B-itch (3)
Bianca : "Nama yang bagus."
Luv : "Thanks, namamu juga... B."
Bianca : "Panggil saja Bianca, nona Luv. Mohon tunggu sebentar, saya akan mengentri pesanan kamar anda terlebih dahulu."
Luv : "Ah, tapi saya sudah memesan kamar sebelumnya. Ini kuncinya."
Bianca : "Oh, maaf, berarti anda adalah yang membooking kamar untuk satu bulan penuh itu. Katrina, shift sebelum saya yang memberitahu. Ada yang bisa saya bantu nona Luv?"
Luv : "Sebelumnya tolong kembalikan KTP saya."
Bianca : "Maaf, ini..."
Luv : "Apa kau membacanya?"
Bianca : "Maaf, maksud nona?"
Luv : "Keterangan jati diriku di KTP tadi."
Bianca : "Maaf, saya hanya sempat membaca nama nona."
Luv : "Kau berkali-kali mengucapkan maaf, padahal tak melakukan kesalahan."
Bianca : "Maaf, tapi itu aturan hotel ini. Kami diwajibkan berbicara seperti itu."
Luv : "Hei, B, menurutmu mana yang lebih hebat, laki-laki atau perempuan?"
Bianca : "Nona Luv menanyakan pendapat saya? Jawaban saya pasti, karena saya dan nona sama-sama perempuan maka saya memilih perempuanlah yang lebih hebat. Rasanya kita berdua tahu bahwa banyak pria hebat yang takluk dengan seorang wanita. Kita lebih hebat dibandingkan mereka."
Luv : "Well, B, itu bukan jawaban yang kuinginkan. Maaf ini akhir dari kisahmu."
Sekitar setengah jam kemudian seorang bellboy yang mengantarkan pesanan tamu merasa curiga karena meja resepsionis kosong. Di sanalah dia menemukan Bianca tewas tercekik oleh scarf berwarna merah. Mata gadis itu terbelalak dan lehernya membiru. Si bellboy takkan pernah melupakan pemandangan mengerikan itu seumur hidupnya.
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top