W-ellington (45)

Spontan tiga pistol terangkat dengan pelatuk yang siap ditekan. Dua di pihak Renee yang menodongkannya diikuti Dhani. Satu di pihak Philipa yang dipegang oleh Bratha. Kalah jumlah senjata, Philipa mengeluarkan sebatang besi panjang, sementara Avel turut mempersiapkan parangnya. Pembunuh dan 'mantan pembunuh' itu saling berhadap-hadapan.

Philipa : "Di mana Wellea?"

Renee : "Kau mengingatnya kini? Hebat, Philipa, padahal kau sangat kecil saat itu. Akulah yang berjuang mengeluarkan kita berdua dari Wellington, memastikan kau memperoleh semua kebutuhanmu, dengan cara apapun, di negara baru ini. Aku, kakakmu!"

Philipa : "Apakah merubahku menjadi mesin pembunuh termasuk di dalamnya!?"

Renee : "Anggap saja itu sebagai ucapan terima kasihmu padaku yang sudah mengorbankan segalanya untukmu."

Philipa : "Di mana Wellea, Renee!?"

Renee : "Tentu saja sudah mati! Dasar adik yang tak tahu berterima kasih!"

Philipa : "Tapi dialah satu-satunya keluarga kita!"

Renee : "Keluarga yang menghancurkan keluarganya sendiri? Itu bukan keluarga namanya!"

Philipa : "Maaf, Renee, tapi ini harus diakhiri di sini. Sekarang juga!"

Philipa menerjang maju yang langsung dicegat Avel. Parang pemuda itu ditebaskan dengan pasti. Philipa, tidak kalah sigap, menunduk dan menubruk perut Avel. Keduanya terguling di lantai. Avel bangkit duluan, mengincar kaki Philipa. Menarik kakinya, Philipa menghadang tebasan membabi buta Avel dengan batangan besinya. Percikan api muncul ketika dua benda itu bertubrukan dan saling hantam di udara. Beberapa meter di belakang mereka, Queen terduduk lemas. Wajahnya bersimbah air mata. Dia tidak sanggup melihat nafsu membunuh di mata Avel, tepatnya di mata Kir. Pemuda yang dia tahu sebenarnya tak sanggup melukai siapapun. Pemuda yang dicintainya.

Tak ada yang mau mengalah antara Philipa dan Avel. Yang satu berniat untuk bertahan hidup sedangkan yang lainnya menuruti keinginan membunuh yang menyeretnya tanpa ampun. Keduanya seimbang. Meski senjata Avel berkali-kali berhasil mengenai tubuh Philipa, membuatnya berlumuran darah, gadis itu menolak untuk menyerah. Batang besinya menyodok dan membuat bilur-bilur panjang di sekujur tubuh Avel. Renee menyeringai, dia yakin hanya dalam hitungan menit Philipa akan kehilangan keseimbangannya. Gadis itu akan mengalami kelelahan dan kehabisan darah. Sampai seseorang melakukan sesuatu yang di luar perkiraannya.

Lionel, dalam suaranya yang hangat, menyenandungkan sebuah lagu. Lagu yang rupanya dikenali Avel, sebagai Kir. Membuat pemuda itu terhenti sejenak, yang cukup membuat peluang bagi Philipa untuk merobohkannya.

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top

Tags: