3. Bohong

Jimin dan Yeonni sedang makan saat ini.

Tiba tiba saja Yeonni menarik salah satu tangan Jimin yg ada di atas meja. "Jim, lihat deh! Anak anjing itu manis sekali. Mirip kamu! Haha." Gadis ini mulai tertawa.

Iya, Jimin tau kok Yeonni sedang mengatainya. Tapi, bukan itu yg menarik perhatiannya, melainkan tangan Yeonni yg sedang menempel di atas tangannya tsb. Dan lucunya lagi, ketika Jimin melirik Yeonni penuh maksud. Bukannya segera melepaskan tangannya tsb, Yeonni malah tersenyum ke arah Jimin.

Jadi, apa maksudnya ini?

Yeonni yg tidak peka, atau ia memang sengaja ingin mengoda Jimin?

Selesai makan, seperti biasa, keduanya pun berjalan pulang bersama.

Yeonni tidak sengaja tergelincir karna ia memakai tumit cukup tinggi hari ini, untung tidak jatuh, kalau tidak memalukan deh.

Jimin langsung mengandeng tangan Yeonni dan gadis ini juga tidak terlihat menolaknya. Masalahnya adalah, kenapa tubuh Yeonni jadi merasa panas setelah di gandeng oleh Jimin seperti itu? Jantungnya juga berdegub kencang?

Apakah dia...

Jujur saja deh, sebenarnya Yeonni tidak pernah membenci Jimin walaupun ia sadar kalau Jimin adalah anak dari pria yg telah membunuh ayahnya.

Yeonni tidak bisa membencinya, karna ia tau Jimin itu baik, ia juga ramah pada siapapun, makanya ia bisa jadi pria most wanted di perkuliahannya.

Di tambah wajahnya yg tampan, gimana gak jadi inceran coba?

Sebenarnya Yeonni cukup bersyukur dapat dekat dengannya. Tapi, bila mengingat dendamnya tsb, ia jadi merasa bersalah pada Jimin. Yeonni merasa telah memanfaatkan Jimin untuk mendekati ayahnya.

Karna itu, Yeonni pun ingin segera menyelesaikan balas dendamnya tsb. Tapi, ntah kenapa walaupun Yeonni sudah menyadap telepon Jimin dan memasang kamera tersembunyi di depan apartemennya Jimin sekalipun, ia tidak pernah mendapatkan info apapun mengenai ayahnya tsb.

Sepertinya ayah dan anak ini tidak pernah berkomunikasi satu sama lain deh. Apakah benar ia bisa balas dendam dengan cara seperti ini?

Karna takutnya sebelum berhasil balas dendam, ia sudah jatuh cinta duluan kepada Jimin.

Atau sebenarnya ia memang sudah jatuh hati pada pria ini?

"Hoi, apa yg sedang kamu lamunkan?" Yeonni sedikit tersentak ketika Jimin mengibaskan tangannya di hadapannya.

Ternyata mereka sudah sampai di gedung apartemen, sekarang lagi naik lift.

Yeonni tidak sadar, karna selama perjalanan ia terus melamun.

Keduanya pun sedang berada di lift saat ini, btw Jimin belum melepaskan gengamannya pada tangan Yeonni.

Ketika hendak memencet tombol 6 dan 9, Jimin tiba tiba menahannya.

"Yeon, apakah... kamu tidak ingin mengajakku ke apartemenmu sebentar?" Tanya Jimin tiba tiba, Yeonni jadi kebinggungan.

Apa maksudnya?

Sampai akhirnya ia sadar, "tidak, tidak boleh!" Ucap gadis ini kemudian yg membuat Jimin terkejut.
"Oh, bukan, maksudku-- j-jangan malam ini. Bagaimana kalau besok saja? Toh besok hari sabtu dan kita tidak kuliah, jadi pulang kerja kamu bisa langsung ke tempatku," ucap Yeonni, Jimin pun mengangguk.

Biasalah... cewek, pikirnya.

Pasti apartemennya berantakan makanya ia malu.

Begitu pintu lift terbuka di lantai 6, Jimin pun keluar.

"Klo gitu, good night," ucap pria ini sebelum pergi dan masuk ke apartemennya.

Yeonni menghela nafas lega. Karna sebenarnya bukan karna apartemennya yg berantakan, Yeonni itu pembersih dan rapi btw-- tapi karna ada rahasia besar yg ia sembunyikan di apartemennya tsb dan tentunya ia tidak ingin Jimin melihatnya.

Begitu sampai di lt9, Yeonni pun langsung keluar lift dan masuk ke apartememnya.

Disana, ia langsung melepas semua foto foto dan berkas berkas yg berceceran di atas meja belajarnya.

Iya, semua itu milik Jimin dan info Jimin yg sengaja ia kumpulkan untuk mendekati pria ini, tepatnya menemukan ayah pria tsb.

Dan, tentunya Yeonni tidak ingin Jimin melihatnya.

Apa yg akan dipikirkan Jimin nanti?

Setelah membakar habis semua berkas tsb, Yeonni pun terduduk lemas di lantai.

Kenapa sih aku harus bilang besok? Ah, hatiku belum siap!

Ntah apa yg ia pikirkan tentang besok, hehe

☆☆☆

Ting nong

Jimin akhirnya mendatangi rumah Yeonni juga, dengan beberapa bungkus belanjaan di tangannya, pria ini masuk ke dalam apartemennya tsb.

"Bir dan pop mie, mana tau nanti lapar hehe."

Sedangkan Yeonni hanya menunjukkan jempolnya, tandanya mantap!

"Duduklah dulu, sebentar lagi siap." Yeonni sedang menyiapkan spagethi untuk mereka berdua.

Tak lama, makanannya pun siap di sajikan.

Jimin menyantapnya dengan lahap, Yeonni merasa senang.

"Tidak ku sangka kamu pandai masak, udah cocok dong di jadikan istri." yg garis miring suaranya pelan.

"Hm, apa?"
"Tidak kok, spagethi mah gampang buatnya. Aku tidak semahir itu hehe."

Jimin pun hanya tertawa kecil, untung ia tidak dengar.

Selesai makan, keduanya pun nampak bermain game di bawah kasur Yeonni.

Karna apartemenya memang kecil, jadi semuanya berdekatan.

Yeonni terus teusan kalah di tangan Jimin. Ya iya sih, biasanya cowok memang lebih lihay dalam bermain game baku hantam seperti ini. Tapi, yg membuat Yeonni kesal itu adalah, masa dalam 30 ronde gak ada sekalipun ia menang. Tak terima, Yeonni pun mulai curang.

Ketika Jimin hendak mengeluarkan kekuatannya, Yeonni langsung mengecup pipi pria ini membuat kedua tangan Jimin langsung berhenti memencet tombol ps itu lagi.

Dan seperti itulah akhirnya Yeonni bisa menang juga.

You, Win!

"Yeah, akhirnya aku menang! Horeee." Teriak Yeonni kesenangan, sedangkan wajah Jimin sudah memerah disini.

Menyadari kalau sepertinya ia sudah keterlaluan, Yeonni pun menghentikan permainannya tsb.

Mungkin tak seharusnya ia mengecup pipi Jimin, ntah apa yg ia pikirkan tadi.

Aih

"K-kamu lapar gak? Aku buatin pop mie ya, sebentar!" Ketika Yeonni hendak berdiri dan berjalan ke arah dapur, karna tergesa gesa, gadis ini malah tak sengaja tersandung kabel playstationnya tsb yg membuatnya hampir terjatuh.

Untung Jimin berada tepat disampingnya, pria ini pun langsung menahannya, membuat Yeonni jatuh kepelukannya.

Kini, Yeonni sedang duduk di atas pangkuan Jimin.

Gadis ini malu dan hendak langsung berdiri, tapi Jimin langsung menahannya.

"Maaf, aku--" belum sempat Yeonni mengucapkan apapun, Jimin sudah mengecupnya duluan.

Kecupan yg berakhir menjadi sebuah lumatan yg panjang, dimana Yeonni juga membalas ciumannya tsb.

Tak sampai disana, kini Jimin sudah mengendong Yeonni dan menjatuhkannya di atas kasur.

Di atas sana, pria ini mulai melepaskan pakaiannya dan melemparnya kesembarangan tempat.

Yeonni juga melepaskan piyama rumahnya tsb.

Tapi, ntah kenapa ketika Jimin hendak menelusupkan batangannya itu, Yeonni nampak takut.

Mungkin, ia belum siap?

"P-pelan, Jim. Aku tau kamu sudah berpengalaman, tapi... tetap saja, ini pertama kaliku," ucapnya malu.

Jimin pun terlihat mengaruki keningnya yg tidak gatal. "Sebenarnya... aku juga belum berpengalaman," jujurnya.

"Jangan bohong, bukankah kamu sudah dua kali pacaran. Mana mungkin kalian tidak pernah melakukannya."

"Itu... sebenarnya, aku berbohong. Aku sama sekali tidak pernah pacaran."

Loh? Heh?

Tbc

Cuma mau info kalau minggu depan aku mulai hiatus ya 10 hari untuk merayakan imlek. Aku chinese btw mana tau ada yg gak ngeh hehe

Aku bakal usahain untuk updet 1 x lagi untuk minggu ini klo sempat ya. Tapi, klo gak sempat, harap maklum hihi 😂

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top