4. Hamil

"Nnnggg" Yeonni nampak mendesah ketika Jungkook kembali menghancurkannya pagi ini.

Padahal semalam udah, tapi pagi ini dia minta lagi.

Payah memang, tapi Yeonni suka pula plak/

Sejak mereka jadian malam itu, keduanya memang sering melakukannya lagi.

Bahkan kasur Yeonni sudah terlihat tidak pernah terpakai lagi sekarang, karna kebanyakan waktu mereka habiskan di kasur Jungkook yg berukuran king size itu.

Kasur Yeonni udah jadi tempat penitipan buku buku atau pun pakaian mereka yg berserakan saja. Dan tiga bulan pun berlalu sejak mereka tinggal bersama.

,

Yeonni terlihat sedang membuat sarapan di dapur mereka yg minimalis, dimana Jungkook baru siap mandi dan terlihat menenteng tasnya dengan terburu buru.

Pria ini meletakkan kunci mobilnya di meja makan lalu menghampiri Yeonni dan mengecupnya pelan.

"Mau kemana? Tidak sarapan dulu?" Tanya Yeonni.

"Aku lupa, ada janji dengan dosen pagi ini. Aduh," ucap Jungkook, kelihatannya ia beneran melupakan hal tsb.

"Salah sendiri, siapa suruh pagi pagi sudah sange dan minta jatah hm?"

Jungkook pun kembali mengecup pipi Yeonni. "Salahmu dong, kamu yg membuatku sange tau! Hehe"

"Dasar!"

"Ya, sudah. Aku duluan, ya. Sudah terlambat ini. Aku tidak bawa mobil, takutnya malah susah cari parkiran nanti. Dha!" Jungkook pun pergi.

"Eh, tapi sarapan--"

Jungkook sudah menghilang di belakang pintu. Yeonni pun nampak berpikir, mungkin ia bisa membawakannya ke fakultas nanti. Toh nanti siang dia juga ada kelas kan kan hehe. Mungkin ia bisa pergi lebih awal untuk membawakan sarapan untuk Jungkook dulu.

"Oke, bekal siap. Waktunya bersih bersih dulu hehe."

Yeonni pun terlihat sibuk membersihkan dirinya.

,

Jungkook terlihat kesal ketika sang dosen selesai berbicara dengannya.

Setelah dosen itu pergi, Jungkook pun terduduk lemas di dalam kelas tsb.

Kelasnya masih terlihat sepi karna ini memang masih pagi, hanya ada beberapa mahasiswa disana.

Jungkook pun mengeluarkan sebuah cincin dari sakunya, cincin tsb terlihat cantik sekali dengan permata 10 karat. Untuk siapakah cincin tsb? Tentu saja untuk Yeonni.

Apakah Jungkook akan melamarnya? Tidak juga sih, karna Jungkook sadar mereka masih sama sama kuliah, mungkin nanti setelah ia lulus dan menjadi seorang dokter. Cincin ini hanya sebagai tanda ikatan cinta mereka saja, eaaa.. ya, seperti itu lah pokoknya.

Beberapa sekawanan Jungkook pun terlihat menghampirinya, kebetulan mereka juga ada temu janji dengan dosen killer tsb.

Mereka memang di kelas yg sama.

"Hei, apa itu?" tanya Jaehyun tiba tiba, Jungkook pun segera menyimpan cincinnya kembali.

"B-bukan apa apa."
"Dasar dosen sialan, ia menghabiskan waktuku saja hanya untuk mendengar ceramah tidak bermutunya itu. Padahal hari ini aku kan ingin--"

(Ingin memberikan cincin ini pada Yeonni, ia pasti bakal senang sekali hehe)

"Ingin apa?"

"Tidak apa apa."

"Oh, jadi malam ini kamu juga ikut kerja kelompok kan? Bersabarlah, setelah tes ini selesai. Kita tidak perlu melihat mukanya itu lagi."

"Iya, iya."

Jaehyun pun ikut duduk di sampingnya. "Ohya Kook, bagaimana kabarmu dengan gadis itu? Apakah kamu sudah berhasil mendapatkannya?"

"Hm, maksudmu... Yeonni?"

"Iya, kamu tidak lupa taruhan kita bukan?"

"Ta--ruhan?"

Ah iya, Jungkook baru ingat kalau ia pernah bertaruh dengan para pria ini.

Tapi kan ia mendekati Yeonni bukan dikarenakan taruhan itu, bahkan sejak lama ia sudah melupakan taruhan tsb.

"T-tentu saja tidak lupa!"
"YA, apakah kalian sudah menyiapkan uangnya? Jangan lupa, setiap orang 69jt ya."

"YA, apa maksudmu berkata seperti itu? Jangan jangan kamu... sudah menidurinya?"

"Ya, tentu saja. Aku siapa... Jeon Jungkook gitu lo." lalu Jungkook pun tersenyum dalam hati, anggaplah modal untuk menikahi Yeonni nanti hehe 🤣

"Kapan? kenapa tidak bilang! Aku tidak percaya!mana buktinya!!" Beberapa temannya ini pun mulai menerornya dengan beberapa pertanyaan membuat Jungkook risih.

Tapi semua pria ini sama sekali tidak sadar kalau sedaritadi seorang gadis sedang berdiri di depan kelas tsb, gadis ini langsung menutup mulutnya karna terkejut mendengar ucapan mereka.

Ternyata aku hanya barang taruhanmu dengan teman temanmu, Kook! Hiks

Setelah membuang kotak makanan yg ia siapkan untuk Jungkook itu, Yeonni pun langsung pergi meninggalkan tempat tsb.

Gadis ini nampak melamun selama perjalanan  meninggalkan fakultasnya tsb, ketika waktunya menyebrang, ia tidak sadar kalau rambu berubah hijau, tandanya pejalan tidak boleh lewat, alhasil sebuah mobil pick up pun hampir menabraknya.

Ccccciiitttt

"Hei, agashi! Apa yg kamu lakukan?" Teriak pria ini juga. Tapi bukannya minggir, gadis ini hanya menatapnya lalu tak lama ia pun pingsan.

Tidak ada yg hendak menolongnya karna mereka mengira Yeonni adalah penipu yg nekat mencari uang dengan cara pura pura tertabrak seperti itu.

Tapi tidak dengan pemilik pick up ini, ia pun langsung keluar dan memapahnya.

"Hei, agashi! Apakah kamu baik baik saja? YA!" Menyadari kalau gadis ini beneran pingsan, ia pun langsung membawanya ke rumah sakit terdekat.

,

Setelah di periksa oleh dokter.

"Dia... tidak apa apa kan dok?" tanya Jimin. Jimin adalah pria yg membawanya ke rumah sakit tadi.

Setelah melakukan pengecekan pada Yeonni, dokter tsb pun lalu tersenyum pada Jimin.

"Tenanglah, walaupun kehamilannya masih sangat muda, tapi janinnya sangat kuat. Dia baik baik saja."

"Hah? Dia... hamil?"

"Iya, apakah istrimu belum memberitahumu? Kalau begitu selamat ya, dek. Kamu akan segera menjadi seorang ayah hehe." Dokter tsb malah menyalami Jimin membuat pria ini makin kebingungan.

"Maaf, tapi, aku--(bukan suaminya)"

Tapi belum juga ia berhasil mengucapkan hal tsb, Yeonni  sudah bangun duluan dan mendengar semua hal itu.

"Apa? Aku--hamil, dok? Kamu--yakin?"

"Iya, agashi. Selamat ya, kamu akan segera menjadi seorang umma."

Astaga! Bagaimana bisa hal ini terjadi padaku?

Bukannya senang, Yeonni malah terlihat sedih.

Setelah dokter itu pergi, Yeonni pun langsung melepas infusnya dan keluar begitu saja. Jimin langsung mengikutinya.

"Hei, agashi. Kamu tidak boleh pergi saja seperti itu, kamu barusan pingsan tadi, apakah kamu tidak menginginkan anakmu lagi!" bentak Jimin juga, tapi Yeonni tidak peduli.

Keduanya pun nampak tarik menarik sampai hape Yeonni tiba tiba berbunyi menandakan ada pesan yg masuk.

From : Jungkook
Maaf ya sayang, aku bakal telat pulang hari ini karna ada kerja kelompok. Jangan menungguku, tidur duluan ya. Aku mencintaimu 😘

Setelah membaca pesan tsb, yg ada Yeonni malah menangis histeris.

Karna sampai sekarang ia masih tidak berani percaya kalau Jungkook hanya memanfaatkannya untuk sebuah taruhan, tapi lihatlah sikapnya itu, bagaimana Yeonni tidak tertipu coba?

Kamu bener bener penipu ulung, Kook!!

Melihat Yeonni yg mulai menangis, Jimin pun jadi serba salah. "Apakah.. kamu baik baik saja?"

Yeonni menatapnya, kali ini ia terlihat lebih tenang. "Makasih ya, sudah mengantarku ke rumah sakit. Tapi, aku harus pergi sekarang." tapi belum juga Yeonni melangkah pergi, ia menoleh kembali. "Ohya, apakah aku bisa minta tolong. Bisakah kamu mengantarku pulang?" Tanyanya kemudian, dan tentu saja Jimin  mengiyakannya.

Jimin kan pria baik 😆

Tbc

Perkenalkan-- Jimin, pria baik dari Busan wkwkw












Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top