi membuat Yeonni mengejarnya.
Sampailah di tempat dimana Jimin meninggal hari itu, di tebing curam yg tidak pernah ingin Yeonni datangi ini. Karna setiap kesini pasti teringat Jimin mati di tangannya sendiri.
Pria tsb berjalan sampai di tepi tebing, Yeonni pun langsung meneriakinya.
"Berhenti Jim, aku mohon berhenti!"
Dan akhirnya pria itu menoleh juga.
Dengan senyum andalannya, ia berbalik ke arah Yeonni dan tersenyum padanya.
Senyuman yg biasanya dapat membuat para pelayan di istana mengila layaknya nonton konser BTS 😂👌
"Ini.. beneran.. kamu Jim? akhirnya kamu datang melihatku juga hiks"
"Aku merindukanmu."
Pria ini hanya tersenyum lalu membuka lebar kedua tangannya tsb, apa maksudnya itu?
Apakah ia ingin Yeonni memeluknya?
Dengan senang hati Yeonni pun berlari ke arahnya dan hendak memeluknya, tapi sayang begitu hendak bersentuhan, bayangan Jimin tiba tiba menghilang.
Yg ada hanyalah tubuh Yeonni jatuh dari tebing tsb, layaknya melayang di udara.
Ah, apakah kamu ingin membawaku ikut bersamamu? Ya baiklah
Yeonni pun menutup kedua matanya, menunggu kapan ajalnya tiba.
.
Tit
.
Tit
.
Tit
.
Tit
.
Tit
.
Tit
.
Tit tit tit...
Yeonni seperti mendengar suara monitor detak jantungnya sendiri.
Dimana ini?
Semakin sadar pikirannya, semakin terdengar pula suara suara orang yg berlalu lalang hingga percakapan percakapan mereka yg terdengar acak.
Sampai akhirnya Yeonni membuka kedua matanya juga, gadis ini terkejut karna teenyata ia sudah berada di dunianya sendiri.
"Kok.. kenapa bisa.. aku berada disini?" Binggungnya.
Seorang suster pun mendatanginya, "oh, kamu sudah siuman agashi, apakah masih sesak?"
"Kamu tau, seseorang melemparmu jatuh dari jembatan. Untung saja kamu cepat di tolong, bila tidak--" ucap suster itu.
"Hah? Jem--batan?" Yeonni sama sekali tidak mengingatnya.
Ternyata ketika ia dikejar oleh rentenir hari itu, ia berhasil di tangkap dan di buat jatuh pingsan.
Lalu mereka pun membuangnya dari jembatan.
Untung saja tetanga Yeonni (baca part.1) yg takut ia kenapa napa itu langsung menghubungi polisi, makanya Yeonni tertolong deh sekarang.
Dan para rentenirnya juga sudah tertangkap, setidaknya Yeonni sudah bisa menjalani hidupnya tanpa hutang lah ya..
Tapi ntah kenapa Yeonni malah pengen nangis.
"Hwuaaaa" tangis gadis ini juga.
Kenapa begitu tiba tiba, setidaknya biarkan aku pamitan dengan Yoongi oppa dan kedua anakku dulu hiks
Ya, Yeonni tau sih kek nya semua itu hanya mimpinya belaka. Tapi ntah kenapa terasa begitu nyata.
☆☆☆
Saat ini Yeonni sudah bekerja sebagai seorang guru, tepatnya guru sejarah.
Ntahlah kenapa ia tiba tiba bisa mengambil bidang itu, padahal dulu ia tidak pernah tertarik pada sejarah.
Dan hari ini pihak sekolah pun tiba tiba memintanya untuk mengunjungi sebuah pameran bersejarah dekat dengan sekolahnya, Yeonni pun terpaksa pergi.
Dan disinilah ia sekarang, sedang melihat lihat beberapa objek yg menurutnya bisa dijadikan bahan pembelajaran nanti.
Sampai ia berhenti pada sebuah lukisan, dimana banyak sekali para anak sma yg juga berdiri disana.
Lukisan apa sih? Kok rame!
Penasaran, Yeonni pun mencoba melihatnya juga.
Dan ternyata lukisan dua pangeran pada dinasti Joseon, dua pangeran itu terlihat tampan sekali.
Tapi masalahnya adalah, Yeonni seperti mengingat wajah mereka.
Bukankah mereka adalah-- heol, jangan katakan ini semua bukan mimpi? aku beneran masuk ke dunia Joseon?
"Menurutku Pangeran Yoongi lebih tampan. Lihatlah tatapannya yg tajam itu, aduh lemes aku.."
"Tidak tidak! Tampanan pangeran Jimin dong. Lihatlah senyum manisnya itu, kenapa gemesin banget sih!"
"Pangeran Yoongi lebih tampan!"
"Tidak! Ihh"
Beberapa anak sma ini terlihat mulai beradu mulut untuk memutuskan siapa yg paling tampan, sampai seorang pria tiba tiba berdiri di samping Yeonni.
"Kalau menurutmu, tampanan siapa di antara mereka berdua?"
"Kalau menurut aku sih, tentunya Jimin dong. Karna pangeran itu-- mirip sekali denganku hehe" pria itu pun menoleh ke arah Yeonni.
Di waktu yg bersamaan Yeonni juga menoleh ke arahnya, keduanya saling menatap saat ini.
"Ji-- Jimin?" Yeonni terkejut, bagaimana bisa Jimin muncul di hadapannya saat ini? bukankah dia sudah mati? Bahkan ia terlihat seperti pria normal yg hidup di era ini. Apakah mereka orang yg berbeda?
Sampai Yeonni menemukan kalungnya (prolog : pemberian sang nenek) yg sedang di pakai oleh pria ini.
"Kalung ini--"
"Ah, ini. Aku sengaja mengambilnya dari gadis itu ketika ia sedang tidur, jadi ia bisa mencariku ketika menginginkannya nanti."
"Klo gitu.." lalu Jimin pun pergi.
Binggung.
Yeonni beneran binggung.
Tapi ia tidak peduli lagi, ia langsung pergi mengejar pria itu.
"Hei! Kamu-- kamu Jimin kan? Jimin.. yg aku kenal?"
Pria itu menoleh dan tersenyum manis padanya, lalu ia pun membuka lebar kedua tangannya itu.
"Bukankah katamu, merindukanku?"
Dengan cepat Yeonni pun langsung memeluknya dan kali ini Jimin tidak menghilang lagi, ia nyata berada disisinya saat ini.
"Brengsek! Hiks"
"Aku bisa menjadi lebih brengsek bila kamu mau Yeon hehe"
Yeonni pun langsung memukuli dadanya tsb.
Ya, kalung ini memang tidak bisa membuatku menjadi kaya raya. Tapi setidaknya aku tidak akan sendirian lagi, ia merubah takdirku bersama Jimin.
Fin
Untuk pengemarnya Yoongi jangan berkecil hati ya.. nanti kita buatin judul khusus buat Suga aja
Soalnya author lebih suka Sugahhh 😋
Ditunggu judul barunya ya, stay tune!
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top