N-emesis (27)

Morgan : "Jadi? Bagaimana sekarang? Kau kehabisan pertanyaan?"

Luv : "Anda cenderung congkak untuk orang yang berhadapan dengan kematian."

Morgan : "HAH!!! Aku hanya muak dengan semua ini. Lalu apa kau tidak heran, aku berhasil bertahan hidup sampai detik ini? Itu menunjukkan nasib baik berpihak padaku!"

Luv : "... Saya pikir itu tidak sepenuhnya salah. Memang entah kenapa dengan dosa anda yang menggunung itu nasib baik terus mengikuti anda."

Morgan : "Memangnya kau pikir siapa dirimu sampai berani membahas tentang 'dosa' denganku!?"

Luv : "Apa anda sebegitu tidak menyadarinya?"

Morgan : "Bullshit! Berikan segera pertanyaan busukmu itu!"

Luv : "Baiklah, jika anda memaksa. Pertanyaan ini adalah 'titipan' dari seseorang. Jawab ini, apa anda mengenal gadis bernama J yang bersama kami hari ini?"

Morgan : "Cuih!!! Untuk apa aku mengenalnya?!"

Luv : "Ah, semestinya anda mengenalnya dengan baik. Mengingat kejadian dengan gadis itu dengan sempurna. 17 Februari. Gudang pabrik kerajinan rotan. Gadis yang mencakar wajah anda sampai meninggalkan bekas sampai sekarang."

Morgan : "!!!"

Luv : "Ya, saya yakin anda mengingatnya sekarang. Tahukah anda, M? J tak menginginkan kematian anda. Dia memilih 'kesakitan' dan cairan ini sebagai perantaranya."

Luv melangkah menjauh. Mendekati dinding dan menarik tali yang menjuntai di dekatnya. Katup di langit-langit tepat di tempat Morgan berada terbuka lebar. Laki-laki itu mendongak, lalu bergalon-galon acid formic alias cuka getah menyiram seluruh wajah dan tubuhnya. Membakar dan melehkan secara sempurna kulit dan setiap jaringan yang berada di bawahnya. Jeritan Morgan melengking tinggi, seperti hewan yang dijagal tanpa ampun. Luv memalingkan badan. Ini permintaan Jacqueline, bukan idenya. Mendadak pintu menjeblak terbuka, Dhani masuk dengan wajah pucat pasi.

Dhani : "Luv, kita harus segera pergi! Polisi menemukan tempat ini!"

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top

Tags: