H-allucination (15)

Bunga : "Aku sebenarnya tidak biasa mengobati seseorang selarut ini. Tapi kau kelihatan sangat kesakitan, makanya... Tahan ya."
Luv : "Uuuugggghhh!!!"
Bunga : "Masih terasa sakit? Biar kutambah dosis biusnya."
Luv : "Thanks, Dok."
Bunga :"Darimana sebenarnya kau mendapat luka-luka ini. Memarnya cukup dalam."
Luv : "Apa Dokter akan percaya kalau saya bilang 'Saya ditembaki 5 orang dengan senjata api namun saya selamat karena memakai rompi anti peluru'?"
Bunga : "Itu... Terdengar tidak masuk akal. Tapi lukamu... Ah, siapa juga yang mau menembaki gadis sepertimu."
Luv : "Katakan kalau saya salah, nama Anda ketika lahir bukan Bunga kan? Dok?"
Bunga : "Kau tahu darimana?"
Luv : "Saya akan jawab setelah dokter menjawab pertanyaan saya, dokter suka bunga apa?"
Bunga : "Eh, Sakura. Itu indah sekali."
Luv : "Cherry Blossom ya? Dokter keturunan Jepang. Sewaktu kecil tinggal di sana. Lalu pindah ke Indonesia. Memilih sakura sebagai kesukaan. Itu terasa benar tapi tidak terasa tulus."
Bunga : "Da-darimana kau tahu semua itu? Apa kau menyelidikiku? Siapa kau sebenarnya?"
Luv : "Kita pernah bertemu sebelumnya H. Anda mungkin tak ingat, tapi Renee mengingatnya selalu."
Bunga : "Renee? Jangan-jangan kau!? Philipa!?"
Luv : "Ya H, seperti dirimu yang mengubah namamu dari Hana menjadi Bunga. Saya juga telah memiliki nama baru. Luv. Pernah mendengarnya?"

Luv menarik jubah Hana. Memukul tengkuknya hingga dokter itu pingsan. Kemudian membaringkannya di ranjang pasien. Luv menyuntikkan obat bius cair berkali-kali ke tubuh Hana. Tubuh si dokter mengejang beberapa saat sebelum terbujur kaku, selamanya. Kematian tidak harus selalu ditandai dengan cipratan darah. Dia bisa datang setenang tidur abadi. Sampai tak seorangpun menyadari bahwa ini adalah pembunuhan. Karena Kir tidak boleh tahu bahwa Luv masih hidup

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top

Tags: