BERITA
HALLO READEARS!!^_^ Hiatusnya udah selesai ni🤧
Maaf yaw Author lama publish cerita barunya:)
OKE AYO LANGSUNG SAJA !!!
Usai kejadian itu, Lyra tak henti-hentinya meruntuki dirinya sendiri. Sedangkan Nuca, ia merasa sangat canggung.
"Lyr," panggil Nuca. Namun yang dipanggil masih saja tak menjawab.
"Lyr? Kamu dengar?" Lyra kaget saat terbangun dari lamunannya. Ia segera mengarahkan pandangannya ke sumber suara. "E-eh. Ya Nu?" tanyanya terbata.
Nuca hanya tersenyum, membelai puncak kepala gadis di depannya. "Jangan canggung dong."
Blushh~
Pipi Lyra memerah kala mendengar perkataan Nuca. Ia sebisa mungkin menetralkan getaran yang ia rasakan pada dadanya. "Ah, i-iya. Ma-maaf."
Nuca menghela nafas panjang. Menghentikan langkah Lyra. "sekarang kita kan pacaran. Panggil Sayang dong"godanya.
Mendengar ucapan Nuca, Lyra menggeleng keras, "nggak mau Nuca!" jawabnya dengan pipi yang masih memerah.
Nuca yang mendengar penuturan Lyra, terkekeh. "Eh? Kok nggak mau?" tanyanya sambil tersenyum menggoda Lyra.
"Ma-malu." jawab Lyra lirih. Dan senyum Nuca lagi-lagi merekah lantaran dibuatnya.
"Bercanda kok Sayang. Biar aku aja yang panggil kamu begitu." tanpa izin, Nuca mencium puncak kepala Lyra, dan berlalu meninggalkan Lyra yang mati rasa.
"Ih Nuca!!!" pekik Lyra, ia segera menyamakan langkahnya.
***
Pukul 17.05, Lyra dan Nuca tengah duduk menunggu pengumuman hasil kelulusan. Beberapa saat kemudian, Lisa datang dengan hotdog di tangan kanannya.
"Hi, Lyr. Gimana? Udah keluar pengumuamannya?" tanyanya.
Lyra menggeleng, "Belum, sebentar lagi kayaknya."
"KEPADA CALON MAHASISWA SILAHKAN MELIHAT HASIL TES DI PAPAN PENGUMUMAN!" suara pengeras suara membuat Lyra tersentak.
"Udah keluar tuh," Lisa antusias.
"Ayo kita lihat." Lyra mengajak Nuca dan Lisa. Mereka bertiga menjadi orang yang pertama kali tiba di papan pengumuman.
Lisa segera mencari nama mereka di hasil tes jurusan sejarah. "Carinya dari bawah Lis!" ucap Lyra harap-harap cemas
Lisa mengangguk sambil mengangkat ibu jarinya. Dengan telaten ia mencari nama mereka berdua dari bawah.
Dua detik, tiga detik, 10 detik, dan hap! Lisa Monaco, urutan 17 dari 40 siswa. "Lyra aku lulus!" cewek berkaca mata itu melompat kegirangan.
"Namamu?" tanya Nuca. Lyra mengangkat kedua bahunya. Menginstruksikan pada Lisa untuk mencari namanya.
"Namaku Lis."
"Ah iya, bentar!" Lisa kembali mencari nama Lyra. Jantung Lyra berdegub kencang.
Setelah satu menit berlalu, Lisa menghampiri Lyra dan Nuca.
"Bagaimana Lis?" Lyra menggenggam erat tangannya sendiri.
Lisa menghela nafas panjang, "Kamu gimana sih Lyr." ucap Lisa dengan wajah rada cemberut. Melihat itu, Lyra semakin cemas.
"Ke-kenapa? Nggak lulus ya?" tanya Lyra.
"Kamu urutan pertama Lyra!!!!!" pekiknya histeris. Membuat orang-orang yang mulai berdatangan menjadi kaget.
Lyra menutup mulutnya, ia bingung harus bereaksi seperti apa. "Aku? Urutan pertama??" Lisa mengangguk mendengar pertanyaan Lyra.
Dengan cepat Lyra berlari menembus kerumuman yang ada di depan papan pengumuman. Dan benar saja, namanya berada di urutan pertama.
"Terima kasih Tuhan." ucapnya lirih. Ia kembali menghampiri Lisa dan Nuca. Ia merasa senang sekali.
"Congratulation babe." Lisa memeluk erat Lyra yang tak bisa lagi membendung air matanya.
"Aku nggak percaya ini, Lis!" ucapnya sambil melonggarkan pelukan.
"No no no! Ini real Lyra!" Lisa mencubit pipi Lyra.
Lyra tersadar kalau ada Nuca di sampingnya. Tanpa berfikir, ia langsung memeluk erat laki-laki itu.
Nuca sedikit kaget, namun dengan penuh perasaan ia membalas pelukan dari Lyra. "Selamat ya. Kamu berhasil." ucapnya sambil mengelus rambut Lyra.
"Makasih Nuca. Kalau bukan kamu, siapa lagi yang bantu aku."
Melihat pasangan yang sedang berpelukan di depannya. Lisa berdehem, "Hm, kayaknya aku harus pulang dulu deh. Papa harus tahu hasil tesku! Aku pulang dulu ya Lyr. Nanti malam aku telepon!" Lisa melambaikan tangannya sambil berlari.
Dan baru Lyra sadari, ia belum melepaskan pelukannya sama sekali. Dan sepertinya, Nuca tak berniat untuk melonggarkan tangannya.
"Nu, ayo pulang. Tante dan Om harus dikabarin." ucap Lyra.
Nuca mengangguk, namun tanpa meminta izin dari Lyra, ia melumat lembut bibir gadis yang ada di depannya. "Ni-nuca! Ini tempat umum!" Lyra memerah, menahan malu.
"Hehe, ayo kita pulang!" jawabnya enteng.
SUDAH DULU YA CERITANYA!! NANTIKAN PART SELANJUTNYA🥰🥰🥰
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top