3. Aku ingin melakukannya ⚠️

Jungkook mulai membuka seluruh pakaiannya dan masuk ke dalam selimut yg sama denganku, ketika ia sudah berada di posisi menindihku, aku pun langsung memalingkan muka. Rasanya enggak banget harus membayangkan diriku bercinta dengannya, pacar gelapnya Taehyung ini.

Mungkin kami bener bener sudah gila, dan sepertinya aku yg paling gila karna meng-iya kan hal tsb.

Ketika Jungkook berusaha menelusupkan adiknya ke dalam diriku, tanganku pun reflek menaham dadanya "ouch!" Ucapku juga.

Sakit, beneran sakit!

Mungkin anda anda masih ingat kalau tubuhku ini belum pernah terjamah, tentu saja sakit.

Ditambah Jungkook belum apa apa sudah mau main ke bagian inti saja, lecet donk

"Sakit?"
"Apakah hyung.. tidak pernah melakukannya denganmu?"

Plak/ tanpa sadar aku langsung menamparnya, aku kesal. Tolong jangan ingatkan hal itu lagi, seperti aku kalah telak dengan pria di depanku ini.

Padahal aku kan wanita sedangkan dia pria.

Ah, mungkin justru itulah yg membuatku kalah.

Karna yg Taehyung sukai adalah pria, bukan wanita.

Untuk pertama kalinya aku merasa pengen jadi pria saja uhuk

"Aku akan melakukannya dengan pelan, tahanlah" ucapnya juga.

"Tidak, hanya lakukanlah seperti biasanya. Perlakukan aku seperti bagaimana Taehyung memperlakukanmu. Aku ingin tau" ucapku.

"Kamu yakin akan hal itu?"

"Hm" aku menganggukkan kepalaku mantap.

"Baiklah"

Dan dengan sekali dorongan Jungkook pun berhasil menerobos dinding pertahanan yg selalu ku jaga untuk suamiku ini, tapi malam ini semuanya hancur berantakan.

"Ahkkkkk!!" Isakku juga kesakitan, bahkan aku tidak sengaja menyakar lengan Jungkook sanking sakitnya.

"Apakah kamu ingin berhenti saja?"

"Tidak, aku bilang tidak! Lakukan saja!"

Tidak peduli lagi, Jungkook pun menghancurkanku malam itu. Memainkan tubuhku sampai sehancur hancurnya, bahkan aku bisa merasakan selangkanganku bagai terbelah dua sekarang.

"Nnggggg"

"Jungkook, desahkan namaku Jungkook"

Aku mengeleng tidak.

"Tidak, aku akan mendesahkan nama Taehyung"
"Aaaahhhh Tae aaaahhh"

Ya, aku sengaja, biar kamu rasakan juga bagaimana rasanya nama pacarmu di desahkan gadis lain 👎

Jungkook akhirnya berhasil menanamkan semua spermanya ke rahimku juga, aku yg sudah kelelahan itu pun hanya bisa tiduran disana. Setelah berpakaian, Jungkook pun hendak pulang.

"Bila belum ada hasilnya, ingatlah hubungi aku lagi. Aku akan--"

"Menghancurkanku lagi? Baiklah, aku mengerti"

"Maaf" ucapnya sekali lagi.

Sudah aku katakan berkali kali Kook, aku tidak akan pernah memaafkan kalian berdua!

Tapi sebelum ia menghilang di balik pintu, aku pun menahannya dengan pertanyaanku "apakah kamu menyukainya--Taehyung?" Tanyaku, mungkin aku sudah gila bertanya seperti itu.

Padahal aku tau jawabannya pasti adalah "aku hanya bisa mengatakan, aku.. berhutang budi padanya" lalu Jungkook pun pergi, kali ini ia beneran menghilang dari depanku.

Apa maksudnya, dasar bangsat!

SIN

Aku baru bisa pulang ke rumah setelah keesokan harinya, apa boleh buat selangkanganku terlalu sakit.

Aku bahkan kesusahan untuk mengendarai mobilku tadi, bahkan sekarang sakitnya masih terasa.

Begitu membuka pintu, aku lumayan terkejut karna Taehyung masih berada disana. Tepatnya ngopi di meja makan.

Aku tidak menghiraukannya dan langsung naik dimana kamarku berada, kamarku dan Taehyung memang berbeda tapi lantainya sama.

Melihat aku yg kesusahan untuk menaiki tangga, Taehyung pun menghampiriku.

"Kamu-- gakpapa kan?" Tanyanya.

Anj*ng! Padahal karna siapa aku kek gini 👎

"Tidak usah pura pura memperhatikanku, padahal kamu tau apa yg terjadi"

Kesal, aku pun meninggalkannya begitu saja. Naik ke atas kasurku dan mulai menangis.

Bangsat! Bangsat kalian semua! Hiks

Selesai menangis sepuasnya, aku pun menghapus airmataku kembali.

Merasa menangis sekarang juga percuma, semuanya sudah sempat terjadi.

Nasi sudah menjadi bubur.

Tapi kalau di pikir pikir, aku masih binggung kenapa Taehyung bisa meminta Jungkook untuk membuahiku. Apakah ia tidak cemburu?

Ataukah, ia punya maksud lain? Atau jangan jangan dia bermaksud untuk-- mendapatkan anak dari rahimku? Maksudku, mereka kan sama sama pria tentunya tidak ada yg bisa hamil. Sedangkan Taehyung tidak mau tidur denganku, mungkin karna itu ia meminta Jungkook?

Setidaknya anak Jungkook juga merupakan anaknya bukan? Bangsat! Jangan katakan kalau semua terkaanku ini benar adanya, kalau benar seperti itu.

Mereka anggap apa aku ini?

😡😡😡

Tidak, aku harus segera memisahkan Jungkook dari Taehyung. Bila tidak hancurlah sudah pernikahan yg ku agung agung kan ini.

Kira kira apa yg harus aku lakukan? Aku pun nampak berpikir sendiri dan akhirnya aku menemukan sebuah cara juga.

Bila ingin meminta Taehyung untuk meninggalkannya pasti sangat sulit, jadi bagaimana kalau.. mulai dari Jungkook saja? Sepertinya bocah yg baru beranjak 18 tahun itu lebih mudah untuk dikibuli 😈 Tunggu saja tanggal mainnya.

SIN

Dua hari pun berlalu setelah malam itu, saat ini aku sedang mengendarai mobilku untuk menuju ke tempat Jungkook.

Iya aku sengaja ingin menjemputnya, tapi ia tidak tau apapun.

Aku tidak memberitahunya.

Ketika sedang menunggunya, aku lihat ia baru keluar dari kerja part time nya.

Beberapa gadis terlihat mengelilinginya, tapi ia tidak begitu tertarik.

Iya juga, dia kan sukanya batangan eh

"Jungkook ah!" Teriakku juga, ia nampak terkejut melihatku.

"Noo-- bagaimana bisa--"

"Eh siapa gadis itu?"
"Apakah Jungkook sudah memiliki pacar?" Rumpi para gadis ini kemudian.

Aku pun langsung menarik Jungkook dan membawanya masuk ke mobil, pria ini sedaritadi menatapku kebingungan. Mungkin ia binggung kenapa tiba tiba aku baik padanya.

Begitu masuk ke mobil, aku pun langsung menjalankan mobilnya.

"Kok tiba tiba bisa menjemputku? Kamu bahkan tidak mengatakan akan bertemu denganku hari ini, bila tidak aku kan bisa cuti--"

"Lagian kamu kerja buat apa sih? Apakah Taehyung tidak memberimu jajan? Tidak cukup, perlu ku tambah?"

Jungkook mengelengkan kepalanya "aku tidak pernah meminta hal itu padanya, dia ingin membiayaiku sampai tamat sekolah saja aku sudah sangat bersyukur. Bila perlu uang, aku bisa cari sendiri"

Mandiri juga.

Tiba tiba saja aku punya pemikiran seperti itu.

"Jadi, kita akan kemana sekarang? Apakah langsung ke hotel--"

"Tentu saja, memangnya selain tempat itu kita bisa kemana lagi. Kamu lupa harus sampai jadi"

"Iya aku tau, hanya saja.. kamu tidak bilang duluan, makanya.."

Aku pun menatapnya dan ia terlihat mengelus elus perutnya, apa maksudnya ini? Jangan jangan dia--

"Kamu.. belum makan ya?" Tanyaku juga.

Jungkook pun menganggukkan kepalanya malu, mengemaskan sekali eh.

"Kenapa tidak bilang daritadi"

"Aku sudah ingin mengatakannya, hanya saja.. aku malu" jujurnya juga, wajahnya pun terlihat memerah.

Benerkah ini pasangan Taehyung, ah ternyata dia suka tipe beginian ya 😒

Lucu lucu mengemaskan minta tabok 🤪

Aku pun terpaksa membawanya pergi makan juga. Ketika sedang makan, aku sengaja memberikan banyak lauk padanya.

Pokoknya versi jumbo deh!

"Nih, makanlah yg banyak biar bertenaga"

Ia kembali menatapku, tapi kali ini pipinya kembali memerah. Syalan, membuatku ikut teringat apa yg akan kami lakukan nanti.

"Bila kamu tidak cukup kuat, bagaimana kamu bisa menghancurkanku nanti" ucapku lagi dengan sengaja membuatnya langsung uhuk uhuk an, ah.. ternyata dia memang sepolos ini.

Ternyata enak juga ya jailin dia, apakah karna itu Taehyung menyukainya?

Karna dia polos dan mengemaskan?

"Ah, Kook! Tanganmu berdarah" ucapku tiba tiba setelah melihat tangannya yg ntah kapan mulai berdarah itu.

"Ah, aku lupa. Tadi tidak sengaja tergores pecahan kaca ketika sedang bekerja, pasti lukanya terbuka lagi"

Ketika Jungkook ingin membersihkan lukanya, aku pun langsung membantunya.

Kasian, bagaimana bisa mengunakan satu tangan.

Aku pun meneteskan air putih bersih tsb ke tangannya, lalu setelah darahnya hilang dan berkurang, aku pun mengeluarkan plester dari tas ku dan merekatkannya di lukanya.

"Aku tidak tau kalau orang orang suka membawa plester disisinya" ucap Jungkook kemudian.

"Ah, karna aku sangat ceroboh. Terkadang jalan santai saja bisa terjatuh dan terluka, itulah kenapa--"
"Pokoknya, berhati hatilah mulai sekarang, jangan terluka lagi. Lebih baik aku mengantarmu pulang saja"

"Aniya noona, aku ingin melakukannya"

"Oeh?"

"Lagian kita sudah bertemu, aku tidak ingin menyia nyiakannya"

Tbc

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top