2. cup

Setelah hampir 2hari 1 malam tidak pulang, malam ini akhirnya Junghee pulang juga ke apartemennya.

Gadis ini sedikit terkejut karna Suga masih disana.

"Kamu... masih disini?"

"Ya tentu saja, memangnya aku bisa kemana lagi. Bukankah katamu aku bisa mengunakan tempat ini untuk membuat lagu."
"Kamu sendiri kemana saja? Apakah kamu tau sudah hampir 2hari kamu tidak pulang? Wuah... gelaseh."

"Oh, semalam aku kena shift malam, trus paginya ada pekerjaan sampingan. Pulang kerja langsung kuliah, makanya hari ini baru bisa pulang hoam."
"Aku sudah biasa seperti itu."

Suga hanya bisa memandang takjub padanya.

Pantesan dia capek.

"Ohya, aku sudah mengisi kulkas minimu itu dengan telur dan susu. Aku juga sudah membeli beberapa bungkus roti, kamu bisa memakannya bila lapar."

"Wuah, kamu seharusnya tidak melakukan hal itu. Kan akulah pemilik apartemen ini, seharusnya aku yg--"

"Tidak apa apa, aku kan ikut makan juga. Ya sudah sana istirahatlah, aku tau kamu capek."

Dan Junghee pun hanya tersenyum manis, padahal kedua matanya sudah hampir tertutup karna ngantuk.

Bener bener gadis yg luar biasa mandiri! 👍

Keesokan paginya, seperti biasanya Junghee pun ingin langsung berangkat kerja.

Tapi sebelumnya ia membuatkan sarapan dulu, tidak banyak, hanya sandwich.

Roti, keju, telur dan sedikit sayur sayuran.

Junghee menaruhnya di atas meja karna Suga belum bangun, ia pun meninggalkan secarik kertas di atas sana.

Ingat makan ya!

Lalu gadis ini pun pergi.

Ketika Suga bangun, yg ia temukan hanyalah potongan sandwich yg tertata rapi di atas meja saja.

Padahal kamu sudah sibuk, masih saja sempat membuatkan sarapan.

Sebenarnya kamu gadis seperti apa sih?

ROBOT? 😂

Suga sudah terlihat agak tenang akhir akhir ini, ia juga tidak tau kenapa, mungkin karna tidak ada yg menganggunya ketika membuat lagu.

Sehingga ia tidak merasa terbebani gitu..

Jam sudah menunjukkan pukul 11 malam dan Junghee belum pulang juga.

Jangan jangan... dia ada shift malam lagi? Haih... padahal seharusnya ia tau, seorang gadis tidak cocok ambil shift malam.

Khawatir, Suga pun memutuskan untuk pergi menemuinya saja.

Seperti biasanya, Junghee baru bersiap untuk makan malam ketika jam sudah menunjukkan hampir pukul 12 malam. Tapi sebelum ia berhasil mengecek jam tangannya tsb, seseorang sudah meninggalkan pop mie di atas meja kasirnya.

Junghee pun melihat siapa orang tsb dan ternyata itu Suga.

"Kamu... sedang apa disini?"

"Ayo makan bersama, aku juga lapar," ajaknya.

"Ohya? Tapi kamu traktir ya? Hehe." Senyum Junghee merekah, Suga pun hanya tertawa kecil.

Dia lucu sekali 🤭

Keduanya terlihat makan bersama di luar mini market tsb, dimana sudah tersedia meja dan kursi disana.

Junghee terlihat makan dengan lahapnya, sedangkan Suga daritadi hanya menatapnya sambil tersenyum. Ternyata melihat orang makan juga bisa membuatnya bahagia.

"Wuah... mie ini beneran enak sekali, sudah lama aku tidak makan ini hehe."

"Enak atau memang kamu sedang kelaparan? Ckck," sindir Suga juga.
"Jujurlah padaku, kamu belum makan malam kan? Atau jangan jangan dari siang juga belum--"

Junghee pun hanya tersenyum, dasar!

Ntah kenapa ia sehemat itu?

"Seharusnya siang tadi aku bisa makan enak, tapi karna makanannya terjual habis, mau gak mau aku pun hanya bisa minum susu."
"Sedangkan pulang kerja aku langsung ke kuliah, mana sempat makan malam lagi. Makanya sekarang-- hehe."

"Dasar kamu ini! Nanti kamu sakit maag loh!"

"Tidak apa apa kok, orang susah seperti aku ini tidak akan sakit walaupun satu hari cuman makan satu kali. Karna tubuhku sadar, aku harus kuat biar bisa tetap kuliah hehe."

Bener bener gadis pekerja keras ya?

Dan ntah kenapa Suga malah suka melihatnya eh?

Suga pun menyeraki rambut Junghee membuat gadis ini sedikit salting eh tapi ia tidak membencinya, rasanya enak juga di sayang sama oppa.

"Apakah aku bisa memanggilmu oppa mulai sekarang, karna ternyata kamu lebih tua dariku hehe."

"Oeh, darimana kamu tau itu?"

"Ya, aku mencarinya di internet."

"Terserah kamu deh mau panggil apa, oppa juga boleh. Ohya berapa nomor rekeningmu? mulai sekarang aku bakal ikut membayar tagihan air dan listrikmu,  uang kontrakan apartemenmu juga."

"Eh, tidak perlu oppa! kamu kan cuman tinggal sebentar, lagian kemarin kamu sudah membeli banyak stok makanan dirumah. Itu sudah lebih dari cukup"

"Tentu saja tidak bisa! Aku bahkan tinggal di rumah lebih lama darimu, Jung."

"Tapi tetap saja... kamu bahkan hanya tidur di sofa."

"Tidak apa apa, terima saja ya? Aku... hanya ingin membantumu."

Junghee akhirnya pun tersenyum. "Ya, baiklah oppa. Makasih"

Junghee kembali melahap mie nya yg sudah mulai dingin itu, tapi hatinya malah terasa hangat.

Hayo... 😘

Sejak malam itu, Suga pun sangat sering ke mini market tsb untuk makan bersama Junghee. Selain karna ingin menemaninya, ia juga khawatir kalau Junghee kenapa napa waktu berjaga di tengah malam.

Namanya juga perempuan, andaikan Junghee mengerti.

Dua minggu kemudian.

Padahal janjinya Suga bakal kembali setelah satu minggu berlalu, tapi sampai sekarang ia belum menyelesaikan lagunya juga.

Sebenarnya ia sudah mendapatkan ilham sih, dan darimana itu? Tentunya dari Junghee. Tapi masalahnya adalah, lagunya jadi mirip lagu percintaan.

Astaga apa yg kamu pikirkan Suga, anak anak pasti bakal menanyakan darimana datangnya ide tsb?

Dan aku harus jawab apa??

Junghee tiba tiba pulang ke rumahnya padahal jam masih menunjukkan pukul 6 sore, tentunya Suga binggung donk!

"Loh kok... kamu gak kuliah?"

Ini hari sabtu btw.

"Sabtu mana kuliah oppa. Lagian karna semingguan ini aku terus mengambil shift malam, bos memberiku izin satu malam. Hah... akhirnya." Junghee pun terduduk lemas di sofanya tsb.

Sampai ia menyadari banyak sekali coretan coretan kertas Suga berserakan di sekitar ruang tamu tsb.

"Bagaimana, oppa? Apakah kamu sudah berhasil menciptakan lagumu?" Tanya Junghee sambil melihat satu persatu kertas tsb.

"Ah... itu..."

Suga belum sempat menjawabnya, Junghee sudah menemukan sebuah kertas dengan deretan tulisan yg lebih rapi.

Apakah mungkin ini dia?  pikir Junghee juga.

Gadis ini pun membacanya "I need you gi----rl"

Tapi belum juga ia sempat  membaca sebait tulisan tsb, Suga sudah merebutnya karna malu.

"B-bukan! Bukan itu!"

Padahal IYA

Merasa kalau tebakannya benar, Junghee pun tidak ingin mengembalikannya membuat keduanya kayak anak kecil rebutan kertas.

Sampai Junghee mengangkat tinggi tangannya, Suga pun ingin mengambilnya tapi yg ada malah ia tidak sengaja mendorong tubuh Junghee hingga keduanya jatuh saling menimpa sekarang.

Tepatnya Suga menimpa di atas tubuh Junghee.

Kedua mata mereka saling bertemu, Junghee terlihat gugup sekali.

Sret

Suga pun berhasil mengambil kertas tsb dari tangan Junghee.

Lalu dengan gerakan slow motion, ia pun semakin mengikis jarak di antara bibir mereka.

Sampai ia berhasil meninggalkan sebuah kecupan di bibir gadis ini.

Cup

Tbc




















Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top