One Ok Rock -- We Are

Source :

https://furahasekai.net/2017/01/09/one-ok-rock-we-are-japanese-version/

.
.
.

Sebelumnya, mau ngasih tau dlu soal latar belakang lagu ini...

Setiap kali dnger aku merasa tertampol 😂

Buat kalian yg ngerasa terpuruk atau down tralala, tonton ini deh 👌

Kalo mau yg emosional, liat video ini pas 18 fes

●●●

Source : celebrity.okezone.com

Kisah Haru Perjuangan One Ok Rock Ajak Seribu Remaja Choir di We Are

TOKYO – Bukan hal mudah mengumpulkan seribu orang untuk melakukan aksi bernyanyi bersama (choir), terlebih dilakukan sebuah program dokumenter yang disiarkan televisi NHK Jepang secara spesial. Namun, band One Ok Rock berhasil mewujudkannya di lagu We Are demi tujuan mulia membangun kepercayaan diri remaja Jepang yang mulai terkikis fenomena Hikikomori.

One Ok Rock yang terdiri dari Toru (Gitaris), Taka (Vokal), Tomoya (Drum), dan Ryota (Bass) digandeng stasiun televisi NHK Jepang untuk untuk menggarap program televisi bertajuk "ONE OK ROCK 18 Festival". Sebuah event yang menghadirkan 1.000 orang remaja berusia 17-19 tahun untuk bersama-sama mewujudkan pertunjukan kolosal di lagu We Are.

Tidak hanya sekadar bernyanyi menggaungkan lirik penuh emosional, Taka cs ternyata punya misi khusus di single terbarunya ini. Namun sejatinya, ada kisah haru yang menjadikan We Are menjadi spesial bagi remaja Jepang, terutama fans One Ok Rock yang telah menunggu lama karena mereka lebih aktif manggung di mancanegara dibanding di negeri sendiri.

Kisah bermula dari keprihatinan Taka cs terhadap budaya remaja Jepang yang mudah kecewa terhadap kegagalan, kisah percintaan yang kandas, sulitnya belajar di sekolah, peliknya mencari pekerjaan, hingga tuntutan hidup yang berat dari keinginan orangtua. Hal itu diperparah dengan fenomena Hikikomori.

Hikikomori merupakan sebuah fenomena sosial yang menjangkiti mayoritas remaja Jepang yang mengurung diri dan menghindari kontak dengan orang luar. Selain itu, karakter orangtua di Jepang yang terlalu “melindungi” anak sehingga membuat tidak mandiri memperparah “penyakit aneh” ini.

Menurut Sugawara Nao Chief Producer "ONE OK ROCK 18 Festival" seperti dikutip dari blog NHK Jepang, generasi 18 (tahun) di Jepang perlu mendapat motivasi agar tetap maju menghadapi kerasnya hidup dan jadi diri sendiri. “Sebuah tahapan keajaiban yang diproduksi oleh generasi 18 tahun dan One Ok Rock.”

“Seribu remaja tersebut, dipilih langsung para personel One Ok Rock lewat audisi video yang menampilkan kreatifitas mereka. Setelah terseleksi, mereka lantas melakukan latihan menyanyi dan koreografi,” kata Sugawara.

Seperti diketahui publik, band yang kini melebarkan sayapnya ke industri musik global lewat tur dan festival di berbagai negara itu telah merilis album terbaru berjudul "Ambitions" pada 9 Januari 2017. We Are adalah salah satu single epic yang menjadi andalan setelah Taking Off dan Always Coming Back.

Bergabung bersama dengan label asal Amerika Serikat yang juga menaungi Paramore dan nama besar lainnya, yakni Fueled by Ramen, One Ok Rock lantas merilis dua versi "Ambitions", yakni album untuk pasar Jepang dan Amerika yang terdiri dari 14 lagu. Sementara itu, video klip pun digarap oleh sutradara terkenal Mark Staubach.

Sebagai band besar dan memiliki basis penggemar yang tersebar di seluruh dunia, rasanya aneh jika mengetahui bahwa Taka cs tak pernah diberi kesempatan untuk tampil di stasiun televisi Jepang, Kenyataannya? One Ok Rock kerap sulit menembus hegemoni industri hiburan di negeri sakura yang di monopoli kekuatan agensi artis tertentu, hingga mereka memilih bergerilya dari satu panggung ke panggung lainnya untuk mengekspresikan karya.

"ONE OK ROCK 18 Festival" yang ditayangkan pada 9 Januari 2017 di NHK Jepang, sejatinya adalah puncak himalaya yang berhasil didaki Taka cs dan penampilan perdana mereka setelah “ditolak” selama 10 tahun sejak album debut mereka di pada 2007.

Jadilah Cahaya di Dalam Kegelapan, 1.000 Remaja Pun Menangis

Sesaat sebelum tampil menyanyikan We Are, Taka menyempatkan diri berbicara kepada seribu remaja yang ikut di pertunjukan kolosal tersebut tentang pesan di balik lagu tersebut.

"Hai semuanya. Kami One Ok Rock! Seperti yang aku lihat hari ini, banyak yang terjadi, tapi lebih dari itu akan menghampiri semua orang, bahkan termasuk kami juga. Aku hanya ingin mengatakan satu hal, kalau semua di sini sudah tak lagi anak-anak. Faktanya, aku percaya kalau kalian semua sudah sangat dewasa. Ada orang-orang dewasa tak berguna yang membusuk di dunia ini. Ada juga dari mereka yang hidup menyayangi dan bersemangat walaupun mereka tidak dewasa," kata Taka.

Emosi penonton semakin terbawa haru dan serius saat vokalis band tersebut memberikan penjelasan bahwa lagu We Are terinspirasi dari perbedaan emosi yang berbeda-beda dalam setiap orang. Ia juga memberikan motivasi dalam lagunya dengan menyampaikansemangat yang membara agar setiap manusia tak hanya berdiri sendiri.

"Setiap orang memiliki emosi yang berbeda dalam dirinya, jadilah orang yang memiliki semangat membara, peka akan keadilan dan brilian. Tapi kami tetap berbaring pada diri kami, itulah kenapa aku seperti itu. Sejak saat ini, banyak hal yang sulit akan terjadi tapi hal itu menjadi penting karena setiap orang bangkit selagi berada pada posisi mereka sendiri. Dengan pemikiran ini, kami menulis lagu ini." imbuh Taka. Setelah itu, seribu orang remaja tersebut berdiri rapi dan siap menjadi suara pengiring dan meluapkan emosi lewat We Are.

Disamping makna dalam yang disampaikan sebelum bernyanyi. Lirik yang dinyanyikan juga membawa pesan penyemangat. Seperti dilansir dari NHK, pada lirik ‘colors in the dark' memberikan arti bahwa 'kalian adalah cahaya dalam kegelapan' (You guys are the light in the darkness). Penggunaan diksi 'colors' sebagai penegas akan perbedaan manusia baik suku, ras, dan lainnya yang tampak terlihat dari 1.000 remaja yang hadir dalam acara tersebut.

Suara pun lantas bergema mengawali lagu, “We Are, We Are” seru 1.000 remaja yang hadir. Emosi pun bergemuruh dan kian memuncak mengikuti semangat yang dibawakan Taka sepanjang lagu.

Bahkan diantara mereka ikut menangis sambil menyanyikannya dengan ekspresi penuh emosional. Tak kenal jenis kelamin, laki-laki dan perempuan menitikkan air mata saat bersuara. Nyanyian semakin memuncak di akhir lagu, begitu juga dengan ekspresi emosional mereka hingga mengangkat tangan dan berteriak menyanyikannya.

Di akhir lagu, semua terlihat puas bahagia dan masih sambil memberikan tepuk tangan untuk One Ok Rock. Pertunjukkan yang dibalut ungkapan motivasi pun meluncur dari bibir Taka seiring berakhirnya lagu. “Tetap semangat menjalani hidup, jadi diri sendiri,” seru Taka diiringi lambaian tangan.

●●●

We Are
[Kita Adalah]

Album: Ambitions (Japan Edition)
Track: #4

We are
We are
We are
We are
— Kita adalah
— Kita adalah
— Kita adalah
— Kita adalah

They think that we’re no one
We’re nothing, not sorry
They push us
It’s too late, it’s too late
Not going back
— Mereka berpikir bahwa kita bukan siapa-siapa
— Kita bukan apa-apa, tak merasa menyesal
— Mereka mendesak kita
— Ini sudah terlambat, sudah terlambat
— Tak akan kembali

夢は終わり 目を覚ます時
絶望や希望も 同時に目を覚ました
Yume wa owari me wo samasu toki
Zetsubou ya kibou mo doujini me o samashita
— Mimpi berakhir saat aku terbangun
— Keputusasaan dan harapan pun terbangun di saat yang sama

鏡に映った 僕が問いかける
自分を誤魔化し 生きることに意味はあるか
Kagami ni utsutta boku ga toikakeru
Jibun o gomakashi ikiru koto ni imi wa aru ka
— Aku bertanya pada diriku di dalam cermin
— Adakah makna hidup bila aku menipu diri sendiri?

When you’re standing on the edge
So young and hopeless
Got demons in your head
We are, we are
— Saat kau berdiri di tepian
— Sangat muda dan tak punya harapan
— Setan masuk ke kepalamu
— Kita adalah, kita adalah

No ground beneath your feet
Not here to hold you
‘cause we are, we are
The colors in the dark
— Tak ada pijakan di bawah kakimu
— Tak di sini untuk menahanmu
— Karena kita adalah, kita adalah
— Warna-warna di dalam kegelapan

酷く痛む 鼓動は早く
遠のく景色を この手で掴もうとした
Hidoku itamu kodou wa hayaku
Toonoku keshiki o kono te de tsukamou to shita
— Meski terluka parah, jantung berdegup kencang
— Pemandangan yang menjauh itu akan coba kuraih dengan tangan ini

They are the weakest
They don’t even know
Anything they say
Will never break our hearts of gold
— Merekalah yang paling lemah
— Mereka bahkan tak tahu
— Apapun yang mereka katakan
— Tak akan pernah bisa menghancurkan hati emas kita

When you’re standing on the edge
So young and hopeless
Got demons in your head
We are, we are
— Saat kau berdiri di tepian
— Sangat muda dan tak punya harapan
— Setan masuk ke kepalamu
— Kita adalah, kita adalah

No ground beneath your feet
Not here to hold you
‘cause we are, we are
The colors in the dark
— Tak ada pijakan di bawah kakimu
— Tak di sini untuk menahanmu
— Karena kita adalah, kita adalah
— Warna-warna di dalam kegelapan

Never tell yourself
You should be someone else
Stand up tall and say I’m not afraid, I’m not afraid
So never tell yourself
You should be someone else
Stand up tall and say I’m not afraid
— Jangan pernah kau katakan pada dirimu sendiri
— kau harus menjadi orang lain
— Berdiri tegak dan katakan “aku tak takut, aku tak takut”
— Jadi, jangan pernah kau katakan pada dirimu sendiri
— kau harus menjadi orang lain
— Berdiri tegak dan katakan “aku tak takut”

When you’re standing on the edge
So young and hopeless
Got demons in your head
We are, we are
— Saat kau berdiri di tepian
— Sangat muda dan tak punya harapan
— Setan masuk ke kepalamu
— Kita adalah, kita adalah

No ground beneath your feet
Not here to hold you
‘cause we are, we are
The colors in the dark
— Tak ada pijakan di bawah kakimu
— Tak di sini untuk menahanmu
— Karena kita adalah, kita adalah
— Warna-warna di dalam kegelapan

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top